Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PENGGUNAAN METODE BEKISTING

KONVENSIONAL DENGAN METODE BEKISTING SEMI-SISTEM


PERKUATAN BESI HOLLOW PADA PROYEK HOTEL IBIS SURABAYA

AN ANALYSIS ON THE EFFICIENCY COMPARISON BETWEEN THE


CONVENTIONAL FORMWORK METHOD AND THE HOLLOW-STEEL
STRENGTHENING OF FORMWORK SEMI-SYSTEM METHOD ON IBIS HOTEL
SURABAYA PROJECT

Ananda Rahman Arief Parani1), Samin2), Moh. Abduh2)


1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FT-UMM
2)
Dosen Jurusan Teknik Sipil FT-UMM
Jalan Raya Tlogomas 246 Malang 65144 Tlp. (0341) 464318-319 Pes.130 Fax. (0341)460435
anandarahman94@gmail.com

ABSTRAK

Secara umum dalam dunia kontruksi struktur,penggunaan bahan kayu sangat penting perannya. Namun dengan
adanya problem global warming, maka dari itu dicarilah bahan yang dapat menggantikan peran besar atau
sedikit mengurangi kayu sebagai bahan baku utama akan tetapi tidak mengurangi kualitas struktur itu sendiri.
Dalam pembangunan sebuah gedung hal yang harus dilakukan adalah mencari metode yang dapat
mempercepat pengerjaan dalam segi waktu, dan juga mencari sebuah keuntungan dari segi biaya. Karena
dengan menemukan metode yang tepat, dapat menghasilkan keuntungan yang baik untuk pihak pengembang
maupun kontraktor. Maka terdapat 2 metode bekisting yang akan dianalisa pada pembangunan sebuah gedung
hotel Ibis Surabaya, diantaranya metode bekisting Semi Sistem dan metode bekisting Konvensional. Dalam
perbedaan kedua metode ini terletak pada bahan material, yaitu penggantian kayu kaso pada metode Semi
Sistem dengan besi hollow 50,50,1.6 sebagai penguatnya. Setelah melakukan analisa perhitungan dari kedua
metode ini didapatkan bahwa metode bekisting Konvensional lebih murah dibandingkan dengan metode
bekisting Semi Sistem, namun dalam segi waktu pengerjaan metode Konvensional jauh lebih lama 38 hari dan
selisih perbandingan sebesar 36% dari segi biaya. Maka bila dilihat dari segi efisiensi biaya, konvensional lebih
unggul. Namun bila dilihat ini sebuah investasi kedepan untuk pemakaian di proyek lain, semi sistem dapat
diandalkan dan dalam segi waktu pun lebih cepat.

Kata Kunci : Bekisting, Struktur, Metode Semi Sistem, Konvensional, Waktu, Biaya

ABSTRACT

In general, in the world of structural construction, the use of wood is very important. But with the problem of
global warming, materials are sought that can replace the role of large or slightly reduced wood as the main
raw material but do not reduce the quality of the structure itself. In the construction of a building, what must
be done is to look for methods that can speed up work in terms of time, and also look for a cost advantage.
Because by finding the right method, it can generate good profits for the developer and contractor. Then there
are 2 formwork methods that will be analyzed in the construction of an Ibis Surabaya hotel building, including
Semi System formwork method and Conventional formwork method. In the second difference this method lies
in the material, namely the replacement of cassava wood in the Semi System method with hollow iron 50,50,1.6
as a reinforcement. After analyzing the two methods, it was found that Conventional formwork method was
cheaper compared to Semi System formwork method, but in terms of processing time the Conventional method
was 38 days longer and the ratio difference was 36% in terms of cost. So when viewed in terms of cost
efficiency, conventional is superior. But when viewed, a future investment for use in other projects, semi
systems can be reliable and in terms of time is faster.

Keywords: formwork, structure, semi-system method, conventional, time, cost


PENDAHULUAN menanggung berat sendiri. Maka akan dilepas
dan dirakit kembali di bagian yang lain.
Saat pengerjaan kontruksi beton, Dan dalam perencaan bekisting harus
terdapat 3 bagian utama yang harus memenuhi aspek teknologi dan aspek
direncanakan dengan mendalam karena hal ekonomis, oelh karena itu harus efisien, kuat,
tersebut akan mempengaruhi berhasil atau kokoh, tidak merubah bentuk, tidak
tidaknya suatu pekerjaan struktur. Ketiga bocor.Wigbout (1992:106) bahwa didalam
bagianitu adalah penulangan beton, merencanakan beban sebuah bekisting harus
pencampuran komposisi beton dan formwork memperhatikan beberapa aspek, antara lain
atau bekisting. Didalam ketiga komponen beban yang ditopang, penggunaan bekisting
tersebut, komponen formwork atau bekisting yang berulang kali, faktor cuaca, kesusutan
pada pelaksanaannya membutuhkan biaya shcaffolding karena getaran serta beban tidak
yang besar. Karena itu perencanaannyaharus rata. Terdapat 2 jenis beban yang ada atau
diambil keputusan yang mempunyai nilai terjadi pada sebuah bekisting, yaitu beban
ekonomis. vertikal dan beban horisontal. Beban vetikal
adalah beban bekisting yang ditahan oleh
Metode yang sering dipakai untuk konstruksi penopang, sedangkan bobot
bekisting pada bangunan yang bermaterial horisontal adalah bobot akibat angin serta
beton ialah menggunakan metode bekisting pelaksanaan tidak sesuai rencana.
Konvensioanl. Material yang dipakai untuk
bekisting konvesional adalah papan, Metode Bekisting
multiplek, serta paku yang gampang
didapatkan akan tetapi memiliki masa Dalam tugas akhir ini akan dibahas 2
penggunaan yang lebih pendek karena adanya (dua) tipe bekisting, yaitu bekisting
depresiasi yang besar. Dan ini diharuskan konvensional dan bekisting semi-sistem.
untuk melakukan pergantian material secara  Bekisting Konvensional
berulang serta dalam pelaksanaannya yang
harus membutuhkan tenagakerja yang Setelah sebelumnya dijelaskan, maka
terampil untuk pemasangan dan bekisting konvensional adalah bekisting
pembongkaran di setiap elemen struktur. yang seluruh bagiannya adalah kayu
Dengan itu membutuhkan biaya serta waktu dalam proses perakitannya baik
pekerjaan yang besar. pemasangan maupun pembongkaran
dibagian strukttur yang dikerjakan.
Oleh karena itu ditawarkan alternatif Pelepasan bekissting sendiri dengan
suatu metode bekisting yang lebih modern dan melakukan pelepasan bekisting secara
ini adalah Metode Bekisting Semi Sistem persatu sesudah beton mendapatkan
dengan perkuatan besi Hollow 50.50.1,6 yang kekuatan cukup. Maka bekisting
dapat menguntungkan dalam segi waktu dan konvensional pada umumnya hanya
biaya. Dari perhitungan biaya dan waktu digunakan untuk sekali pengerjaan, tapi
pelaksanaan tersebut dapat diketahui berapa bila kayu material dapat digunakan untuk
biaya untuk kebutuhan bekisting semi system pemakaian kemballi untuk bekisting di
pada pekerjaan stuktur terutama pada plat dan bagian lain. Dan banyak bagian yang sulit,
balok. Dan dengan pemilihan metode sehingga pekerjaan ini memakan banyak
bekisting semi system ini diharapkan mampu waktu dan biaya karena harus selalu
digunakan seefektif mungkin sehingga dapat membeli material bekisting secara
menghasilkan biaya yang lebih murah dan berulang.
juga mempercepat pekerjaan bekisting
khususnya.

Definisi
Bekisting atau formwork adalah
konstruksi pembantu untuk cetakan beton
sebuah struktur bangunan dengan design
bentuk yang diinginkan. Dan setelah melewati
waktu tertentu, mengeras serta sanggup
juga harus memenuhi syarat stabilitas tinjauan
dari segi keamanan pemakain material.

Tabel 1. Rumus Dasar Perhitungan Perkuatan


Bekisting

Balok
Kontrol Balok 2 Balok
kantileve
Hitungan Tumpuan menerus
Gambar 1. Sketsa Potongan Bekisting r
1 1 1
Konvensional (sumber : pengamatan Momen M = qL² M= qL² M = qL²
8 10 2
lapangan) Tegangan 𝑀 𝑀 𝑀
= = =
Lentur 𝑊 𝑊 𝑊
 Bekisting Semi-Sistem = = =
Pengertian dari bekisting semi system Lendutan 5 𝐿4 1 𝐿4 1 𝐿4
𝑥𝑞𝑥 𝑥𝑞𝑥 𝑥𝑞𝑥
adalah bekisting kontak terbuat dari 384 𝐸𝑥𝐼 145 𝐸𝑥𝐼 8 𝐸𝑥𝐼

papan dengan diperkuatan besi, yaitu Analisa Pruduktifitas dan Durasi


hollow 50.50.1,6. Dan ini didesign untuk Produktifitas adalah kemampuan untuk
membentuk struktur bentuk yang memproduksi barang secara maksimal dalam
direncanakan. System ini bermaterial waktu tertentu. Untuk produktifitas dan durasi
besi baja dengan dilengkapi kayu pekerjaan bekisting semi system dan
gelagar,agar dapat digunakan berkali- kovensional, dapat dilakukan dengan 2 cara,
kali. Setelah segala proses dalam yaitu wawancara pengamatan lapangan
pengecoran rampung, maka semua dengan pihak kontraktor pelaksanaan untuk
bagian pendukung beksiting dapat dirakit masing-masing pekerjaan dan dengan
kembali di sector lain didalam proyek. referensi acuan baku yaitu menggunakan
Bahan material yang dibutuhkan untuk Standart Analisa Harga Satuan yang
bekisting semi system adalah : Hollow ditetapkan oleh pemerintah (SNI) , sehingga
50.50, Scaffolding, U-Head, Vertical dapat diketahui waktu pelaksanaan dai kedua
support tube, Horizontal support tube, metode tersebut.
Jack base, Joint pin, dan alat-alat
pendukung lain. Analisa Biaya
Estimasi dari biaya pekerjaaan
dengan metode ini,
 Metode Semi-Sistem
Harga dari pengerjaan bekistng didapat dari
kebutuhan material metode Semi-Sistem
dengan upah pekerjaan per m2. Lalu ditotal
untuk mendapat estimasi biaya dalam sebuah
pekerjaan.
 Metode Konvensional
Biaya pekerjaan dihitung berdasarkan
kebutuhan material dan upah per m2. Lalu
ditotal semua untuk mendapatkan estimasi
biaya sebuah pekerjaan.

Gambar 2. Bekisting Semi-Sistem METODE PERENCANAAN


Analisa Perkuatan Bekisting Konsep Penelitian
Bekisting dirancang untuk mampu Penelitian ini adalah penelitian yang
menahan beban beton basah, beban pekerja membandingkan efektifitas penggunaan
maupun alat dalam proses pengecoran, oleh metode bekisting yang berdeda yaitu metode
karena itu bekisting beserta perkuatannya konvensional dan semi-sistem dengan
harus dianalisa dan akhirnya dapat menahan perkuatan besi hollow 50.50.1,6 dan ditinjau
beban ke segala arah yang mungkin terjadi dari segi biaya dan waktu.
tanpa mengalami deformasi yang berlebih dan
Data Proyek

Tabel 2. Data Proyek


Jenis Data Sumber

Gambar struktur Proyek Hotel IBIS


proyek Surabaya

Spesifikasi Proyek Hotel IBIS


bekisting yang Surabaya
digunakan
Metode kerja Proyek Hotel IBIS
bekisting Surabaya
konvensional HASIL DAN PEMBAHASAN
Harga material
komponen Proyek Hotel IBIS Analisa Kebutuhan Material
bekisting Surabaya
konvensional Setelah menghitung perkuatan bekisting,
Metode kerja PT. Anugrah Sakti maka akan dilakukan analisa material yang
bekisting Semi- dibutuhkan. Analisa ini bertujuan agar
Pribadi
Sistem mengetahui total material yang dibutuhkan
Harga material dalam pembuatan bekisting. Dari total
PT. Anugrah Sakti
komponen Semi- Pribadi material yang dibutuhkan, dapat menunjang
Sistem keakuratan perhitungan biaya perkerjaan
bekisting secara keseluruhan. Analisa
Upah pekerjaan Proyek Hotel IBIS kebutuhan material bekisting meliputi
bekisting Surabaya
perhitungan sebagai berikut :

 Perhitungan kebutuhan material


bekisting balok semi sistem
 Perhitungan kebutuhan material
bekisting balok konvensional
 Perhitungan kebutuhan material
bekisting pelat semi sistem
 Perhitungan kebutuhan material
bekisting pelat konvensional.

Analisa Produktifitas dan Durasi

Gambar 3. Siklus Pengerjaan Bekisting Analisa produktifitas dan durasi pada


penelitian ini dilakukan melalui wawancara
serta pengamatan dilapangan karena data yang
didapat akan lebih sesuai apabila dengan
melihat kondisi dilapangan.

Tabel 3. Perhitungan Produktivitas Bekisting Semi Sistem

Jumlah Pekerja Harga/hr Koefisien Harga/m2


Keterangan Produktivitas
Orang Rp OH Rp
Mandor 3 83064 0,003 263,70
Tukang 10 73534 0,048 3501,62 315
Pekerja 30 57651 0,095 5490,57
Jumlah 9255,89
Tabel 4. Perhitungan produktivitas Bekisting Konvensional

Harga
Jumlah Prod. Durasi
Upah/hari Satuan
Pekerja Koefisien Pekerja Kerja Waktu
Upah
(rupiah) (rupiah) (orang) (m2/hari) (hari)
Pekerja
0,660 57651 38049,66 30
biasa
45,45 20,72
Tukang 0,330 73534 24266,22 15
Mandor 0,033 83064 2741,112 2
Jumlah 65056,992

Analisa Biaya Sehingga terdapat perbedaan setiap 3 lantai


hitungan fabrikasi ulang untuk bekisting
Analisa biaya pekerjaan bekisting konvensional. Sedangkan untuk bekisting
dilakukan dengan mengikuti perhitungan semi system bisa langsung mengerjakan lantai
kontraktor. Dalam analisa ini lebih ditekankan berikutnya tanpa fabrikasi ulang. Dan
pada perhitungan material per unit dan upah perbandingan waktu tiap lantai yang didapat
pekerjaan secara borongan dari data proyek. . dari pengamatan dilapangan dan wawancara
Analisa biaya bekisting meliputi perhitungan didapatkan sebagai berikut :
sebagai berikut :
 Perhitungan biaya bekisting balok semi Tabel 6. Total hari
sistem.
 Perhitungan biaya bekisting balok LANTAI SEMI SISTEM KONVENSIONAL
konvensional. 1 11 20
 Perhitungan biaya bekisting pelat semi 2 10 13
sistem. 3 10 19
 Perhitungan biaya bekisting pelat sistem
4 11 19
konvensional.
5 10 19
Perbandingan Metode TOTAL
52 90
HARI
Berdasarkan analisa perhitungan diatas, dapat Dari tabel tersebut didapatkan grafik sebagai
dibandingkan total akumulasi biaya tiap lantai berikut :
dari masing-masing metode sebagai berikut :

Tabel 5. Total Biaya

LANTAI SEMI SISTEM KONVENSIONAL


1 Rp 2.204.139.380,80 Rp 1.134.273.933,49
2 Rp 50.107.513,78 Rp 86.467.806,67
3 Rp 50.107.513,78 Rp 86.251.140,00
4 Rp 975.998.760,04 Rp 737.551.009,79
5 Rp 50.107.513,78 Rp 86.251.140,00
TOTAL Rp 3.330.460.682,18 Rp 2.130.795.029,95
Gambar 4. Grafik Perbandingan
Harga Per Lantai
Untuk waktu, telah disebutkan di subbab
diatas bahwa terdapat perbedaan masa pakai
material dari bekisting semi system dan
konvensional yaitu masa pakai kayu kaso
yang hanya 3 kali pakai saja dengan masa
pakai besi hollow yang bisa dipakai sepanjang
proyek pembangunan gedung tersebut.
 Penggunaan bekisting Semi Sistem lebih
efisien jika digunakan untuk gedung
bertingkat banyak, saran untuk penelitian
selanjutnya dapat membandingkan
penggunaan bekisting sistem untuk jumlah
yang berbeda, sehingga dapat terlihat
keefektivitasan bekisting tersebut.
 Setiap metode bekisting yang digunakan
akan memberikan biaya yang berbeda,
saran untuk penelitian selanjutnya dapat
dibandingkan 3 metode bekisting yaitu,
konvensional, semi sistem, dan sistem.
Gambar 5. Grafik Perbandingan  Mencari metode baru bekisting yang cocok
Waktu Per Lantai digunakan di Indonesia.

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan Badan Standarisasi Nasional Indonesia.1989.


Tata Cara Perhitungan Pembebanan
Dari analisa perhitungan kedua metode untuk Bangunan Rumah dan Gedung.
bekisting pada Proyek Hotel IBIS Surabaya RSNI-3 03-1727-1989.
tersebut dapat disimpulkan bahwa : Bekisting Muis., Abdul., Trijeti. 2013, Analisis
Semi Sistem memerlukan biaya Rp. Bekisting Metode Semi Sistem dan
3.330.460.682,18,- dan waktu 52 hari. Metode Sistem Pada Bnagunan Gedung
Sedangkan bekisting konvensional Sagel R., Kole P., Kusuma Gideon. 1993,
memerlukan biaya Rp. 2.130.795.029,95,- Pedoman Pengerjaan Beton
dan waktu 90 hari. Perbandingan antara dua Berdasarkan SKNI T-15-1991-03.
metode tersebut adalah dari segi biaya, Sastraatmadja.,Soedradjat. 1984. Analisa
bekisting konvensional lebih murah Rp. (Cara Modern) Anggaran Biaya
.1.199.665.652,23.- (36%) dibandingkan Pelaksanaan. Bandung : Penerbit
dengan bekisting Semi Sistem. Sedangkan NOVA
dari segi waktu pengerjaan, bekisting Semi Sastraatmadja.,Soedradjat. 1994. Analisa
Sistem lebih cepat 38 hari dari bekisting (Cara Modern) Anggaran Biaya
konvensional. Maka bila dilihat metode mana Pelaksanaan Lanjutan. Bandung :
yang lebih efisien adalah metode Penerbit NOVA
konvensional dari segi biaya, namun bila Widiasanti.,Irika., Lenggogeni. 2013.
metode semi sistem diterapkan sangat baik Manajemen Konstruksi. Jakarta : PT.
untuk investasi di proyek selanjutnya karena Remaja Rosdakarya
bahan besi hollow dapat digunakan kembali. Wigbout, F. Ing. 1992. Bekisting (Kotak
Cetak). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Saran

Dari kesimpulan diatas, untuk


pekerjaan bekisting balok dan pelat dapat
disarankan hal-hal sebagai berikut : .
 Bekisting metode Semi Sistem sebaiknya
digunakan pada proyek-proyek besar saja
karena lebih efisien terhadap biaya

Anda mungkin juga menyukai