Dispepsia
Heni Haryani
1208121709
Pembimbing
dr. Dasril Efendi, Sp.PD, KGEH-FINASIM
Anatomi lambung
Definisi dispepsia
Dispepsia
adalah
keluhan
atau
kumpulan
di
epigastrium,
mual,
muntah,
disebabkan
macam penyakit.
atau
didasari
berbagai
Definisi dispepsia menurut kriteria Rome III adalah salah satu atau lebih
gejala dibawah ini
Organik
Dispepsia
Fungsional
Faktor Resiko
Patofisiologi
Diagnosis
Terapi
Non farmakologis :
Menghindari makanan yang dapat meningkatkan
asam lambung
Menghindari faktor resiko seperti alkohol,
makanan yang pedas, obat-obatan yang
berlebihan, nikotin rokok, stress,dll.
Atur pola makan
Farmakologis
1
4
5
6
Prognosis
Dispepsia
fungsional
yang
ditegakkan
setelah
pemeriksaan klinis dan penunjang yang akurat,
mempunyai prognosis yang baik.
Hipokalemia
adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium
dalam darah kurang dari 3.8 mmol/L darah.
Laporan Kasus
3 bulan SMRS pasien juga mengeluhkan hal yang sama, mual (+), muntah
(+) sebanyak lebih dari 3 kali dengan volume gelas aqua, dan rawat jalan.
Riwayat penyakit
dahulu
Riwayat penyakit
keluarga
Riwayat kebiasaan
Riwayat mengeluhkan
penyakit yang sama
dengan sebelumnya
(+)
Riwayat tekanan
darah tinggi (-)
Riwayat penyakit
kencing manis (-)
Riwayat sakit jantung
(-)
Pasien adalah
sesorang ibu rumah
tangga.
Kebiasaan merokok (-)
Riwayat kebiasaan
minum alkohol (-)
Kebiasaan makan
makanan pedas (+)
Kebiasaan minum
jamu-jamuan (-)
Jantung :
Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
: iktus kordis teraba pada linea
midclavicula sinistra SIK V
Perkusi :
Batas atas jantung : Line parasternalis SIK
III
Batas jantung kanan : Lineasternalis dekstra
Batas jantung kiri : Linea midclavicula
sinistra SIK V.
Auskultasi: Suara jantung normal M 1> M2,
A1<A2, P1<P2, murmur(-) gallop(-)
Abdomen
Inspeksi: Perut datar, simetris, distensi
(-),vena kolateral (-), caput medusa (-), skar (-)
Auskultasi : Bising usus 8x/ menit
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+),
hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani, shifting dullnes (-)
Ekstremitas
Akral hangat
CRT <2 detik
Edema (-)
Tes kekuatan otot : 5 | 5
4|4
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah rutin
Hb : 12,9 gr/dl
Hematokrit : 34,4 %
Leukosit : 18.650/uL
Trombosit : 419.000 /uL
Eritrosit : 4,21 x 106/uL
Pemeriksaan elektrolit
Natrium :141 mEq/L
Kalium : 1,9 mEq/L
Kalsium : 8, 6 mEq/L
RESUME:
jam SMRS, pasien mengeluhkan muntah sebanyak 5 kali, berisi
makanan dan air, dengan volume satu gelas aqua, mual (+). Pasien juga
mengeluhkan nyeri ulu hati (+),perut terasa kembung (+), perut terasa
menyesak (+). Pasien juga mengeluhkan badan terasa lemas, lemas
yang dirasakan terus menerus, lemah pada kedua tungkai, nyeri otot,
mudah lelah dan terasa kram yang hilang timbul. 2 minggu SMRS,
pasien mengeluhkan badan terasa lemas, mual (+). Kemudian pasien
dibawa ke IGD RSUD Arifin Achmad dan dipulangkan. Kemudian pasien
dibawa ke IGD RSUD Arifin Achmad dan dipulangkan. 3 bulan SMRS
pasien juga mengeluhkan hal yang sama, mual (+), muntah (+) sebanyak
lebih dari 3 kali dengan volume gelas aqua, dan rawat jalan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran komposmentis, suhu : 36,7 0 C,
nyeri tekan epigastrium (+). Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
Hb : 12,9 g/dl, leukosit : 18.650/mm3, trombosit : 419.000/mm3,
Hematokrit : 34,4 %, Kalium : 1,9 mmol/L
DIAGNOSIS BANDING
Dispepsia organik
Hipokalsemia
DAFTAR MASALAH
Dispepsia
Hipokalemia
DIAGNOSIS KERJA
Dispepsia fungsional
RENCANA PEMERIKSAAN
EKG
Cek GDS
Pemeriksaan fal ginjal (ureum, kreatinin).
Elektrolit setelah terapi
PENATALAKSANAAN
Dispepsia
Pengkajian : pasien datang dengan keluhan 3 jam SMRS, pasien
mengeluhkan muntah sebanyak 5 kali, berisi makanan dan air, dengan
volume satu gelas aqua. Muntah bercampur dengan darah (-), lendir (-),
mual (+). Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati (+), nyeri tidak
menjalar, nyeri seperti terbakar (-), perut terasa kembung (+), perut
terasa menyesak (+). Rencana pemeriksaan :
Cek GDS
Pemeriksaan faal ginjal (ureum, kreatinin)
Pengobatan :
Non farmakologis:
Bed rest
IVFD RL 30 tpm
Farmakologis:
Domperidon tab 10mg 3 x 1
Prosogan 1 amp/12 jam
Hipokalemi
Pengkajian
: Pasien datang dengan keluhan
badan terasa lemas, lemas yang dirasakan
terus menerus, lemah pada kedua tungkai,
nyeri otot, mudah lelah dan terasa kram yang
hilang timbul. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan Kalium : 1,9 mmol/L.
Rencana pemeriksaan: pemeriksaan elektrolit
ulang, EKG
Pengobatan : KCL 50 mg dalam 100 cc
NaCl/12 jam
Edukasi
: mengkonsumsi makanan tinggi
kalium
S : pasien mengeluhkan lemas, pegal pada paha, mual (+), muntah (-) nafsu
makan membaik, nyeri epigastrium (-). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
O : Kesadaran : komposmentis
TD : 120/80 mmhg
Suhu : 36,4 oC
RR : 20x/menit
PF :
4|4
S : pasien mengeluhkan lemas (-), mual (-), muntah (-) nafsu makan
membaik, nyeri epigastrium (-). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
O : Kesadaran : komposmentis
TD : 120/80 mmhg
angkat
Suhu : 36,8 oC
RR : 18 x/menit
5|5
P : pasien dipulangkan.
Diskusi
Pemeriksaan fisik
Mual
Nyeri tekan
Anoreksia
epigastrium (+)
Nyeri ulu hati
Muntah
Perut terasa
kembung
Perut terasa
menyesak
Badan terasa lemas
Lemah pada kedua
tungkai
Mudah lelah
Pemeriksaan
penunjang
Penurunan Kalium :
1,9 mmol/L
Kesimpulan
Menurut kriteria Rome III dispepsia adalah salah
satu atau lebih gejala dibawah ini adalah rasa
penuh setelah makan (yang diistilahkan
postprandial distress syndrome), Rasa cepat
kenyang (yang berarti ketidakmampuan untuk
menghabiskan ukuran makan normal atau rasa
penuh setelah makan), Rasa nyeri epigastrik
atau
seperti
rasa
terbakar
(diistilahkan
epigastric pain syndrome).
Daftar pustaka
TERIMA KASIH