Anda di halaman 1dari 25

Open fraktur phalang digital

digiti III manus dextra

PEMBIMBING
DR.ANDRI

LENI EIDIAWATI
4151131512
Identitas

No. RM: 279004


Nama pasien: An.R
Jenis kelamin: Laki-laki
Tempat/TTL: Cimahi, 14-10-2011 (4 th)
Pekerjaan: -
Tanggal/Jam: 10 mei 2016/ 22.07
Alamat: Asrama PD.Pasus rt/rw 07/07
TRIAGE

Trauma
Nontrauma
Maternity

Red
Yellow
Green
PRIMARY SURVEY

Airway
Clear/Unclear

Breathing
Clear/Unclear

Circulation
Clear/Unclear
Pasien datang
Sendiri
Diantar oleh : Keluarga

Pengkajian Assesment
Auto Anamnesa
Allo Anamnesa
Pukul Periksa: 08.56
Pukul Rawat: -

Petugas Triage: leni widiawati


ANAMNESIS

Keluhan Utama:nyeri pada jari tengah tangan sebelah kanan


Anamnesis:
Pasien datang di antar orang tuanya ke IGD RS Dustira
dengan keluhan nyeri pada jari tengah sebelah kanan 1 jam
yang lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus. Nyeri dirasakan
bertambah bila jari tangan digerakkan. Orang tua pasien
mengatakan saat kejadian pasien sedang bermain kursi di
acara pernikahan di gedung, pasien tertimpa kursi yang
didudukinya sehingga jari tengah kanan pasien terluka dan
terdapat retak.Luka di tempat lain tidak ada, keluhan lain
tidak ada.
Riwayat penyakit dulu: Maag
Tingkat kesadaran:
GCS= 15 E= 4 M= 6 V= 5
Tingkat kesadaran: Composmentis
Keadaan umum: Sakit sedang
TANDA VITAL

Tekanan darah = 130/90 mmHg


Nadi = 108x/menit
Respirasi = 20x/menit
Suhu = 36,5 celcius
SpO2 = 99%
Resiko Pasien Cedera/Jatuh: Ya/Tidak
Status fungsional: Mandiri/ perlu bantuan/ alat bantu
SURVEY SEKUNDER

Kepala: tidak ada kelainan


Mata: konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-
Leher: KGB tidak teraba
Dada: cor dan pulmo dalam batas normal, spider
nevi -
Perut: nyeri tekan epigastrium +, hepar dan lien
tidak teraba, ascites -
Alat gerak: akral hangat, CRT < 2 detik, liver nail -
Hasil Laboratorium

Hb : 4,6 g/dL
Leukosit : 12.100/uL
Trombosit : 355.000/uL
Hematokrit : 14 %
Nama perawat: Br. ajat
Nama dokter: dr. Yudha
DIAGNOSA KERJA

Melena et causa suspek gastritis erosif


PENANGANAN

IVFD RL 20 gtt/menit
Lansoprazole 2 x 30 mg bolus i.v
Transfusi PRC sampai kadar Hb 10 mg/dL
Cek ulang laboratorium darah rutin
KESIMPULAN

Perbaikan
Stabil
Perburukan
TINDAK LANJUT

Rujuk
Rawat
Pulang Paksa
Pulang

Tujuan: Bangsal XI
TEORI

Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA)


merupakan perdarahan yang terjadi pada bagian
atas ligamentum Treitz, yakni dari jejunum
proksimal, duodenum, gaster, dan esofagus.

SCBA untuk keperluan klinik dibedakan menjadi


varises esofagus dan non varises, karena terdapat
ketidaksamaan antara pengelolaan dan prognosis.
Etiologi

Penyebab perdarahan SCBA tersering yaitu:


1. Pecahnya varises esofagus
2. Gastritis erosif
3. Ulkus peptikum
4. Gastropati kongestif
5. Sindroma Mallory-Weiss
6. Keganasan
Manifestasi Klinis Perdarahan SCBA

Tergantung lama, kecepatan, banyak sedikitnya


darah yang hilang, dan apakah perdarahan terjadi
terus menerus atau tidak.
Pasien biasanya datang dengan keluhan:
Hematemesis dan atau melena disertai atau tanpa
anemia, dengan atau tanpa gangguan
hemodinamik.
Anemia defisiensi besi akibat perdarahan
tersembunyi yang berlangsung lama
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium darah rutin, SGOT/SGPT,


Aspirasi nasogastrik
Positif perdarahan saluran cerna atas > 50%

Negatif perdarahan kemungkinan berasal dari saluran


cerna yang lebih bawah
Endoskopi secepatnya untuk menegakan diagnosis dan rencana
terapi (Gold standard)
Radiografi dengan barium
Penatalaksanaan

Langkah-langkah pengelolaan perdarahan SCBA:


1. Pemeriksaan awal, penekanan pada evaluasi status
hemodinamik
2. Resusitasi, terutama untuk stabilisasi hemodinamik
3. Melanjutkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan lain yang diperlukan
4. Memastikan perdarahan saluran cerna bagian atas atau
bagian bawah
5. Menegakan diagnosis pasti penyebab perdarahan
6. Terapi untuk menghentikan perdarahan, penyembuhan
penyebab perdarahan, mencegah perdarahan berulang
Penatalaksanaan
Penggantian volume cairan secara agresif dengan cairan infus intravena
Pemasangan kateter
Pemasangan NGT
Transfusi darah bila diperlukan
Proton pump inhibitors (PPI):
Menurunkan produksi asam lambung dan mempercepat penyembuhan
perdarahan baik dari gaster, duodenum atau esofagus.
Pemberian bisa secara oral atau intravena tergantung dari risiko, tingkat
keparahan penyakit dan kemungkinan terjadinya perdarahan berulang.
Bolus lansoprazole 60 mg/iv, kemudian dilanjutkan perinfus 8
mg/KgBB/jam selama 72 jam
Antibiotika biasanya juga diberikan. Apabila Helicobacter pylori
diidentifikasi sebagai salah satu penyebab dari perdarahan, maka
disarankan terapi dengan antibiotik (amoksisilin,klaritomisin) dan PPI.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai