DERMATOTERAPI
Dokter Pembimbing :
dr. Sri Katon Sulistyaningrum, Sp.KK
Oleh :
Lara Meiza Anindia
2012730056
STASE KULIT DAN KELAMIN
RSIJ Cempaka Putih
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN & KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2016
Dermatoterapi
Topikal
Sistemik
Intralesi
Lain lain :
Radioterapi
Sinar ultraviolet
Laser
Bedah beku
Bedah Listrik
Bedah skalpel
Prinsip
Pengobatan
Topikal
Bahan Dasar
(Vehikulum)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Cairan
Bedak
Salap
Bedak Kocok
Krim
Pasta
Linimen
Bahan Aktif
1. Cairan
Cairan terdiri atas :
Kompres
Terbuka
- Indikasi
- Dermatosis madidans
- Infeksi kulit dengan
eritema yang mencolok,
misalnya erisipelas
- Ulkus kotor yang
mengandung pus & krusta
- Efek pada kulit
- Kulit uang semula
eksudatif menjadi kering
- Permukaan kulit menjadi
dingin
- Vasokonstriksi
- Eritema berkurang
Kompres
Tertutup
- Indikasi
- Kelainan yang dalam,
misalnya granuloma
venerium
- Cara
- Digunakan pembalut tebal
& ditutup dengan bahan
impermeabel, misalnya
selofan/plastik
2. Bedak
Bahan
dasarnya
ialah
talcum
venetum.
astringen,
antiseptik
antipruritus lemah.
Indikasi
Dermatosis yang
kering dan
superfisial
Mempertahankan
vesikel/bula agar
tidak pecah,
misalnya varisela
dan herpes zoster
lemah
dan
Efek
Mendinginkan
Antiinflamasi ringan
karena ada sedikit efek
vasokontriksi
Anti-pruritus lemah
Mengurai pergeseran
pada kulit yang berlipat
(intertrigo)
Proteksi mekanis
Kontraindikasi
Dermatitis yang
basah,
terutama bila
disertai dengan
infeksi
sekunder.
3. Salap
Salap ialah
Indikasi
Dermatosis yang kering dan kronik
Dermatosis yang dalam dan kronik
Dermatosis yang bersisik dan berkrusta
bahan
berlemak atau
seperti lemak,
yang pada
suhu kamar
Kontraindikasi
Dermatitis madidans.
berkonsistensi
seperti
mentega.
4. Bedak Kocok
Dermatosis yang
kering, superfisial,
dan agak luas, yang
diinginkan ialah
sedikit penetrasi
Pada keadaan
Kontraindikasi
Dermatitis
madidans
5. Krim
Krim ialah campuran W (water, air),
O (oil, minyak), dan emulgator.
Indikasi
Indikasi kosmetik
Kontraindikasi
Dermatitis madidans
Pasta
Pasta
ialah
homogen
vaselin.
Linimen
campuran
bedak
Pasta
protektif
dan
bersifat
Linimen
atau
pasta
dan
mengeringkan.
Indikasi :
dermatitis yang
agak basah
Kontraindikasi :
Dermatosis
yang eksudatif
dan daerah
yang berambut.
Indikasi :
Dermatosis
subakut
Kontraindikasi :
-Dermatitis
Madidans
BAHAN AKTIF
Memilih obat topikal selain faktor vehikulum, juga faktor
bahan aktif yang dimasukkan ke dalam vehikulum yang
mempunyai
khasiat
tertentu
yang
sesuai
untuk
pengobatan
topikal,
Khasiat
bahan
aktif
topikal
BAHAN AKTIF
Asam
Benzoat
Alumunium
Contohnya
ialah
Asetat
larutan burowi
yang
mengandung
alumunium
asetat 5%.
Efeknya ialah
astringen dan
antiseptik
ringan. Jika
hendak
digunakan
sebagai
kompres
diencerkan
1:10.
Asam
Asetat
Dipakai sebagai
larutan 5%
untuk kompres,
bersifat
antiseptik untuk
infeksi
pseudomonas.
Mempunyai
sifat antiseptif
terutama
fungsisidal.
Digunakan
dalam salap,
contohnya
dalam Whitfield
dengan
konsentrasi 5%.
Asam
Borat
Konsentrasi 3%,
tdk dianjurkan
untuk dipakai
sebagai bedak,
kompres/dalam
salap
berhubungan
dengan efek
antiseptiknya
sangat sedikit &
dapat bersifat
toksik.
BAHAN AKTIF
Asam Salisilat
Efeknya ialah mengurangi
proliferasi epitel dan
menormalisasi keratinisasi yang
terganggu.
1%, dapat digunakan sebagai
kompres dan antiseptic
1-2% mempunyai efek
keratoplastik
3-20% bersifat keratolitik,
dermatosis yang hiperkeratotik
40 % kelainan-kelainan dalam,
kalus/veruka
Asam Vit. A
Efek
Memperbaiki, keratinisasi
menjadi normal, jika terjadi
gangguan.
Meningkatkan sintesis D.N.A
dalam epitelium germinatif
Meningkatkan laju mitosis
Menebalkan stratum
granulosum
Menormalkan parakeratosis
Indikasi
Penyakit dengan sumbatan
folikular
Penyakit dengan
hyperkeratosis
Pada proses menua kulit akibat
sinar matahari
BAHAN AKTIF
Benzokain
Asam
Undesilen
Bersifat
at
Bersifat
Comphora
anastesia.
Benzil
Cairan
Benzoat
antimikotik
Konsentrasinya
berkhasiat
dengan
- 5%, tidak
sebagai
konsentrasi 5%
akabisid dan
dalam salap
lebih larut
pedikulosid.
atau krim.
Digunakan
Dicampur
sebagai emulsi
dengan garam
dalam alkohol.
dengan
(Zn
Sering
konsentrasi
undercykenic)
menyebabkan
20%
sensitisasi.
Konsentrasinya
1-2%. Bersifat
antipruritus
berdasarkan
penguapan zat
tersebut
sehingga terjadi
pendinginan.
Kortikosteroid Topikal
Penggolong
an
Kortikoseroid topikal dibagi menjadi 7 golongan besar.
Golongan I yang paling kuat antiinflamasi dan
antimitotiknya (superpoten). Sebaliknya golongan VII yang
terlemah (potensi lemah).
Indikasi
Potensi kuat belum tentu merupakan obat pilihan untuk
suatu penyakit kulit. Harus selalu diingatkan bahwa K.T
bersifat paliatif dan supresif terhadap penyakit kulit dan
bukan merupakan pengobatan kausal.
Golongan
Golongan II
Golongan
Golongan
IIII
Fluocinonide 0,05%
Halcinonide 0,01%
Amcinonide 0,1%
Desoximetasone 0,25%
III
III
IV
IV
Golongan
Golongan
V
V
Golongan
Golongan
VI
VI
Aclometasone 0,1%
Desonide 0,05%
Triamcinolone acetonide 0,025%
Betamethasone valerate 0,01%
Obat topikal
dengan
hidrokortison,
Golongan
deksametason,
VII
glumetalon,
prednisolon, dan
metilprednisolon
Cara
Aplikasi
Lama pemakaian
steroid topikal sebaiknya tidak lebih dari 4-6 minggu untuk steroid potensi
lemah dan tidak lebih dari 2 minggu untuk steroid potensi kuat
Efek samping
1. Penggunaan K.T. yang lama dan berlebihan
2. Penggunaan K.T. dengan potensi kuat/ sangat kuat/penggunaan secara
oklusif.
Atrofi
Striae Atrofise
Telangiektasis
Purpura
Dermatosis akneformis
Hipertrikosis setempat.
Hipopigmentasi
Dermatitis perioral
Menghambat penyembuhan
ulkus
Infeksi mudah terjadi dan
meluas
Gambaran klinis penyakit
infeksi menjadi kabur
BAHAN
BAHAN AKTIF
AKTIF
Methol
Podofilin
Bersifat
antipruritic
seperti
comphora.
Pemakaiannya
seperti pada
comphora.
Kosentrasinya
- 2%.
Damar podofilin
digunakan
dengan
konsentrasi
25% sebagai
tingtur untuk
kondiloma
akuminatum.
Setelah 4-6 jam
hendaknya
dicuci
Selenium
Disulfid
Digunakan
sebagai sampo
1% untuk
dermatitis
seboroik pada
kepala dan
tinea versicolor.
Kemungkinan
terjadi efek
toksik rendah.
Sulfur
Bersifat
antiseboroik,
anti akne, anti
scabies, anti
bakteri positif.
Gram dan anti
jamur. Yang
digunakan ialah
sulfur
presipitatum
(belerang
endap), berupa
bubuk kuning
kehijauan.
BAHAN AKTIF
Ter
Efeknya
antipruritus,
anti radang,
anti ekzem, anti
kantosis
keratoplastik,
dapat
digunakan
untuk psoriasis
dan dermatitis
kronik dan
salap.
Urea
Dengan
konsentrasi
10% dalam
krim
mempunyai
efek sebagai
emolien, dapat
dipakai untuk
iktiosis atau
xerosis
kutis.Pada
konsentrasi
40%
melarutkan
protein
Anti
Septik
Zat ini bersifat
antiseptik
dan/atau
bakteriostatik.
Golongan :
Alcohol
Fenol
Halogen
Zat zat
pengoksidasi
Senyawa
logam berat
Zat warna
Zat Warna
Zat warna
masih sering
dipakai dalam
dalam
pengobatan
topikal. Efeknya
ialah astrigen
dan antiseptik.
Kortikosteroid Sistemik
Cara kerja
Indikasi
Cara penggunaan
Dois
ekuivalen
(mg)
Potensi
GK
Potensi
MK
WPP
(menit)
WPB
(jam)
25
0,8
2+
30-90
8-12
kortisol
20
2+
60-120
8-12
1+
60
24-36
metilprednisol
on
180
24-36
Triamsinolon
78-188
24-36
20-30
100-300
36-54
0,75
Dermatitis
Sindrom Steven-Johnson-NET
Eritroderma
Metilprednisolon 40 mg 62,5 mg
dosis terbagi
Reaksi lepra
Metilprednisolon 24-48 mg
Pemfigus vulgaris
Pemfigus bulosa
Efek Samping
Mata : katarak
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
TERIMA KASIH