Anda di halaman 1dari 37

Nita Yulisa 1311011018

Ayu Fadilla Rahmi 1311011029


Pengukuran dan uji spesifik
untuk menentukan
kemurnian, potensi, identitas
produk, keamanan biologi,
dan efikasi dari radiofarmasi.
-Level radionuklida
-Kemurnian
radiokimia
Uji Fisikokimia -pH
-Kekuatan Ion
- osmolaritas
-Bentuk fisik

Uji Quality
Control

Uji biologis -Sterilitas


-Pirogenesitas
-Toksisitas
 secara invitro
 menentukan kemurnian dan integritas dari
radiofarmasi
a. Karakter Fisik
- Warna  menunjukan perubahan radiofarmasi
yang berpengaruh pada keadaan biologisnya.
- Bentuk (state)
Larutan  tidak boleh terdapat partikel
Koloid  Rentang ukuran partikel harus sesuai (
sekitar 100 nm)
Penghitungan partikel dapat dilakukan dengan
menghitung partikel pada hemocytometer pada
mikroskop cahaya.
ex : 99mTc-MAA ukuran partikelnya harus dalam
rentang 10-100 micrometer
b. pH dan kekuatan Ion
- pH
Harus 7.4 (sesuai dengan pH darah).
 Diukur dengan pHmeter.
- Kekuatan ion
 untuk mengkoreksi kekuatan ion dpat
dilakukan dengan menambahkan asam,
basa, dan elektrolit.
c. Kemurnian Radionuklida
 Fraksi radioaktivitas total dari radionuklida yang
terdapat dalam radiofarmasi.
Ketidakmurnian dapat terjadi akibat:
- Aktivitas pelarut
- Perubahan suhu dan pH
- Cahaya
- jumlah agen pengoksidasi dan pereduksi
- Reaksi inkomaptibilitas
- Radiolisis
Bahan yang sering ditambhakan untuk menjaga
stabilitas bahan radiofarmasi:
- Sodium ascorbat
- Sodium sulfat
- asam ascorbat
1.Uji Presipitasi
 Dilakukan dengan melakukan
sentrifugasi dengan reagen yang sesuai.
Ex: jumlah 51Cr3+ dalam larutan 51Cr-
sodium chromate dapat diukur dengan
presipitasi chromate.
2. Kromatografi Lapis Tipis dan Kromatografi Kertas
 Dengan menotolkan sejumlah kecil dari bahan
radiofarmasi pada kertas (whatman paper strip) atau
Instan Thin Layer Chromatography (ITLC = plat KLT
silica Gel (SG) atau polysilicic acid (SA) ), yang
kemudian dibawa oleh eluen (pelarut) pada chamber.
 Hasil berupa nilai Rf.
Pada sediaan bertanda (labeled) 99mTc, terdapat tiga
jenis/spesies 99mTc (bebas, terhidrolisis, dan terikat):
Pemeriksaan dengan ITLC-SG:
- 99mTc bebas  Rf= 1,0
- 99mTcterhidrolisis  Rf= 0
- 99mTc terikat  Rf=0
Pemeriksaan dengan Whatman No.1 paper :
- 99mTC bebas  Rf= 0,7
- 99mTc terhidrolisis  awal
- 99mTc terikat  solvent front
3. Kromatografi Gel
 Sampel ditotolkan pada bagian atas kolom
gel Sephadex atau Gel Bio-Rad, dibasahi
dengan pelarut yang sesuai, kemudian
dielusi oleh pelarut yang sama.
 Pemisahan komponen sampel berdasarkan
ukuran molekul, semakin besar ukuran,
maka semakin cepat dielusi.
 Jumlah komponen menunjukkan rasio dari
radioaktivitas zat dari total radioaktivitas
pada kolom.
4. Paper / Polyacrylamide Gel Electrophoresis

 Dengan membasahi sampel radioaktiv pada


paper / polyacralamide gel dengan buffer
yang cocok, lalu diberi tegangan yang
sesuai dalam jumlah waktu tertentu.
 Distribusi aktivitas dapat ditentukan dengan
counter / radiochromatographic scanner.
Contoh:
Pemisahan iodida bebas dan protein
radioiodinate.
5. Ion Exchange
 Dengan melewatkan sampel dari radiofarmasi
pada kolom resin ionik dan dielusi dengan
pelarut yang cocok
 Dipengaruhi pertukaran ion dari larutan
kedalam resin dan afinitas relatif dari pertukaran
tersebut pada beberapa kondisi fisikokimia.
Terdapat dua jenis ion –exchange resin:
- Cation exchange
 Mengandung golongan karboksilat, silikat,
dan sulfonat
R-H + Na+ R-Na + H+
- Anion exchange
 Mengandung campuran quatemary
ammonium
R-OH + Cl- R-Cl + OH
7. Ekstraksi Solven
 Larutan yang mengandung satu atau
lebih Campuran diaduk bersama larutan
tidak tercampur dan pemisahan
dipengaruhi oleh kelarutan spesifik dari
setiap komponen.
 Rasio dari larutan yang dipisah =
Distribusi (koefisien partisi)
8. HPLC (High-Performance Liquid
Chromatography)
 Memisahkan komponen dengan resolusi
tinggi
 Prinsip dasarnya sama dengan liquid
chromatography, perbedaannya terletak
pada dimensi kolom dan ukuran ukuran
packing materials dimana sampe didorong
oleh elctrical pumps.
Keuntungan:
- Resolusi tinggi
- Pemisahan cepat
- high recovery of solute
Terdapat dua tipe metode HPLC
Aspek Normal-phase Reserve-phase

Packing material Polar Nonpolar

Penyiapan Mereaksikan grup – Fase hidrofobik octyl-


OH dari permukaan (C8) dan octadecyl-
silika dengan reagen (C18) berikatan
untuk memberikan dengan
ikatan R-Si-C, R-Si-N, mikropartikulat silika
atau R-Si-O-C yang
stabil
Pelarut yang sering
digunakan hexane, heptane, Air, miscible organics
acetone, dan (methanol dan
hydrocarbons lain acetonitrile)
Dua senyawa dengan tekanan
uap yang jauh berbeda dapat dipisahkan
dengan distilasi sederhana pada suhu
tertentu. Senyawa yang meiliki tekanan
uap yang tinggi akan
meninggalkan senyawa lain dalam labu
penyulingan.
Kemurnian kimia radiofarmaka
adalah fraksi materi dalam bentuk kimia
yang diinginkan, apakah semua itu
adalah dalam bentuk pengotor. Sebagai
contoh, aluminium adalah pengotor kimia
dalam 99mTc-eluat. Kehadiran jumlah
sedikit globulin dalam penyusunan
albumin merupakan indikasi dari kotoran
di bagian kedua. Namun, aditif, asam,
alkali, dan buffer tidak dianggap kotoran.
 Kehadiran kotoran kimia sebelum
radiolabeling dapat mengakibatkan
molekul berlabel tersebut mengganggu
tes diagnostik. Kotoran kimia yang tidak
semestinya juga dapat menyebabkan
efek toksik. Pemurnian radiofarmasi
yang sering dilakukan adalah dengan
metodepemisahan kimia seperti curah
hujan, ekstraksi pelarut, pertukaran
ion,dan distilasi.
Jumlah radioaktivitas dari
radiofarmaka sebelum pengeluaran
harus ditentukan. Penentuan aktivitas ini
dilakukan dengan cara kalibrator dosis
radionuklida dijelaskan dalam Bab. 3.
Kinerja kalibrator dosis harus diperiksa
dengan melakukan beberapa tes kontrol
kualitas.
 Tahun yang lalu, diperlukan tes kontrol
kualitas yang dilakukan untuk kalibrasi dari
kalibrator dosis untuk memvalidasi operasi
akurat. Kalibrator dosis harus dikalibrasi
sesuai dengan standar yang diakui secara
nasional. Tes berikut penting untuk kalibrasi
dari kalibrator dosis.
1. Constancy
2. Accuracy
3. Linearity
4. Geometry
 Constancy
Tes ini menunjukkan reproduktifitas
pengukuran oleh dosis kalibrator, dan dilakukan
dengan mengukur aktivitas sumber tertutup dar
radionuklida yg berumur panjang (226Ra, 137Cs,
atau 57Co) pada pengaturan yang sering
digunakan di kalibrator dosis. Tes ini harus
dilakukan setiap hari dan setiap kali kalibrator
dosis yang digunakan, menggunakan setidaknya
10 mCi (370 kBq) atau lebih 226Ra atau 50 mCi
(1,85 MBq) atau lebih 137Cs atau 57Co sumber.
 Accuracy

Akurasi kalibrator dosis ditentukan den


gan mengukur aktivitas setidaknya pada
dua sumber referensi
pengaturan isotop masing-masing yang
berumur panjang.
Aktivitas sumber referensi harus
akurat dalam 5% dan satu dari
mereka harus memiliki energi
antara 100 dan 500 keV.
 Linearity
Tes ini menunjukkan kemampuan kalibrator dosis untuk
mengukur keakurata atas berbagai nilai-nilai. Dua metode umum
untuk memeriksa linearitas dari kalibrator dosis yaitu:
- Decay Methode
Dalam metode ini, sumber 99mTc adalah yang biasanya
digunakan, aktivitas yang setidaknya sama dengan dosis tertinggi
biasanya diberikan kepada pasien di lembaga tertentu.
Sumbernya kemudian diuji di kalibrator dosis pada 0 jam dan
kemudian setiap 6 jam selama jam kerja setiap hari sampai
aktivitas meluruh ke 30 mCi (1.11 MBq). Kegiatan yang diukur
diplot terhadap interval waktu kertas semilog dan "paling cocok"
garis lurus ditarik melalui titik data. Deviasi dari titik terjauh dari
garis dihitung.
- Shielding Method
Metode ini memakan waktu yang lumayan
sebentar dan mudah untuk melakukannya. Sebuah
kalibrasi kit komersial yang digunakan dalam
metode ini mengandung tujuh konsentris tabung
silinder atau "lengan." Enam tabung lainnya dengan
peningkatan ketebalan untuk mensimulasikan
berbagai periode. Ketika tabung ini ditempatkan di
atas sumber radionuklida (Biasanya 99mTc) di
kalibrator dosis, tujuh pengukuran aktivitas mewakili
kegiatan pada waktu yang berbeda. Untuk tes
linearitas berikutnya, identik pengukuran dilakukan
oleh kit menggunakan sumber radionuklida yang
sama.
 Geometry
Variasi dalam volume sampel atau
konfigurasi geometris wadah dapat
mempengaruhi keakuratan pengukuran di
kalibrator dosis. Dengan demikian, kegiatan
yang sama dalam volume yang berbeda [1 mCi
(37 MBq) dalam 1 ml atau 1 mCi (37 MBq) di 30
ml], di wadah yang berbeda (3-cc jarum suntik
atau 10-cc jarum suntik atau 10-ml botol) atau
dalam wadah dari bahan yang berbeda (Kaca
atau plastik) dapat memberikan bacaan yang
berbeda di kalibrator dosis.
Tes biologis dilakukan pada dasarnya
untuk memeriksa sterilitas,
apyrogenicity,dan toksisitas radiofarmasi
sebelum pemberian pada manusia.
Harus disadari bahwa itu sangat mungkin
sekali bahwa untuk sebuah radiofarmaka
yang seharusnya steril tapi masih sangat
pirogenik saat disuntikkan ke pasien.
Sterilitas menunjukkan tidak adanya
bakteri hidup atau mikroorganisme
dalam sebuah persiapan radiofarmaka.
Seperti telah disebutkan, semua
persiapan untuk administrasi manusia
harus disterilkan dengan metode yang
tepat yang bergantung pada sifat produk,
pelarut, dan berbagai aditif.
 Methods of Sterilization
- Autoclaving
Pada autoklaf, radiofarmaka tersebut disterilkan
dengan pemanasan uap pada suhu 121 C di bawah tekanan
18 pound per inci persegi (psi) selama 15-20 menit.
Keadaan jenis ini dapat membunuh mikroorganisme yang
terdapat didalam radiofarmaka. Autoklaf tidak cocok pada
persiapan berbasis minyak dan radiofarmasi panas-labil
seperti beberapa persiapan 99mTc-label dan protein
iodinasi sebab tidak dapat menahan panas dan tekanan dari
autoklaf karena molekul akan rusak oleh panas. Autoklaf
juga tidak cocok untuk radionuklida berumur pendek
seperti 13N dan 18F karena metode terlalu lama.
Radiofarmasi termostabil termasuk 99mTc pertechnetate,
111In-DTPA, 67Ga-gallium citrate, dan 111In-indium klorida.
- Membrane Filtration
Filtrasi membran menyaring radiofarmaka
melalui filter membran yang dapat menghilangkan
berbagai organisme dengan penyaringan. Penyaring
yang tersedia secara komersial adalah filter
Millipore adalah filter membran terbuat dari ester
selulosa, dan tersedia dalam berbagai ukuran pori.
Sebuah filter yang paling umum dignakan adalah
filter dengan ukuran filter membran adalah 0,45 mm,
namun ukuran pori lebih kecil dari 0,22 mmis yang
diperlukan untuk sterilisasi produk darah dan
persiapan yang diduga kontaminasi dengan
mikroorganisme yang lebih kecil.
Pengujian sterilitas dilakukan untuk
membuktikan bahwa radiofarmasi bebas
dari mikroorganisme yang layak. Tes ini
harus dilakukan secara aseptik. Sebuah
hood laminar-flow steril lebih disukai,
dan personil melakukan tes ini harus
terlatih.
Semua radiofarmasi untuk administrasi
manusia harus bebas pyrogen. Produk bakteri,
yang disebut endotoksin bakteri (BE), adalah
contoh utama dari pirogen, tetapi berbagai bahan
kimia juga dapat tergolong ke dalam pirogen
untuk radiofarmaka. Setelah pemberian, pirogen
menghasilkan gejala-gejala demam, menggigil,
malaise, leukopenia, nyeri di sendi, kemerahan,
berkeringat, sakit kepala, dan pelebaran pupil.
Reaksi pirogenik dapat berkembang dalam waktu
30 menit sampai 2 jam setelah pemberian, tetapi
biasanya mereda dalam 10-12 jam.
 Pyrogenicity Testing
- USP Rabbit Test
Tes pirogen dilakukan pada respon demam pada
kelinci dalam waktu 3 jam setelah injeksi bahan. Tiga kelinci
yang normal dewasa beratnya tidak kurang dari 1,5 kg yang
dipilih untuk tes, dan suhu mereka dikendalikan dengan
menjaga mereka di daerah suhu yang seragam.
- Bacterial Endotoxin Test
Sebuah metode cepat untuk uji endotoksin bakteri
(BET), juga disebut limulus amebocyte lysate (LAL) tes,
digunakan untuk deteksi dan kuantitasiendotoksin-jenis
pirogen. Metode ini menggunakan lisat dari amebocytes
dari darah kepiting tapal kuda, Limulus Polyphemus.
Sebelum radiofarmaka yang telah
disetujui untuk digunakan manusia, efek
toksik dan dosis yang aman harus
ditetapkan. Tes ini dilakukan untuk uji
toksisitas akut atau kronis yang dilakukan
pada berbagai hewan seperti tikus, tikus,
kelinci, dan anjing. Biasanya melibatkan
administrasi radiofarmaka pada dosis
tertentu untuk hewan selama 2-6 minggu.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai