Disusun Oleh:
dr. Junetta Airene Priskila Taba
Pembimbing:
dr. Ida Bagus Ngurah Wisesa, Sp.PD
Keluhan klasik:
polyuria, polydipsia,
polifagia, dan
penurunan BB yg tidak
dapat dijelaskan
sebabnya.
HbA1c (%) Glukosa darah puasa Glukosa plasma 2 jam
(mg/dL) setelah TTGO (mg/dL)
Diabetes ≥ 6,5 ≥ 126 mg/dL ≥ 200 mg/dL
Prediabetes 5,7-6,4 100-125 140-199
Normal < 5,7 < 100 < 140
Insulin
Indikasi Terapi Insulin
DM tipe 1
Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, infark miokard akut, stroke)
Kenaikan berat
Hipoglikemia
badan
Lipodistrofi
(lipoatrofi / Alergi
lipohipertrofi)
Cara Pemberian Insulin
Semprit insulin & jarum
Pen insulin
Pompa insulin (Continuous Subcutaneous Insulin Infusion / CSII)
Teknik Penyuntikan Insulin
Terapi Insulin pada DM tipe 1
Mulai diberikan pada saat
diagnosis ditegakkan.
Dosis insulin 0,5 Unit / kgBB
/hari
Terapi Insulin pada DM tipe 1
Terapi Insulin pada DM tipe 2
Kapan mulai
diberikan ?
Sebagai pegangan, jika kadar glukosa darah tidak terkontrol dengan baik (A1C > 6.5%)
dalam jangka waktu 3 bulan dengan 2 obat oral
Terapi Insulin pada DM tipe 2
• Regimen awal : insulin basal dosis 0,1 – 0,2 U / KgBB atau 10 U / hari
• Peningkatan dosis disesuaikan dengan kadar glukosa darah puasa.
• Jika sasaran kendali glikemik belum tercapai dengan kombinasi AHO dan insulin basal
sederhana, dapat diberikan regimen insulin yang lebih kompleks, yaitu basal bolus / premixed
BASAL PLUS BASAL PLUS
Terapi pola hidup Insulin basal 1 x (Insulin basal + 1 (Insulin basal + 2
x insulin prandial x insulin prandial BASAL BOLUS
+ obat oral sehari
(tunggal / untuk untuk (Insulin basal + 3
(obat oral tetap
kombinasi) menurunkan menurunkan x insulin prandial)
dilanjutkan)
glukosa darah glukosa darah
tertinggi) tertinggi)
Sasaran HbA1c belum tercapai Sasaran HbA1c belum tercapai, GDP belum
tercapai, GD setelah makan belum tercapai.
Dosis insulin prandial dimulai dengan 4 U / hari dan dapat disesuaikan (dinaikkan dosisnya sebanyak 2
unit) setiap 3 hari jika sasaran glukosa darah setalah makan belum tercapai.
Sasaran Kendali Glikemik
ADA 2015 Perkeni IDF NICE (Inggris)
Glukosa post-prandial, mg/dL < 180 < 180 136 – 160 < 180
Umur 56 tahun
Pekerjaan IRT
Keluhan Utama: luka pada ibu jari kaki kanan yang tidak sembuh-sembuh sejak ± 3 minggu
SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak ± 3 minggu SMRS pasien mengeluh luka pada ibu jari kaki kanan. Pasien mengatakan
sebelumnya pasien menggunting kuku sendiri, kemudian timbul luka namun tidak diobati karena
pasien berpikir nanti akan sembuh sendiri.
Sejak ± 1 minggu SMRS, pasien mengeluh luka tidak sembuh-sembuh, luka semakin melebar,
nyeri (+), nanah (+), darah (+), terasa panas disekitar luka (+), demam (-), mual (-), muntah (-).
Pasien kemudian membeli betadine sendiri untuk mengobati luka.
Sejak ± 2 hari SMRS, pasien mengeluh luka semakin membesar, luka menjadi menghitam,
pasien menjadi sulit berjalan karena nyeri, nanah (+), darah (+), bau busuk (+), demam (+), mual
(+), muntah (-).
Pasien juga mengeluh sering merasa haus (+), mudah lapar (+), sering BAK (+), berat badan
menurun (-).
Pasien kemudian berobat ke RSB Kupang dan dirawat.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat penyakit kencing manis (+) sejak 3 tahun SMRS. Pasien mengaku tidak rutin berobat.
Riwayat penyakit darah tinggi : disangkal
Riwayat alergi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat sakit yang sama dalam keluarga disangkal.
Riwayat penyakit kencing manis dalam keluarga (+): ibu pasien.
Riwayat penyakit darah tinggi dalam keluarga disangkal.
Riwayat alergi dalam keluarga disangkal.
Riwayat Kebiasaan
o Pasien mengaku memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari dan kadang diselingi cemilan berupa
pisang goreng .
o Setiap pagi dan sore hari pasien memiliki kebiasaan minum teh manis hangat dengan 1,5
sendok teh gula pasir.
o Pasien mengaku suka mengkonsumsi makanan yang manis-manis sejak usia muda.
o Pasien kadang-kadang mengkonsumsi buah.
o Pasien tidak rutin berolahraga.
Pemeriksaan fisik
Status Generalis:
◦ Kesadaran : Compos Mentis
◦ Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
◦ Tanda Vital
◦ Tekanan darah : 160/90 mmHg
◦ Nadi : 80 kali/menit
◦ Suhu : 37,8C
◦ Pernapasan : 18 kali/menit
◦ Berat Badan : 50 kg
◦ Tinggi Badan : 155 cm
◦ IMT(BB/TB2) : 20,8 kg/m2 (Normoweight)
Pemeriksaan fisik
Kepala Normocephali, rambut hitam dan putih terdistribusi merata.
Mata Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, RCL +/+, RCTL +/+
Leher KGB tidak teraba membesar, trachea di tengah, kelenjar tiroid tidak membesar.
Abdomen Tampak datar, bising usus (+) normal, supel, nyeri tekan (-), timpani
Hematokrit N 39,60 % 35 – 55
Faal Metabolisme