M I R A, SE.,M.Ak
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERISTAS ISLAM ALAUDDIN NEGERI
COST
MANAGEMENT
5th
EDITION
BY
EDWAR J BLOCHER
DAVID E STOUT
GARY COKINS
Exhibit 2-1
Goals and
strategies
Other
information
Rules
Strategic
planning
Responsibility
center
performance
Budgeting
Report
actual versus
plan
Was
performance
satisfactory?
Yes
No
Revise
Revise
Corrective
action
Measurement
Feedback
Communication
KINERJA
KINERJAORGANISASI
ORGANISASI
1. Kinerja disebut juga sebagai performance atau performansi yang artinya adalah
pencapaian suatu target (keberhasilan) dari sesuatu yang direncanakan di dalam
organisasi,
2. Kinerja ini harus dinilai secara formal dengan mengunakan ukuran-ukuran dari suatu
sistem pengukuran kinerja.
KINERJA ORGANISASI TERDIRI DARI :
1. KINERJA KEUANGAN
Adalah kinerja (keberhasilan) yang dinilai berdasarkan ukuranukuran angka
dalam satuan nilai uang, dengan cara membandingkan realisasi keuangan berdasarkan
anggarannya,
disebut tradisional karena tidak ada keharusan melakukan
inovasi contoh :
a.
Pencapaian laba.
b.
Ketersediaan kas.
d.
Dan sebagainya.
2. KINERJA NON KEUANGAN
Adalah kinerja (keberhasilan) yang dinilai tidak berdasarkan ukuran-ukuran angka dalam
satuan nilai uang, contoh :
a.
Kehadiran pegawai.
b.
Kualitas produk.
c.
Kepadatan telepon (telephone density).
d.
Dan lain sebagainya.
KERANGKA
KERANGKARANCANGAN
RANCANGANSISTEM
SISTEMPENGUKURAN
PENGUKURANKINERJA
KINERJA
diukur
STRATEGI
Manfaat
ManfaatPengukuran
PengukuranKinerja
Kinerja
1.
2.
3.
4.
Sistem
SistemPengukuran
PengukuranKinerja
Kinerja
SISTEM PENGUKURAN KINERJA dapat diselenggarakan berdasarkan berbagai
faktor/ukuran.
Ukuran-ukuran yang dapat dipergunakan adalah faktor-faktor sukses penting (critical
success factors) baik pada masa kini maupun yang akan datang, yang terdiri dari :
1. Ukuran Kesuksesan Keuangan Perusahaan, misalnya tingkat pengembalian yang optimal
bagi pemegang saham melalui
pencapaian laba. Namun, hal ini ada
kelemahannya sehingga tidak bisa untuk memastikan bahwastrategi akan dilaksanakan
dengan sukses, yaitu :
a. Hanya mementingkan target laba jangka pendek tanpa memperhatikan kepentingan
perusahaan jangka panjang, mis : melalui pengiriman produk yang kualitasnya rendah
kepada pelanggan.
b. Manajer unit bisnis tidak mengambil tindakan yang berguna untuk jangka panjang, mis. :
tidak melakukan investasi karena akan berakibat pada jangka pendek mengurangi laba.
5
Sistem
SistemPengukuran
PengukuranKinerja
KinerjaLanjutan.....
Lanjutan.....
1.
2.
sehingga
terjadi distorsi komunikasi dengan Manajer Senior yang berakibat menetapkan
target yang mudah dicapai saja.
d. Pengendalian keuangan yang ketat dapat memotivasi Manajer untuk
memanipulasi data dengan berbagai tindakan, mis. : memilih metode akuntansi
tertentu atau menyediakan informasi yang tidak akurat.
Menilai kesuksesan organisasi melalui pengukuran kinerja ibaratnya melihat panel
instrument pada dash board mobil yang mempunyai berbagai indikator operasi,
sehingga diperlukan juga adanya ukuran kinerja non keuangan.
BSC
BSC
Balance Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja gabungan
antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu unit bisnis harus
diberi cita-cita dan diukur dari 4 (empat) perspektif, yaitu :
Sistem
SistemPengukuran
PengukuranKinerja
Kinerja
HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
ANTARA UKURAN
PERSPEKTIF
PERSPEKTIF INOVASI
DAN
PEMBELAJARAN
PERSPEKTIF BISNIS
INTERNAL
CONTOH UKURAN
KETRAMPILAN
MANUFAKTUR
WAKTU SIKLUS
PESANAN
PERSPEKTIF
KONSUMEN
KEPUASAN
PELANGGAN
PERSPEKTIF
KEUANGAN
PERTUMBUHAN
PENDAPATAN
PENJUALAN
Faktor-faktor
Faktor-faktorKunci
KunciKeberhasilan
Keberhasilan
Faktor Kunci Keberhasilan ini meliputi beberapa ukuran non keuangan atau
juga disebut faktor kunci keberhasilan, terdiri dari :
a. Variabel Kunci yang Berfokus Pada Pelanggan
1) Pemesanan
2) Pesanan tertunda
3) Pangsa pasar
4) Kepuasan pelanggan
5) Retensi pelanggan
6) Loyalitas pelanggan
b. Varibel Kunci yang Berkaitan dengan Proses Bisnis Internal
1) Utilisasi kapasitas
2) Pengiriman tepat waktu
3) Perputaran persediaan
4) Kualitas
5) Waktu siklus, rumusnya = Waktu Pemrosesan + Waktu
Penyimpanan + Waktu Pemindahan + Waktu Inspeksi
9
Implementasi
ImplementasiSistem
SistemPengukuran
PengukuranKinerja
Kinerja
a.
b.
c.
d.
10
Kesulitan
Kesulitan/ /Kelemahan
KelemahanBSC
BSC
a. Kadang-kala terdapat korelasi yang buruk antara ukuran keuangan dengan non keuangan
karena tidak ada jaminan bahwa profitabilitas masa depan mengikuti pencapaian target non
keuangan. Oleh sebab itu perlu dikembangkan ukuran-ukuran yang mewakili kinerja masa
depan.
b. Terpaku pada Hasil Keuangan . Bukan hanya manajer senior yang terlatih dan terbiasa
dengan ukuran keuangan, tetapi mereka
juga mendapatkan tekanan tentang kinerja
keuangan perusahaan. Akibatnya tekanan ini akan mengurangi perhatian terhadap ukuran
non keuangan dalam jangka waktu panjang. Atas kinerja kuangan ini diberikan insentif,
sehingga manajer lebih peduli terhadap ukuran keuangan dari pada yang lainnya.
c. Ukuran-ukuran tidak diperbarui. Banyak perusahaan tidak punya mekanisme formal untuk
memperbaharui ukuran-ukuran tersebut agar selaras dengan perubahan strateginya. Yang
terjadi ukuran-ukuran strategi yang lalu tetap digunakan sehingga menimbulkan kemalasan.
d. Terlalu banyak pengukuran Berapa banyak ukuran penting yang dapat diikuti seorang
manajer dalam waktu yang sama?, jika terlalu banyak ukuran maka resikonya adalah
manajer kehilangan fokus karena pada waktu yang sama banyak hal hal dilakukan.
e. Kesulitan menerapkan trade-off Beberapa perusahaan menggabungkan ukuran
keuangan dan non keuangan kemudian diberi bobot, jika tidak demikian maka sulit untuk
melakukan trade off.
11
KOMPENSASI
KOMPENSASIMANAJEMEN
MANAJEMEN
(PEMBERIAN
(PEMBERIANINSENTIF
INSENTIFKEPADA
KEPADAMANAJEMEN)
MANAJEMEN)
12
Kompensasi
Kompensasimanjemen
manjemen
(Pemberian
(PemberianIsentif
IsentifKepada
KepadaManajemen)
Manajemen)
Latar Belakang
Kebutuhan kepuasan individu seseorang sangat dipengaruhi oleh insentif yang positif (pemberian
penghargaan) atau yang negatif (hukuman).
Pemberian penghargaan akan merangsang kepuasan kebutuhan seseorang pada saat bergabung
pada organisasi tersebut.
13
Karateristik
KarateristikRencana
RencanaPemberian
PemberianIsentif
Isentif
(KompensiasiKepada
(KompensiasiKepadaManajemen)
Manajemen)
Paket pemberian paket insentif secara total kepada manajemen terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu :
1.
Gaji
Saling mempunyai
ketergantungan, dan
2.
Tunjangan Pensiun dan Kesehatan
proporsinya berbeda
3.
Kompensasi atau Insentif
Paket tersebut diatas yang diberikan kepada Manajemen pada perusahaan yang besar dan kecil
berbeda, terutama perusahaan pada industri yang sama akan bersaing Manajer Garuda dengan
Manajer Batavia.
Peraturan pasar modal dan perusahaan mengharuskan agar rencana kompensasi atau revisinya harus
disetujui oleh Pemegang Saham melalui DEKOM sebelumnya baru ke RUPS.
Rencana pemberian insentif (kompensasi) kepada Manajemen terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu
1.
Rencana Insentif (Kompensasi) Jangka Pendek ini diberikan
dengan mempertimbangkan
pencapaian kinerja dalam tahun berjalan, yang diterima dalam bentuk :
a.
Bonus Pool diberikan berdasarkan rumusan profitabilitas perusahaan secara lembar
saham. Hal ini tidak mempertimbangkan peningkatan investasi yang berakibat terhadap laba tahun
berjalan, tetapi sudah mempertimbangkan hak dari pemegang saham. Metodenya :
14
a.
1)
15
2.
c.
16
17
4.
20
5.
6.
c.
23