Anda di halaman 1dari 20

ST Elevasi Miokard Infark

Elike Oktorindah
102013412
F10
Skenario 4
Seorang perempuan berusia 50 tahun datang diantar anaknya ke
IGD RS dengan keluhan nyeri dada kiri yang muncul tiba-tiba dan
menjalar ke lengan kiri sejak 3 jam yang lalu. Nyeri dirasakan sedikit
berkurang saat beristirahat namun akan terus-menerus muncul
kembali dan semakin memberat. Keluhan tidak disertai demam
atupun batuk. Sebelumnya pasien njuga merasakan nyeri dada kiri,
namun tiak terlaluy sakit dan hanya berlangsung sekitar 5 menit
saja.
Rumusan Masalah

♀ 50 tahun nyeri dada kiri, menjalar ke lengan


kiri sejak 3 jam yang lalu, berkurang saat
beristirahat. Sebelumnya pernah seperti ini
hanya selama 5 menit.
Hipotesis

♀ 50 tahun menderita STEMI (ST Elevasi


Miokard Infark)
Mind Map
Anamnesis
Identitas ♀ 50 tahun
Nyeri dada kiri muncul tiba-tiba dan menjalar ke lengan kiri 3
KU jam yang lalu

RPS Nyeri berkurang saat beristirahat namun terus-menerus


muncul kembali dan semakin berat

RPD Dulu pernah nyeri dada kiri yang tidak terlalu sakit dan hanya
berlangsung sekitar 5 menit saja

RPK Apakah ada anggota keluarga yang menderita sakit yang sama?

RPS Pola makan, alkohol dan rokok, narkoba ?


Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi

Hasil PF:
• KU : tampak sakit berat
• Kesadaran : Compos Mentis
• TTV : TD 110/90 mmHg, nadi 100x/menit, nafas 20x/menit, suhu 36,5oC
• Anemis - , ikterik –
• Thoraks : suara nafas vesikuler, rhonki -/- , wheezing -/- , BJ 1-2 murni
reguler, murmur - , gallop –
• Abdomen : nyeri tekan - , bising usus + normal
Pemeriksaan Penunjang
• EKG (Elekrokardiografi) : 12 sadapan
• Ekokardiografi : ekokardiografi 2 dimensi dapat ditentukan daerah
luas infark miokard akut fungsi pompa jantung serta komplikasi
infark miokard seperti rupture dinding ventrikel atau defek septum
ventrikel
• Petanda Biomarker Jantung

Biomarker Mulai Naik Puncak Kembali


Jantung Normal
CK 3–12 jam 12–24 jam 3-4 hari
CKMB 3-12 jam 12-24 jam 2-3 hari
LDH 6-12 jam 48-144 jam 7-14 hari
Mioglobin 2-6 jam 6-12 jam 1 hari
cTroponin I 3-8 jam 12-24 jam 7-10 hari
cTroponin T 3-8 jam 12 – 96 jam 7-14 hari
Diagnosis Kerja
ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) :
sindroma klinis yang terjadi karena oklusi akut
arteri koroner akibat thrombosis intrakoroner
yang berkepanjangan sebagai akibat rupture
plak arterosklerosis pada dinding koroner
epikardial.
Diagnosis Banding

1.NSTEMI (Non ST Elevasi Miokard


Infark)
2.UAP (Unstable Angina Pectoris)
3.Perikarditis
4.Angina Prinzmetal
5.Ruptur Aneurisme Aorta
6.Diseksi Aorta
Epidemiologi

Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT):


1. Tahun 1992 penyakit kardiovaskuler di urutan
pertama (16%) di atas umur 40 tahun.
2. Penyakit Jantung Koroner (PJK) terus menempati
urutan pertama (30 – 36,1%). Laki-laki lebih
rentan terkena sekitar umur 70 tahun ke atas.
Etiologi
STEMI disebabkan oleh :

• Oklusi akut arteri koroner akibat thrombosis intrakoroner yang


berkepanjangan akibat rupturnya plak aterosklerotik pada dinding koroner
epikardial
• Vasospasme yang lama
• Aliran darah ke jantung yang inadekuat (hipotensi) atau kebutuhan akan
metabolisme yang berlebihan
• Oklusi emboli
• Vaskulitis
• Diseksi pada aortic root atau arteri koronaria
• Aortitis
• Kokain juga penyebab terjadinya infark, yang harus dipertimbangkan pada
pasien yang masih muda tanpa adanya faktor resiko
Patofisiologi
Infark miokard akut (IMA) dengan elevasi gelombang ST (STEMI)
umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun secara
mendadak setelah oklusi trombus pada plak aterosklerotik yang
sudah ada sebelumnya. STEMI terjadi jika trombus arteri
koroner terjadi secara cepat pada lokasi injuri ini dicetuskan
oleh faktor-faktor seperti merokok, hipertensi, dan akumulasi
lipid.
Gejala Klinis
• Pada pemeriksaan fisik, sebagian besar pasien
cemas dan gelisah, seringkali ekstremitas pucat
disertai keringat dingin. Kombinasi nyeri dada
substernal >30 menit dan banyak keringat dicurigai
kuat adanya STEMI.
• Peningkatan suhu sampai 38 0C dapat dijumpai
pada minggu pertama pasca STEMI.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medikamentosa
Umum

• Bedrest • Anti agregasi


• Oksigen • Clopidogrel 300 mg per oral, selanjutnya 75 mg
• Lab dasar • Aspirin 160 – 125 mg kunyah, selanjutnya 75 – 162 mg
• Revaskularisasi • Anti angina
• Vasodilator → nitrat (5 mg → 3x tdk respon → drip)
• Morfin 2-4 mg IV
Infasif • Beta blocker (jika tidak ada kontra indikasi)
• Anti koagulan → heparin
• Percutaneous Coronary • Anti anxietas
Intervention (PCI) • Trombolitik → STEMI
Primer
• Coronary Artery Bypass
Graft (CAGB)
Komplikasi
1. Disfungsi Ventrikuler
2. Gangguan Hemodinamika
3. Edema Paru Akut
4. Syok Kardiogenik
5. Infark Ventrikel Kanan
6. Ekstasistol Ventrikel
7. Takikardia dan Fibrilasi Ventikel
Pencegahan
1.Melakukan aktivitas fisik dan olahraga
teratur
2.Berhenti merokok
3.Menghindari stres
4.Pengontrolan tekanan darah
5.Diet : mengurangi lemak dan
kolesterol
Prognosis
Secara keseluruhan, pasien yang dirawat dengan
operasi coronary bypass memiliki kelangsungan
hidup 5-10 tahun dengan presentase 92% dan 81%.
Kurang dari 1% pasien mengulang revaskularisasi
dalam waktu 4 tahun atau lebih. Dalam meta analisis,
random studi membandingkan terapi pengobatan dan
operasi, operasi memberikan 39% dan 17%
penurunan dari kematian yang kumulatif dalam waktu
5-10 tahun.
Kesimpulan

Seorang wanita 50 tahun dengan nyeri dada


kiri menjalar ke lengan kiri menderita infark
miokard akut dengan ST elevasi (STEMI)
berdasarkan gejala klinis dan ditemukan
adanya ST elevasi pada hasil EKG pasien
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai