-KosmetologiNita Yulisa
1311011018
Kulit
Whitening
Pemutih kulit merupakan suatu bahan yang
digunakan untuk mencerahkan atau merubah
warna kulit yang tidak diinginkan. Beberapa
krim pemutih mengandung pigmen putih
untuk menutupi kulit dan para konsumen
merasa kulitnya menjadi lebih putih, namun
sebenarnya kulit mereka hanya terlihat lebih
putih saja akibat efek pelapisan pigmen
putih pada lapisan terluar kulit dan tidak ada
pengurangan pada kadar pigmen kulit yang
sebenarnya.
Tujuan Whitening
Beberapa hal yang menjadi tujuan adanya krim pemutih adalah sebagai
berikut: 1.
Skin Bleaching
Produk
whitening
yang mengandung bahan aktif yang kuat, yang
berfungsi memudarkan noda-noda hitam pada kulit.
Cara penggunaan produk tersebut adalah dengan
mengoleskan tipis-tipis pada daerah kulit dengan
noda hitam, tidak digunakan secara merata pada kulit
dan tidak digunakan pada siang hari.
2.
Skin Lightening
Produk perawatan kulit yang digunakan
dengan tujuan agar kulit pemakai tampak
lebih putih, cerah dan bercahaya. Produk
whitening
kategori ini dapat digunakan secara merata
pada seluruh permukaan kulit.
Bahan Aktif
Bahan Aktif Pemutih Kulit Untuk Pengobatan 1.
2.
Hydroquinon
Hidrokuinon merupakan salah satu bahan aktif yang telah
terbukti efektif sebagai pemutih khusus untuk mengatasi
masalah hipermelanosis. Efek dari hidrokuinon adalah
depigmentasi dimana hidrokuinon menghalangi pengeluaran
melanin dari melanosit. Melanin ini berperan dalam
penentuan warna kulit, dimana semakin banyak melanin
maka semakin gelap warna kulit. Hidrokuinon tidak hanya
bekerja dengan menghambat pembentukan melanin baru,
tetapi bahan ini juga merusak melanin yang telah terbentuk.
Hal inilah yang menyebabkan hidrokuinon efektif sebagai
agen pemutih (bleaching)
3.
Kombinasi
Hydroquinon, Retinoic Acid dan Ccorticostroid
Kombinasi bahan-bahn ini memberi efek instant karena
sebenarnya produk ini hanya untuk treatment
hyperpigmentasi khusus. Penggunaan yang terus
menerus dan tidak terkontrol akan menyebabkan
penipisan kulit dan warna merah muda. Bila
pemakaian dihentikan kulit kembali kekeadaan
semula atau menjadi rusak dan warna kulit menjadi
tidak merata.
2.
3. Arbutin
Arbutin berasal dari daunbearberry,cranberry,
mulberry atau blueberry shrubs, dan juga terdapat
pada kebanyakanpear.Bahan-bahan ini dapat
menghambat produksi melanin. Arbutin dan ekstrak
tumbuhan yang lain merupakan alternatif pencerah
wajah yang aman. Studi medis telah menunjukkan
efisiensi arbutin untuk mencerahkan wajah. Prinsip
kerja dari Arbutin adalah menghambat aktifitas
tyrosinase yang lebih kuat dari Hydroquinone melalui
persaingan dengan DOPA pada rangkaian
pembentukan melanin, serta tidak menimbulkan efek
Toxic
4.
Licorice Extract
Bekerja dengan menghambat enzim tyrosinase sehingga
mengurangi terbentuknya melanin.
5.
Chamomile Extract
Bekerja dengan menghambat melanogenesis karena pengaruh
ultraviolet matahari.
6.
Antipollon
Senyawa ini dapat menyerap pigment melanin yang terbentuk.
7.
Mullberry Extract
Senyawa ini merupakan ekstrak yang diperoleh dari akar paper mulberry. Mengandung
oxyresveratol sebagai komponen bahan aktif. Bekerja dengan cara menghambat
aktifitas tyrosinase. .
8.
10.
Antagonist alpha-MSH
Senyawa ini bersaing dengan alphaMSH dalam berikatan dengan MCIR.
Prinsip kerjanya menghambat
tyrosinase dan menghambat
melanogenesis.
Air Stabilitas dan kualitas produk akhir bergantung pada pemurnian air , sehingga dibutuhkan
dalam manufaktur produk. b.
Minyak, lemak dan lilin Dalam pembuatan krim pemutih,sangat dibutuhkan adanya senyawa
minyak, lemak dan lilin yang dapat bersumber dari mineral maupun hewan seperti paraffin,
petroleum jelly, dsb.
c.
Humentants
Digunakan untuk mencegah pengeringan pada kosmetik. Contohnya meliputi kalsium klorida,
sodium laktat, dsb.
d.
Surfactants
Berfungsi dalam menurunkan tegangan permukaan dalam sistem. Dalam kosmetik khususnya
krim dibutuhkan dalam emulsifikasi.
e.
Pengawet
Mencegah terjadinya kerusakan karena oksidasi maupun pertumbuhan mikroba. Terdiri dari antimikroba ( Benzoic acid,
phenol,dll), antioksidan (Gallic acid, methyl gallate,BHA,BHT,dll) , dan penyerap UV .
f.
Untuk sensasi secara visual dalam pewarnaan produk, dapat berupa pewarna alami maupun pewarna inorganik.
g.
Adapun bahan tambahan lainnya dalam krim pemutih ini dapat berupa vitamin, asam amino, anti inflammatory, anti dandruff,
sunscreen agents.U
ntuk mengetahui formulasi dalam farmasi suatu kosmetik khususnya krim pemutih, dapat diidentifikasi pada salah satu produk
krim pemutih yaitu Lubrizol
Kestabilan dan Pengawetan Whitening
Salah satu cara mempertahankan stabilitas suatu bahan atau produk
yaitu dengan penambahan bahan pengawet. Pengaweta pada
dasarnya adalah tindakan untuk memperkecil atau menghilangkan
faktor-faktor penyebab kerusakan yang terjadi pada bahan dan
produk. Pengawetan dapat dilakukan untuk menghambat terjadinya
kerusakan sehingga memperpanjang umur simpan bahan maupun
produk khisusnya produk kosmetik. Pada umumnya beberapa krim
pemutih menggunakan senyawa kimia sebagai zat pengawet seperti
Propylparaben, Methylparaben dan Butylparaben
yang dikenal bersifat toxic dan penggunaannya tidak dianjurkan.
Beberapa produk krim pemutih, secara herbal menggunaka
pengaweta alami untuk menjaga kestabilan produk yaitu berupa
aromaterapi
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/22830041
4/Cream-Whitening
(diakses 24 Februari 2016 ; 11.15
PM)