Anda di halaman 1dari 42

EVALUASI

MANAJEMEN
PERDARAHAN
POSTPARTUM PADA
ATONIA UTERI
Iris Holzer, Rainer Lehner

Novia Ayu W. S. Putri, S.Ked

Pembimbing
dr. Juniawati Gunawan , Sp.OG

SMF/BAGIAN OBSTETRI & GINEKOLOGI


RSUD PROF. DR. W.Z. JOHANNES
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2017
Pendahuluan

Perdarahan postpartum
adalah penyebab utama
dari morbiditas dan
mortalitas maternal.
Perdarahan yang
paling sering terjadi
disebabkan oleh
Atonia Uteri
rumah sakit
umum vienna
tercatat 1.39
histerektomi dari
1000 kasus
perdarahan
postpartum.

Dengan teknik-teknik
tersebut rahim dapat
dipertahankan
setiap wanita
dengan
intervensi bedah
perdarahan
seperti ligasi arteri
postpartum yang
uterina, manufer
masif harus
B-Lynch atau
menerima
embolisasi arteri
transfusi Packed
Red Cell (PRC)

Penanganan
pertama atonia
uteri mencakup kompresi aorta
kompresi eksternal
uterus
bimanual,
METODE

Data yang relevan


Sebuah analisis Sampel : 24 kasus didapatkan dengan
Retrospektif perdarahan menganalisa database
postpartum karena PIA, grafik pasien,
di RSU Vieina, laporan operasi,
Universitas atonia uteri dengan catatan anestesi,
Kedokteran Vienna, kehilangan darah catatan dari bidan dan
1 Januari 2003 -31 diperkirakan lebih ringkasan rrumah
Desember 2009. dari 800ml sakit umum sistem
KIS.
Tujuan

Tujuan dari analisis ini adalah untuk


mengevaluasi bagaimana
manajemen perdarahan postpartum
masif yang disebabkan atoni uteri
terhadap pedoman rumah sakit.
Pedoman Penatalaksanaan
Memasang akses intravena menggunakan IV Cateter berukuran besar
dan menginformasikan dokter ahli kandungan dan ahli anestesi.

Periksa penyebab lain dari perdarahan (Robekan Jalan Lahir, Retensio


plasenta, koagulopati), Kompresi uterus dan berikan 10 IU oxytosin
bolus IV. Siapkan iv line drip 40IU oxytosin di dalam 500cc Saline
(125ml/hr).

Berikan methylergometrine 0.2 - 0.5 mg im atau iv


Prostaglandin F2
intravena: 30-100
mg /min (1 ampul
carbetocin a'5 mg dengan
belum dievaluasi 1000 mL saline).
dalam penelitian,
10 IU oksitosin iv darurat 1 ampul
hipotensi, dengan 10 mL
Cardiomyopathy, saline sebagai
penurunan perfusi bolus iv)
serebral dan
takikardia,
mengancam jiwa
memasukkan tampon B-Lynch manufer atau
yang diberikan histerektomi harus
prostaglandin F2 atau laparotomi, ligasi arteri dilakukan sesuai dengan
kondom kateter (3 - 4 uterina pedoman standar
mL / menit selama 10
menit, setelah itu 1 mL /
menit untuk 12 - 24 jam).
Hasil

Total dari perdarahan


intra dan postpartum
Itu rata-rata karena
atonia uteri adalah
1340 ml.

semua terapi intervensi yang


dilakukan dari proses persalinan
hingga stabilisasi menunjukan
suatu management yang ideal
pada tatalaksana perdarahan dan
terlihat pada table seberapa
seringnya tindakan tersebut
dilakukan
Keberadaan Dokumentasi yang lengkap
inkonsistensi dokumentasi dan yang akurat tidak hanya
dapat dijelaskan pada penting untuk keberhasilan
stress tenaga medis dari pengobatan pasien,
tetapi juga untuk tujuan
karena berurusan dengan penelitian dan evaluasi dan
situasi yang mengancam untuk alasan forensik
jiwa
DISKUSI
Dalam situasi akut
perdarahan
postpartum dapat
meningkatan
kehilangan darah yang
mengancam jiwa
TELAAH JURNAL
PICO-VIA
Perdarahan

P
Penelitian
post partum
dilakukan
penyebab Atonia uteri
pada 24
utama dari merupakan
wanita
morbiditas etiologi yang
POPULATION
dengan
AND
dan paling sering
PROBLEM
perdarahan
mortalitas
post partum
maternal.
I
Dalam penelitian Penelitian ini semua wanita
ini tidak merupakan studi yang melahirkan
dilakukan retrospektif di Rumah Sakit
intervensi Umum Vieina,
apapun. Universitas
Kedokteran
INTERVENTION Vienna, selama
periode dari
tanggal 1 Januari
2003 hingga 31
Desember 2009.
Kasus dengan
kehilangan darah
minimal 800 ml
karena atonia
uteri
Definisi baru perdarahan postpartum masif
adalah kehilangan darah lebih dari 1000 mL,
penurunan konsentrasi hemoglobin lebih dari
4 g / dl pada masa peripartum atau transfusi
darah akut empat atau lebih unit darah

C
COMPARATION

Menurut kriteria World Health Organization


(WHO), perdarahan postpartum primer
didefinisikan sebagai kehilangan darah lebih
dari 500 ml dalam 24 jam pertama
postpartum
Memasukkan tampon yang diberikan prostaglandin F2
atau kondom kateter (3 - 4 mL / menit selama 10 menit,
setelah itu 1 mL / menit untuk 12 - 24 jam).

C
COMPARATION
Pemberian tindakan tampon kasa utero-vaginal tidak
dianjurkan

Pemberian kondom kateter dalam cavum uteri difiksasi


dengan karet gelang dan diisi cairan infus 200 ml untuk
mengurangi perdarahan dan tindakan operatif
rumah sakit umum vienna

O
tercatat 1.39 histerektomi
dari 1000 kasus perdarahan
postpartum.

Pedoman yang digunakan


hanya 14% - 71%, yang
berarti bahwa tidak
OUTCOME
semua tindakan
diperlukan untuk
mencapai status maternal
yang baik.
Jurnal tersebut diStudi ini disetujui oleh komisi
etika Medical University of Vienna dan Rumah
Sakit Umum Vienna pada tanggal 29 Januari

1. 2010 (Nomor 1191/2009).cetak oleh Elseveir


Taiwan LLC.

V
sebuah artikel akses terbuka didistribusikan di
bawah lisensi Atribusi Creative Commons
2.
VALIDITAS

Jurnal ini dimuat dalam Taiwanese Journal of


Obstetrics and Gyneology Vol 55, 2016
3.
Pemberian penangan yang tepat
dalam mengkaji atonia uteridapat
menurunkan angka histerektomi

I
dan angka morbiditas dan
mortalitas maternal

Dokumentasi yang lengkap dan


IMPORTANT yang akurat tidak hanya penting
untuk keberhasilan dari
pengobatan pasien, tetapi juga
untuk tujuan penelitian dan
evaluasi dan untuk alasan
forensik
Pemberian
Identifikasi faktor-
penangan yang tepat
faktor risiko potensial
terhadap kejadian
dan gejala atonia
perdarahan
uteri.

A
postpartum.

Dokumentasi yang
applicable lengkap dan yang
akurat untuk Pendidikan pelatihan
keberhasilan dari keterampilan
pengobatan pasien, kebidanan pada
juga untuk tujuan perdarahan
penelitian dan postpartum
evaluasi dan untuk
alasan forensik
TERIMA KASIH
Semoga TUHAN
memBERKATI
Perdarahan pascasalin primer terjadi
dalam 24 jam pertama setelah persalinan,

Perdarahan pascasalin sekunder adalah


perdarahan pervaginam yang lebih
banyak dari normal antara 24 jam hingga
12 minggu setelah persalinan.
Berikan oksigen

Pasang iv kanul berukuran besar (16 atau 18)

Dan mulai pemberian cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau


Ringer Laktat atauRinger Asetat) sesuai dengan kondisi ibu.

Lakukan pengawasan tekanan darah, nadi, dan pernapasan


ibu.

Periksa kondisi abdomen: kontraksi uterus, nyeri tekan, parut luka,


dan tinggi fundus uteri
Siapkan transfusi darah jika kadar Hb
< 8 g/dL atau secara klinis ditemukan
keadaan anemia berat

1 unit whole blood (WB) atau packed red


cells (PRC) dapat menaikkan hemoglobin
1 g/dl atau hematokrit sebesar 3% pada
dewasa normal.
Lakukan pemijatan uterus, Pastikan plasenta lahir lengkap

Berikan 20-40 unitoksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9%/Ringer Laktat dengan
kecepatan 60 tetes/menit dan 10 unitIM. Lanjutkan infus oksitosin 20 unitdalam 1000 ml
larutan NaCl 0,9%/Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga perdarahan
berhenti.

Bila tidak tersedia oksitosin atau bila perdarahan tidak berhenti, berikan ergometrin 0,2 mg IM atau IV
(lambat), dapat diikuti pemberian 0,2 mg IM setelah 15 menit, dan pemberian 0,2 mg IM/IV (lambat)
setiap 4 jam bila diperlukan. JANGAN BERIKAN LEBIH DARI 5 DOSIS (1 mg)

Jika perdarahan berlanjut, berikan 1 g asam traneksamat IV (bolus selama 1 menit, dapat
diulang setelah 30 menit).
Lakukan pasang kondom kateter atau
kompresi bimanual internal selama 5
menit
Di rumah sakit rujukan, lakukan tindakan
operatif bila kontraksi uterus tidak
membaik, dimulai dari yang konservatif
Pilihan-pilihan tindakan operatif yang
dapat dilakukan antara lain prosedur
jahitan B-lynch
embolisasi arteri uterina,
ligasi arteri uterina dan arteri ovarika
atau prosedur histerektomi subtotal
Keterangan :

A : Apabila robekan jalan lahir sudah terjahit dengan baik dan perdarahan masih berlangsung,
coba dievaluasi penyebab lainnya, misalnya gangguan pembekuan darah.

B : Pada perdarahan pasca persalinan primer oleh karena sisa plasenta, pengeluaran sisa
plasenta dengan digital biasanya memadai. Kadangkala kuretase diperlukan seperti halnya
pada perdarahan pasca persalinan sekunder.

C : Perdarahan pasca persalinan yang secara primer disebabkan atonia uteri, ditangani secara
khusus (lihat tabel).

D : Untuk operasi uterus pada kasus-kasus inversio uteri lebih baik memakai narkose (pasien
tidak nyeri dan lebih mudah).

Bila tidak berhasil, pertimbangkan operasi.

E : Perdarahan pasca persalinan karena gangguan faktor pembekuan darah, harus disiapkan
darah segar dan kerja sama dengan Lab. Penyakit Dalam serta Patologi Klinik.
Jenis dan cara Oksitosin Ergometrin Misoprostol

Dosis dan cara IV : infus 20 unit dalam 1 ltr larutan IM atau IV (secara perlahan) : 0,2 Oral 600 mcg atau
pemberian awal garam fisiologik dengan 60 mg rektal 400 mcg
tetesan permenit
IM: 10 unit

Dosis lanjutan IV : infus 20 unit dalam 1 liter lar. Ulangi 0,2 mg setelah 15 menit jika 400 mcg 2-4 jam
garam fisiologik dgn 40 masih diperlukan, beri IM/IV setiap setelah dosis awal
tetes/menit 2-4 jam

Dosis maksimal perhari Tidak lebih dari 3 liter larutan dengan Total 1 mg atau 5 dosis Total 1200 mcg atau 3
oksitosin dosis

Indikasi kontra atau Tidak boleh memberi IV secara cepat Preeklampsia, vitium kordis, Nyeri kontraksi, asma
hati-hati atau bolus hipertensi

Anda mungkin juga menyukai