KELAINAN PRODUKSI,
PROSES HEMOLITIK, KEHILANGAN
DARAH
E. M. Hidayat
Departemen Patologi Klinik
FK-UPN VJ
Pendahuluan
Anemia
11 g/dL
12 g/dL
11 g/dL
12 g/dL
12 g/dL
13 g/dL
Hemopoisis /Hematopoisis :
asal-usul sel,
pembentukan dan
Hemopoisis ekstrameduler
Hemopoisis yang berlangsung di
H em atopoisis Eritropoisis
(pem bentukan dan perkem bangan eritrosit)
eritropoisis
Eritrosit : sel
pengangkut
hemoglobin (Hb)
yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen
(O2) dan karbon
dioksida (CO2)
berasal dari stemsel
Eritropoisis
(produksieritrosit)
(Hb)
Tekanan atmosfir (O2) rendah
Defek fungsi jantung
Defek fungsi paru
Gangguan sirkulasi darah ginjal
normokrom, ditandai :
Nilai MCV 80 100 fL
Nilai MCH > 26 pg
Nilai retikulosit < 0.5% pada kelainan produksi
eritrosit.
Nilai retkulosit > 2.0 pada kelainan proses
hemolitik, kehilangan darah (perdarahan)
Produksieritrosit
Disintesis oleh sumsum tulang
Produksi di sumsum tulang
Klasifi
kasianem ia berdasarkan etiologi
Kehilangan darah (Anemia perdarahan):
Perdarahan akut
Perdarahan kronik
Eritropoisis menurun :
Anemia nutrisi
Kegagalan sumsum tulang
Peningkatan Destruksi eritrosit :
Kelainan herediter
Kelainan didapat
Retikulosit menurun
Anemia perdarahan
Anemia aplastik
Anemia hemolitik
Anem ia Aplastik
M anifestasiklinik
keluhan anemia : lemah, mudah
membran eritrosit
Membran eritrosit terdiri
dari lipid bilayer, lapisan
luar terdiri dari
kolesterol dan fosfolipid
dan lapis dalam terdiri
dari aminofosfolipid
glikoprotein dan protein
melekat pada membran
membentuk jejaring
kerangka membran
Anem ia perdarahan
Bila perdarahan bersifat kronik
kehilangan darah :
Lemah, berkeringat, mual, denyut jantung dan
tekanan darah dapat turun, kehilangan kesadaran
Segera setelah perdarahan : volume plasma dan
jumlah RBC berkurang secara sebanding tidak
tampak adanya anemia
Peningkatan volume plasma berlangsung lebih
lambat, penilaian derajat anemia bisa lebih
rendah dari sebenarnya.
Volume pack sel RBC, tidak dapat kembali dalam
3 hari atau lebih pasca perdarahan berhenti.
sekian