MITRAL
Laporan
Kasus
Senin, 28/11/2016
Pembimbing :
dr. Dyah Siswanti E, Sp.JP-FIHA
Oleh :
Heni
Haryani
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
2016
Endokarditis Infektif
Definisi
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Manifestasi
Klinis
Diagnosis
Tatalaksana
Komplikasi
Ilustrasi kasus
Epidemiologi
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Manifestasi
Klinis
Diagnosis
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
Etiologi
Definisi
Epidemiologi
DM
Etiologi
Patofisiologi
Diagnosis
Diagnosis
Banding
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
hemodialisis
dental
hygiene
Patofisiologi
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Patofisiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
Katup
mitral tidak
terbuka
maksimal
Aliran
darah ke
LV
menjadi
lambat
Fase
diastol
lebih
lama
Tekanan LA
meningkat
LA
dilatasi
Fibrilasi
atrium
Penurun
an CO
Tekanan
pulmonal
meningkat
Edema
paru
Ruptur
kapiler
DIAGNOSIS
Diagnosis
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Manifestasi
Klinis
Diagnosis
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
Tatalaksana
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Manifestasi
Klinis
Diagnosis
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
FARMAKOLO
GIS
Antibiotik
pencegahan
endokarditis
Anti aritmia
untuk AF
Anti
koagulan
mencegah
pembentuka
n trombus
INTERVENSI
BEDAH
Balloon
Mitral
Valvuloplast
y
Mitral valve
replacement
mekanik
dan
biosintetik
Komplikasi
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
K
K
Manifestasi
Klinis
Diagnosis
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
Fibrilasi atrium
Trombus ke otak, usus, ginjal,
atau daerah lain
Gagal jantung kongestif
Edema paru
Hipertensi pulmonal
Prognosis
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Manifestasi
Klinis
Diagnosis
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
Ilustrasi kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. HH
Usia
: 40 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Wiraswasta
No.RM
: 93 91 93
Tanggal MRS : 09 November 2016
ANAMNESIS
Autoanamnesis
Keluhan Utama
Sesak nafas yang memberat sejak +2 hari SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
+ 1 bulan SMRS pasien mengeluhkan sesak nafas, sesak dirasakan terus menerus, sesak tidak
dipengaruhi oleh suhu, cuaca, dan makanan. Sesak dipengaruhi oleh aktivitas dan posisi, sesak
dirasakan saat berbaring dan berkurang dengan posisi duduk, dan lebih nyaman tidur dengan 2-3
bantal. Pasien sering terbangun pada malam hari karena sesak. Pasien juga mengeluhkan
jantung terasa berdebar dan mudah lelah, batuk pada malam hari (+), dahak berwarna putih (+),
tidak bercampur darah. Pasien juga mengeluhkan mual (+), muntah (-), BAK dan BAB tidak ada
keluhan.
+ 2 hari SMRS pasien mengeluhkan sesak nafas yang semakin memberat, sesak dirasakan terusmenerus, sesak dipengaruhi oleh aktivitas dan posisi, yaitu sesak berkurang dengan posisi duduk.
Pasien juga mengeluhkan dada terasa berdebar-debar dirasakan sekitar < 2 menit dan kemudian
hilang. Keluhan nyeri dada (-), demam (-), mual(+), muntah (+), mudah lelah (+), berkeringat (-),
pusing (-). Pasien juga mengeluhkan bengkak pada kedua tungkai. 4 hari sebelum SMRS pasien
sudah berobat ke Santa Maria, kemudian karena keluhan tidak berkurang pasien datang ke RSUD
AA. Nafsu makan tidak ada keluhan, BAK dan BAB tidak ada keluhan. Pasien mengaku adanya
riwayat sakit tenggorokan, demam dan batuk yang berulang yang dialami pasien semasa kecil.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan gizi: Sedang
Vital sign :
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi
: Ireguler 120 kali/menit
Pernapasan : 28 kali/menit
Suhu: 36,7 0C
TB : 156 cm
BB : 47 kg
IMT : 19,34 (normoweight)
Toraks
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan,
penggunaan otot bantu nafas tambahan (-)
Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
Perkusi : redup pada basal paru.
Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (+/+) pada basal
paru
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada linea axilaris anterior sinistra.
Perkusi : Batas jantung kanan di linea parasternalis dextra
Batas jantung kiri di linea aksilaris anterior
Auskultasi : Bunyi jantung 1 (S1) mengeras dan 2 (S2) normal,
murmur diastolik (+), gallop (+)
Abdomen
Inspeksi : tampak datar, venektasi (-), scar(-)
Auskultasi: Bising usus (+) normal frekuensi 8 kali permenit
Perkusi : Timpani pada lapangan perut.
Palpasi
: supel (+), nyeri tekan (-), hepatomegali (-),
splenomegali (-), reflek hepatojugular (+).
Ekstremitas
Inspeksi : Edema (+/+) kedua tungkai, sianosis pada kuku
(-), clubbing finger (-)
Palpasi : Akral hangat (+) pada semua ekstremitas, CRT < 2
detik, turgor normal pada semua ekstremitas.
Kekuatan motorik
5
5
5
5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin ( 09-11-2016)
Glukosa : 78 mg/dL
Kolestrol total : 116 mg/dL
LDL : 92,2 mg/dL
HDL : 12 mg/dL
Trigliserida : 59 mg/dL
Kreatinin : 0,58 mg/dL
Asam urat : 7,2 mg/dL
Irama : sinus
Frekuensi : 120 x/menit, ireguler
Aksis : RAD
Gelombang P : 4 kotak kecil (0.16 detik) , P mitral di V1
dan V2.
P-R Interval : sulit dinilai
Kompleks QRS : 2 kotak kecil, rSR di aVR, gelombang
R sekunder (rSR)di V1, V2, V3,dan V4, S persisten
(slurred S) di V5,V6 (RVH),
Kesan : Atrial fibrilasi dengan incomplete RBBB.
Foto thoraks
Foto diambil secara PA
Marker L
Kekerasan cukup
Hilangnya
sudut
costofrenikus
sinistra
dan
dextra
karena
tertutup opasitas.
CTR > 50 %
Pinggang
menghilang
jantung
EF52 % (53-77%)
FS27 % (>25%)
Left Ventricle : Dimension : Normal Overall function : Normal ThicknessesNormal
Left Atrium + IAS : LA Dimension : Severely dilated IAS Intack thrombus (+)
AORTA : Aortic Insufficiency : Minor
MITRAL : Flaps-calciphyc valve-severe stenotic
Pulmonary : Retrograde Flow : absent
Tricuspid : Retrograde Flow : Severe tricuspid insufficiency
Conclusion : Severe mitral stenosis with giant LA and LA thrombus, EF=
52 %
Resume
Ny HH, 40 tahun datang ke IGD RSUD AA dengan keluhan utama sesak
nafas yang semakin memberat sejak 2 hari, sesak dirasakan terusmenerus, sesak dipengaruhi oleh aktivitas dan posisi, yaitu sesak
berkurang dengan posisi duduk. Pasien juga mengeluhkan dada terasa
berdebar-debar dirasakan sekitar < 2 menit dan kemudian hilang,
mual(+), muntah (+), mudah lelah (+),bengkak pada kedua tungkai (+).
4 hari sebelum SMRS pasien ke santa Maria kemudian karena keluhan
tidak berkurang pasien datang ke RSUD AA. Pasien mengaku adanya
riwayat sakit tenggorokan, demam dan batuk yang berulang yang
dialami pasien semasa kecil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
umum baik, kesadaran komposmentis, tekanan darah 120/90 mmHg,
ireguler 120 kali/menit, pernafasan 28 kali/menit, suhu 36,7 0C, IMT
19,34. Pada pemeriksaan fisik paru didapatkan perkusi redup pada basal
paru dan ronkhi pada basal paru. Pada pemeriksaan fisik jantung
didapatkan pada perkusi batas bantung kana di linea axilaris anterior
dan batas jantung kiri di linea parasternalis dekstra, didapatkan murmur
diastolik pada auskultasi, edema tungkai (+/+) pada pemeriksaan
ekstremitas. Pemeriksaan EKG didapatkan sinus ireguler, frekuensi 120
Daftar Masalah
CHF ec mitral stenosis severe
AF
LA trombus
Penatalaksanaan
Non medikamentosa
Bed rest total, pembatasan aktivitas fisik, O2 3L/menit
IVFD NaCl 0,9 %
Medikamentosa
Inj. Lasix 2 x 1
ISDN 3 x 10 mg
Spironolakton 1 x 25 mg
Captopril 2 x 12,5 mg
Digoxin 1 x 1
Inj. Lovenox 2 x 0,6
Simarc 1 x 1
Aprazolam 1 x 0,25 mg
Pembahasan
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Manifestasi
Klinis
Diagnosis
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
Terima Kasih