Teknik Seleksi Genotipe Padi Toleran Keracunan Besi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

Teknik Seleksi Genotipe

Padi Toleran Keracunan


Besi
Kelompok 5:
Adithya Riefanto S.
Afrida Rachma Utami
Muhamad Yusuf
Wahyu Ari Baskara H.
Tia Nissa Fitri
Samuel Richard
Yessika Evalyana
LATAR BELAKANG
Areal tanaman padi sawah pada beberapa
wilayah di indonesia Indonesia terutama
pada lahan pasang surut dan gambut di
Kalimantan Selatan dan Sumatera
Selatan, pada lahan sawah bukaan baru,
dan lembah-lembah antarbukit mengalami
keracunan Fe (besi)
Petani yag menginginkan tindakan
pencegahan yang paling murah yaitu
penggunaan varietas toleran.
TUJUAN PENELITIAN
mengidentifikasi hubungan antara sifat
asidifikasi rhizospher galur/varietas
padi dan skor keracunan besi di lapang
mempelajari hubungan antara skor
keracunan besi tanaman padi dan
tingkat hasil
menyajikan metode cepat skrining
galur/varietas padi toleran keracunan
besi.
METODE PENELITIAN
Percobaan lapang dilakukan di Kebun Percobaan
Tamanbogo, Lampung, pada MT 1999/2000.
Rancangan percobaan acak kelompok dengan
perlakuan 35 varietas padi yang akan diskrining
ketahanannya terhadap tanah berkadar besi tinggi
(> 200 ppm Fe) dengan tiga ulangan.
Media uji yang digunakan untuk toleransi tanaman
padi terhadap keracunan besi berupa medium air,
medium larutan Fe SO4 100 ppm Fe, dan medium
larutan hara makro (larutan hara Yoshida tanpa
unsur mikro).
Ketiga metode tersebut didasarkan atas
pengukuran pH larutan medium tumbuh daerah
perakaran (asidifikasi atau basifikasi rhizosfer)
Tanaman yang nantinya akan
dijadikan bahan uji dilakukan
beberapa tahap penyiapan.
Pengukuran dilakukan dengan
mengukur tingkat kemasaman media
uji baik yang telah diberi tanaman
maupun yang telah diberi tanaman
selama 48 jam.
Hubungan antara Hasil dan Skor
Keracunan Besi
Hubungan antara hasil gabah (Y) dan skor
keracunan besi (X) yang diduga dengan berbagai
model matematik menghasilkan the best fit
model logistik (logistic model) sebagai berikut:
Y= 1,665 / (1-19,15*Exp(-0.984 X));
R=0,804**
Hubungan ini sangat nyata nonlinier, di mana
hasil gabah normal atau sedikit terpengaruh oleh
keracunan besi pada skor <3,5. Sebaliknya, pada
skor >4,5 hasil maksimal 2,0 t GKG/ha.
Keragaan Peubah Tanaman Padi
di Lahan Berkadar Besi Tinggi
Tanah sawah di Kebun Percobaan
Tamanbogo,Lampung, memiliki kadar besi
tinggi, yaitu + 200 ppm Fe pada tahun
2004 dan hasil analisis terakhir pada
tahun 2006 pada lokasi yang sama
terukur + 400 ppm
Varietas padi yang digunakan dalam
percobaan ini memiliki keragaman sifat
yang cukup besar di lahan sawah
berkadar besi tinggi
Hubungan antara Skor Keracunan
Besi dengan
Metode Skrining
Di antara tiga medium tumbuh hanya
larutan hara makro yang sangat nyata
hubungannya dengan skor keracunan
besi, sedangkan medium air aquades
dan larutan FeSO4 (100 ppm Fe) tidak
nyata. Hubungan antara skor
keracunan besi (Y) dan pH medium
larutan hara makro (X) adalah linier
negatif dengan persamaan:
Y = 14.069 . 1.672 pH, (r2 = 0.745**)
KESIMPULAN
1. Terdapat hubungan sangat nyata antara
skor keracunan besi dan hasil tanaman
padi di lahan berkadar besi tinggi.
2. Semakin toleran genotipe padi terhadap
keracunan Fe, semakin tinggi pH medium
larutan hara makro.
3. Metode seleksi larutan hara makro dapat
digunakan untuk seleksi tingkat toleransi
genotipe padi terhadap keracunan Fe di
lapang.

Anda mungkin juga menyukai