Anda di halaman 1dari 29

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK ADHI GUNA


Status TERDAFTAR Nomor : 16/D/O/2001
Jln. Undata No. 01 Telp. (0451) 455530 Fax. 452920 Palu 94111
Website : www.stmikadhiguna.ac.id e-mail : info@stmikadhiguna.ac.id

PARAMETER
PENYIMPANAN
By
NSEKUNDER
URSALIM
Email : nursalimariestarahman@gmail.com
Website : www.nursalim.web.id

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
4.1 METODE BLOCKING
Konsep Blocking berkaitan dengan bagaimana record-record
ditempatkan di dalam sebuah blok.

Berdasarkan ukuran record, terdapat tiga buah metode


blocking :
A. Fixed Blocking,
B. Variable-length spanned blocking, dan
C. Variable-length unspanned blocking

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
A. Fixed Blocking
Karakteristik yang dimiliki oleh metode blocking yang pertama yaitu :
ukuran record-nya tetap (sesuai dengan namanya fixed berarti tetap) dan
ukuran record tersebut lebih kecil atau sama dengan ukuran bloknya.

Ukuran blok dilambangkan dengan menggunakan huruf B. Ukuran


record dilambangkan dengan menggunakan huruf R. Untuk
mengetahui berapa banyak jumlah record dalam sebuah blok, dapat
menggunakan rumus blocking factor berikut ini :
Catatan : Lakukan pembulatan ke bawah.
Contoh soal:
Ukuran blok = 100 Byte, ukuran record = 30 Byte.
Berapa banyak record yang dapat ditampung dalam sebuah blok?

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Jawaban :
B = 100 Byte
R = 30 Byte
Bfr = B/R
= 100/30 = 3,33
= 3 Record (Pembulatan ke bawah)
Jadi, maksimal yang dapat ditampung dalam sebuah blok adalah 3 record.
Berdasarkan perhitungan tersebut, sebenarnya terdapat pemborosan per bloknya karena
ukuran tersebut.
Detailnya sebagai berikut :
Ukuran blok sebesar 100 byte, ukuran record sebesar 30 byte. Banyaknya record yang
dapat ditampung oleh blok yang ukurannya 100 byte adalah sebanyak 3 buah record.
30 byte * 3 = 90 Byte.
Ukuran blok = 100 Byte.
Ada ukuran kosong yang terbuang sebesar 10 Byte.
(Perhitungannya berasal dari 100 byte 90 byte).

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Dengan menggunakan soal yang sama. Bagaimana cara untuk mengetahui
jumlah blok yang diperlukan bila kita memiliki sejumlah record (b).

b = n/Bfr

Catatan : Lakukan pembulatan ke atas.

Contoh soal:
Jumlah record yang dimiliki berjumlah 10 record. (Bfr berasal dari
perhitungan sebelumnya yaitu 3)

Jawaban :
b = 10/3 = 3,3
= 4 blok (pembulatan ke atas..!!)
Jadi, untuk menampung 10 buah record dibutuhkan 4 buah blok.

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Berdasarkan jumlah blok yang diketahui tersebut kita dapat mengetahui ukuran
ruang harddisk yang diperlukan, yaitu dengan mengalikan jumlah blok yang
diperlukan (b) dengan ukuran blok (B).

Ruang harddisk = b*B

Contoh soal:
Berdasarkan perhitungan sebelumnya kita memliki ukuran sebuah blok sebesar
10 Byte dan banyak blok yang kita perlukan adalah sebesar 4 blok.
Jawaban :
Ruang harddisk = 4 * 100
= 400 Byte
Berdasarkan informasi perhitungan yang telah dilakukan, kita dapat
menemukan berapa besar ruang kosong yang terbuang.

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Untuk memudahkannya marilah kita mencatat data perhitungan yang telah kita lakukan.
Ukuran blok = 100 Byte
Ukuran record = 30 Byte
Jumlah record = 10
Jumlah blok = 4

(b * B) (n * R)

(4 * 100) (10 * 30) = 100 Byte

Berikut ini merupakan gambar metode Fixed Blocking berdasarkan contoh soal.
Ruang blok yang
B= terbuang
100

Sisa tempat
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 yang tidak
diisi data

R=
30 Inter-block Gap
(IBG)

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Kelebihan metode Fixed Blocking ada pada imlementasi yang sederhana dan
memungkinkan pengaksesan secara acak. Namun, Fixed Blocking memiliki
kekurangan yaitu bila ukuran blok bukan kelipatan dari ukuran record, maka
akan terjadi pemborosan ruang di setiap blok.

B. Variable Length Spanned Blocking


Metode blocking yang kedua bernama Variable Length Spanned Blocking
(VLSB). Metode blocking ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
. Ukuran recordnya bisa berbeda satu sama lain (variable).
. Pada Variable Length Spanned Blocking. Record disimpan pada blok
yang berukuran tetap dan record dapat dipecah apabila ukuran record
lebih besar dari ukuran bloknya.
. Pada Variable Length Spanned Blocking terdapat pointer yang
menghubungkan dua buah pecahan record (apabila record terpecah).
. Setiap block memiliki pointer ke block berikutnya (successor block).

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Rumus yang digunakan untuk menemukan jumlah record yang mampu ditampung
dalam sebuah blok, yaitu :

Bfr = (B-P)/(R+P)

Dimana : B = Ukuran blok


P = Panjang block pointer dan panjang record mark yang diasumsikan
sama dengan panjang block pointer.
R = Ukuran record rata-rata.
Satu Inter-block Gap
block (IBG)

R
R1 R2 R3 R4 R5
3
Next block
pointer
Record
Pointer

R6 R7 R7 R8 R9

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Kelebihan VLSB terletak pada fleksibilitasnya. Pada VLSB, ukuran record
tidak tergantung pada ukuran blok. Sehingga memungkinkan ukuran record
yang lebih besar dibandingukuran bloknya. Dengan demikian ruang kosong
yang terbuang menjadi lebih kecil.
Selain kelebihan VLSB juga memiliki kekurangan, yaitu: sulitnya
implementasi VLSB dalam program akibat record yang terpecah sulit untuk
ditransfer dan file sulit di-update.
contoh:
Terdapat recort sebagai berikut
R1=10, R2=20, R3=40, R4=10, R5=30.
Ukuran P=2, B=56. IBG=2
1. Gambarkan penempatan record dengan metode variable-length spanned
blocking
2. Hitung Bfr

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Jawaban :
No.1
Inter-block Gap
Satu (IBG)
block

R R
R1 R2 R3 R4 R5
3 5

10 20 22 18 10 24 6 48

2 2 Space
Kosong
Record Pointer

Blok Pointer No.2


IBG Bfr = [(B - P) / (R + P)]
Bfr = [(56 2) / (22 + 2)] = 2,25

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
C. Variable Length Unspanned Blocking
Metode blocking yang ketiga Variable Length Unspanned Blocking. Karakteristik
dari metode blocking tersebut adalah:
. Ukuran recorth yang bervariasi (sama seperti Variable Length spanned Blocking),
tapi
. Pada variable length unspanned blocking sebuah record tidak dapat dipecah-pecah
ke dalam beberapa block.
. Untuk ukuran record-nya. Variable length unspanned blocking memiliki ukuran
record yang lebih kecil sama dengan dibandingkan dengan ukuran bloknya.

Rumus yang digunakan untuk menemukan jumlah record yang mampu ditampung dalam
sebuah blok, yaitu:

Bfr = (B - 0.5R)/(R + P)

Yang dimaksud dengan 0.5R adalah rata-rata ruang block yang terbuang.

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Satu hal yang perlu diingat dari metode blocking ini yaitu bahwa metode
blocking ini tidak memerlukan pointer ke block berikutnya.
Ruang blok yang terbuang

R1 R2 R3 R4 R6 R7

Inter-block Gap (GAP)

Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan Variable Length Unspanned


Blocking :
Kelebihan :
Implementasi Variable Length Unspanned Blocking lebih mudah bila
dibandingkan dengan metode Variable Length spanned Blocking,
Jumlah record per blok-nya bisa bervariasi sama dengan Variable Length
spanned Blocking.

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Kekurangan :
Ada kemungkinan banyak ruang terbuang, record tidak dapat dipecah seperti
yang terjadi pada Variable Length Spanned Blocking
Ukuran record harus lebih kecil sama dengan ukuran bloknya.

Apabila ditemukan bahwa semua ukuran record adalah sama, maka Variable
Length Unspanned Blocking menjadi fixed blocking.

Contoh soal :
Terdapat record sebagai berikut dengan
R1 = 10, R2 = 20, R3 = 40, R4 = 10, R5 = 30
Ukuran P = 2, B = 56
1. Gambarkan penempatan record dengan metode Variable Length Unspanned
Blocking
2. Hitung Bfr

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Jawaban :
No.1
Inter-block Gap
Satu (IBG)
block

R1 R2 R3 R4 R5

No.2
Bfr = [(B R) / (R + P)]
Bfr = [(56 22) / (22 + 2)] = [45 / 24] = 1,875

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
4.2 PENANDA RECORD
Jenis-jenis penanda record, diantaranya :
Separator
R1 # R2 # R3 # R4 #

Separator
Karakter # bisa
diganti
Dengan karakter
lain

Record-length indicator
5 R1 2 R2 9 R3 2 R4

Length
indicator

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Position table

R1 R2 R3 R4

Position
table
Contoh soal position table :
Diketahui bahwa isi dari position table adalah 5, 35, 50, 95. Panjang position table
adalah 5 byte. Ukuran blok = 130 byte (termasuk IBG = 2 byte). Pemborosan diketahui
sebesar 13 byte.
Pertanyaan :
1. Hitung panjang R1, R2, R3, R4
2. Sebutkan metode blocking yang dapat digunakan untuk kasus tersebut.
3. Hitung jumlah record yang dapat ditampung dalam sebuah blok.

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Jawaban :
1. Untuk mengetahui panjang R1. Kita dapat melakukan perhitungan sebagai berikut :
Panjang R1 = Isi position table 2 dikurangi isi position table 1.
Panjang R1 = 35 5 = 30 byte.
Panjang R2 = Isi position table 3 dikurangi isi position table 2.
Panjang R2 = 50 35 = 15 byte.
Panjang R3 = Isi position table 4 dikurangi isi position table 3.
Panjang R3 = 95 50 = 45 byte.
Panjang R4 = Ukuran blok dikurangi dengan (panjang R1, panjang R2,
panjang R3, pemborosan, IBG, ukuran panjang position table).
Panjang R4 = B (R1 + R2 + R3 + wasting space + IBG + panjang
position table )
= 130 (30 + 15 + 45 + 13 + 2 + 5)
= 20 byte.
2. Metode blocking yang digunakan yaitu : variable length unspanned blocking.

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
3. Bfr = (B o,5 R) / (R + P)
= (128 27,5) / (27,5 + 5/4)
= 3,97

Catatan : B adalah ukuran blok tanpa IBG

4.3 Pemborosan Ruang pada Block


Ada dua macam pemborosan ruang :
. Pemborosan karena IBG (WG)
. Pemborosan karena metode blocking (WR)

4.3.1 Pemborosan pada Fixed Blocking


Rumus :
W = WG + WR

Keterangan : WG = G / Bfr
WR = sisa blok / Bfr
G adalah ukuran IBG, sedangkan sisa blok merupakan ruang kosong dalam sebuah blok.

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Rumus pemborosan pada fixed blocking sering didekati dengan :

W WG = G / Bfr

4.3.2 Pemborosan pada Variable Length Spanned Blocking

Rumus : W = P + (P + G)
Bfr

Pemborosan tersebut dihitung untuk pemborosan per record, per penanda


record, dan per blok pointer.

4.3.3 Pemborosan pada Variable Length Unspanned Blocking


W = P + (0,5 R + G)
Rumus : Bfr

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Pemborosan tersebut dihitung untuk pemborosan per record, per penanda
record, dan per blok pointer. (Sama seperti pemborosan ruang pada Variable
Length Spanned Blocking .

4.4 Parameter Penyimpanan Sekunder


Ukuran utama yang digunakan untuk mengukur kualitas disk, diantaranya :
Kapasitas
waktu akses (access time)
kecepatan transfer data (data transfer rate)
reliabilitas (reliability)
Random Access Time (RAT) dihitung dengan menggunakan rumus :

RAT = s + r + t Keterangan : s = Seek Time


r = Rotational Latency
t = Transfer Rate

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
4.4.1 Seek Time (s)
Seek Time merupakan waktu yang dibutuhkan oleh lengan (arm) pada harddisk untuk
menggerakkan head ke posisi track yang dituju dimana data tersebut berada. Semakin
jauh arm harus bergerak, seek time semakin tinggi atau semakin lama.

Rumus seek time (s) : S = Sc + I ms

Keterangan : Sc = Waktu penyalaan awal.


= Waktu untuk head berpindah satu track.
i = Jumlah ruang anatar-track yang ditempuh.
4.4.2 Rotational Latency (r)
Rotational Latency merupakan waktu yang dibutuhkan head untuk menunggu
perputaran disk sehingga data yang akan dibaca tepat berada di bawah head.
r = 0,5 * 60 * 1000 m
Rumus Rotational Latency (r) :
rpm s
Keterangan : rpm = jumlah putaran disk per menit.

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
4.4.3 Transfer Rate (t)
Transfer Rate merupakan kecepatan transfer data aktual dari penyimpanan sekunder ke
memori, dan sebaliknya.

Transfer rate dihitung dalam jumlah byte data (bps,Kbps,Mbps). Transfer rate banyak
dipengaruhi oleh ukuran blok data dan kecepatan membaca dan menulis data pada
penyimpanan sekunder.

Dalam transfer rate terdapat dua buah besaran yang bergantung pada transfer rate yaitu
waktu transfer record dan waktu transfer blok.
Record Transfer Time (TR) merupakan waktu untuk transfer satu record logik
berukuran R byte . Rumus yang digunakan yaitu :
TR = R/t
satuan : ms (milisecond)

Block transfer time (btt) merupakan waktu untuk transfer satu block data berukuran B
byte. Rumus Yang digunakan yaitu :
Btt = B/t
satuan : ms (milisecond)

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Untuk transfer time, semua yang ditransfer diasumsikan sebagai data.
Namun, pengaksesan sekumpulan (besar) block tidak dapat menghindari pengaksesan
daerah-daerah yang bukan data seperti Inter Block Gap (IBG), Pemborosan ruang (W),
Pointer (P), dan sebagainya.
Kemudian dia akhir tiap track harus dilakukan pencarian untuk melanjutkan pengaksesan
ke track berikutnya. Selama pencarian, tidak ada data yang ditransfer.
Untuk pengaksesan data dalam jumlah besar secara sekuensial dari titik awal, melewati
gap-gap dan batas silinder sampai menemukan blok berisi record yang diinginkan
memiliki waktu total yang diistilahkan sebagai bulk transfer rate (t).
Pada bulk transfer rate, rata-rata yang transfer dapat berupa data maupun nondata. Hal ini
dipengaruhi oleh ukuran record, ukuran block, pemborosan ruang, dan waktu transfer itu
sendiri.
Bulk transfer rate (t) dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :
t = R / { L (R + W) / t + s}
satuan : ms (milisecond)

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Dengan
S = 1 / L (R+W) / t

Sehingga
t = (t/2) * {R/(R+W)}

Dari rumus-rumus tadi terlihat bahwa t tergantung pada :


Pemborosan ruang (W) yang merupakan gabungan antara ukuran IBG (G), Ukuran
pointer (P), dan jumlah record yang dapat ditampung dalam sebuah blok (Bfr).
Ukuran record (R)
Transfer Rate (t)
Contoh :
Sebuah harddisk memiliki karakteristik sebagai berikut : seek time = 10 ms, kecepatan
putar 3000 rpm, transfert rate = 1024 byte/s. Penyimpanan record menggunakan
metode fixed blocking. ukuran blok 2 KB, ukuran record 128 byte, ukuran IBG 64 byte.
Hitung Bfr, r, TR, Btt, W, t, RAT untuk transfer record.

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Jawaban :
Bfr = (B / R)
= (2048 / 128)
= 16
r = 0,5 x 60 x 1000 / rpm
= 30000 / 3000
= 10 ms
TR = R /t
= 128 / 1024
= 0,125 s
Btt = B /t
= 2048 / 1024
= 2 s
W = G /Bfr
= 64 / 16
= 4 byte
t = (1024 /2 ) x (128 / 128 +4)
= 496,48 s
RAT untuk transfer record = s+r+t
= 10 + 10 + 125
= 145 ms (t yang digunakan adalah nilai TR)

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
4.5 Pengalamatan Blok
Ada 3 alternatif alamat yang disimpan di blok ini :
Alamat fisik
Alamat relatif
Alamat simbolik

4.5.1 Pengalamatan Fisik


Dalam pengalamatan fisik, untuk mengacu satu unit data pada media. Ada 6 besaran
yang harus disimpan, diantaranya :
Nomor perangkat fisik
Nomor silinder
Nomor permukaan
Nomor sektor / block
Nomor record dalam block
Nomor field dalam record
Metode pengalamatan fisik ini memiliki kelemahan yaitu sulit diimplementasikan, karena
bervariasinya kemungkinan peletakan record didalam block.

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


PENYIMPANAN..SEKUNDER
...
Selain itu, metode ini sangat bergantung pada perangkat (device-dependent). Akibatnya
ketika perangkatnya berbeda, maka hal tersebut mengharuskan perubahan pada
parameter-parameter di atas.

4.5.2 Pengalamatan Relatif

Pada pengalamatan relatif, setiap block dinomori dari 0 hingga jumlah maksimum block
di dalam media. Sistem operasi menggunakan nomor-nomor tersebut untuk menghitung
alamat fisik dari block yang dituju.

4.5.3 Pengalamatan Simbolik

Pada pengalamatan simbolik, setiap block mempunyai alamat simbolik (ID). Dalam
pengalamatan ini terdapat tabel alamat yang berisi alamat simbolik dan alamat
fisik/relatifnya. Apabila ada sebuah block yang diminta, maka sistem akan mencari di
dalam tabel menggunakan ID block tersebut sebagai kunci / key pencarian. Dalam sistem
ini block mudah dipindahkan karena hanya meng-update tabel alamatnya.

TM-04 MATA KULIAH SISTEM


LANJUT TM-05

TM-04 SISTEM BERKAS

Anda mungkin juga menyukai