Anda di halaman 1dari 20

Referat

Attention Deficit Hyperactivity Disorder

Yussi Septiana
112018010

Pembimbing:
dr. Elly Ingkiriwang, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA


RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT
PERIODE : 04 MARET 2019 – 06 APRIL 2019
LATAR BELAKANG
Adanya kesenjangan antara perkembangan fisik, sosial dan psikologik
menyebabkan masalah mental

Ditandai ketidakmampuan anak untuk memusatkan perhatian pada sesuatu


yang dihadapi, sehingga rentang waktu perhatiannya sangat singkat
dibandingkan anak lain yang seusia.

Disertai gejala hiperaktif dan tingkah laku yang impulsif  mengganggu


perkembangan anak dalam hal kognitif, perilaku, sosialisasi maupun
komunikasi

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan


perilaku yang paling banyak didiagnosis pada anak-anak dan remaja
(prevalensi ADHD pada anak usia sekolah adalah 8 – 10%)
DEFINISI
 gangguan perilaku yang ditandai dengan gejala
aktivitas dan impulsivitas yang tidak sesuai
perkembangan serta kemampuan mengumpulkan
perhatian yang terganggu.
EPIDEMIOLOGI
 Prevalensi ADHD pada anak usia sekolah
adalah 8 – 10%.
 Rasio ADHD pada anak laki-laki dibandingkan
dengan anak perempuan yaitu
 4:1 untuk ADHD yang didominasi oleh hiperaktif
 2:1 untuk ADHD yang didominasi oleh
inatensi/kesulitan dalam memusatkan perhatian
etiologi
 Faktor genetik
 75% dari variasi gejala ADHD di dalam populasi adalah karena faktor
genetik.
 1/3 dari orang tua yg mengalami ADHD, maka anaknya berisiko ADHD
sebesar 60 %.
 Pada anak kembar, jika salah satu mengalami ADHD, maka saudaranya 70-
80 % berisiko mengalami ADHD.

 Faktor neurobiologi
 penurunan kemampuan pada anak ADHD pada tes neuropsikologis
dihubungkan dengan kerusakan fungsi lobus prefrontal.
 hal ini berhubungan dengan atensi, fungsi eksekutif, penundaan respons,
dan organisasi respons.
Gejala Inti ADHD:
 Inatensi (gangguan pemusatan perhatian)
 mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatiannya.
 mudah teralihkan oleh rangsangan yang tiba-tiba diterima oleh alat
inderanya/perasaan yang timbul pada saat itu.
 hanya mampu mempertahankan suatu aktivitas/tugas dalam jangka waktu yang
pendek, sehingga akan mempengaruhi proses penerimaan informasi dari
lingkungannya.

 Hiperaktif (gangguan dengan aktivitas yang berlebihan)


 jika dibandingkan dengan individu yang aktif tapi produktif, perilaku hiperaktif
tampak tidak bertujuan.
 tidak mampu mengontrol dan melakukan koordinasi dalam aktivitas motoriknya,
sehingga tidak dapat dibedakan gerakan yang penting dan tidak penting
 Impulsivitas (gangguan pengendalian diri)
 gangguan perilaku berupa tindakan yang tidak
disertai dengan pemikiran.
 sangat dikuasai oleh perasaannya sehingga
sangat cepat bereaksi.
 sulit untuk memberi prioritas kegiatan, sulit untuk
mempertimbangkan atau memikirkan terlebih
dahulu perilaku yang akan ditampilkannya.
GAMBARAN KLINIS
 Perilaku Agresi dan Menantang
 Hiperaktivitas (tidak bisa diam)
 Iritabilitas
 seringkali mudah marah secara meledak,
 mudah dibuat tertawa atau menangis
 Kesulitan sekolah
 gangguan daya ingat dan pikiran
 ketidakmampuan belajar spesifik
 Konsentrasi buruk
 Impulsivitas (bertindak sebelum berpikir, mengubah perilaku tiba-
tiba, dll) dan ketidakmampuan menunda kegembiraan
 Kesulitan emosional penyerta
 Defisit koordinasi menyeluruh
DIAGNOSIS
 Onsetnya sebelum usia 7 tahun (ADHD)
 Sudah jelas nampak minimal selama 6 bulan
 Harus pervasif (ada pada lebih dari 1 setting, misal: rumah,
sekolah, lingkungan sosial)
 Menyebabkan gangguan fungsional yang signifikan
 Tidak ada penyebab gangguan mental lainnya (misal:
skizofrenia, gangguan psikotik lainnya, depresi atau anxietas)
 Morbiditas penyerta meliputi kegagalan akademis, perilaku
antisosial, kenakalan, dan peningkatan resiko kecelakaan
lalulintas pada remaja. Sebagai tambahan, dapat pula timbul
pengaruh yang dramatis di kehidupan keluarga
Kriteria DSM-V untuk Attention Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD)
A. Salah satu (1) atau (2)
1. Gangguan pemusatan perhatian (inatensi) : enam (atau lebih) gejala inatensi berikut telah menetap seama sekurang-kurangnya 6 bulan
bahkan sampai tingkat yang maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan.
a. Sering gagal dalam memberikan perhatian pada hal yang detail dan tidak teliti dalam mengerjakan tugas sekolah, pekerjaan atau
aktivitas lainnya.
b. Sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian terhadap tugas atau aktivitas bermain.
c. Sering tidak tampak mendengarkan apabila berbicara langsung
d. Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelessaikan tugas sekolah, pekerjaan, atau kewajiban di tempat kerja (bukan karena
perilaku menentang atau tidak dapat mengikuti instruksi)
e. Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan aktivitas
f. Sering menghindari, membenci atau enggan untuk terlibat dalam tugas yang memiliki usaha mental yang lama ( seperti tugas disekolah
dan pekerjaan rumah)
g. Sering menghilangkan atau ketinggalan hal-hal yang perlu untuk tugas atau aktivitas (misalnya tugas sekolah, pensil, buku ataupun
peralatan)
h. Sering mudah dialihkan perhatiannya oleh stimuladir dari luar.
i. Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari
2. Hiperaktivitas impulsivitas : enam (atau lebih) gejala hiperkativitas-implusivitas berikut ini telah menetap selama sekurang-kurangnya
enam bulan sampai tingkat yang maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan.

a. Sering gelisah dengan tangan dan kaki atau sering menggeliat-geliat di tempat duduk
b. Sering meninggalkan tempat duduk dikelas atau di dalam situasi yang diharapkan anak tetap duduk
c. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak tepat (pada remaja mungkin terbatas pada perasaan
subyektif kegelisahan)
d. Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam aktivitas waktu luang secara tenang
e. Sering “siap-siap pergi” atau seakan-akan “didorong oleh sebuah gerakan”
f. Sering berbicara berlebihan Impusivitas
g. Sering menjawab pertanyaan tanpa berfikir lebih dahulu sebelum pertanyaan selesai
h. Sering sulit menunggu gilirannya
i. Sering menyela atau mengganggu orang lain (misalnya : memotong masuk ke percakapan atau permainan)

B. Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau inatentif yang menyebabkan gangguan telah ada sebelum usia 7 tahun

C. Beberapa gangguan akibat gejala terdapat dalam 2 (dua) atau lebih situasi (misalnya disekolah atau pekerjaan di rumah)

D. Harus terdapat bukti yang jelas adanya gangguan yang bermakna secara klinis dalam fungsi sosial, akademik dan fungsi pekerjaan
E. Gejala tidak semata-mata selama gangguan perkembangan pervasif, skizofrenia atau
gangguan psikotik lain dan bukan merupakan gangguan mantal lain (gangguan mood,
gangguan kecemasan, gangguan disosiatif atau gangguan kepribadian)

Gangguan defisit-atensi/hiperaktivitas, tipe kombinasi : jika memenuhi baik kriteria A1 dan A2


selama 6 bulan terakhir.

Gangguan defisit-atensi/hiperaktivitas, predominan tipe inatentif : jika memenuhi kriteria A1 tetapi


tidak memenuhi kriteria A2 selama 6 bulan terakhir.

Gangguan defisit-atensi/hiperaktivitas, predominan tipe hiperaktif-impulsif : jika memenuhi


kriteria A2 tetapi tidak memenuhi kriteria A1 selama 6 bulan terakhir.
Kriteria ICD 10 untuk Attention Deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD)

1. Kekurangan perhatian - Setidaknya enam gejala perhatian telah berlangsung selama minimal 6 bulan, untuk tingkat
yang maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan anak:
a. Sering gagal untuk memberikan perhatian dekat dengan rincian, atau membuat kesalahan ceroboh dalam
pekerjaan sekolah pekerjaan atau kegiatan lain
b. Sering gagal mempertahankan perhatian dalam tugas-tugas atau kegiatan bermain
c. Sering tampak tidak mendengarkan apa yang dikatakan kepadanya
d. Sering gagal menindaklanjuti instruksi atau untuk menyelesaikan tugas sekolah, tugas atau tugas di tempat kerja
(bukan karena perilaku oposisi atau kegagalan untuk memahami instruksi)
e. Apakah sering terganggu dalam mengatur tugas dan kegiatan
f. Sering menghindari atau sangat tidak menyukai tugas-tugas, seperti pekerjaan rumah, yang memerlukan
berkelanjutan mental usaha
g. Sering kehilangan hal yang diperlukan untuk tugas-tugas tertentu dan kegiatan, seperti sekolah, tugas, pensil,
buku, mainan atau alat
h. Apakah sering mudah terganggu oleh rangsangan eksternal
i. Apakah sering pelupa dalam rangka kegiatan sehari-hari

2. Hiperaktif - Setidaknya tiga gejala hiperaktif telah berlangsung selama minimal 6 bulan, untuk tingkat yang maladaptif
dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan anak:
a. Sering gelisah dengan tangan atau kaki atau menggeliat di tempat duduk
b. Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi lain di mana sisa duduk adalah diharapkan
c. Sering berjalan sekitar atau memanjat berlebihan dalam situasi di mana tidak patut (dalam remaja atau orang
dewasa, hanya perasaan gelisah dapat hadir
d. Apakah sering terlalu berisik dalam bermain atau memiliki kesulitan dalam melakukan tenang di waktu luang
3. Impulsif - Setidaknya salah satu gejala berikut impulsif telah berlangsung selama minimal 6 bulan, untuk tingkat yang
maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan anak:
a. Sering blurts keluar jawaban sebelum pertanyaan yang telah diselesaikan
b. Sering gagal menunggu di garis atau menunggu putaran dalam permainan atau situasi kelompok
c. Sering menyela atau intrudes pada orang lain (misalnya, puntung ke percakapan orang lain atau permainan)
d. Sering berbicara berlebihan tanpa respon yang tepat untuk kendala sosial

4. Timbulnya gangguan tersebut tidak lebih dari usia 7 tahun.


5. Pervasiveness - Kriteria harus dipenuhi lebih dari situasi tunggal, misalnya, kombinasi dari kurangnya perhatian dan
hiperaktif harus hadir baik di rumah maupun di sekolah, atau di sekolah baik dan pengaturan lain mana anak-anak yang
diamati, seperti klinik. (Bukti untuk crosssituationality biasanya akan membutuhkan informasi dari lebih dari satu
sumber, laporan orang tua tentang perilaku kelas, misalnya, tidak akan cukup.)

6. Gejala dalam 1 dan 3 menyebabkan distress klinis signifikan atau penurunan fungsi sosial, akademis atau pekerjaan.
Tatalaksana
NON-FARMAKOLOGIS
Intervensi psikososial berdasarkan klinis
- Intervensi psikososial keluarga
- Intervensi individual
FARMAKOLOGIS
PSIKOSTIMULAN
terapi lini pertama untuk mengatasi gejala inti ADHD/gangguan hiperkinetik
methylphenidate hydrochloride (MPH)  usia 6 th/lebih.
dexamfetamine sulphate (DEX)  usia 3 th/lebih.
Pemberian dimulai dengan dosis sekecil mungkin dan titrasi dengan jadwal 2 – 3 kali
sehari, tingkatkan dosis dengan interval per minggu sampai didapatkan respon yang
memuaskan.
Efek samping : nyeri kepala, nyeri lambung, mual, insomnia, nafsu makan berkurang
ANTIDEPRESAN TRISIKLIK
 Kelompok obat ini lebih berpengaruh pada gejala behavioralnya daripada terhadap gejala
kognitifnya.
 memiliki batas keamanan yang lebih sempit daripada psikostimulan, disertai dengan
rentang efek samping potensial yang lebih lebar.
Obatnya:
 imipramine,
 desipramine,
 amitriptyline,
 nortriptyline,
 clomipramine
AGONIS ALPHA-2 ADRENERGIK
Klonidin
 Obat ini dapat mengurangi gejala ADHD, dan terdapat penurunan yang
besar saat dikombinasikan dengan methylphenidate dibandingkan jika
diberikan sendiri.
 Diberikan 3 kali sehari dengan dosis maksimum 0,6 mg per hari
tergantung respon dan efek samping yang muncul, atau 2 kali sehari
dengan dosis total 0,10-0,20 mg/kg/hari.
Guanfacine
PROGNOSIS
 Perjalanan penyakit dapat bervariasi.
 15 – 20% kasus, gejala ADHD menetap sampai masa dewasa.
 Remisi biasanya terjadi antara usia 12 – 20 tahun.
 Sebagian besar pasien ADHD mengalami remisi parsial dan
rentan terhadap gangguan kepribadian antisosial/lainnya dan
gangguan mood.
 Prognosis lebih baik bila didapatkan:
 fungsi intelektual yang tinggi,
 dukungan yang kuat dari keluarga, temen-teman yang baik,
 diterima di kelompoknya dan diasuh oleh gurunya serta tidak
mempunyai satu atau lebih komorbid gangguan psikiatri.
kesimpulan
 ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders) merupakan suatu
peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu yang
menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua
tempat dan suasana yang berbeda dan kondisi yang sangat umum di
antara anak-anak.

 Banyak faktor yang dianggap sebagai penyebab gangguan ini,


diantaranya :
 faktor genetik,
 neurobiologis,
 perkembangan otak saat kehamilan dan perinatal,
 lingkungan fisik, sosial dan pola pengasuhan anak oleh orang tua, guru
dan orang-orang yang berpengaruh di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai