Anda di halaman 1dari 58

ANALISIS VARIAN

MINGGU 3

Dosen :
Dr. Ni Nyoman Yuliarmi, SE, MP

ANALISIS VARIAN DUA ARAH


DENGAN OBSERVASI SEL
MAJEMUK

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa


analisis varian dua arah dengan satu sel
mengasumsikan bahwa tidak terdapat
interaksi antara klasifikasi kolom dan baris.
Dengan observasi lebih dari satu sel dapat
diketahui adanya efek interaksi. Misalnya,
suatu merk mesin tertentu menunjukkan ratarata produksi yang lebih besar dibandingkan
dengan merk mesin lainnya apabila dikerjakan
oleh kelompok pekerja yang mempunyai
pengalaman yang relatif sama.

Lanjutan..

Tetapi, mempunyai rata-rata yang


lebih kecil apabila dibandingkan
dengan pada kelompok pekerja
dengan pengalaman kerja yang
lebih lama, meskipun dengan jenis
mesin yang sama. Dengan
demikian ini berarti bahwa antara
merk mesin dan pengalaman kerja
ada interaksinya.

Lanjutan
Beberapa notasi yang digunakan dalam
analisis ini adalah :
Xijk = observasi ke-k dalam sel ke-ij,
dimana k = 1 ..n
Tij = jumlah dari observasi dalam sel
ke-ij
Ti = jumlah dari observasi dalam baris
ke-i
Tj = jumlah dari observasi dalam kolom
ke-j

Lanjutan

Perhitungan varian dan jumlah


kuadrat dari analisis varian dengan
interaksi ini merupakan
pengembangan dari rumus-rumus
yang telah dibicarakan
sebelumnya, hanya saja ditambah
dengan varian dan jumlah kuadrat
dari efek interaksi. Perhitungannya
adalah sebagai berikut :

Lanjutan..
1.Faktor Koreksi (FK)

(T.. ) 2
=N

2
T
.j

2.Jumlah Kuadrat Kolom (JKK) =


j 1

rn

T
3.Jumlah Kuadrat Baris (JKB) =
i 1

2
i.

kn

FK

FK

Lanjutan..
4.

Jumlah Kuadrat Interaksi (JKI) =


r

j 1 j 1

r
ij

5.

T
j 1

rn

r
j

T
i 1

kn

FK

Jumlah Kuadrat Total (JKT) =


r

2
X
ij FK
i 1 j 1 i 1

Lanjutan
6.Jumlah Kuadrat Galat (JKG) =
JKT JKK JKB JKI
Secara sistematis, jumlah kuadrat
tersebut beserta derajat bebasnya
disajikan dalam bentuk Tabel
ANOVA.

Lanjutan
Tabel 6. Tabel Anova Klasifikasi Dua Arah Sel
Majemuk
Sumber
Variasi

Jumlah
Kuadrat

Derajat
Bebas

Lintas Kolom

JKK

k-1

Lintas Baris

JKB

r-1

Interaksi

JKI

(r-1)(k-1)

Galat

JKG

rk(n-1)

Varian Rata-rata

S c2
S r2

JKB

r 1

S12

JKI
(r 1)( k 1)

S e2

Total

JKT

N-1

JKK
k 1

JKG
rk (n 1)

Ratio F

FA

S c2
2
Se

FB

S r2
S e2

S12
FC 2
Se

Lanjutan
Formulasi hipotesis untuk analisis varian
dua arah untuk observasi dengan sell
majemuk adalah :
HoA : 1 = 2 = 3 = . k = rata-rata
nilai
klasifikasi kolom adalah sama.
HoB : 1 = 2 = 3 = . r = rata-rata nilai
klasifikasi baris adalah sama.
HoC : I11 = I12 = I13 = . kr = 0 interaksi
dari

Lanjutan
Dengan alternatif :
HaA : paling sedikit satu kelompok (kolom)

HaB

mempunyai rata-rata yang berbeda


nyata.
: paling sedikit satu kategori baris

HoC

mempunyai rata-rata yang berbeda


nyata.
: paling sedikit satu kombinasi kolom dan
baris mempunyai interaksi tidak sama
dengan nol.

Lanjutan
Contoh :
Dalam rangka riset pemasaran terhadap
produk baru PT. Lexia melaksanakan
tiga metode promosi yang berbeda.
Data yang ditampilkan berikut ini
menunjukkan gross sales income
(dengan code) yang diperoleh dengan
tiga metode promosi pada 4 wilayah
pemasaran yang berbeda dan pada 3
lokasi tujuan pemasaran di masingmasing wilayah yang diambil secara

Lanjutan
Tabel
7 Gross Sales income menurut metode
promosi
dan wilayah pemasaranMetode Promosi
A
B
Wilayah
Pemasaran
C
D

9
8
10
10
12
12
12
12
13
10
11
12

10
12
11
11
12
13
11
12
13
10
13
12

12
12
12
13
12
14
14
12
13
14
13
15

Lanjutan

Terapkanlah uji analisis varian dua


arah dengan taraf nyata 5% untuk
melihat apakah terdapat
perbedaan yang nyata antara
program promosi, antar wilayah
dan apakah ada efek interaksinya.

Jawaban:
1) Formulasi hipotesis :
HoA : Rata-rata Gross sale ketiga program promosi
adalah
sama.
HaA : Paling sedikit satu program promosi menghasilkan
ratarata gross sales yang berbeda.
HoB : Rata-rata Gross sale keempat wilayah pemasaran
adalah
sama.
HaB : Paling sedikit satu wilayah pemasaran
menghasilkan ratarata gross sales yang berbeda.

Lanjutan..
2)Taraf nyata yang digunakan
adalah 5%
Derajat bebas A = (3-1); 4(3)(3-1)
= 2;24, maka FA tabel adalah =
3,34
Derajat bebas B = (4-1); 4(3)(3-1)
= 3;24, maka FB tabel adalah =
3,01
Derajat bebas C = (4-1)(3-1); 4(3)

Lanjutan..
3) Kriteria pengambilan keputusan :
HoA diterima bila F < 3,34
HoA ditolak bila F > 3,34
HoB diterima bila F < 3,01
HoB ditolak bila F > 3,01
HoC diterima bila F < 2,51
HoC ditolak bila F > 2,51

Lanjutan
4) Perhitungan :
Tabel 8. Perhitungan jumlah kuadrat
gross sales menurut metode
promosi wilayah pemasaran.

Lanjutan
Tabel 8

Metode Promosi

Wilayah
1

X1

X1 2

X2

X2 2

X3

X32

9
8
10
T11=27

81
64
100
X211 = 245

10
12
11
T21=33

100
144
121
X221 = 365

12
12
12
T31=36

144
144
144
X231 = 432

12
12
13
T12=37

144
144
169
2
X 12 = 457

11
12
13
T22=36

121
144
169
2
X 22 = 434

14
12
15
T32=41

196
144
225
2
X 32 = 565 T2 = 114

12
12
13
T13=37

144
144
169
2
X 13 = 457

11
12
13
T23=36

121
144
169
2
X 23 = 434

14
12
13
T33=39

196
144
169
2
X 33 = 509 T3 = 112

10
11
12
T14=33

100
121
144
2
X 14 = 365

10
13
12
T24=35

100
169
144
2
X 24 = 413

14
13
14
T34=41

196
169
225
2
X 34 = 561 T4 = 109

T1 = 96

Lanjutan..
(431)2
FK =
= 5.160,028
(4)(3)(3)
Jumlah Kuadrat Kolom (JKK) =
k

2
T
.j
j 1

rn

FK

Lanjutan
(134)2 + (140)2 + (157)2
JKK =
5.160,028
(4) (3)

JKK = 5.183,75 5.160,028 = 23,722

Lanjutan..

Jumlah Kuadrat Baris (JKB) =


r

2
T
i.
i 1

kn

FK

(96)2 + (114)2 + (112)2 + (109)2


JKB =
- 5.160,028
(3) (3)

Lanjutan..
JKB = 5.181,889 5.160,028 =
21,861
r k
k
Jumlah
Kuadrat
r Interaksi (JKI) =
r
r

j 1 j 1

Tij

Tj
j 1

rn

2
T
i
i 1

kn

FK

Lanjutan
Jumlah Kuadrat Interaksi (JKI) =
r

j 1 j 1

r
ij

T
j 1

rn

r
j

2
T
i
i 1

kn

FK

Lanjutan

JKI = 5.213,667 5.183,75


5.181,889 + 5.160,028 = 8,056
r

2
X
Jumlah Kuadrat Total (JKT) = ij FK
i 1 j 1 i 1

JKT = 5.237 5.160,028 = 76,972

Lanjutan

Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT


JKK JKB JKI
JKG = 76,972 23,722 21,861
8,056 = 23,333

Lanjutan.
Tabel 8. Tabel Anova Klasifikasi Dua Arah dengan sel
majemuk untuk data gross sale income menurut
metode promosi dan wilayah pemasaran
Sumber Variasi

Derajat
Bebas
2

Varian Ratarata
11,861

Ratio F

Lintas Kolom

Jumlah
Kuadrat
23,722

Lintas Baris

21,861

7,287

FA = 12,202

Interaksi

8,056

1,343

FB = 7,496

Galat

23,333

24

0,972

FC = 1,381

Total

76.97

35

Lanjutan

5) Kesimpulan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa F
hitung lintas kolom dan lintas baris lebih besar
dari F tabel, sehingga Ho ditolak. Ini berarti
terdapat perbedaan gross sales income yang
diperoleh oleh PT. Lexia, baik menurut metode
promosi maupun menurut wilayah
pemasarannya. Sedangkan F hitung interaksi
lebih kecil dari F tabel, sehingga Ho diterima.
Ini berarti tidak terdapat interaksi antara
metode pemasaran yang diterapkan dengan
wilayah pemasaran.

Hasil Analisis SPSS


Tests of Between-Subjects Effects
Type III Sum of
Source

Dependent Variable

Corrected Model

Grossale

.000

3.553E-15b

11

3.230E-16

.000

1.000

5160.028

5160.028

5307.457

.000

144.000

144.000

144.000

.000

23.722

11.861

12.200

.000

.000

.000

.000

1.000

21.861

7.287

7.495

.001

.000

.000

.000

1.000

8.056

1.343

1.381

.262

.000

.000

.000

1.000

Grossale

23.333

24

.972

Metwil

24.000

24

1.000

5237.000

36

168.000

36

Grossale

76.972

35

Metwil

24.000

35

Grossale
Grossale
Grossale
Grossale
Metwil

Error

Total

Grossale
Metwil

Corrected Total

Sig.
5.016

Metwil
Metpro * Wilpem

4.876

Metwil
Wilpem

Mean Square
11

Metwil
Metpro

df

53.639a

Metwil
Intercept

Squares

a. R Squared = .697 (Adjusted R Squared = .558)

Soal Latihan

Soal 1
Suatu penelitian dilakukan untuk
mengetahui produktivitas kerja
karyawan (unit/minggu). Dengan
mengambil sejumlah sample pada
masing-masing metode kerja yang
digunakan serta pengalaman kerja dari
karyawan tersebut maka
produktivitasnya seperti tampak pada
table berikut ini.

Lanjutan

Produktivitas kerja karyawan (unit/minggu) berdasarkan


atas metode kerja dan pengalaman.
Pengalaman

< 3 tahun

3 5 tahun

6 8 tahun

A
9
8

Metode kerja
B
14
15

C
10
12

10

15

14

16

15

8
10

17
15

16
14

16

15

14

14

10
9

16
14

12
15

15

16

10

14

14

Lanjutan..

Gunakan analisis varian dua arah


dengan taraf nyata = 5% untuk
mengetahui apakah ada
perbedaan yang nyata antara
metode kerja dan pengalaman
kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan dan apakah ada efek
interaksinya.

Latihan Soal

Soal 2
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui
daya tahan kendaraan roda dua terhadap
penggunaan BBM. Daya tahan tersebut
diperkirakan ditentukan oleh jenis kendaraan
maupun umur kendaraan. Sampel diambil
untuk 3 jenis kendaraan dan 4 kelompok umur
kendaraan. Data tentang daya tahan
kendaraan terhadap penggunaan BBM
(liter/km), masing-masing jenis kendaraan dan
kelompok umur kendaraan seperti tampak
pada table berikut ini.

Lanjutan

Tabel

Umur kendaraan
< 3 tahun

3 4 tahun

5 6 tahun

> 6 tahun

Honda
22
25
24
23
25
25
24
22
23
24
22
25
23
24
25
20
21
23
25
24

Jenis kendaraan
Yamaha
23
24
25
22
21
24
23
25
22
21
22
25
24
21
20
23
22
24
21
20

Suzuki
20
21
20
22
20
21
23
25
24
21
22
25
24
23
21
22
25
24
26
25

Lanjutan.

Gunakan analisis varian dua arah


dengan taraf nyata = 5 % untuk
melihat apakah terdapat
perbedaan yang nyata antara jenis
kendaraan dan umur kendaraan
terhadap daya tahan dan apakah
ada efek interaksinya.

MANOVA

Analisis varian multivariat merupakan


terjemahan dari multivariate analisis of
variance (MANOVA). Manova merupakan
multivariate perluasan dari konsep dan teknik
univariate.
ANOVA digunakan untuk menganalisis
perbedaan antara rata-rata (mean) kelompok.
Sama halnya dengan ANOVA, MANOVA
merupakan uji beda varian.
Bedanya, dalam ANOVA varian yang
dibandingkan berasal dari satu variabel
terikat, sedangka pada MANOVA, varian yang

Lanjutan

Pada MANOVA, peneliti sebenarnya


mempunyai dua variate, yaitu:
satu untuk variabel dependen dan
yang lain variabel independen.
Variabel dependen lebih menarik
karena ukuran dependen metrik
dapat dikombinasikan pada satu
kombinasi linier, seperti pada
multiple regresi dan analisis

Lanjutan..

Aspek unik dari MANOVA adalah variate


secara optimal mengkombinasikan
ukuran multiple dependen ke dalam
nilai tunggal yang memaksimalkan
perbedaan antar kelompok.

Lanjutan..

MANOVA, varian yang


dibandingkan berasal dari lebih
dari satu variabel terikat.
Model MANOVA untuk
membandingkan vektor mean
sebanyak g adalah sebagai
berikut:
Xij = + ti + eij, j = 1, 2, 3,,n,
dan i = 1, 2, 3, ,g.

Lanjutan
Vektor observasi dapat dikomposisi
ulang sesuai model, seperti
berikut.
xij = x + xi x +xij - xi
Xij = observasi)
X = rata-rata sampel keseluruhan
Xi X = estimasi efek perlakuan t
xij xi = residu eij

Lanjutan

Pada MANOVA pengujian hipotesis nol adalah


kesamaan mean dari vector multiple variable
dependen antar kelompok
Analog dengan ANOVA, hipotesis nol yang diuji
dapat dirumuskan sebagai berikut.
H0: t1 = t2 = t3 = = tg = 0
Penerimaan atau penolakan Ho digunakan uji
Wilks Lambda.
Apabila Ho ditolak berarti nilai Wilks Lamda
terlalu kecil

Lanjutan

Empat pengukuran yang banyak digunakan


untuk menguji signifikansi secara statistik
antar kelompok terhadap variable independent
adalah:

Roys Greatest Characteristic Root


Wilks Lambda
Pillais Criterion
Hotellings Trace

Dalam beberapa situasi hasil/kesimpulan bisa sama


antar keempat pengukuran, namun dalam situasi
yang unik hasil dapat berbeda diantara keempat
pengukuran.

Contoh:

Suatu penelitian dilakukan untuk


mengetahui sukses tidaknya suatu
perusahaan untuk menguasai pasar dari
produk yang dijual. Produk yang dijual
menggunakan dua metode penjualan
yang berbeda, yaitu metode penjualan
dengan Grosir (Y1) dan metode non
grosir (Y2). Penjualan dilakukan dengan
tiga strategi pemasaran.

Lanjutan.

Adapun tingkat penjualan yang


dicapai per bulan (jutaan Rp) pada
wilayah pemasaran yang dituju
ditunjukkan seperti pada Tabel 1.
Gunakan tingkat 5% apakah
tingkat penjualan pada metode
yang diterapkan berbeda pada
strategi pemasaran yang dilakukan
tersebut.

Lanjutan..

Tabel 1
No

1
2
3
4
5
6
7
8

Strategi 1 (A1)

Strategi 2 (A2)

Y1
11.30
12.40
11.90
10.00
11.40
10.90
12.60
11.40

Y1
10.40
12.00
11.00
12.30
10.70
9.90
11.00
12.90

Y2
7.60
5.70
8.40
5.80
6.60
5.50
6.50
6.60

Y2
7.20
8.30
9.40
9.90
9.50
7.20
9.40
7.70

Strategi 3
(A3)
Y1
Y2
12.00 8.70
12.20 9.70
11.40 8.50
10.00 9.30
12.30 9.30
11.20 11.3
10.60 9.80
11.00 9.40

Jawaban
Mekanisme yang dilakukan sebagai
berikut:
a. Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varian dilihat dari
hasil uji Levene. Apabila uji ini
menunjukkan nilai F yang tidak
signifikan, yaitu nilai sig > maka
varians dari Y yang diuji adalah
homogen.

Uji homogenitas

Berdasarkan uji yang dilakuakan


nampak sebagai berikut:
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
Y1

F
.566

df1
2

df2
21

Sig.
.576

Y2

1.103

21

.350

Tests the null hypothesis that the error variance of the


dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + X

Lanjutan..

Hasil uji Levene menunjukkan bahwa untuk Y1


harga F= 0,566 dengan signifikansi 0,576 dan
untuk Y2 harga F= 1,103 dengan signifikansi
0,350.
Bila ditetapkan taraf signifikansi 0,05, maka
baik untuk Y1 maupun Y2 harga F tidak
signifikan karena signifikansi keduanya lebih
besar dari 0,05. Artinya, baik Y1 maupun Y2
memiliki varian yang homogen, sehingga
MANOVA bisa dilanjutkan.

Lanjutan.
b. Uji Homogenitas Matriks
Varian/Covarian

MANOVA mempersyaratkan bahwa matriks


varian/covarian dari variabel dependen sama.
Uji homogenitas matriks varian/covarian dilihat
dari hasil uji Boxs M. Apabila harga Boxs M
signifikan maka hipotesis nol yang
menyatakan bahwa matriks varian/covarian
dari variabel dependen sama, ditolak. Dalam
kondisi ini analisis MANOVA tidak dapat
dilanjutkan.

Lanjutan..

Hasil uji Boxs M dengan SPSS


tampak pada bagan berikut ini.
Boxs Test
Box's Test of Equality of Covariance
Matricesa
Box's M
1.600
F
.230
df1
6
df2
10991.077
Sig.
.967
Tests the null hypothesis that the observed
covariance matrices of the dependent
variables are equal across groups.
a. Design: Intercept + X

Lanjutan..

Ternyata harga Boxs M= 1,600 dengan


signifikansi 0,967. Apabila ditetapkan
taraf signifikansi penelitian 0,05, maka
harga Boxs M yang diperoleh tidak
signifikan karena signifikansi yang
diperoleh 0,967 lebih besar dari 0,05.
Dengan demikian hipotesis nol diterima.
Berarti matriks varian/covarian dari
variabel dependen sama, sehingga
analisis MANOVA dapat dilanjutkan.

c. Uji Manova

Setelah kedua uji persyaratan


hipotesis dipenuhi dilanjutkan
dengan uji hipotesis MANOVA.
Uji MANOVA digunakan untuk
menguji apakah terdapat
perbedaan beberapa variabel
terikat antara beberapa kelompok
yang berbeda.

Lanjutan..

Dalam contoh ini dibedakan hasil


penjualan dengan keputusan
metode penjualan yang diambil
dengan analisis Pillae Trace, Wilks
Lambda, Hotelling Trace, Roys
Largest Root. Hasil analisis untuk
contoh di atas, dilihat dari tes
Multivariat sebagai berikut.

Lanjutan.

Tes Multivariat
Multivariate Testsc
Effect
Intercept

Pillai's Trace
Wilks' Lambda

Hypothesis
df
Error df
2.000 20.000

Value
.996

F
2350.812a

Sig.
.000

.004

2350.812a

2.000

20.000

.000

2.000

20.000

.000

Hotelling's Trace

235.081

2350.812

Roy's Largest
Root

235.081

2350.812a

2.000

20.000

.000

Pillai's Trace

.645

5.003

4.000

42.000

.002

Wilks' Lambda

.357

6.739a

4.000

40.000

.000

Hotelling's Trace

1.796

8.529

4.000

38.000

.000

Roy's Largest
Root

1.792

18.815b

2.000

21.000

.000

a. Exact statistic
b. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance level.
c. Design: Intercept + X

Lanjutan

Hasil analisis menunjukkan bahwa


harga F untuk Pillae Trace, Wilks
Lambda, Hotelling race, Roys Largest
Root x memiliki signifikansi yang lebih
kecil dari 0,05. Artinya, harga F untuk
Pillae Trace, Wilks Lambda, Hotelling
Trace, Roys Largest Root semuanya
signifikan. Jadi, terdapat perbedaan
hasil penjualan dengan metode grosir
(y1) dan non grosir (y2) dengan strategi
pemasaran yang dilakukan.

Lanjutan

Selanjutnya dilakukan tests of betweensubjects effects.


Tests of between-subjects effects,
menunjukkan bahwa hubungan antara
strategi pemasaran (x) dengan hasil
penjualan metode grosir (y1)
memberikan harga F sebesar 0,119
dengan signifikansi 0,888 yang lebih
besar dari = 5%. Artinya tidak
terdapat perbedaan hasil penjualan
yang disebabkan oleh strategi

Lanjutan..

Dilain pihak, hubungan antara


strategi pemasaran (x) dengan
hasil penjualan non grosir (y2)
meberikan harga F sebesar
18,059 dengan signifikansi 0,000,
yang signifikan pada taraf
signifikansi = 5%.
Artinya, terdapat perbedaan hasil
penjualan yang diakibatkan oleh

Lanjutan

Tests of Between-Subjects Effects


tes

Source
Corrected Model
Intercept
X
Error

Total

Corrected Total

Dependent
Variable
Y1
Y2
Y1
Y2
Y1
Y2
Y1

Tests of Between-Subjects Effects


Type III Sum
of Squares
df
a
.191
2
b
35.436
2
3100.827
1
1621.970
1
.191
2
35.436
2
16.783
21

Y2

20.604

21

Y1

3117.800

24

Y2

1678.010

24

Y1

16.973

23

Y2

56.040

23

Mean
Square
F
.095
.119
17.718
18.059
3100.827 3880.075
1621.970 1653.164
.095
.119
17.718
18.059
.799
.981

Sig.
.888
.000
.000
.000
.888
.000

Anda mungkin juga menyukai