Anda di halaman 1dari 23

KLONING

DAN
VARIASI SOMAKLONAL
EKO HARY PUDJIWATI

Mikropropagasi
Tahap-tahap
Mikropropagasi
Seleksi dan persiapan
tanaman induk,
tanaman induk harus
jelas jenis, species dan
varietasnya serta harus
sehat dan bebas hama
dan penyakit, perlu
dilakukan perlakuan
tertentu untuk
mendapatkan kondisi
fisiologis yang lebih baik
dari tanaman induk,
perlu sterilisasi eksplan

Tahap I

Pemantapan eksplan
dalam media kultur
Masing-masing spesies
tanaman membutuhkan
medium khusus, bahkan
eksplan yang diambil dari
bagian tanaman yang
berbeda dari spesies
yang sama dapat
berbeda dalam hal media
yang dibutuhkan. Untuk
itu diperlukan percobaan.
Pada tahap ini diharapkan
sel-sel eksplan dapat
membelah.
Media kultur dapat
berupa media padat atau
cair

Tahap II

Tahap III

Multiplikasi dan
pemanjangan tunas
Pada tahap ini kalus
yang terbentuk
dirangsang
membentuk tunas
dengan perlakuan zpt.
Selanjutnya tunas
dapat diperbanyak
dengan cara subkultur
atau kalus yang
terbentuk diperbanyak
dengan disubkultur

Dividing shoots

Warmth and good light are essenti

Pengakaran
Tunas dipindah
pada media yang
mengandung
auksin tinggi dan
atau arang aktif
untuk induksi
perakaran
Kadang-kadang
pengakaran
dilakukan pada
tahap aklimatisasi

Tahap IV

Aklimatisasi
Aklimatisasi
dilakukan pada
tunas yang berakar
dengan
menurunkan
kelembaban secara
bertahap. Hal ini
penting agar
tanaman tidak
banyak kehilangan
air, karena tanaman
muda hasil kultur
jaringan belum
mempunyai waxy
cuticle

Keuntungan
Mikropropagasi
1.Bibit (hasil) yang didapat berjumlah
banyak dan dalam waktu yang
singkat
2.Sifat identik dengan induk
3.Dapat diperoleh sifat-sifat yang
dikehendaki

Kekurangan
Mikropropagasi

Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap


hama penyakit dan udara luar
Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai
mahal dan sulit.
Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi
untuk bangunan (laboratorium khusus),
peralatan dan perlengkapan.
Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk
mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar
dapat memperoleh hasil yg memuaskan
Produk kultur jaringan pada akarnya kurang
kokoh, tetapi tanaman yang tumbuh dari
embriogenesis dapat mempunyai akar tunggang
(tanaman dikotil).

Variasi Somaklonal
Definisi: Somaclonal variation is the variation seen in
plant that have been produced by plant tissue culture
Types of somaclonal variants
genetic changes
point mutations
cytoplasmic (maternal inheritance
gene amplification
activation of transposable element

cytogenetic (changes to genome structure)


aneuploidy gain or loss of 1 or more
chromosomes
polyploidy gain or loss of an entire genome
translocation arms of chromosomes switched
inversion piece of chromosome inverted

Types of somaclonal variants


epigenetic
change in phenotype that isn't stable during
sexual propagation
may or may not be stable during asexual
propagation
usually undesirable in a breeding program, not
always undesirable in propagation
habituation (most studied epigenetic change)
characteristics
often occur gradually often occur gradually
are regularly reversible (esp. in regenerated
plants)
are not seed-transmitted

Penyebab variasi
somaklonal

1. Proses dediferensiasi dan rediferensiasi


-lebih sering terjadi pada organogenesis dan
somatik embriogenesis (khususnya yang melalui
fase kalus) dibandingkan perbanyakan melalui
tunas
2. Kondisi lingkungan kultur
Stress lingkungan dapat menyebabkan:
- methylasi DNA (methylasi cytosine dapat
menginaktifkan gen, yang dapat terjadi selama
proses rediferensiasi)
- amplifikasi gen dapat meningkatkan ekspresi
gen
- siklus sel tidak terkontrol

Induksi keragaman somaklonal secara


eksogen
1). Pengaturan Penanaman eksplan
Pengaturan ZPT
Lamanya Pengkulturan
Organogenesis langsung
Induksi Kalus
Kultur Protoplas
2). Mutagen Penginduksi Keragaman Somaklonal
Kimia: (Kolkisin, EMS(Etil Metan
Solfonat),DEMS(Dietil Metan Sulfonat)DES(Dietil
slfonat)EL(Etilen Amin), ENH(Etit Nitroso Urea),
MNH
(Metil Nitroso Urea)
Fisik : Sinar X, Sinar Gamma,

Somaclonal variation leads to the creation


of
additional genetic variability.
Characteristics
for which somaclonal mutants can be
enriched during in vitro culture includes
resistance to disease pathotoxins,
herbicides and tolerance to environmental
or chemical stress, as well as for increased
production of secondary metabolites
applications to crop improvement

Variasi yang berasal dari kultur jaringan harus


diperhatikan secara serius sebagai komponen dalam
program pemuliaan hanya bila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Perubahan harus stabil
2. Perubahan harus merupakan sifat-sifat penting seperti
vigor, hasil, kemasakan, tipe tanaman, fertilitas, dan
lain-lain
3. Variasi somaklonal yang menarik pada umumnya
meliputi sifat-sifat positif yang belum ada pada nomornomor galur yang
dihasilkan
para
pemulia
Pada
praktek2oleh
yang
memerlukan
Kerugian
tanaman
clonal uniformity
Misalnya : hortikultura
industri kehutanan

Identifikasi keragaman
somaklonal
1). Konvensional (Karakterisasi Morfologi)
2). Analisis Molokuler
RAPD (Ramdom Amplified Polymorphic DNA)
RFLP (Restriction Fragment Length RFLF
(Restriction Fragment Length Polymorphism)
AFLP ( Amplified Fragment length
Polymorphism)
SSR dan ISSR
SNP

3). Analisis Isoenzim

Somaclonal variation on in vitro callus


culture potato cultivars

Anda mungkin juga menyukai