Latar Belakang
Warna yang ditambahkan pada makanan
yaitu untuk meningkatkan daya tarik visual pada
ratusan tahun tahun yang lalu. Namun
masalahnya pada toksisitas dan zat aditif ini
yang menyebabkan pengembangan masalah
yang mengatur jenis dan jumlah pewarna sintetis
yang digunakan dalam produk makanan yang
berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan dan mengoptimalkan petunjuk
percobaan yang efisien berdasarkan pada fase
terbalik teknik kromatografi cair kinerja tinggi
(HPLC) untuk menentukan simultan tujuh
pewarna sintetis yang larut dalam air (E 110, E
122, E 123, E 124, E 127 , E 128 dan E 129),
dalam kandungan makanan protein tinggi atau
kadar lemak yang tinggi.
Batasan Masalah
Produk
Rumusan Masalah
Bagaimanakah
Tujuan
Untuk
Manfaat
Untuk
mengetahui kandungan
pewarna makanan sintesis dalam
produk ikan krustasea.
Untuk mengetahui metode yang
tepat untuk menganalisis
kandungan pewarna makanan
sintesis.
TINJAUAN PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Metode Penelitian
Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bahan
larutan Amonia (25% w / v)
2. larutan amonium asetat P97% P.A. ACS
3. petroleum eter (40-60 C)
4. n-heksana (>99%)
5. metanol
6. asetonitril (ACN)
7. Pewarna E 110 (sunset yellow),
8. Pewarna E122 (Azorubine)
9. Pewarna E123 (Amaranth),
10. Pewarna E 124 (Ponceau 4R),
11. Pewarna E 127 (Erythrosine),
12. Pewarna E 129 (Allura Red AC)
13. Pewarna E 128 (READ 2G)
14. ultra pure water (aquabides)
15. kertas saring ((Macherey-Nagel GF)
16. poliamida
1.
Langkah Kerja
Kondisi Kromatografi
Pewarna Sintesis
1.
2.
3.
Dilarutkan 25 ml
Diencerkan dan dihomogenkan dengan
menambahkan sampel dengan buffer amonium
asetat
Diekstrasksi Disonikasi disentrifugasi
divakum dianalisis dengan HPLC-DAD
Larutan Standar
Kesimpulan
Dengan metode HPLC-DAD ini analisis dari ketujuh pewarna
makanan sintesis sesuai untuk pelarut yang larut dalam air.
Metode ini tidak diperoleh analisis yang akurat dan dapat diulang
pada makanan yang kompleks pada kandungan protein tinggi
seperti produk ikan dan daging. Pada penelitian ini yaitu dengan
mengembangkan dan mengoptimalkan cara baru (new protocol)
yang didedikasikan pada kandungan makanan dengan protein
tinggi atau kadar lemak tinggi. Metode ini divalidasi menggunakan
produk krustasea sehingga diperoleh nilai yang baik dan efisisen
terhadap perolehan dan RSD % . Selain itu, untuk menentukan
pewarna makanan sintesis yang dapat larut dalam air (E 110. E
122, E 123, E 124, E 127, E 128 dan E 129) pada konsentrasi yang
sangat rendah ( < 1 ppm). Secara Keseluruhan cara yang
dilakukan pada metode ini sangat sederhana dan relatif cepat
untuk menentukan makanan dengan adanya analisis yang
menantang, Cara deteksi ini menunjukkan presisi dan akurasi yang
tinggi dan dapat memberikan dasar bagi pembangunan masa
depan dengan metode yang serupa pada produk makanan yang
kompleks lainnnya seperti produk daging.
TERIMA KASIH
^_^