Anda di halaman 1dari 8

Presentase Oral,KONAS

IAKMI XIII

Analisis Eko-Spasial Penyebaran


Demam Berdarah Dengue di
Kota Kendari 2008 - 2012

Moh.Guntur Nangi,SKM.,M.Kes
PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO) mencatat
negara Indonesia sebagai negara dengan
kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara1.
Jumlah penderita dan luas daerah
penyebarannya semakin bertambah seiring
dengan meningkatnya mobilitas dan
kepadatan penduduk2. Prevalensi DBD di
Kota Kendari mengalami peningkatan
Drastis dalam kurun waktu 2011 2012,
peningkatan yang cukup signifikan.

Presentase Oral,KONAS
Dengan menggunakan pertampalan peta
antara kondisi lokal dengan persebaran
penderita dapat pula diprediksi lokasi
yang potensial endemik penyakit
menular7, oleh karena itu yang menjadi
tujuan penelitian ini adalah menganalisis
eko-spasial penyebaran kasus DBD di
kota Kendari guna mengidentifikasi
daerah potensial endemik DBD.

Presentase Oral,KONAS
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan studi
ekologi, dengan unit analisis adalah Angka
Bebas Jentik (ABJ), House Indeks (HI),
Kepadatan penduduk dan insidens kasus DBD
di kota Kendari. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data Sekunder yaitu
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti
data kejadian kasus DBD dan Nilai Kepadatan
Vektor (Angka Bebas Jentik, House Indeks) di
Tiap Kecamatan dari Dinas Kesehatan Kota
Kendari.

Presentase Oral,KONAS
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Pola penyebaran DBD
Berdasarkan Indeks Moran di Kota
Variabel
Kendari 2008 Z- 2012. P- Pola
Score Value
Angka -0.007 0.99 Acak
Bebas Jentik
House -0.0038 0.99 Acak
Indeks
Kepadatan 1.12 0.25 Acak
Penduduk
Incidence 2.17 0.029 Clustere
Rate d
Presentase Oral,KONAS
Gambar 1. Autokorelasi Spasial dan Estimasi
Densitas Kernel Penyakit DBD di Kota Kendari.

Mandonga

Kendari Barat
Kendari

Puwatu

Abeli

Kadia

Wua-Wua

Abeli

Kambu

Poasia

Baruga

Presentase Oral,KONAS
KESIMPULAN
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pola
penyebaran DBD di kota Kendari
berdasarkan angka bebas jentik, house
indeks, dan kepadatan penduduk
terbentuk secara acak/random sedangkan
berdasarkan insiden rate terbentuk secara
berkerumun/clustered. Daerah/kecamatan
yang mempunyai risiko tinggi dalam
penyebaran DBD yaitu Kadia, Wua-Wua,
Kambu dan Poasia

Presentase Oral,KONAS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai