PULAU JAWA
By:
ARHISAL
WAHYU
DINAWATI BUSURA
MELYAN B LAWEWAN
PULAU JAWA
1. Topografi
Oleh karena batuannya bervariasi dari batuan beku yang
keras (lava intrusi)sampai ke lempeng dan tufa yang amat
lunak, maka topografi disini sangat kasar.
2. Bencana alam geologi
kondisi topografi yangkasar dan berlereng terjal
menyebabkan daerah ini rawan akan tanah longsor
3. Jenis batuan
Batuan yang membentuk formasi andesit tua lebih di
dominasi oleh piroklastika yang sulit melapuk. Karena itu
batuan penutup disini relatif tipis.
STRATIGRAFI JAWA BARAT
Pada Tersier awal (peleosen) terbentuk kompleks
melange pada baratdaya Jawa barat (Teluk Cileutuh)
yang diduga sebagai bagian zona penunjaman ke arah
Jawa Tengah.
B . Satuan-satuan Tektonik
Batuan tertua tersingkap di Jawa Barat
adalah batuan berumur eosen awal di Ciletuh
yang berupa olisostrom. Satuan ini
berhubungan secara tektonis dengan
batuan ofiolit yang mengalami breksiasi
dan serpentinisasi pada jalur-jalur
kontaknya.
c. Mandala Sedimentasi
Didasarkan pada mayoritas cirri sedimen,
Soedjono (1984) membagi daerah Jabar
menjadi 3 mandala sedimentasi, yaitu mandala
paparan kontinen yang terletak di utara,
diikuti oleh Mandala Cekungan Bogor di bagian
tengah, dan ke arah barat terdapat mandala
Banten.
JAWA TENGAH
MELYAN B LAWEWAN
451 414 028
FISIOGRAFIS JAWA TENGAH
DINAWATI BUSURA
451 414 013
Fisiografi Regional di Jawa Timur
ARHISAL
451 414
Keadaan Topografi dan Struktur Geologi
Provinsi Banten
DINAWATI BUSURA
451 414 013
Struktur Geologi provinsi DKI jakarta
Karakteristik Tanah
Karakteristik Oseanografi
Secara umum morfologi topografi pantai utara
Jakarta merupakan suatu daerah
dataran.Wilayah Pantai Utara (Pantura) Jakarta
berada pada satuan geomorfologi dataran
aluvial.
DI YOGYAKARTA
WAHYU
451 414
Geologi Regional daerah Yogyakarta
FISIOGRAFI
Yogyakarta terbentuk akibat pengangkatan Pegunungan
Selatan dan Pegunungan Kulon Progo pada Kala Plistosen
awal (0,01-0,7 juta tahun). Proses tektonisme diyakini
sebagai batas umur Kwarter di wilayah.
tahun). Proses tektonisme diyakini sebagai batas umur
Kwarter di wilayah. Setelah pengangkatan Pegunungan
Selatan, terjadi genangan air (danau) di sepanjang kaki
pegunungan hingga Gantiwarno dan Baturetno.
Gunung Api Merapi muncul pada 42.000 tahun yang lalu,
namun data umur K/Ar lava andesit di Gunung Bibi,
Berthomier (1990) menentukan aktivitas Gunung Merapi
telah berlangsung sejak 0,67 juta tahun lalu.
Topografi
Sebagian besar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
atau sebesar 65,65% wilayah terletak pada ketinggian
antara 100-499 m dari permukaan laut
Satuan Gunung Berapi Merapi, seluas 582,81 km,
ketinggian 80-2.911 m, terbentang mulai dari kerucut
gunung api hingga dataran fluvial Gunung Merapi,
meliputi daerah Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta,
dan sebagian Kabupaten Bantul, serta termasuk
bentang alam vulkanik.
Dataran rendah antara Pegunungan Selatan dan
Pegunungan Kulon Progo seluas 215,62 km, ketinggian
080 m, merupakan bentang alam fluvial yang
didominasi oleh dataran Alluvial.
Lanjutan
Dilihat dari jenis tanah, dari 3.185,80 km luas Daerah
Istimewa Yogyakarta, 33,05% merupakan jenis tanah
Lithosol, 27,09% merupakan tanah Regosol, 12,38% tanah
Lathosol, 10,97% tanah Grumusol, 10,84% tanah Mediteran,
3,19% Alluvial dan 2,47% adalah tanah jenis Rensina.
THANK YOU
KELOMPOK 4