KEGAWATDARURATAN NEONATUS
Intususepsi
Pembimbing :
Latar Belakang
Intususepsi salah satu kegawatdaruratan yang umum pada
anak. Kelainan ini harus dikenali dengan cepat dan tepat serta
memerlukan penanganan segera karena misdiagnosis atau
keterlambatan
diagnosis
akan
meningkatkan
angka
morbiditas.
Sering menyebabkan obstruksi pada pasien berusia 5 bulan
hingga 3 tahun.
Pada penelitian di Swiss di dapatkan insiden sebanyak 38, 31,
dan 26 kasus per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
pertama, kedua, dan ketiga. Dua dari tiga anak-anak dengan
intususepsi berusia kurang dari satu tahun, sebagian besar2
Anatomi Usus
Anatomi Usus
Saluran abnormal pada trakea dan
esofagus
Bawaan atau diperoleh
Komplikasi paru yang parah dan fatal
Mengancam jiwa dengan insidens 1 dari
3.000-4.500 kelahiran hidup.
Fistula trakeoesofagus dapat terjadi tanpa
malformasi
penyerta
(nonsyndromic
oesophageal atresia).
(Rizal, 2013)
4
Etiologi
(Rizal, 2013)
Varian Anatomi
Tipe I
: Merupakan atresia esofagus tanpa fistula
Tipe II
: Tidak ada atresia dan komunikasi antara trakea dan
esofagus (fistula
jenis-H)
Tipe IIIA
: Memiliki atresia esofagus dan ada komunikasi antara
bagian atas
esofagus dengan trakea
Tipe IIIB
: Atresia esofagus dengan kantong buntu bagian atas dan
segmen
bawah berkomunikasi dengan trakeabentuk ini yang
paling umum
Tipe IIIC
: Memiliki atresia dengan segmen atas dan bawah
berkomunikasi dengan trakea
(Rizal, 2013)
7
Diagnosis
Bayi baru lahir :
sulit menelan air liur,
episode batuk dan
tersedak berulang, atau sianosis sementara
Bayi gangguan pernapasan sehabis menyusui.
Gagalnya insersi selang nasogastrik ukuran 10 F sejauh 10 cm dari bibir
Pemeriksaan Penunjang
Foto Polos thorak dan abdomen
Selang NGT melingkar di kantong atas esofagus.
Atresia esofagus + fistula trakeoesofagus usus dan gaster terisi udara
Foto Kontras
Kateter nomor 8 F hidung ke level atresia yang ditunjukkan dengan opasitas
kontras
(Rizal, 2013)
(Rizal, 2013)
9
Tatalaksana
Pre Op :
Pasang NGT dan tempatkan di distal sisi fistul cegah
refluks
Posisi kepala lebih tinggi
Tabung trakeostomi ditempatkan distal ke fistula trakeoesofagus
tabung gastrostomy meminimalkan gastroesophageal reflux,
Slang jejunostomy memberikan nutrisi
Ditunda apabila :
BBLR, pneumonia, atau anomali besar lainnya.
Gagalnya
suatu
rotasi/perputaran dan
fiksasi normal pada
organ, terutama usus
selama
perkembangan
embriologik.
Volvulus
11
Patofisiologi
Minggu ke 4-8, perkembangan intestinal fetal pesat,
pemanjangan dan perkembangan tube dan rotasi 270
Jika loop duodenum tetap pada sisi kanan abdomen dan
loop sekokolik berada pada bagian kiri dari arteri
mesenterika superior non rotasi dari intestinal loop.
Malrotasi
gangguan rotasi duodenal, yang
seharusnya lengkap 270menjadi hanya 180 dan loop
sekokolik kehilangan rotasi 180 dari rotasi normalnya,
menyebabkan sekum terletak diatas (mid abdomen)
atau letak tinggi.
(Dianne dkk, 2013).
12
13
Manifestasi Klinik
14
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Untuk persiapan operasi, komplikasi.
2. Pemeriksaan Radiologis
. Foto polos Abdomen
. Ultrasonografi (USG)
. Upper gastrointestinal (UGI) series
. Barium Enema
. CT-scan
15
16
Penatalaksanaan
Tindakan bedah prosedur Ladd.
Prosedur Ladd merupakan suatu
prosedur bedah yang terdiri dari :
Distorsi volvulus midgut,
Membebaskan pita peritoneal,
Vertikalisasi duodenum,
Mengembalikan posisi kolon dan sekum
pada tempatnya di kiri abdomen
(Dianne dkk, 2013).
17
19
HIRSCHSPRUNGS DISEASE
Megakolon Kongenital
Kelainan
kongenital
tidak
adanya
gangglion pada kolon distal.
Tidak terdapatnya sel ganglion pada
pleksus myenterik Auerbach, submukosa
dalam pleksus Henle dan submukosa
pleksus Meissner pada kolon distal.
(Wagner et al, 2015).
20
Etiologi
Multifaktorial
Faktor keturunan
Down syndrome (trisomi 21)
kelainan kromosom yang paling sering
berkaitan dengan penyakit hirschsprung
21
Patofisiologi
3 plexus yang mensarafi daerah usus :
1. Plexus submucosal (meisner)
2. Plexus intermuscular (aurbach)
3. Plexus mucosa,
Kesemua persyarafan tersebut berintegrasi
dengan baik dan terlibat dalam segala
fungsi usus termasuk motilitas absorpsi,
sekresi, dan peredaran darah
(Wagner et al, 2015).
22
Diagnosis
Anamnesis
Mekonium keluar
terlambat
muntah bilious
perut kembung
gangguan defekasi
R. Keluarga
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
kembung atau
membuncit
rectal touche
sfingter anal yang
kaku dan sempit,
explosive stool
Foto Polos
Abdomen
Foto Kontras barium
enema
Biopsi rectal
(Wagner et al,
2015)
23
Tatalaksana
Swenson Prosedur
Segmen aganglionik direseksi sampai ke kolon sigmoid dan rektum dan
dilakukan anastomosis oblik antara kolon normal dan rektum rendah
Duhamel Prosedur
Aganglionik usus direseksi sampai ke rektum. Proksimal usus kemudian
dibawa melalui ruang retrorectal (antara rektum dan sakrum), dan
anastomosis dilakukan pada rektum yang tersisa
Anorectal myomectomy
Pada pasien dengan Hirschsprung yang sangat pendek
24
Atresia Ani
Malformasi anorectal
Anus imperforata tidak memiliki lubang
anus.
Malformasi anorectal terjadi pada 1 bayi
per 5000 kelahiran hidup
(Rosen et al, 2014)
25
Patofisiologi
Rectum dan anus berkembang dari bagian dorsal
usus atau ruang cloaca. Tumbuh ke dalam
septum anorectum pada midline.
Septum memisahkan rectum dan canalis anus dari
VU dan uretra.
Anus berkembang dengan penyatuan tuberculum
analis dan invaginasi external, yang mengarah ke
rectum tetapi terpisah oleh membran anal.
(Rosen et al, 2014).
26
27
(Bhatnagar,
2015)
29
( Kumar, 2015)
30
(Bhatnagar, 2015)
31
(Bhatnagar, 2015)
32
PENUTUP
Anomali kongenital 80% dari
semua kondisi pada bedah neonatus.
Kegawatan yang sering terjadi pada
neonatus fistula trakeaesofagus
dengan atau tanpa atresia esofagus,
malrotasi dan volvulus pada bayi
baru lahir, hirschsprung disease dan
malformasi anorektal.
33
DAFTAR PUSTAKA
Bhatnagar, Sushmita. 2015. Anorectal Malformation. Departement of Pediatric Surgery, B.J.
Wadia Hospital for Children, Mumbai. Journal of Neonatal Surgery Vol.4. No.1.
www.ncbi.nlm.nih.gov//PubMed Central (PMC). Accesed at 23 June 2016
Darrusalam, Dora dan Thaib, TM. 2013. Hubungan Kelainan Kongenital Anomali Gastrointestinal
pada Neonatus dan Kematian. Sari Pediatri Vol .14, No. 6. Hal 341-4.
www.saripediatri.idai.or.id/abstrak.asp?q=868 . Diakses pada tanggal 21 Juni 2016
Dawes, Laughin. 2008. Caecal Volvulus. Available from: www.radiopaedia.org/images. Access at
24 june 2016
Dianne, Yusri dkk. 2013. Malrotasi dan Volvulus pada Anak. Jurnal Kesehatan Andalas.Hal105-10.
www.jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view. Diakses pada 21 Juni 2016
Gaillard, Frank. 2010. Intestinal Malrotation. Available from: www.radiopaedia.org/images. Access
at 24 june 2016
Harjai, MM et al. 2008. Full spectrum of VACTREL in New Born. MJAFI 2008; 64 : 84-85. Available
from : medind.nic.in/maa/t08/i1/maat08i1p84.pdf. accesed at 21 June 2016.
Harrison, Michael R et al. 2016. Anorectal Malformation. Available at : www.surgery.ucsf.edu.
Accesed at 24 June 2016
Kumar, M Sanal. 2015. Anal Atresia. Available from: www.radiopaedia.org/images. Access at 24
june 2016
Mandhan, Prakash. 2011. Hirschsprung Disease Scientific Update. Sultan Qiboos University
Hospital. SQUMEDJ, Vol.11, ISS.1. Epub 12 Februari 2011 Page : 138-145. Accesed at 25 June
2016
34
TERIMAKASIH
36