Anda di halaman 1dari 20

Pneumonia pada

Anak
Christanti Elliavani
102014212

Skenario 6
Seorang anak perempuan berusia 2 tahun
dibawa ibunya ke puskesmas karena sesak
nafas sejak 2 hari yang lalu

Identifikasi istilah : tidak ada


Rumusan masalah : Anak perempuan 2
tahun sesak napas sejak 2 hari yang lalu

Anamnesis
Identitas
Keluhan utama: Sesak dimana? Sejak kapan?
Pada kasus: Sesak nafas sejak 2 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Awal terjadi sesak
Mendadak/ bertahap
Sesak terus-menerus atau pada waktu tertentu saja?
Apakah disertai lemah, demam, batuk pilek?
Apakah batuk berdahak? Warna dahaknya? Banyak atau
tidak?
Faktor memperburuk
Faktor pemicu/pereda
Bertanya keluhan lain(nyeri dada, mengi )
Pada kasus, didapatkan demam naik turun dan batuk pilek
sejak 1 minggu lalu. Selain itu, Batuk disertai dahak berwarna
kuning dan juga nafsu makan menurun.

Riwayat Penyakit dahulu


Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit paru, alergi, keluhan yg sama
Riwayat Alergi
Riwayat alergi obat, makanan, debu, udara dingin,
cuaca
Riwayat sosial/pribadi
Apakah anak sudah di imunisasi lengkap?
Adakah orang dirumah yang merokok?(misal,
dalam keluarga satu rumah)
Bagaimana keadaan rumah nya? Apakah anak
tinggal dirumah yang sempit atau tidak?
Riwayat pengobatan

Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: compos mentis, anak tampak sesak
dan rewel
Berat badan: 12kg
Frekuensi napas: 55x/menit
Denyut nadi: 110x/menit
Suhu: 38.5C
Pernapasan cuping hidung (+), retraksi intercostal
(+), sianosis (-), faring hiperemis, ronki basah
halus dan wheezing pada kedua lapang paru.

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Pada kasus di dapatkan leukosit 20.000/ul.
Pemeriksaan mikrobiologis
Spesimen pemeriksaan ini berasal dari usap
tenggorok, sekret nasofaring, bilasan bronkus,
darah, pungsi pleura, atau aspirasi paru.
Tes Serologi
Deteksi antigen dan antibodi untuk bakteri
tipikal memiliki sensitivitas dan spesifisitas
rendah

Foto Rontgen Thorax


Biasanya didapati
infiltrat difus
Tidak dapat
membedakan etiologi
penyebab pneumonia.
CT-scan dan USG
diindikasikan pada
kasus komplikasi
efusi pleura; pasien
yang tidak
memberikan respon
pada pengobatan
dengan antibiotik.

Diagnosis Kerja: Pneumonia


Diagnosis Banding: Bronkitis Akut,
Bronkiolitis, TBC paru

Pneumonia
Etiologi

Epidem
iologi

Bronkitis Akut

Bakteri:
Streptococcus
pneumoniae
Virus: Respiratory
Syncial Virus (RSV)
Mikoplasma
Protozoa:
pneumoniapneum
osistis

70% di empat
kabupaten/kota
yaitu 14.247 kasus
(25,5%)
diKabupaten
Lombok Barat,
9.877 kasus
(17,7%) di
Kabupaten Lombok
Timur, 9.828 kasus
(17,6%) di Kota
Mataram, dan
9.741 kasus
(17,4%) di
Kabupaten Lombok

Bronkiolitis

TBC paru

Faktor lingkungan;
polusi
Bakteri:
Streptococcus
pneumoniae
Virus: Virus
influenza
Kuman:
Mycoplasma
pnemoniae

Obstruksi
saluran
pernapasan
kecil penyakit
ini terjadi pada
usia 2 tahun
pertama
dengan insiden
memuncak
pada usia 6
bulan

Bakteri:
Mycobacte
rium
tuberculosi
s

Paling banyak
terjadi pada anak
kurang dari 2
tahun

Terjadi pada
usia 2 tahun
pertama
dengan
insiden
memuncak
pada usia 6
bulan

WHO(2004
): 8,8 juta
kasus baru
TBC thn
2002. Asia
Tenggara
33% dari
seluruh
kasus di
dunia

Pneumonia
Geja
la
klini
s

Bronkitis
Akut

Bronkiolitis

Gejala
Batuk
Anak mulainfeksi
sering,
mula
umum:
tidak
menderita
demam, sakit
produktif
infeksi
kepala,
dan
ringan
gelisah,
timbulnya
saluran
malaise,
relatif
napas atas
penurunan
bertahap,
disertai
napsu
mulai 2-3
dengan
makan, dan
hari
ingus dan
keluhan
setelah
bersin.
gastrointestin
rhinitis
Gejala ini
al seperti
Penyakit
biasanya
mual,
memburuk
berakhir
muntah, atau
, suara
beberapa
diare
siulan
hari dan
Gejala
selama
dapat
gangguan
respirasi,
disertai
respiratori:
nyeri dada
dengan
batuk, sesak
penurunan
napas,
nafsu
retraksi dada,
makan dan
takipnea,
demam

TBC paru
Panas yang naik
turun selama 12 minggu
dengan atau
tanpabatuk
pilek, anoreksia
dan berat badan
yang menurun.
Pada akhir masa
inkubasi,
hipersensitivitas
lambat terlihat
berupa reaksi
tuberculin
positif, kadangkadang disertai
demam jangka
pendek dan
eritema
nodosum
Perasaan lelah
Nyeri bagian
dada

Pneumonia
Geja
la
klini
s

Bronkitis Akut

Takipnea,
Dalam
retraksi
beberapa hari
subkosta
batuk menjadi
(chest
produktif dan
indrawing),
sputum
napas
berubah
cuping
warna dari
hidung,
jernih menjadi
ronki,
purulen.
sianosis
Dalam 5-10
timbul
hari batuk
nyeri
mulai
abdomen
menghilang
bila
dan mukus
terdapat
mulai encer
pneumonia
dan badan
pada lobus
mulai sangat
kanan
malaise.
bawah

Bronkiolitis

TBC paru

Fase yang
paling kritis
selama 48-72
jam pertama
setelah batuk
dan dispnea.
Pada fase ini
anak akan
merasa
sangat sakit,
sedangkan
pada bayi
akan
mengalami
apnea.
Sesudah
periode kritis
biasanya
penyembuha
n terjadi
sangat cepat.

Kadang-kadang
dijumpai panas
yang
menyerupai
tifus
abdominalis
atau malaria
yang disertai
dengan atau
tanpa
hepatosplenom
egali. Oleh
karena itu, bila
dijumpai panas
seperti tifus
abdominalis
pada bayi atau
anak kecil,
harus dipikirkan
juga
kemungkinan
tuberculosis
sebagai

Tatalaksa
na

Pneumonia

Bronkitis
Akut

Bronkiolitis

Medikament
osa
Dibawah 3
bulan
diberikan
golongan
penisilin
dan
aminoglikos
ida
usia > 3
bulan,
pilihan
utama:
ampisilin
dipadu
dengan
kloramfenik
ol
Bila
keadaan
pasien
berat atau

Banyak
Antivirus
beristirahat
(ribavirin),
, minum
cara:
banyak
nebulizer
cairan yang
aerosol 12tidak
18 jam per
mengandun
hari atau
g kafein
dosis kecil
( air dan jus
dengan 2
buahjam 3x/hari
buahan)
Antibiotik,
dan
bila
meningkatk
dicurigai
an
ada tanda
kelembaba
infeksi
n
bakteri
lingkungan
gunakan
sekitar
ampisilin
100-200
mg/kgBB/ha
ri secara
intavena di
bagi 4 dosis

TBC paru
INH: 5-15
mg/kgBB/ha
ri
Rifampisin:
10-20
mg/kgBB/ha
ri
Pirazinamid:
15-30
mg/kgBB/ha
ri
Etambutol:
15-20
mg/kgBB/ha
ri
Streptomisin
: 15-40
mg/kgBB/ha
ri

Tatalaksan
a

Pneumonia

Bronkitis Akut

Antibiotik parenteral diberikan sampai


48-72 jam setelah panas turun,
dilanjutkan dengan pemberian per oral
selama 710 hari. Bila
didugapenyebab pneumonia adalah
S.aureus, kloksasilin dapat segera
diberikan. Bila alergi terhadappenisilin
dapat diberikan cefazolin, klindamisin,
atau vancomycin. Lama pengobatan
untukStafilokokus adalah 3 - 4 minggu
Rawat inap
Non medika mentosa
Terapi diet untuk meningkatkan status
gizi anak

OAINS (ibuprofen,
naproxen, dan aspirin)
dapat membantu
meredakan nyeri dan
inflamasi. Asetaminofen
dapat membantu
mengurangi nyeri dan
demam

Pneumonia
pence
gahan

Menghindarkan bayi (anak)


dari paparan asap rokok,
polusi udara dan tempat
keramaian yang berpotensi
penularan.
Menghindarkan bayi (anak)
dari kontak dengan
penderita ISPA
Berikan ASI
Segera berobat jika
mendapati anak kita
mengalami panas, batuk,
pilek. Terlebih jika disertai
suara serak, sesak napas
dan adanya tarikan pada
otot diantara rusuk
(retraksi)
Imunisasi Hib (untuk
memberikan kekebalan
terhadap Haemophilus
influenzae, vaksin
Pneumokokal Heptavalen
(mencegah IPD= invasive
pneumococcal diseases)
dan vaksinasi influenzae
pada anak resiko tinggi,

Bronkitis Akut Bronkiolitis

Menjaga
kebersihan
(cuci tangan
sebelum
makan)
Kenakan
masker
untuk
menghindari
polusi udara
Menjauh dari
penderita
bronkitis
Memiliki pola
makan yang
seimbang
Hindari
perokok
Vaksin: virus
influenza

TBC paru

Menghinda
ri paparan
asap rokok
dan polusi
Membiasak
an cuci
tangan dan
mengguna
kan

masker
Menghinda
ri anak dari
temat
keramaian
umum
Menghinda
ri kontak
dengan
penderita
ISPA

Menghin
dari
kontak
jarak
dekat
dengan
penderit
a TBC
Imunisasi
BCG

Patofisiologi
Pertahanan paru turun eksudat serosa masuk
ke dalam alveoli melalui pembuluh darah paru
tampak merah danbergranula karena sel-sel
darah merah, fibrin, dan leukosit PMN mengisi
alveoli paru tampak kelabu karena leukosit dan
fibrin mengalami konsolidasi di dalam alveoli yang
terserang Eksudat mengalami lisis dan
direabsorpsi oleh makrofag sehingga jaringan
kembali pada strukturnya semula

Komplikasi

Gangguan pertukaran gas


Obstruksi jalan nafas
Gagal pernafasan
Pleural Effusion (bacterial pneumoniae)

Prognosis
Sebagian besar anak-anak dengan pneumonia virus
dapat sembuh sempurna dan tidak mempunyai
gejala sisa, walaupun mungkin lebih lama. Anakanak yang tidak mempunyai penyakit pokok
mempunyai prognosis yang baik sekali untuk
sembuh sempurna, termasuk pertumbuhan dan
perkembangan yang normal, fungsi paru yang
normal, dan tidak meningkatnya kerentanan pada
infeksi paru.

Kesimpulan
Pneumonia merupakan suatu penyakit radang pada
parenkim paru. Penyebab paling sering selama usia
beberapa tahun pertama ialah virus pernapasan.
Pneumonia virus sering menimbulkan gejala batuk,
mengi dan stridor. Faktor resiko pneumonia
bergantung pada umurseseorang, biasanya umur
muda lebih rentan. Prognosis bervariasi. Hipotesis
kasus diterima. Anak usia 2 tahun yang mengalami
sesak nafas sejak 2 hari yang lalu tersebut
menderita pneumonia berat, karena berdasarkan
pemeriksaan fisik ditemukan retraksi interkostal.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai