Anda di halaman 1dari 29

Whitening

-KosmetologiNita Yulisa
1311011018

Kulit

Di dalam kulit terdapat pigmen melanin yang berfungsi


dalam pewarnaan pada kulit. Melanin merupakan
pigmen alami pada kulit yang disintesis di
melanocytes dengan berbagai variasi konsentrasi yang
ditentukan dari tipe kulit (genetik) dan pengaruh
lingkungan. Melanocytes adalah sel yang terdapat
pada membran bassal di lapisan epidermis dengan
kandungan sel 5-10%. Sinar UV menstimulasikan sel
pada lapisan basal. Sehingga Melanocytes dapat
menstimulasi menghasilkan melanin yang selanjutnya
ditransportasikan ke keratinocytes yang selanjutnya
tampak menjadi warna kulit.

Warna kulit sangat bergantung pada jumlah dan


jenis melanin yang dihasilkan . pada umumnya
orang Asia dan warna kulitnya memilki kadar
eumelanin yang rendah dibandingkan orang
kulit hitam , dan sangat berhubungan dengan
sedikitnya perlindungan terhadap radiasi.
Distribusi melanin pada kulit sangat bervariasi.
Pada orang berkulit putih, pigment terbanyak
terdapat di lapisan bassal, sedangkan pada
orang berkulit hitam , melanin tersebar hingga
lapisan dalam.

Dalam biosintesis melanocytes yang merupakan


rantai reaksi oksidatif yang dikatalisis oleh enzim
Tyrosinase yang merupakan enzim dalam
sintesis melanin. Enzim ini diaktifkan ketika
terekspos oleh sinar UV dan bercampur dalam
beberapa tahapan sementara dari pembentukan
pigmen. Jadi, dengan menginaktivasi aktivitas
enzim tyrosinase , pemutih kulit dapat
menghambat atau membalik biosintesi melanin
dan menjadi prinsip dalam aplikasi pemutih
pada kult manusia.

Whitening
Pemutih kulit merupakan suatu bahan yang
digunakan untuk mencerahkan atau merubah
warna kulit yang tidak diinginkan. Beberapa
krim pemutih mengandung pigmen putih
untuk menutupi kulit dan para konsumen
merasa kulitnya menjadi lebih putih, namun
sebenarnya kulit mereka hanya terlihat lebih
putih saja akibat efek pelapisan pigmen
putih pada lapisan terluar kulit dan tidak ada
pengurangan pada kadar pigmen kulit yang
sebenarnya.

Pemutih kulit adalah produk yang


mengandung bahan aktif yang dapat
menekan atau menghambat melamin yang
sudah terbentuk, sehingga akan
memberikan warna kulit yang lebih putih.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
55% dari 85% wanita Indonesia yang
berkulit gelap ingin agar kulitnya menjadi
lebih putih.

Tujuan Whitening
Beberapa hal yang menjadi tujuan adanya krim pemutih adalah sebagai
berikut: 1.

Menghambat produksi melanin dalam melanosit 2.

Mengurangi jumlah melanin yang sudah terbentuk dalam melanosit 3.

Merangsang ekskresi melanin dalam epidermis 4.

Menghambat enzim tyrosinase 5.

Memutus rantai oksidasi, mereduksi dopaquinon kembali menjadi DOPA


6.

Merupakan raacun selektif terhadap melanosit

Jenis-Jenis Produk Whitening


Berdasarkan cara penggunaanya produk whitening kulit
dibedakan menjadi 2 yaitu: 1.

Skin Bleaching
Produk
whitening
yang mengandung bahan aktif yang kuat, yang
berfungsi memudarkan noda-noda hitam pada kulit.
Cara penggunaan produk tersebut adalah dengan
mengoleskan tipis-tipis pada daerah kulit dengan
noda hitam, tidak digunakan secara merata pada kulit
dan tidak digunakan pada siang hari.

2.

Skin Lightening
Produk perawatan kulit yang digunakan
dengan tujuan agar kulit pemakai tampak
lebih putih, cerah dan bercahaya. Produk
whitening
kategori ini dapat digunakan secara merata
pada seluruh permukaan kulit.

Bahan Aktif
Bahan Aktif Pemutih Kulit Untuk Pengobatan 1.

Merkuri & Bismuth


Merupakan bahan aktif pemutih pertama yang dianggap paling efektif pada
masa lalu, karena kemampuannya dalam pengelupasan epidermis kulit.
Merkuri & Bismuth bersifat toksik dalam penggunaannya sebagai
kosmetika, sehingga tidak diijinkan lagi untuk dipakai dalam kosmetika.
Mercury dari cream pemutih dalam penggunaan lama akan terjadi
penumpukan pada organ tubuh. Contohnya ditemukan adanya kerusakan
ginjal pada wanita muda Afrika pengguna Cream pemutih mercury. Sebagai
Skin Bleaching
dan Melanocyt
Cytotoxic
, Merkuri memilki bentuk garam klorida, ammonium klorida atau mercury
oksida. Karena Mercuty sudah dilarang, saat ini banyak produk pemutih
yang mengandung Bismuth yang juga bersifat toksik.

2.

Hydroquinon
Hidrokuinon merupakan salah satu bahan aktif yang telah
terbukti efektif sebagai pemutih khusus untuk mengatasi
masalah hipermelanosis. Efek dari hidrokuinon adalah
depigmentasi dimana hidrokuinon menghalangi pengeluaran
melanin dari melanosit. Melanin ini berperan dalam
penentuan warna kulit, dimana semakin banyak melanin
maka semakin gelap warna kulit. Hidrokuinon tidak hanya
bekerja dengan menghambat pembentukan melanin baru,
tetapi bahan ini juga merusak melanin yang telah terbentuk.
Hal inilah yang menyebabkan hidrokuinon efektif sebagai
agen pemutih (bleaching)

Hidrokuinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat


digunakan berdasarkan resep dokter. Umumnya penggunaan
Hidrokuinon hanya diizinkan dalam kadar maksimum 2%.
Bahaya pemakaian hidrokuinon tanpa pengawasan dokter
dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa
terbakar juga dapat menyebabkan kelainan pada ginjal
(nephropathy), kanker darah (leukemia), dan kanker sel hati
(hepatocelluler adenoma). Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan oleh BPOM, pengujian menunjukkan bahwa
penggunaan Hidrokuinon sebagai bahan kosmetik telah ditarik
peredarannya karena memilki kandungan yang berbahaya bagi
kulit. Efek yang ditimbulkan jika konsentrasi Hidroquinon lebih
tinggi akan menyebabkan kulit merah dan mudah terbakar,
kelemahan dari bahan ini akan memberikan efek mudah
kembali hitam dengan adanya paparan matahari.

3.

Kombinasi
Hydroquinon, Retinoic Acid dan Ccorticostroid
Kombinasi bahan-bahn ini memberi efek instant karena
sebenarnya produk ini hanya untuk treatment
hyperpigmentasi khusus. Penggunaan yang terus
menerus dan tidak terkontrol akan menyebabkan
penipisan kulit dan warna merah muda. Bila
pemakaian dihentikan kulit kembali kekeadaan
semula atau menjadi rusak dan warna kulit menjadi
tidak merata.

Bahan Aktif Pemutih Kulit Yang Aman Untuk Kosmetika


(Herbal)
1.

Ascorbic Acid Merupakan salah satu bahan kosmetika


yang aman digunakan. Ascorbic Acid (Vitamin C) adalah
suatu antioksidan kuat yang dapat menekan reaksi
oksidasi dalam sintesa melanin. Senyawa ini berperan
dalam menstimulant pembentukan jaringan kolagen
kulit. Dengan mempertimbangkan kestabilan bahan
maka bentuk Magnesium Ascorbyl Phospate yang
merupakan derivatnya, lebih banyak dipakai dalam
sediaan kosmetika.

2.

Kojic Acid Merupakan senyawa aktif yang bekerja dengan


menghambat aktifitas enzim
Chelating ion Copper
. Kojic acid adalah adalah produk sampingan dari proses
fermentasi beras yang digunakan pada industri sake
(minuman fermentasi beras Jepang). Beberapa penelitian
menunjukkan kojic acid efektif menghambat produksi melanin.
Tetapi produk ini kurang stabil, paparan udara atau sinar
matahari dapat membuat perubahan warna dan mengurangi
efektivitasnya. Pemakaian bahan kojic acid mungkin
mempunyai efek karsinogen. Studi lain menunjukkan bahan ini
dapat menimbulkan alergi dan iritasi kulit.

3. Arbutin
Arbutin berasal dari daunbearberry,cranberry,
mulberry atau blueberry shrubs, dan juga terdapat
pada kebanyakanpear.Bahan-bahan ini dapat
menghambat produksi melanin. Arbutin dan ekstrak
tumbuhan yang lain merupakan alternatif pencerah
wajah yang aman. Studi medis telah menunjukkan
efisiensi arbutin untuk mencerahkan wajah. Prinsip
kerja dari Arbutin adalah menghambat aktifitas
tyrosinase yang lebih kuat dari Hydroquinone melalui
persaingan dengan DOPA pada rangkaian
pembentukan melanin, serta tidak menimbulkan efek
Toxic

4.

Licorice Extract
Bekerja dengan menghambat enzim tyrosinase sehingga
mengurangi terbentuknya melanin.
5.

Chamomile Extract
Bekerja dengan menghambat melanogenesis karena pengaruh
ultraviolet matahari.
6.

Antipollon
Senyawa ini dapat menyerap pigment melanin yang terbentuk.

7.

Mullberry Extract
Senyawa ini merupakan ekstrak yang diperoleh dari akar paper mulberry. Mengandung
oxyresveratol sebagai komponen bahan aktif. Bekerja dengan cara menghambat
aktifitas tyrosinase. .
8.

Green Tree Extract


Merupakan senyawa ekstrak Theae sinensis. Bekerja menghambat pelepasan
melanosome dari melanosit ke keratinosit. Senyawa ini juga dapat mengurangi
aktifitas tyrosinase dan berperan sebagai Endothelin antagonist.
9.

Bearberry Extract, Grapefruit Extract, Rice Extract


Kombinasi ini merupakan kombinasi yang ditambah dengan produk fermentasi
Aspergi;lus sp. Akan menghasilkan kulit yang putih atau cerah lebih halus dan lebih
lembab

10.

Antagonist alpha-MSH
Senyawa ini bersaing dengan alphaMSH dalam berikatan dengan MCIR.
Prinsip kerjanya menghambat
tyrosinase dan menghambat
melanogenesis.

Komposisi Bahan Farmasi


Pada umumnya formulasi komposisi bahan kosmetik khususnya pada krim pemutih terdiri dari
beberaba bahan komponen penyusun yaitu : a.

Air Stabilitas dan kualitas produk akhir bergantung pada pemurnian air , sehingga dibutuhkan
dalam manufaktur produk. b.

Minyak, lemak dan lilin Dalam pembuatan krim pemutih,sangat dibutuhkan adanya senyawa
minyak, lemak dan lilin yang dapat bersumber dari mineral maupun hewan seperti paraffin,
petroleum jelly, dsb.
c.

Humentants
Digunakan untuk mencegah pengeringan pada kosmetik. Contohnya meliputi kalsium klorida,
sodium laktat, dsb.
d.

Surfactants

Berfungsi dalam menurunkan tegangan permukaan dalam sistem. Dalam kosmetik khususnya
krim dibutuhkan dalam emulsifikasi.

e.

Pengawet

Mencegah terjadinya kerusakan karena oksidasi maupun pertumbuhan mikroba. Terdiri dari antimikroba ( Benzoic acid,
phenol,dll), antioksidan (Gallic acid, methyl gallate,BHA,BHT,dll) , dan penyerap UV .
f.

Parfum dan Pewarna

Untuk sensasi secara visual dalam pewarnaan produk, dapat berupa pewarna alami maupun pewarna inorganik.
g.

Senyawa Herbal atau bahan dari tanaman

Pada jenis krim umumnya senyawa herbal yang digunakan adalah


Tulsi
dan Comfrey.
h.

Bahan Tambahan lainnya

Adapun bahan tambahan lainnya dalam krim pemutih ini dapat berupa vitamin, asam amino, anti inflammatory, anti dandruff,
sunscreen agents.U
ntuk mengetahui formulasi dalam farmasi suatu kosmetik khususnya krim pemutih, dapat diidentifikasi pada salah satu produk
krim pemutih yaitu Lubrizol

Contoh formulasi cream


whitening

Cara Kerja Krim Pemutih


Pada umumnya cara kerja setiap bahan dari krem
pemutih tergantung pada inhibisi enzim trikinase
yang bertanggung jawab pada tahap pertama
oksdidasi tirosin menjadi melanin sehingga tahap
awal dari reaksi berantai yang menuju
pembentukan melanin tidak terjadi dan kulit
mencerah atau lebih putih. Pada umumnya melanin
yang ada tidak dapat dihancurkan tetapi
pembentukan pigmen dapat dicegah. Sebagai
tambahan, sublimat mempunyai efek pengelupasan
karena melepaskan HCL pada lapisan kulit yang
paling atas yang menyerang korneum.

Sebagai contoh, cara kerja asam kojic sebagai pemutih, dimana


senyawa ini memilki efek sebagai inhibitor kompetitif dan reversible
pada oksidase polifenol baik pada tanaman maupun hewan, yaitu
menghambat tirosinase, yang mengkatalisis perubahan tirosin
menjadi 13
melanin. Asam kojic menghambat melanosis dengn cara mengganggu
pengambilan oksigen yang diperlukan untuk proses pencoklatan (
browning
) secara enzimatik. Metode spektrofotometri dan kromatografi
menunjukkan bahwa asam kojic mampu mengurangi o-kuinon
menjadi
diphenols
untuk mencegah terbentuknya hasil akhir yaitu pigmen melanin. Oleh
karena itu senyawa ini banyak digunakan sebagai agen pencerah
kulit dalam preparat kosmetik dan dermatologis lainnya


Kestabilan dan Pengawetan Whitening
Salah satu cara mempertahankan stabilitas suatu bahan atau produk
yaitu dengan penambahan bahan pengawet. Pengaweta pada
dasarnya adalah tindakan untuk memperkecil atau menghilangkan
faktor-faktor penyebab kerusakan yang terjadi pada bahan dan
produk. Pengawetan dapat dilakukan untuk menghambat terjadinya
kerusakan sehingga memperpanjang umur simpan bahan maupun
produk khisusnya produk kosmetik. Pada umumnya beberapa krim
pemutih menggunakan senyawa kimia sebagai zat pengawet seperti
Propylparaben, Methylparaben dan Butylparaben
yang dikenal bersifat toxic dan penggunaannya tidak dianjurkan.
Beberapa produk krim pemutih, secara herbal menggunaka
pengaweta alami untuk menjaga kestabilan produk yaitu berupa
aromaterapi

Efek Samping Whitening


Salah satu efek pemutih wajah yang berbahaya adalah
adanya iritasi pada kulit sehinga membuat kulit menjadi
mengeluas dan disertai rasa gatal. Selain itu efek buruk
lainnya adalah warna bkulit menjadi belang atau putihnya
tidak merata. Beberapa orang yang mengalami masalah
serius karena efek produk pemutih adalah kulit menjadi
kemerahan, keriput dan gosong. Pada penggunaan
Mercury sebagai bahan kosmetik. Faktor Kerusakan pada
Whitening, akibat yang isa ditimbulkan adalah perubahan
warna kulit yang tidak alami , mubculnya flek hitam yang
permanen, iritasi seperti gatal hingga akibat yang paling
parah adalah kerusakan permanen susunan saraf pusat

Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan


oleh Hidroquinon adalah iritasi seperti gatal
dan kulit terasa seperti terbakar , dalam
jangka panjang akan menyebabkan warna
kulit menjadi putih atau hitam permanen
yang menendakan bahwa kulit tersebut
telah mati. Selain itu penggunaan asam
retinoat sebagai kosmetik juga berbahaya
karena dapat menyebabkan cacat pada
janin dalam jangka waktu yang panjang

Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/22830041
4/Cream-Whitening
(diakses 24 Februari 2016 ; 11.15
PM)

Anda mungkin juga menyukai