Dosen Pengampuh :
Bambang Prayitno. ST.MT.
Besaran-besaran pada fisika :
Besaran pokok : adalah besaran yang satuannya
telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran lain.
Besaran turunan : adalah besaran yan g
diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
Contoh : besaran turunan ialah luas yang diperoleh
dari besaran pokok panjang kali lebar. Contoh lain :
Volume, massa jenis dan kecepatan.
Dalam penyebutan besaran fisika belum lengkap tanpa
satuannya.
Satuan : adalah segala sesuatu yang menunjukkan
banyaknya hasil pengukuran yang diperoleh.
1.1. Satuan Sistem Internasional
a. Tanah mineral.
Tanah mineral terbentuk dari butir-butir
anorganik, organik ( 15% - 20%) air dan
udara.
Tabel Dilihat
Nama 1.1 Butir-butir
dengan Anorganik.
Dibentuk dari Besar
Freksi
Batu Mata biasa. Pecahan batuan Sangat kasar
krikil. Mata biasa. Mineral primer Kasar
Pasir Mikroskop Mineral primer dan Halus
Debu Mikroskop sekunder Sangat halus
Lempung elektron Sebagian besar mineral
b. Tanah organik.sekunder
Tanah yang dibentuk dari bahan organik
yaitu endapan organik,rumput,lumut,kayu.
4. Segi Tekstur tanah.
% debu
% debu = x 100 %
100 - % krikil
% lempung
% lempung = x 100 %
100 - % krikil
a. Apabila kandungan pasir pada tanah meliputi 70% lebih
maka tanah tersebut tergolong tanah berpasir.
b. Apabila tanah lebih berat, lengket disebut tanah lempung.
5. Segi struktur.
Berdasarkan teori pembentukan tanah maka struktur
tanah digolongkan dalam 7 (tujuh) type yaitu struktur
lempeng (palty), pilar(columnar), tiang (prismatik),
bersudut (blocky), gempal membulat (nut like), kersai
(granular), dan remah ( crumb)
Gambar 1.1
Hal Lain yang Berkaitan Dengan Tanah
Hal yang perlu diketahui tentang tanah yaitu
kerapatan masa tanah, kerapatan partikel tanah,
pori-pori tanah, kelembapan tanah, pH tanah,
ketahanan kelistrikan tanah, plastisitas tanah,
konsistensi tanah dan organisme tanah.
1. Kerapatan massa tanah
Kerapatan massa tanah adalah massa (berat)
tamah per Volume tanah . Misal volume tanah 1
(satu) cc dengan berat 1.33 gram , maka:
berat massa tanah
Kerapatan massa tanah =
volume tanah
1.33 gram
1 cc
mg/L)
2. Sebagai CaCO3 (Calsium 16mg/L)
Atmosfir
Diambil O2 Dilepas
Manusia. Hewan.
Tumbuh2an
Dilepas. Dilepas
CO2
Carbon Dioksida ( CO2)
Gas ini terdapat didalam udara sekitar 0.033 % dari
Volume udara.
a. Sifat fisik.
- Mempunyai berat sebesar 1.5 kali dari berat udara
- Stabil, tenang dan tidak beracun
- Tidak berbau, tidak bewarna dan tidak berasa
CO2 ini dapat berupa gas, cairan atau solid (-79 oC)
dikenal dengan nama dry ice digunakan sebagai bahan
pengawet es krim, sebagai bahan pembuat hujan buatan.
b. Sumber CO2.
- Dari alam atmosfir : hasil pembusukan materi
organik, sumur gas, hasil respirasi/ekspirasi manusia dan
hewan.
- Buatan manusia : hasil permentasi, hasil pembakaran
---
bahan bakar karbon hasil dari proses kimia
dalam produksi amonia, gasoline.
c. Daya larut CO2 didalam air.
- Konsentrasi CO2 di dalam air mengurangi
konsentrasi oksigen di dalam air. CO2 di dalam
udara 0.033 % maka diperoleh CO2 di dalam air
sbb :
Kelarutan CO2 Dalam air
Temperatur ( oC ) Kelarutan ( ppm)
0 1.00
5 0.83
10 0.70
15 0.59
20 0.51
25 0.43
d. Kegunaan CO2
- 1. Dalam bentuk cair atau padat sebagai alat pendingin
- 2. Sebagai alat penetral untuk bahan alkali
- 3. Sebagai bahan utama dalam hal tekanan udara.
OKSIGEN.
Oksigen merupakan gas yang sangat esensial pada proses
respirasi( pernapasan) dan proses oksidasi (pembakaran ).
Sifat kimia:
- Semua elemen kimia bersenyawa dengan oksigen kecuali
gas mulia (lamban).
- Senyawa pasangan dengan oksigen adalah air dan pasir
( H2O dan SiO2)
- Senyawa oksigen yang lebih dari 2 unsur adalah silikat,
batu-batuan dan tanah.
Sifat Fisik Oksigen.
- Suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak barasa
- Larut dalam air.
- Kalau kondensasi berupa cairan berwarna biru muda.
- Mempunyai sifat paramagnetik ringan dalam keadaan gas
maupun liquid/cair.
- Mempunyai titik didih pada tekanan udara 1 atmosfer
sebesar 182.97oC.
- Masa jenis pada 0oC dan 1 atmosfer sebasar 1,4290 gr/Ltr.
- Massa jenis normal pada titik didih 1,142 gr/Ltr.
- Kemampuan kelarutan di dalam air pada 20 oC pada
tekanan parsial oksigen 1 atmosfer, 30 ml oksigen per 1000
gram air.
Oksigen oleh pengaruh ultraviolet timbul ozon.
Kelarutan Oksigen dalam air
Temparatur Kelarutan
( oC ) ( ppm)
0 14.6
5 12.7
10 11.3
15 10.1
20 9.1
25 8.3
30 7.5
Hal-hal yang berkaitan dengan udara.
1. Tekana udara
2. Kegunaan udara
3. Polusi udara.
1. Takanan Udara
Merupakan gaya per satuan luas dimana udara melakukan
desakan pada permukaan yang kontak dengannya.
Unit dasar untuk tekanan udara
a. Segi meteorologi barometer (bar) : 1 bar = 100 senti bar =
1000 milibar = 1000 mb.
b. Segi teknik : mmHg = atmosfer (atm).
Hubungan barometer dengan mmHg dapat dilihat berikut : 1
mb = 1000 dyne/cm2 = 0.750062 mmHg = 0.0295300 (inHg).
1 atm = 1013.200 mb = 760 mmHg
= 29.9213 (inHg) = 14.6959 (lb)/in2
= 1.03323 kg/cm2
1 mmHg = 1 torr = 1.333224 mb = 0.03937008 (inHg)
1 nnHg = 33.8639 mb =25.4 mmHg
Tekanan udara dipengeruhi :
a. Ketinggian.
Ketinggian 100 m di atas permukaan laut akan terjadi penurunan
barometer sebesar 6 10 mmHg.
b. Angin tornado
Pada waktu angin tornado akan terjadi penurunan tekanan barometer.
c. Pada musim dingin .
Pada musim dingin, tekanan udara cenderung tinggi pada benua dari pada
permukaan laut (samudra)
2. Kagunaan Udara
Udara sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari.
1. Bahan kebutuhan pokok dalam pernapasan .
2. Sebagai sarana bagi pesawat terbang.
3. Sebagai alat pendingin trafo tekanan tinggi
4. Sebagai sarana olah raga terbang layang
5. Membantu transfer panas melalui metoda konveksi.
3. Polusi Udara.
Sumber pencemaran udara disebabkan oleh :
1. Dari alam
Letusan gunung berapi menyemburkan debu dan gas
sulfur, kebakaran hutan menghasilkan CO2
2. Perbuatan manusia.
Proses industri kimia, pabrik logam, pabrik semen
menghasilkan gas partikulat, hasil kotoran rumah tangga
berupa asap, kendaraan bermotor, pesawat terbang, roket,
alat penyemprot, alat pendingin.
Pengukuran Angin/Udara.
Dalam pengukuran angin ada beberapa parameter
diantaranya.
1. Besar dari contoh Udara/Angin.
Besar dari contoh dari udara /angin adalah besar
partikel di dalam udara/angin besar tekanan gradien
dari udara/angin yang digunakan untuk menyusun
isobar pada peta cuaca.
2. Kecepatan Angin.
Untuk mengetahui kecepatan angin digunakan
anemometer. Kecepatan angin dapat diramal dengan
memakai skala Beaufort disusun dari 0 sampai dengan
12. (Lihat gambar dan tabel)
3. Asal Garakan angin.
Biasanya alat Anemometer dilengkapi dengan baling-
baling angin dan panah. Ujung panah berada di atas
baling-baling angin ini petunjuk arah datangnya angin.
Gambar : Anemometer
Daftar Skala Beaufort.
Nilai Dalam mil/jam Km/jam
Lemah 0 1 1.6
1 6.3 10
2 12.5 20
3 18.8 30
Sdang 4 25.0 40
5 31.3 50
6 37.5 60
Kuat 7 43.8 70
8 60 80
9 56.3 90
Sangat Kuat 10 62.5 100
11 68.5 110
12 75 120
4. Arah Datangnya Angin
Arah datangny angin dapat dilakukan seperti kompas
dengan angka 8. 16. 32 mulai dari titik utara.
5. Wind Rose
Wind rose merupakan suatu diagram yang dapat memberi
informasi secara statistik termasuk arah dan kecapatan
angin pada suatu daerah yang istimewa
6. Tenaga Angin.
Angin mempunyai kecepatan, massa, dengan demikian
angin mempunyai tenaga. Energi tenaga kinetik = mv2.
Besar tenaga angin secara menyeluruh 1014 KW, Energi
kinetik angin sebesar 1017 KWH ( 1 KWH = 3.60 x 106
joule)
Gas
Gambar Win Rose
Gas merupakan salah satu komponen suatu zat
alir , selain air atau zat cair
Sifat Umum Gas.
1. Massa jenis sangat rendah
2. Fluiditas yang tinggi
3. Tidak keras/kaku
4. Selalu terisi dalam ruang apa saja
5. Setiap molekul selalu bertumbukan.
6. Mengadakan penekanan oleh karena
momentum
7. Perubahan kecil pada tekanan atau
temperatur akan mengakibatkan terjadi
perubahan besar dalam isi (volume).
Gas Merupakan Bagian dari Udara
Komponen gas yang ada di dalam udara yaitu N2, O2,
CO2, O3, he, argon, Neon, kripton, N2O, Xenon, NH3
dan CO.
Gas Bukan Bagian dari Udara.
a. Berasal dari alam.
- Hasil pembusukan tumbuh2an ,hewan,
nitrogen,
dan sulfur.
- Hasil kebakaran hutan berupa karbon.
- Hasil letusan gunung berapi berupa gas sulfur.
- Gas keluar dari perut bumi berupa gas methan ,
kalori protein/hari.
= 2970 kal/hari 1485 kal/hari 371
kal/hari
= 1114 kal/hari.
benda:
a. Temperatur 2600F, benda tidak memancarkan
cahaya tampak tetap, akan tetapi terasa hangat.
b. Temperatur 13400F , benda memperlihatkan cahaya
tampak cahaya merah dan tampak adanya radiasi.
c. Temperatur 27800F, benda memperlihatkan cahaya
kuning tua, perapian baja.
d. Temperatur 45800F, cahaya lampu pijar, akan tampak
emisi cahaya putih .
e. Temperatur 103000F, merupakan radiasi yang
dihasilkan oleh sinar matahari, lampu uap merkuri.
f. Temperatur gas 1.8 x 106 0F, pada temperatur ini
terjadi fusi (penyatuan ) inti atom, pada saat ini terjadi
emisi sinar X dan sinar Y
Tipe radiasi ada 3 macam :
1. Radiasi elektromagnetik meliputi radiasi gelombang
radio , radiasi gelombang mikro, radiasi cahaya
tampak, radiasi ultraviolet, radiasi sinar X dan siinar Y.
2. Radiasi akustik meliputi radiasi infrasonik, radiasi
sonik, radiasi ultrasonik.
3. Radiasi partikel meliputi radiasi sinar X dan sinar
beta
Metoda Evaporasi.
Evaporasi merupakan proses dimana suatu substansi
dalam keadaan cair berubah menjadi keadaan uap.
Proses evaporasi perlu pemberian panas kepada zat
cair agar timbul evaporasi (penguapan).
Macam-macam evaporasi. Terbagi dalam dua golongan
yaitu evaporasi alam dana evaporasi buatan.
Evaporasi alam ada beberapa macam dan mempunyai
namanya tersendiri :
- Penguapan pada kulit disebut Evaporasi
perspitasi.
- Penguapan dari permukaan air disebut evaporasi.
- Penguapan lewat daun-daunan disebut transpirasi
- Penguapan dari tanaman di atas permukaan tanah
disebut evapotranpirasi.
Evaporasi alam dipengaruhi oleh :
- Radiasi dari cahaya matahari
- Adanya kebakaran
- Adanya proses gunung berapi
- Udara lingkungan yang panas
- Adanya tiupan angin
- Tekanan udara di atmosfir
- Kelembaban udara.
- Permukaan penguapan yang luas.
CAHAYA ATAU SINAR
A. Cahaya .
Cahaya adalah suatu bentuk pancaran energi
yang mana mempunyai kapasitas/kemampuan
untuk merangsang sensasi penglihatan. Cahaya
harus datang dari suatu obyek dan masuk
kedalam mata. Cahaya disebut juga sinar akan
tetapi cahaya tidak sama dengan sinar. Untuk itu
sinar biasa dipakai untuk menunjukkan bentuk
energi gelombang elektromagnetik, misal sinar
X, sinnar gamma.
Issac Newton menyatakan bahwa cahaya adalah
suatu pertikel dan merambat dalam satu garis
lurus. Pendapat Newton ini kemudian dikenal
sebagai teori korpuskuler.
Pada tahun 1864, James C. Maxwell memprediksi
secara matematis bahwa cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik dan menjalar secara
transversal . Teori kuantum memberi prinsip dasar
bahwa pertukaran energi antara radiasi
elektromagnetik dan zat selalu mempunyai ciri-ciri
energi sendiri yang disebut kuanta dan setiap
kuntum cahaya mempunyai beberapa partikel yang
dikenal sebagai foton. Sifat cahaya esensial meliputi
perambatan cahaya, warna cahaya, panjang gelombang
cahaya.
1. Sifat esensial cahaya.
Perambatan cahaya dari suatu tempat ketempat
yang lain , kesegala arah misalnya cahaya matahari,
cahaya lilin, cahaya lampu senter.
Warna cahaya tahun 1666 Issac Newton melakukan
percobaan berkas putih cahaya matahari melewati
suatu prisma cahaya tersebut dipatahkan, dan
dipisahkan menjadi beberapa komponen warna yaitu :
Violet, ungu, biru, hijau, kuning, oranye dan merah.
Ada tiga metoda pengukuran panjang
gelombang:
1. Metoda geodimeter oleh Eric Bergdstrand
kebangsaan swedia menggunakan foto multiplikator
dan cermin. Cahaya yang mempunyai frekuensi 8.332
mega cycle dipantulkan oleh cermin ke anoda foto
multiplikator. Hasil pengukuran diperoleh kecepatan
cahaya 299.793,1 km/detik.
2. Interferometri gelombang mokro untuk mengukur
panjang gelombang mikro diperoleh 1.3 cm dan 4
mm
Dengan demikian kecepatan gelombang
elektromagnetik diperoleh sebasar 299.792,5 km/dtk
3. Metoda spektroskopi.
Hasil yang diperoleh dengan metoda spektroskopik ,
kecapatan cahaya sebesar 299.793,7 km/dtk.
Energi dan momentum cahaya.
Kita tahu bahwa cahaya memberi efek panas pada
materi. Menurut hukum energi konservasi dan
momentum, berkas cahaya mengandung energi dan
momentum.
Energi dan momentum cahaya.
Menurut teori elektromagnetik, energi cahaya
sebanding dengan intensitasnya (E cahaya :
intensitas) dan momentum gelombang cahaya sama
dengan besar energi (E) dibagi dengan kecepatan
cahaya (c ) dalam arah rambatan.
Momentum = E/c
Fisika Rusia (1899) berkas energi cahaya dan
momentum mendistribusikan partikel kecil yang
dikenal dengan nama foton . Untuk cahaya
monokromatik setiap foton mempunyai besar
energi yang sama
E = h.f
Energi = konstanta Plank x fekuensi cahaya.
Konstanta Plank = 6,6 x 10 -27 erg/det = 6,6 x 10-34
j/det.
Perlu diketahui bahwa energi foton cahaya sangat
kecil yaitu satu foton cahaya sekitar satu per satu
triliun erg. Satu bola lampu 100 watt mengimisi
foton cahaya sebasar satu milyar triliun foton per
detik, oleh sebab itu berkas cahaya bola lampu
tampak kontinyu.
Louis de Broglie (1892) mengatakan cahaya
merupakan gelombang dan partikel. Berdasarkan
hukum momentum maka :
Momentum (P) = massa (m) x kecepatan (c)
Energi foton E = m.c2.
Energi cahaya E = hf ; kecepatan (c) = panjang
gelombang (I) x frekuensi (f). Dengan melakukan
substitusi panjang gelombang partikel diperoleh
sebesar I = h/f
Fluks cahaya (arus cahaya) dengan satuan lumen.
Daerah cahaya tampak terletak pada panjang
gelombang 400 nm (4000 Angstrom (A) sampai
dengan 700 nm (7000 A)
Kepekaan mata terhadap warna hijau dan kuning
panjang gelombang 5500 A diberi nilai 100%.
Untuk cahaya lainnya dengan daya P yang
sama hanya memberi sensasi 30% pada
panjang gelombang 5000 A atau 6200 A.
gambar :
Para ahli membuat suatu ketentuan yaitu panjang
gelombang cahaya 5550 A dengan daya 1/680
watt ekivalen satu lumen ( 1 lumen = 1/680 watt),
sedangkan lumen merupakan unit fluks cahaya.
Contoh soal : dikutip dari buku Physics for
Engineering Technology karangan Alexander
Joseph, dkk).
1. Suatu sumber cahaya monokromatik
menghasilkan energi cahaya dengan daya 2 watt
pada daerah panjang gelombang 5000A.
Hitunglah fluks cahaya (Luminous fluks) dalam
lumen yang dihasilkan sumber cahaya tersebut.
Pemecahan masalah:
1 lumen sebanding dengan 1/680 watt daya
cahaya pada 5000 A atau 1 watt = 680 lumen.
2 watt energi cahaya = 2 680 lumen = 1360 lumen.
Pada kurva luminous, respon visual pada daerah 500 A
sekitar 30% oleh sebab itu 2 watt energi cahaya hanya
30 % yang merespon visual = 1360 lumen x 30 % =
408 lumen.
Contoh 2
Hitunglah daya laser P yang memancarkan cahaya
pada panjang gelombang 500 nm (5000 A)
menghasilkan cahaya benderang yang sama dengan
sumber cahaya lain (Pm) pada daerah panjang
gelombang 550 nm (5500 A) apabila Pm= 6,6 m watt.
Pemecahan masalah :
Pada kurva luminous, respon visual = Pm /p =30 %.
Pm = 30/100
6,6 mW/P = 30/100 P = 660/30 mW = 20 mW
Intensitas cahaya.
Sumber cahaya selalu memancarkan energi
dalam segala arah. Intensitas tergantung
sejumlah lumen dan pancaran dalam satu
daerah yang melalui sudut pancaran.
Sudut pancaran cahaya dinyatakan dalam
rumus :
= A/R2
A = bagian dari luas permukaan benda yang
kena cahaya
R = jari-jari bola
= sudut pancaran dalam satuan steradian
Luas sudut permukaan bola 4 pR2
Intensitas cahaya dinyatakan dengan rumus :
I = F/.
F = fluks luminous dalam satuan lumen
= sudut pancaran dalam satuan steradian
I = lumen/steradian atau candela (lilin)
Satu candela (lilin) adalah intensitas cahaya yang berasal
dari suatu permukaan platina (1/60 cm2) yang meleleh
pada titik leleh 17900C. Sebagai bahan perbandingan ,
40 watt lampu pijar sebanding dengan 35 candela.
Efikasi pencahayaan.
Disebut juga efesiensi pencahayaan yaitu perbandingan
antara power output (total fluks cahaya)dengan total
power input. Dala kasus ini power input sebanding
dengan radian fluks dari cahaya listrik. Persamaannya
dapat dilukiskan sebagai berikut :
F total
K = F total = fluks cahaya dlm stuan
lumen
P P = watt
K = Lumen/ watt
Contoh soal:
Luas permukaan sferis 4R2 maka
= 4R2 /R2 = 4 steradian
I = F total / = Ft /4 Ft = 4I
K = Ft/P = 4I/p = (4 st)(294 cd)/200 W =
185 lm/W
Kuat penerangan.
Kuat penerangan suatu permukaan dapat
didefinisikan sebagai total fluks cahaya yang datang
(F) per luas permukaan.
F F = fluks cahaya dlm satuan
lumen
E = A = luas permukaan m 2
A E = lumen/m 2 atau luks (lx)
Contoh soal :
Hitunglah illuminasi total dari suatu permukaan
2,0 m2 apabila permukaan tersebut menerima
masing-masing sumber cahaya sebesar 20
lumen dan 80 lumen.
Penyelesaian:
E total = E1 + E2 + E3 . + En
= E
= 1/A E
E total = 1/A E
= ,0 ( 20 Lm + 80 Lm) = 50
Lx