Pembimbing:
dr. Dewi Pratiwi, Sp.THT-KL, M.Kes
Yunindra Ken Shaufika G99161107
Les Yasin
G99161112
Laode Mukhlis A.
G99161117
IDENTITAS PASIEN
Nama :
Usia
Alamat
No. RM
Tn. S
: 56 tahun
: Sukoharjo
: 01360257
Keluhan Utama:
keluar cairan dari telinga kanan dan kiri
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke RSDM dengan keluhan keluar cairan dari telinga
kanan dan kiri sejak > 3 tahun SMRS, keluar cairan yang dirasakan
hilang timbul, cairan berwarna putih kental dan tidak berbau.
Pasien juga merasakan keluhan telinga berdenging (+), dan adanya
penurunan pendengaran (+). Rasa nyeri pada telinga dan pusing
berputar disangkal oleh pasien. Batuk (-), pilek (-).
Keluhan pada hidung dan tenggorok disangkal
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum baik, kesadaran Composmentis
VS : TD : 110/70 mmHg
N : 70 x/menit
Rr : 18 x/menit
S : 36.5 oC
STATUS THT-KL
Hidung
Dextra
Sinistra
Cavum nasi
Discharge
Concha Inferior
Meatus nasi media
Meatus nasi inferior
Septum nasi
Provokasi lesi
Nyeri pada daerah :
-Sinus frontal
-Sinus maksilaris
-Sinus etmoidalis
-Sinus sfenoidalis
Lapang
(-)
Eutrofi
Lapang
Lapang
Deviasi (-)
(-)
Lapang
(-)
Eutrofi
Lapang
Lapang
Deviasi (-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
STATUS THT-KL
Telinga
Daun telinga
Canalis auricularis
Membran timpani
Tragus pain
Hearing loss
Discharge
Tes Pendengaran :
- Pemeriksaan Rinne
- Pemeriksaan Weber
- Pemeriksaan Swabach
Dextra
Normal
Lapang
Perforasi total
(-)
(+)
(+)
Sinistra
Normal
Lapang
Perforasi total
(-)
(+)
(+)
(-)
Lateralisasi Kanan
Memanjang
(-)
Lateralisasi Kanan
Memanjang
STATUS THT-KL
Tenggorokan
Uvula
Tonsil
Faring
Adenoid
Dextra
Sinistra
Ditengah
T1
Dinding posterior
tenang
Tidak Dilakukan
Ditengah
T1
Dnding posterior
tenang
Tidak Dilakukan
Otoscopy
Auris Dekstra
Auris Sinistra
Timpanometri
(21 -12-2016)
AD : Type B
AS : Type B
Laboratorium
(19-12-2016 )
Hematologi
Kimia Klinik
Elektrolit
Ht : 37 %
Ur : 19 mg/dl
Cl : 103mmol/l
AL : 7,4 ribu/l
Cr : 0,6 mg/dl
K : 3,8 mmol/l
Tr : 266 ribu/l
Albumin:
g/dl
Erit
:
juta/l
4,0
Gol darah : B+
Serologi
SGPT : 29 u/l
Hemostasis
PT : 13.2 detik
APTT
detik
INR : 1,020
29,4
Pemeriksaan kultur :
Staphylococcus Haemolyticus
Clindamycin, Vancomycin, linezolid,
Rifampicin, Nitrofurantoin
No
Otorhea
Tinnitus
Penyakit Sistemik
Liang Telinga
Lapang
Membran Tympani
AD : perforasi total
AS : perforasi total
Penyebab Perforasi
Infeksi
Lama perforasi
Tidak diketahui
Lokasi perforasi
Total
10
Tes Rinne
AD et AS (-)
11
Tes Weber
AD et AS Lateralisasi
kanan
12
Tes Schwaba
AD et AS memanjang
13 Timpanometri
AD : tipe B AS : tipe B
Normal
15 Vertigo
16 Pemeriksaan mikrobiologi
Staphylococcus
Haemolyticus
17 Rontgen Mastoid
Mastoiditis bilateral
Assessment :
Otitis Media Kronis Auris Dextra et
Sinistra
Plan :
1. Pro mastoidektomi (CWU + timpanoplasti)
auris dextra
2. Terapi medikamentosa : Antibiotik
TERIMA KASIH
Tinitus adalah sensasi suara nada murni tanpa adanya stimulus dari
luar, dapat berfrekuensi rendah maupun tinggi. Tinitus terbagi 2,
objektif dan subjektif. Objektif merupakan tinitus yang dapat
didengarkan pula oleh pemeriksa yang pada umumnya bersifat
vibratonik/pulsasi yang dapat disebabkan oleh transmisi sistem
muskuler atau kardiovaskuler disekitar telinga
Sedangkan subjektif merupakan suara yang hanya dapat didengar
pasien dan bersifat nonvibratonik dan menjadi tanda awal adanya SNHL
Berdasarkan hal itu, tinitus dapat berasal dari media oleh karna kelainan
malformasi arteriovena, tumor glomus jugular, dan aneurisma. Bisa juga
oleh pembukaan tuba eustachius paten yang menghantarkan suara dari
nasofaring dan retraksi M.timpani oleh kejang klonus muskulus tensor
timpani dan muskulus stapedius serta otot-otot palatum. Dapat juga
berasal dari internus disebabkan aktivitas degeneratif ataupun proses
iritatif dari traktus auditorius mulai dari sel-sel rambut getar koklea
sampai pusat saraf pendengaran.
Cek anamnesis?
Patogenesis OMSK
Annulus timpanikus
Penyebab Kolesteatoma
Teori Imigrasi: kolesteatom terbentuk
setelah adanya perforasi membrane
timpani. Terbentuk akibat dari masuknya
epitel kulit dari liang telinga atau dai pinggi
perfoasi membrane timpani ke telinga
tengah
Teori Metaplasi: kolesteatom terbentuk
akibat metaplasia mukosa cavum timpani
karena iritasi infeksi yang berlangsung lama
Mastoidektomi CWU
Histologi
Auris eksterna: epitel skuamous kompleks
Auris media: epitel pseudocolumnar
Paresis n.VII