Anda di halaman 1dari 49

Sanitasi & Higiene

2014/2015
12 ASPEK CPOB
1. Manajemen Mutu 8. Inspeksi Diri dan
Audit Mutu
2. Personalia
9. Penanganan Keluhan
3. Bangunan dan terhadap Produk dan
Fasilitas Penarikan kembali
4. Peralatan Produk
10. Dokumentasi
5. Sanitasi dan
Higiene 11. Pembuatan dan
Analisis berdasarkan
6. Produksi Kontrak
7. Pengawasan Mutu 12. Kualifikasi dan Validasi
Prinsip Penerapan CPOB
1.Jaminan konsistensi produksi yang dapat menghasilkan
produk dengan jaminan mutu sepanjang masa hidup
produk tersebut,
2. Adanya standar dan persyaratan berdasarkan kajian
risiko yang harus dipenuhi mulai dari bahan awal,selama
proses dan akhir produksi serta sesudah dipasarkan
dan,
3. Adanya komitmen dan persamaan persepsi dari semua
pihak yang terkait, baik dari sisi profesional dan
pimpinan industri farmasi,maupun dari sisi regulator
TUJUAN PENERAPAN CPOB

Menghindari Kesalahan
Menghindari Kekeliruan
Menghindari Kontaminasi
Kontaminasi
Kontaminasi : masuknya pengotor atau
impurities ke dalam bahan awal,produk
antara atau produk jadi
Kontaminasi dapat terjadi selama
proses produksi, pengambilan contoh,
pengemasan, penyimpanan atau
transport.
PENENTU PRODUK BERMUTU

PRODUK BERMUTU,AMAN,MANJUR (QSE)

QA/QC MANAJEMEN MUTU

VALIDASI-KUALIFIKASI
PEMANTAUAN RUTIN

Bangunan Mesin & Dokumentasi/


Personalia
&Fasilitas Peralatan prosedur

Bahan Awal Lingkungan


Sanitasi dan Higiene (CPOB)
Tingkat sanitasi dan higiene yang
tinggi hendaklah diterapkan pada
setiap aspek pembuatan obat
Lingkup Sanitasi dan Higiene :
Higiene Perorangan
Sanitasi Bangunan dan Fasilitas
Pembersihan dan Sanitasi Peralatan
Validasi Prosedur Pembersihan dan
Sanitasi
Sanitasi
Sanitasi : usaha-usaha dan tindakan yang dilakukan
untuk secara langsung maupun tidak langsung
mengubah pengaruh lingkungan yang buruk bagi
kesehatan manusia menjadi yang menguntungkan.
Sanitasi perusahaan : tindakan-tindakan menciptakan
kebersihan,menjaga kesehatan dan memelihara
kenyamanan lingkungan kerja di dalam perusahaan.
Sanitasi Perusahaan

Contoh sanitasi dalam perusahaan :


a. sanitasi air,
b. Sanitasi halaman dan pekarangan pabrik,
c. Sanitasi bangunan, ruangan, instalasi pabrik,
d. Memelihara higiene perorangan,
e. pengembangan sistem pembuangan limbah industri
Program Sanitasi Perusahaan
Untuk memperoleh hasil yang efektif : diperlukan program sanitasi
yang terorganisir dengan baik.
Program sanitasi perlu melibatkan seluruh jajaran personil pabrik.
Program sanitasi :
a. Mengembangkan program pendidikan dan latihan
b. Mengembangkan inspeksi ke seluruh bagian pabrik
c. Mengadakan pemeriksaan terhadap proses produksi
d. Mengembangkan metode sanitasi,perlengkapan,
peralatan,bahan
pembersih yang digunakan,pemilihan disinfektan
e. Menyusun jadual pembersihan, jadual pensanitasian
f. Meneliti dan mengevaluasi problem-problem sanitasi
Higiene perusahaan dan
Higiene Perorangan
Higiene perusahaan :
# Mempelajari faktor-faktor dalam pekerjaan dan
lingkungan kerja yang dapat mengganggu kesehatan
karyawan dan masyarakat sekitar,
# Melakukan tindakan-tindakan pencegahan dan
penanggulangan dalam pekerjaan dan lingkungan kerja
untuk melindungi pekerja dan masyarakat sekitarnya
dari bahaya akibat kerja.
Higiene perusahaan dan
Higiene Perorangan
Higiene Perorangan :
Higiene perusahaan dapat dimulai dari higiene
perorangan, karena titik sentral kegiatan perusahaan
adalah manusia sebagai tenaga kerja.
Higiene perorangan di CPOB 2012 : bab 5.1-5.12
Sanitasi & Higiene di
Industri Farmasi

Sangat penting dalam keberhasilan penerapan CPOB di


Industri Farmasi
Tujuan : menghindarkan produk dari cemaran
mikroorganisme atau cemaran lain yang berasal dari
mesin/peralatan, ruangan, manusia, bahan awal dll.
Melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan dari
bahaya di tempat kerja dan bahaya akibat kerja.

Aturan, prosedur yang menyangkut Sanitasi & higiene


harus dipatuhi oleh seluruh karyawan.
Sanitasi & Higiene di
Industri Farmasi
Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi harus diterapkan
pada setiap aspek pembuatan obat.
Sumber pencemaran dan sumber bahaya harus
dihilangkan melalui suatu program sanitasi dan higiene
yang menyeluruh dan terpadu.
Tingkat sanitasi dan higiene pada pembuatan produk
steril : lebih ketat daripada pembuatan produk nonsteril
Sanitasi & Higiene
(CPOB 2012)
Ruang lingkup :
1.Personalia,
2.Bangunan,
3.Mesin dan Peralatan,
4.Bahan awal dan wadahnya,
5.Semua hal yang dapat merupakan
sumber pencemaran produk dan sumber bahaya,
1. Personalia

# Pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerja dan selama


bekerja.

# Semua karyawan harus menerapkan higiene


perorangan dengan baik.

# Pelatihan yang baik bagi karyawan tentang penerapan


higiene perorangan.

# Semua karyawan yang berhubungan dengan proses


pembuatan harus memperhatikan tingkat higiene
perorangan yang tinggi.
Personalia
# Larangan buat karyawan mengidap suatu penyakit
atau menderita luka terbuka yang dapat merugikan
mutu produk utk menangani bahan awal,bahan
pengemas, bahan yg sedang diproses dan obat jadi.
# Semua personil diwajibkan dan didorong untuk
melapor kepada atasan langsung tiap keadaan yang
menurut penilaian mereka dapat merugikan produk
Personalia
Hindarkan sentuhan langsung antara tangan dengan :
bahan awal, produk antara dan produk ruahan yang
terbuka,
bagian peralatan yang bersentuhan dengan produk.
Personalia
# Gunakan pakaian pelindung yang bersih,
termasuk penutup rambut.

# Pakaian pelindung yang sesuai dengan


kegiatan yang dilaksanakan.

# Pakaian pelindung untuk melindungi produk dari


pencemaran dan untuk keamanan sendiri.

# Pakaian yang kotor dan lap pembersih


yang kotor disimpan di dalam wadah tertutup
sampai saat pencucian.
.
Personalia
# Pembatasan bagi karyawan untuk memasuki daerah
tertentu, kecuali petugas yang berwenang saja.

# Cuci tangan yang bersih, bilas dengan antiseptik


sebelum masuk ke ruang produksi perlu
dipasang poster
# Larangan makan,minum,merokok,mengunyah,
menyimpan makanan,minuman,barang milik pribadi di
daerah produksi,gudang,daerah lain yang dapat
merugikan mutu produk.

# Tersedia Protap (SOP) memasuki ruang produksi


buat karyawan, pimpinan,auditor, tamu dll.

# Persyaratan khusus untuk pembuatan produk steril


Sumber kontaminasi
dari manusia ??
rambut
telinga hidung

Tangan, kuku mulut

baju

Manusia + seluruh permukaan


menyebarkan kulit
600,000 partikel yang terbuka
per menit
sepatu
2.Bangunan
Dirancang dan dibangun dengan tepat untuk
memudahkan pelaksanaan sanitasi yang baik.

Harus dijaga dalam kondisi bersih,bebas dari


gangguan binatang mengerat,burung, serangga dll.

Tersedia toilet dalam jumlah yg cukup dengan ventilasi


yang baik dan tempat cuci tangan (wastafel) yang
mudah dicapai dari daerah kerja.
Bangunan
Fasilitas penyimpanan pakaian dan milik pribadi
karyawan di tempat yang tepat.
Daerah/ruang khusus untuk makan (kantin).
Sampah dan limbah : dikumpulkan dan sering dibuang
secara aman dan memperhatikan persyaratan
kebersihan
Bangunan
Rodentisida,insektisida,fungisida, bahan fumigasi dan
bahan pembersih tidak boleh mencemari mesin, peralatan,
bahan awal,bahan pengemas,bahan dalam proses, obat
jadi
Rodentisida,insektisida yang digunakan : yang terdaftar di
pemerintah dan diizinkan untuk digunakan untuk keperluan
tersebut di atas.
Cara penggunaan Rodentisida, insektisida, fungisida :
sesuai dengan peraturan terkait.
Prosedur Tetap Sanitasi

Harus dibuat Prosedur tetap (Protap) sanitasi :


penanggung jawab sanitasi,
jadual,
metode,

peralatan,
bahan pembersih yang digunakan,
fasilitas yang harus
dibersihkan
3. Mesin dan Peralatan

# Setelah digunakan, mesin dan peralatan dibersihkan


dengan baik sesuai Protap.
# Dijaga dan disimpan dalam kondisi bersih.
# Sebelum dipakai, periksa lagi kebersihannya.
# Pembersihan dilakukan dengan cara vakum atau cara
basah.
# Hati-hati bila membersihkan dengan menggunakan
udara bertekanan dan sikat.
# Pembersihan dan penyimpanan peralatan yg dapat
dipindah-pindahkan dilakukan di ruang terpisah dari ruang
pengolahan.
Mesin dan Peralatan

# SPO (Prosedur Tetap) pembersihan dibuat dirancang


dengan tepat dan rinci agar pencemaran mesin dan
peralatan oleh bahan pembersih dapat dicegah.

# Isi Protap Pembersihan meliputi :


- Penanggung jawab pembersihan,
- Jadual,
- Metode,
- Peralatan dan bahan yang dipakai,
- Metode pembongkaran dan perakitan kembali
mesin/peralatan yang dibersihkan yang mungkin
diperlukan untuk memastikan terlaksananya pembersihan
yang cermat
Mesin dan Peralatan
# Tambahkan jika perlu :
- Sterilisasi peralatan,
- Penghilangan identifikasi bets sebelumnya,
- Perlindungan peralatan yg telah bersih terhadap
pencemaran sebelum dibersihkan

# Catatan pembersihan :
- Pelaksanaan pembersihan,
- Sanitasi,
- Sterilisasi,
- Inspeksi sebelum digunakan
# Catatan pembersihan harus disimpan
# Desinfektan dan deterjen harus dipantau terhadap
pencemaran mikroba
VALIDASI PEMBERSIHAN
(CLEANING VALIDATION)
Validasi Pembersihan
Tindakan pembuktian bahwa suatu Prosedur
Pembersihan yang ditetapkan ( Protap pembersihan) :
- Mampu digunakan untuk pembersihan secara terus
menerus (Konsisten) dan
- Meyakinkan sehingga tingkat residu yang telah
ditetapkan.
Validasi Pembersihan
Validasi Pembersihan dilakukan untuk konfirmasi efektivitas
prosedur pembersihan.
Ditentukan batas kandungan residu suatu produk,bahan
pembersih,pencemaran mikroba secara rasional didasarkan
pada bahan yang terkait dengan proses pembersihan.
Batas kandungan tersebut harus dapat dicapai dan
diverifikasi.
Untuk mendeteksi residu atau cemaran : gunakan metode
analisis yang sudah tervalidasi.
Batas deteksi masing-masing metode analisis harus cukup
peka untuk mendeteksi tingkat residu atau cemaran yang
dapat diterima.
Cleaning Procedure
Set Cleaning Procedure:
- Determine cleaning agent used
- Determine cleaning method
- Detail procedure on cleaning process, rinsing process
and sampling method
Standing time in un-cleaned state
- Determine time interval between last usage and
cleaning process
Standing time in cleaned state
- Determine time interval between cleaning process
and reused date of the equipment
VALIDASI
The action proving that any materials, process,
procedure, activity, system, equipment or
mechanism used in manufacture control can, will,
and does achieve the desired and intended result (s).

Simon G.Turner (2004), Pharmaceutical Engineering Change Control,2nd. Edition,


Interpharm/CRC hal 172
Validasi Pembersihan

Produk farmasi dapat dicemari oleh bahan-bahan yang


berbahaya.
Diperlukan prosedur pembersihan yang memadai
Validasi Pembersihan : Tindakan pembuktian bahwa
suatu Prosedur Pembersihan yang ditetapkan ( Protap
pembersihan) :
- Mampu digunakan untuk pembersihan secara terus
menerus (konsisten) dan
- Meyakinkan sehingga tingkat residu yang telah
ditetapkan.
Mengapa dilakukan Validasi
Pembersihan?
Validasi pembersihan CPOB Bab 12 :12.35-12.41
Industri Farmasi mempunyai multi produk
Lebih dari satu bentuk sediaan Satu bentuk sediaan
lebih dari satu formula dan zat aktif
Setiap produk mempunyai risiko kontaminasi dan
mix-up dikendalikan dengan CPOB
Sumber Pencemar
Sisa Produk sebelumnya : bahan aktif atau penolong
Sisa bahan pembersih atau hasil uraiannya
Cemaran udara : debu,partikel
Minyak pelumas,desinfektan
Sisa hasil uraian deterjen,asam,alkali yang merupakan
sisa dari proses pembersihan
Bakteri,jamur
Risiko kontaminasi multi produk
Contoh-contoh:
Produk low risk ( misal vitamin) terkontaminasi
zat aktif obat jadi yang poten (dosis/satuan
kecil). Misal: vitamin B compleks dengan CTM
Sisa bahan untuk tablet suplemen yang
mengandung protein, mempengaruhi stabilitas
tablet obat
Validasi dan Kualifikasi
Prosedur Pembersihan
Dilakukan Validasi dan Evaluasi Prosedur Pembersihan secara
berkala untuk memastikan efektivitas prosedur memenuhi
persyaratan.
Tujuan :
1. Hasil pembersihan peralatan produksi secara visual : bersih.
2. Residu bahan aktif dari produk sebelumnya tidak melampaui
batas yang telah ditetapkan.
3. Residu bahan pembersih : tidak melampaui batas yang
ditetapkan.
4. Indikator biologi (USP/Ph.Eur., Staphylococcus aureus,
Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Salmonella) harus tidak
terdeteksi.
5. Batas maksimum mikroba yang telah ditentukan untuk
permukaan kontak dengan produk tidak terlampaui
Validasi Pembersihan
Biasanya digunakan untuk permukaan alat yang
langsung bersentuhan dengan produk.
Tentukan metode dan interval pembersihan
Gunakan metode analisis yang sudah tervalidasi
Validasi Pembersihan

Uji sampai bersih (test until clean) bukan


merupakan pilihan untuk melakukan
validasi prosedur pembersihan
Validasi Pembersihan
Terutama ditujukan untuk bahan-bahan dengan kriteria sbb :
- sulit dibersihkan,
- produk yang mempunyai tingkat kelarutan yang jelek,
- mengandung bahan yang sangat toksik, karsinogenik,
mutagenik,teratogenik dsb.
Validasi Pembersihan
Urutan Kerja :
1. Pembuatan Protokol Validasi Pembersihan,
2. Metode Pengambilan sampel :
a.swab sampling method,
b.rinse sampling method,
c.placebo method
3. Penentuan total residu
4. Interpretasi Hasil dan Kriteria Penerimaan
5. Laporan Validasi
Swab method
Swab method (Cuplikan permukaan langsung = penyekaan)
Kelebihan :
1.Area yang sukar dibersihkan dapat dicuplik secara langsung.
2. memungkinkan evaluasi paling langsung terhadap jumlah residu per-
permukaan langsung.
Kekurangan :
1. Ada bagian permukaan yang tidak dapat diseka
2. Bahan penyeka yang dapat mempengaruhi permukaan residu
3. Residu harus diektraksi dari bahan penyeka,sehingga jumlah/angka
penemuan kembali (recovery rates) merupakan aspek yang kritis.
4. Upaya untuk melakukan analisis : besar ( penyiapan prosedur
ekstraksi,penetapan recovery,sensitivitas terbatas karena keterbatasan
area pengambilan cuplikan
Rinse Sampling Method
(Pembilasan)
Kelebihan :
1.Pengambilan cuplikan dimungkinkan terhadap permukaan yang luas.
2.Sistem yang tidak dapat dijangkau atau dibongkar dapat dicuplik atau
dievaluasi.
3.Larutan pembilas dapat dianalisis dengan mudah (sensitivitas tertinggi)
Kekurangan :
1. Tidak cocok buat alat-alat seperti Fluid bed dryer (FBD),alat pengisi
serbuk,mesin tablet,mesin pengisi kapsul, alat granulasi dsb.
Placebo Method
Kelebihan :
1. Merupakan simulasi yang baik terhadap proses nyata dari bets
berikutnya (yang akan dilindungi)
2. Memberikan kemungkinan penilaian langsung terhadap efek dari
rangkaian langkah proses bila dilakukan pada suatu deretan
peralatan.
Kekurangan :
1. Residu biasanya terdistribusi tidak merata pada peralatan yang
dibersihkan maupun pada bets plasebo (karena misalnya sifat fisika
yang tidak sama,ukuran partikel tidak sama)
2. Tingkat sesntivitas dari penemuan residu terlalu rendah,karena
faktor pengenceran
CPOB 12.41

Untuk produk yang beracun atau


berbahaya dalam keadaan tertentu dapat
disimulasikan dengan produk lain yang
mempunyai sifat fisika-kimia yang sama
Kriteria Data Validasi
Pembersihan yang Valid
Semua data yang diberikan mampu telusur
Dikonfirmasi dengan menggunakan metoda
analisa yang telah divalidasi
Memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
pada protokol serta tidak melebihi batas
referensi yang digunakan
Cleaning Validation Process
1. Establish cleaning validation strategy
(Validation Master Plan)
2. Develop analytical method and validation
3. Determine sampling method for residue
4. Recovery study for chosen sampling method
5. Prepare Cleaning Validation protocol
6. Cleaning validation execution
7. Prepare cleaning Validation report
8. Periodic monitoring/Change control #

Anda mungkin juga menyukai