Anda di halaman 1dari 37

INSTRUMENTS FOR RADIATION

DETECTION
AND MEASUREMENT
Nita Yulisa 1311011018
Ayu Fadilla Rahmi 1311011029
Kelas A
PENDAHULUAN

Pada pengobatan nuklir


penting untuk dipastikan
persentase
Tipe Menggunakan
Intensitas instrumen
energi deteksi radiasi
Dari radiasi yang diemisikan
oleh radionuklida
Gas Filled Detectors

Alat yang biasa


digunakan

scintillation detectors
GAS FILLED DETECTORS
Berdasarkan pada ionisasi molekul gas oleh
radiasi, diikuti oleh pengumpulan pasangan ion
pada arus dengan menggunakan tegangan pada
dua elektroda.

Dua jenis dektektor pengisi gas (gas-filled


detectors) yang sering digunakan yaitu:
Ionization Chamber
Geiger-Muller (GM) Counters
PERBEDAAN
Aspek Ionization Geiger-Muller
Chambers (GM) counters

Voltage (Tegangan) 50-300 V 1000 v

Kegunaan -mengukur sumber Deteksi radiasi beta


intensitas radiasi dan gama yang
yang tinggi rendah
contoh: Cutie-Pie
(Output mesin X-Ray

-Mengukur aktivitas
dari radiofarmasi
(Dose Calibrators)
1. Dose Calibrators (Ionization Chambers)

Perangkat paling penting dalam pengobatan nuklir,


berguna untuk mengukur aktivitas radionuklida
untuk memformulasikan dan mencampurkan bahan
radiofarmasi.
Berbentuk silinder
Sealed chamber terdiri atas dua dinding konsentris
dan dinding sentral.
Berisi argon dan halogen pada tekanan tinggi.
Tegangan yang digunakan yaitu 150 V.

Perbedaan tipe radiasi mempengaruhi perbedaan


jumlah dari ionisasi (arus tinggi),
mengakibatkan perbedaan kuantitas dari arus
pada radionuklida yang berbeda.
Contoh:
Arus yang dihasilkan 1 mCi (37MBq) 99mTc arus
yang dihasilkan 1 mCi (37 MBq) 131I
ISOTOP SELECTOR
resistor feedback yang mengimbangi ionisasi (arus)
yang dihasilkan oleh radionuklida yang berbeda,
sehingga aktivitas yang sama akan menghasilkan
kemampuan pembacaan yang sama.
Isotop selector yang sering digunakan: tipe push-button
Faktor kalibrasi untuk radionuklida yang berbeda,
dapat ditentukan dengan mengukur besar arus yang
dihasilkan oleh satu milicurie dari tiap radionuklida
Aktivitas yang tidak diketahui dari radionuklida
dapat diukur dengan membagi arus dengan faktor
kalibrasi untuk radionuklida tersebut.
Satuan: microCi, mCi, Ci atau MBq, GBq
MEKANISME PENGUKURAN
Atur faktor kalibrasi untuk radionuklida
menggunakan push button atau dial seting
sampel dimasukkan pada syringe, vial, atau
kontainer yang cocok kontainer diletakkan
didalam chamber well pada dose calibrator
aktivitas pengukuran ditampilkan pada meteran
digital dari dose calibrator.
GEIGER-MULLER COUNTERS
Digunakan untuk mengukur cahaya yang dihantarkan oleh sumber
radiasi yang disebut survey meters.
Salah satu detektor paling sensitif dan dapat dikontruksi pada
konfigurasi yang berbeda.
Bagian ujung detektor dibuat dari mika tipis yang dapat melewatkan
partikel beta dan radiasi gama berenergi rendah yang dihentikan
oleh penutup logam yang disediakan untuk deteksi radiasi gamma.
Dioperasikan dengan baterai dan dioperasikan sebagai ratemeter.
Pembacaan dinyatakan dengan microroentgen (mR)/jam,
milliroentgen (mR)/jam, roentgen (R)/jam, or counts/menit(cpm).
Beberapa jenis GM counters dilengkapi dengan alarm audble atau
flashing light alarm yang dipicu oleh radiasi diatas intensitas yang
telah ditentukan disebut area monitor
Digunakan untuk area survey yang dikontaminasi oleh aktivitas
energi rendah.
Berdasarkan pengaturan Nuclear Regulatory Commission (NRC),
survey meter harus dikalibrasi dengan sumber standar seperti 226Ra
dan 137Cs
SCINTILLATION DETECTING INSTRUMENTS
(GAMMA-RAY DETECTING EQUIPMENT)
Digunakan dalam pengobatan nuklir.
Pada dasarnya, gamma ray dari sumber radiasi
berinteraksi dengan detektor sodium iodida dan
cahaya foton diemisikan.
Bagian instrumen terdiri atas collimator
(excluding well counter), sodium iodide detector,
photomultiplier tube, preamplifier, pulse height
analyzer, X, Y positioning circuit (hanya pada
scintillation cameras), dan display atau storage.
1. COLLIMATOR
Alat untuk imaging (penggambaran).
Colliator menempel pada detektor sodium iodida
untuk membatasi ruang (bidang) sehingga
radiasi dari luar bidang tidak mencapai detektor.
memiliki lubang dengan bentuk dan ukuran
yang berbeda-beda.
Pada scintillation cameras, colimator
diklasifikasikan atas:
- Parallel hole

- Diverging

- Pinhole

- coverging

Berdasarkan tipe pemfokusnya.


2. DETECTOR
Untuk deteksi sinar gama, kristal sodium iodida
dengan thallium[NaI(Tl)] dengan jumlah yang
sangat sedikit seringkali digunakan.
Pemilihan berdasarkan pada desity (3.67 g/cm3)
dan nomor atom yang tinggi pada iodine (Z = 53)
yang mempegauhi efisiensi produksi foton. Yang
berinteraksi dengan sinar gama.
Detektor NaI(TI) dengan ukuran yang berbeda
digunakan pada instrumen yang berbeda. Pada
detektor NaI(TI), kristal memiliki lobang pada
bagian tengah yang kedalamnnya cukup untuk
menutupi sampel yang dihitung secara
keseluruhan.
3. PHOTOMULTIPLIER TUBE
Terdiri atas photocathoda light-sensitive pada satu
bagian ujungnya, seperangkat elektroda metalic
(dynodes) pada bagian tengah, dan sebuah anoda
pada ujung lainnya, dimana semuanya terletak pada
glass tube vacum.
Tegangan tinggi (1000 V) digunakan dari fotokatoda
untuk anoda pada PM tube pada tingkat tegangan
100 V antara dynodes.\
Foton dari kristal NaI(TI) menuju photocathode
photoelectron diemisikan dipicu oleh perbedaan
tegangan langsung menuju dynode dynode dan
elektron sekunder diemisikan multiplikasi
elektron sekunder terus terjadi dynode terakhir
tecapai muatan elektron 10^510^8 diproduksi
muatan tertarik ke anode dikiri ke preamplifier
4. PREAMPLIFIER
Muatan dari PM tube memiliki amplitudo yang
kecil sehingga harus di amplified sebelum proses
selanjutnya.
diperlukan untuk menyesuaikan tegangan
darimuatan dan menyesuaikan level impedance
diatara detektor dan komponen subsequent
sehingga muatan dapa diproses oleh system
5. LINEAR AMPLIFIER
Output pulse dari preamplifier di amplified lebih
lanjut pada linear amplifier

6. Pulse Height Analyzer


Sinar gama dari energi yang berbeda dapat diambil
dari sumber, baik dari radionuklida yang sama
maupun berbeda.
Muatan dari amplifier mungkin memiliki perbedaan
amplitudo berdasarkan perbedaan energi gama.
Merupakan alat yang memilih (menseleksi) muatan
yang memiliki interval tegangan amplitudo (channel)
dan mereject muatan lainnya.
7. DISPLAY AND STORAGE
Hasil ditampilkan pada skala dan disimpan dlam
komputer dan diproses untuk menghasilkan
gambar lanjutan

8. Scintillation Camera (Gama Camera)


Terdiri atas collimator; detector; X, Y positioning
circuit; PHA; and display or storage
COLLIMATOR
Tergantung pada tipe fokus dan ketebalan dari
lubang.
Berdasarkan tipe fokus, kolimator
dikalsifikasikan atas parallel hole, pinhole,
converging, dan diverging types.
Detector
Kristal NaI(TI) yang digunakan sebagai
detektor biasanya berbentuk rectaggular dan
memiliki dimensi antara 33 x 43 cm dan 37 x 59
cm dengan ketebalan bervariasi anara 0.64 dan
1.9 cm.
DETECTOR
NaI (Tl) kristal yang digunakan sebagai
detektor dalam kamera kilau sebagian besar
berbentuk persegi panjang dan memiliki dimensi
antara 33x43 cm dan 37-59 cm dengan ketebalan
bervariasi antara 0,64 dan 1,9 cm. Ketebalan
umum yang paling sering digunakan adalah 0,95
cm. Sedangkan detektor yang memiliki tebal 0,64
cm biasanya digunakan pada kamera portable
untuk studi jantung nuklir.
Meningkatkan ketebalan kristal yang akan
digunakan dapat meningkatkan kemungkinan
terjadinya absorpsi yang sempurna pada sinar
gamma dan meningkatkan sensitivitas dari
detektor.
Namun,selain itu juga kemungkinan dapat
terjadinya interaksi ganda dari sinar gamma pada
kristal yang tebal. Untuk itu, NaI (Tl) kristal
tipisbiasanyadigunakan pada kamera kilau, akan
tetapi sensitivitas kamera yang menggunakan
KRISTAL Na(TI) yang tipis ini kurang sensitiv
karena banyak sinar gamma dapat menembus
detektor akibatnya sinar gamma tidak dapat
berinteraksi dan hanya beberapa sinar g berinteraksi
dalam detektor.
X, Y POSITIONING CIRCUIT
Saat sinar gamma berinteraksi dengan kristal
,lokasi yang tepat ditentukan oleh X,Y yang sangat
berhbungan erat dengan adanya tabung PM. Dimana
setelah sinar gamma berinteraksi dengan
kristal,cahaya akan diterima oleh tabung PM.
Semakin besar jumlah tabung PM, maka
gambar koordinat X Y yang dihasilkan lebih baik
dimana koordinat inilah yang menggambarkan
interaksi dari sinar gamma. Selain itu juga, semakin
tinggi energi sinar gamma, maka semakin baik
resolusi gambar yang dihasilkan karena dapat
menghasilkan lebih banyak cahaya dalam kristal.
Namun, harus diingat bahwa energi sinar gamma
yang terlalu tinggi dapat menghasilkan gambar yang
kabur.
PULSE HEIGHT ANALYZER
Ini adalah sirkuit yang merangkum output
dari semua tabung PM untuk menghasilkan
pulsa yang dikenal sebagai Z pulsa yang
mewakili energi dari sinar gamma. Perlu
diketahui bahwa pulsa X Y diterima hanya jika
Z pulsa dalam rentang energi tertentu. Jika
pulsa Z berada di luar ini maka pulsa X Y tisdk
akan terimpan.
DIGITAL IMAGE
Pembahasan berikut ini disajikan untuk
memahami prinsip pembentukan gambar dari
pulsa yang dihasilkan oleh interaksi radiasi
dengan detektor. Karena komputer yang
digunakan dalam kedokteran nuklir beroperasi
dengan nomor digital dan tidak bisa memproses
sinyal analog dari kamera kilau yang berproses
secara terus menerus. Sinyal analog ini perlu
didigitalkan, yang dicapai oleh sebuah sirkuit
elektronik yang disebut analog-to-digital (ADC)
sirkuit. Berdasarkan interaksi foton di detektor,
Z pulsa (energi) dapat di ubah dalam bentuk
digit oleh ADC dalam bit yang sesuai.
DISPLAY AND STORAGE
Saat ini, kebanyakan kamera menggunakan
komputer digital dalam memperoleh,
menyimpan, dan pengolahan data gambar. Ada
juga komputer memiliki kapasitas yang besar
dihubungkan dengan semua kamera untuk
memperoleh dan mengolah data. Gambar
instandapat dilihat pada monitor komputer
sebagai sebuah data yang telah dikumpulkan.
TOMOGRAPHIC IMAGERS
digunakan untuk menggambarkan kedalaman
objek.
Terdapat empat irisan tomografi jantung,
digambarkan:
TIPE TOMOGRAFI BERDASARKAN TIPE
RADIONUKLIDA

1. Single Photon Emission Computed Tomography


terdiri atas gamma camera dengan 1-3 detektor
NaI(TI), detektor terpasang pada gantry,
komputer online untuk akuisisi dan pengolahan
data dan sistem display.
2. Positron Emission Tomography
Berdasarkandeteksi dari dua foton 511 keV
dipancarkan di arah berlawanan setelah
pemusnahan positron dari positron emitor dan
sebuah elektron dalam medium.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai