(Artificial seeds)
Eko Hary Pudjiwati
• Konsep produksi dan pemanfaatan benih sintetik
pertama kali dikemukakan oleh Murashige tahun
1977.
• Radenbaugh et al., (1984) yang pertama kali
memproduksi benih sintetik dari embrio somatik
tanaman alfalfa.
• Benih sintetik didefinisikan sebagai embrio
somatik, tunas, agregat sel, atau jaringan lain
yang dikemas dalam hydrogel dan dapat disemai
sebagai benih yang memiliki kemampuan untuk
menjadi tanaman di bawah kondisi in vitro atau
ex vitro serta dapat disimpan dalam jangka waktu
yang lama (Capuano et al., 1998).
Mengapa harus benih sintetik?
• Penggunaan benih yang merupakan hasil
reproduksi generatif memiliki kelemahan,
yaitu untuk tanaman yang menyerbuk silang
dan bersifat heterosigot akan menghasilkan
keturunan yang sifatnya tidak sesuai dengan
induknya
• pada tanaman yang diperbanyak secara
vegetatif, propagul tanaman (bagian vegetatif
sebagai bahan perbanyakan) umumnya tidak
dapat disimpan dalam waktu yang relatif
lama.
Manfaat Benih Sintetik
• Menggandakan tanaman yang direkayasa secara genetis (tanaman
transgenik), hibrida somatis dan cytoplasmic (hasil teknik fusi
protoplas).
• Pemeliharaan genotip khusus yang diinginkan (cryopreservation)
• Untuk penelitian percobaan mempelajari proses embryogenesis
zigotik dan memahami role dari endosperm dalam perkembangan
embrio normal dan perkecambahan
• Untuk membuat benih yang sekaligus memiliki mikoriza, zat
pengatur tumbuh, dan nutrisi lain .
• Melindungi benih dengan melapisi benih dengan komponen yang
dapat melindungi dari serangan hama dan pathogen
Keuntungan Benih Sintetik
• Keseragaman genetis tanaman
• Mengurangi biaya dalam propagasi vegetative
tanaman unggul
• mampu disimpan dalam jangka waktu yang
cukup lama tanpa kehilangan viabilitasnya,
memudahkan dalam transportasi dan mudah
dikemas pada saat penyimpanan
Beberapa Masalah Benih Sintetik
Artificial
seed coat
Somatic
embryo
Artificial
endosperm
Teknik Pembuatan Benih Sintetik
Bahan Benih:
Embrio Somatik
Seed
3% Sodium alginate +
MS free calcium salt
solution
Sodium alginate
Calcium cloride
Pembentukan
seedcoat
Seed Coat
75 mM CaCl2.2H2O
Artificial Seed
Cara pembuatan benih sintetik
• Larutan alginat disiapkan
• Dicampur dengan garam makro-mikro, dipanaskan sambil
diaduk hingga rata dan larutan berubah menjadi kental.
• Disiapkan larutan CaCl2 untuk mengeraskan permukaan benih
sintetik.
Alginat jika direaksikan dengan Ca akan menjadi keras. Inilah
alasan mengapa Ca tidak dimasukkan bersama garam makro.
• Diambil embrio somatik, dimasukkan ke dalam alginat,
disedot dengan pipet tetes, diteteskan kedalam larutan CaCl2.
• Benih sintetik yang terbentuk disaring, dipisahkan dari larutan
CaCl2.
• Note: Jika benih sintetik ini kena air, maka
lapisan terluat dari alginat akan meluruh.
Kalau ini terjadi, akan berlanjut dengan
respirasi embrio, lalu tumbuh menjadi
tanaman baru. Jadi, untuk menyimpan benih
sintetik ini kelembaban udaranya harus
diturunkan. Misalnya disimpan dalam ruang
inkubasi.