Anda di halaman 1dari 14

Modul Ajar Mekanika Fluida

BAB 1
SISTEM SATUAN

KOMPETENSI:
Mengetahui, memahami, menjelaskan besaran pokok, besaran turunan, dimensi, sistem satuan dan
simbol yunani. Serta dapat mengkonversikan sistem satuan dari CGS ke MKS atau sebaliknya.

1.1. SISTEM SATUAN


Sistem satuan yang ada selama ini terdiri dari sistem SI (System
System International d’unites )
atau metrik dan sistem satuan British atau imperial. satuan juga dibagi menjadi
men dua bentuk
yaitu MKS (meter, kilogram, second) dan CGS (centimeter, gram, second). Meskipun ada
dua sistem satuan, dalam buku ini menggunakan sistem satuan SI (metrik). Disamping itu
secara umum di Indonesia menggunakan bentuk MKS. Sebagai contoh satuan sat kedua sistem
ini dapat diperhatikan pada tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1 Sistem satuan International dan British

Dari sistem satuan dasar di atas dapat diperhatikan faktor konversi satuan SI ke British
atau sebaliknya seperti diuraikan berikut
Tabel 1.2 Konversi satuan
BESARAN KONVERSI
1 m = 39,37 inci = 3,281 ft
1 inci = 2,54 cm
Panjang 1 km = 0,61 mil
1 mil = 5280 ft = 1,609 km
1 ft = 12 inci = 0,3048 m = 30,48 cm
1 liter = 1000 cm3 = 3,531 x 10-2 ft3 = 10-3 m3
Volume
1 ft3 = 2,832 x 10-2 m3 = 7,48 galon
1 galon = 231 in3 = 3,786 liter
Massa 1 kg = 103 gram = 6,85 x 10-2 slug
1 slug = 14,59 kg
Gaya 1 N = 0,2448 lbf = 105 dyne
1 lbf = 4,448 N

Asrori dkk 1
Sistem Satuan

1 dyne = 10-5 N = 2,248 x 10-6 lbf


1 ton = 2000 lb = 1000 kg
1 Pa = 1 N/m2
1 atm = 1,013 x 105 Pa = 14,70 lb/in2
Tekanan
1 lb/in2 (psi) = 6895 Pa
1 bar = 105 Pa = 14,5 lb/in2
Debit , Laju aliran volume 1 gal/h = 1,263 ml/s = 4,546 l/h
1 ft3/s = 28,32 l/s
Konsumsi bahan bakar 1 mil/gal = 0,3540 km/l
lb.sec/ft2 x 47,88 = Pa.sec
lb.sec/in2 x 6895 = Pa.sec
Poise x 10 = Pa.sec
Viskositas Dinamik
100 cp = 1 Poise
cp x 10-3 = Pa.sec
cp x 2,09.10-5 = lb.sec/ft2
ft2 /sec x (9,29 x 10-2) = m2/sec
In2/sec x (6,45 x 10-4) = m2/sec
Viskositas Kinematik Stoke x 10-4 = m2/sec
100 cSt = 1 stoke
m2/sec x 10,764 = ft2/sec
Power, daya 1 Horsepower = 745,7 W
1 Hp.h = 2,685 MJ
1 kW.h = 3,6 MJ
Energi
1 Btu = 1,055 kJ
1 Therm = 105,5 MJ

Tabel 1.3 Faktor kelipatan satuan


Kelipatan Nama Simbol SI
1.000.000.000.000 = 1012 tera T
1.000.000.000 = 109 giga G
1.000.000 = 106 mega M
1.000 = 103 kilo k
0,01 = 10-2 centi c
0,001 = 10-3 mili m
0,000 001 = 10-6 micro µ
0,000 000 001 =10-9 nano n
0,000 000 000 001 =10-12 pico p

D4-Ototronik- T.Mesin-Polinema 2
Modul Ajar Mekanika Fluida

1.2. SATUAN DAN DIMENSI


Dimensi merupakan besaran terukur yang menunjukkan karakteristik suatu objek
seperti massa, panjang, waktu, temperatur, dan sebagainya. Satuan adalah suatu standar
untuk mengukur dimensi, misalnya satuan untuk massa, panjang, dan waktu adalah kilogram
(kg), meter (m), dan detik (sec).
1.2.1 Besaran Pokok
Dalam pembahasan mekanika fluida pada umumnya ada 4 besaran pokok seperti yang
ada dalam tabel 1.2 berikut.
Tabel 1.4 besaran pokok
Besaran Satuan (SI) dimensi
Panjang Meter (m) L
massa Kilogram (Kg) M
Waktu Second (s) T
Temperatur Kelvin (K) θ

1.2.2 Besaran Turunan


Tabel 1.3 berikut menunjukan beberapa besaran yang sering digunakan dalam ilmu
mekanika fluida yang merupakan turunan dari satuan pokok di atas.
Tabel 1.5 Beberapa besaran turunan
Besaran Simbol Satuan (SI) Dimensi
Kecepatan v m/s ms-1 LT-1
Percepatan a m/s2 ms-2 LT-2
Gaya F N (Newton)
kg.m/s2 kg ms-2 MLT-2
Kerja (Energy/Work) W J (Joule)
N.m
kg.m2/s2 kg m2s-2 ML2T-2
Daya (Power) P W (Watt)
N m/s
kg.m2/s3 kg.m2s-3 ML2T-3
Tekanan p Pa (Pascal)
N/m2
kg/m/s2 kg m-1s-2 ML-1T-2
Massa jenis ρ kg/m3 kg m-3 ML-3
Berat jenis γ N/m2
kg/m2/s2 kg m-2s-2 ML-2T-2
Debit Q m3/s m3s-1 L3T-2
Tegangan Permukaan σ N/m
kg/s2 kg s-2 MT-2

1.2.3 Persamaan Dimensi


Apabila suatu persamaan merupakan sebuah pernyataan dari sesuatu yang secara fisik
betul-betul ada, maka persamaan tersebut harus mempunyai dimensi yang sama pada kedua
ruas persamaan tersebut.

Asrori dkk 3
Sistem Satuan

Contoh 1.1
Buktikan bahwa persamaan v2 = u2 + 2 ax.
Penyelesaian:
Persamaan ⇒ v2 = u2 + 2 as
Dimana ⇒ v = kecepatan akhir
u = kecepatan awal
a = percepatan
s = jarak
Dimensi ⇒ v = LT-1
u = LT-1
a = LT-2
s=L
Sehingga dimensi dari ⇒ v2 = (LT-1)2 = L2T-2
u2 = (LT-1)2 = L2T-2
2as = (LT-2).L = L2T-2
Kesimpulannya bahwa dimensinya sama, dengan demikian persamaan di atas adalah benar.

1.3. LAMBANG YUNANI (GREEK ALPHABET)


Berikut daftar simbol/lambang huruf yunani yang dipakai sebagai simbol dalam rumus
matematis dan keteknikan.
Tabel 1.6 Daftar simbol yunani
Nama Huruf kecil Huruf besar Nama Huruf kecil Huruf besar
alpha α Α nu ν Ν
beta β Β xi ξ Ξ
gamma γ Γ omicron ο Ο
delta δ ∆ pi π Π
epsilon ε Ε rho ρ Ρ
zeta ζ Ζ sigma σ Σ
eta η Η tau τ Τ
theta θ Θ upsilon υ Υ
iota ι Ι phi φ Φ
kappa κ Κ chi χ Χ
lambda λ Λ psi ψ Ψ
mu µ Μ omega ω Ω

D4-Ototronik- T.Mesin-Polinema 4
Modul Ajar Mekanika Fluida

SOAL LATIHAN

1.1 Sebuah bak mandi berukuran 1,6 m x 50 cm x 40 cm. Berapa liter air untuk mengisi bak
mandi tersebut hingga penuh? [jawab: 320 liter]
1.2 Seorang dosen sedang menempuh perjalanan ke luar kota dengan mengendarai mobil.
Pada saat berangkat pukul 10:26 dia mencatat odometer mobil dan menunjukkan angka
37541 km. Dia sampai tujuan pada pukul 10:42 dan ternyata odometer mobil berada
pada angka 37563 km. Hitunglah kecepatan rata-rata pak dosen mengendarai mobil
tersebut. [jawab:22,91 m/s]
1.3 Sebuah benda yang massanya 2 kg dikenai gaya sehingga bergerak dengan percepatan 2
m/s2. tentukan percepatan yang terjadi jika gaya tersebut bekerja pada benda bermassa 1
kg dan 4 kg. [jawab: 4 m/s2; 1 m/s2]
1.4 Sebuah balok bermassa 5 kg di atas lantai licin ditarik gaya 4 N membentuk sudut 60°
terhadap bidang horisontal (Gbr 1.2). Jika balok berpindah sejauh 2 m, maka tentukan
usaha yang dilakukan! . [jawab: 4 joule]

Gbr. 1.2

1.5 Buah kelapa bermassa 2 kg berada pada ketinggian 8 m. Tentukan energi potensial yang
dimiliki buah kelapa terhadap permukaan bumi! [jawab: 156, 96 joule]
1.6 Sebuah motor listrik digunakan untuk mengangkat benda yang mempunyai berat 12 kN
setinggi 9 m dalam waktu 15 detik. Berapa daya motor listrik tersebut! [jawab: 7,2 kW]

SOAL PENGAYAAN

1.7 Seorang astronot ketika di bumi dia mampu melompat setinggi 1 m. Jika dibulan berapa
meter astronot tersebut mampu melompat dengan energi yang sama? Dimana gravitasi
bumi = 9,81 m/s2 dan grafitasi di bulan 1,64 m/s2. [jawab: 6 m]
1.8 The free vibration of a particle can be simulated by the following differential equation:
du
m + kx = 0
dt
where m is mass, u is velocity, t is time and x is displacement. Determine the dimension
for the stiffness variable k. [ans: MT-2]

Asrori dkk 5
Sifat-sifat Fluida

BAB 2
SIFAT-SIFAT FLUIDA

KOMPETENSI:
Mengetahui, memahami, menjelaskan dan menghitung kerapatan, kekentalan, kemampatan,
tegangan permukaan, tekanan uap, dan kapilaritas

2.1 KERAPATAN (DENSITY)


adalah jumlah/kuantitas suatu zat pada suatu unit volume. Berikut beberapa besaran
yang berkaitan dengan kerapatan yaitu,
2.1.1 Massa jenis/rapat massa (mass density)
 Massa jenis cairan
dilambangkan ρ (rho) satuan kg/m3 adalah suatu ukuran dari konsentrasi massa dan
dinyatakan dalam bentuk massa tiap satuan volume.
massa m
ρ= = [kg/m3] (2.1)
satuan volume V
Oleh karena temperatur dan tekanan mempunyai pengaruh (walaupun sedikit) maka
kerapatan cairan dapat didefinisikan sebagai: massa tiap satuan volume pada suatu
temperatur dan tekanan tertentu. Sehingga kerapatan dari air pada tekanan dan temperatur
standard atau pada tekanan atmosfer (760 mm Hg) dan temperatur 4oC adalah 1000 kg/m3.
 Massa jenis gas
Kerapatan gas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan keadaan gas;
pv
R= (hukum boyle dan hukum charles) (2.2)
T
Dimana; p = tekanan mutlak [Pa]; v = volume spesifik atau volume persatuan massa [m3/kg];
T = suhu mutlak [oK] dan R= konstanta gas [J/kgK].
Karena ρ=1/v, persamaan 2.2 dapat ditulis;
p
ρ= (2.3)
RT
2.1.2 Berat Jenis (specific weight)
dilambangkan γ (gamma) dari suatu benda adalah besarnya gaya grafitasi yang bekerja
pada suatu massa dari suatu satuan volume, oleh karena itu berat jenis dapat di definisikan
sebagai: berat tiap satuan volume.
berat w mg ρVg
γ= = = = = ρg (2.4)
satuan volume V V V

dimana: γ = berat jenis dengan satuan N/m3 untuk sistem SI atau kgf/m3 untuk sistem MKS ;
ρ = kerapatan zat, dalam kg/m3 untuk sistem SI, atau kgm (kilogram massa) untuk sistem
MKS; g = percepatan gravitasi = 9,81 m/det2

6
Mekanika Fluida Dasar

2.1.3 Volume Jenis (specific volume)


dilambangkan υ, satuan m3/kg. Merupakan volume per satuan massa dari suatu fluida.
V 1
υ= = (2.5)
m ρ

2.1.4 Kerapatan Relatif (Spesific Gravity)


Dilambangkan SG, dan tak berdimensi. Specific Gravity (SG) mempunyai dua
pengertian yaitu,
 Perbandingan dari massa jenis suatu cairan terhadap massa jenis air pada temperatur dan
tekanan standar (20oC, 1 atm)
 Perbandingan dari berat jenis suatu cairan terhadap berat jenis air pada temperatur dan
tekanan standar (20oC, 1 atm)
ρ zatcair γ
SG = = zatcair (2.6)
ρ air γ air
Dikarenakan pengaruh temperatur dan tekanan sangat kecil terhadap kerapatan maka untuk
keperluan praktis pengaruh tersebut diabaikan.

Contoh 2.1
Satu liter minyak mempunyai berat 7,0 N. Hitung berat jenis, rapat massa dan rapat relatif?
Pembahasan:
7N
 Berat jenis (γ) = 3
= 7,0 x 1000 = 7. 103 N/m3
0, 001 m
γ 7.10 3
 Rapat massa (ρ) = = = 713,56 kg/m3
g 9,81
ρ min yak 713,56
 Rapat relatif (SG) = = = 0,713
ρ air 1000
Contoh 2.2
A reservoir of oil has a mass of 825 kg. The reservoir has a volume of 0.917 m3. Compute
the density, specific weight, and specific gravity of the oil.
Pembahasan:
mass m 825
 Density = ρ oil = = = = 900 kg/m3
volume V 0.917
weight mg
 Spesific Weight = γ oil = = = ρ g = 900 x9,81 = 8829 N/m3
volume V

2.2 KEKENTALAN (VISCOSITY)


Kekentalan adalah sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser (τ) pada waktu
bergerak atau mengalir. Kekentalan disebabkan adanya kohesi antara partikel zat cair
sehingga menyebabkan adanya tegangan geser antara molekul-molekul yang bergerak. Zat
cair ideal tidak memiliki kekentalan. Kekentalan zat cair dapat dibedakan menjadi dua yaitu
kekentalan dinamik (µ) atau kekentalan absolute dan kekentalan kinematis (ν).

Asrori dkk 7
Sifat-sifat Fluida

2.2.1 Kekentalan dinamis


Kekentalan dinamis dilambangkan µ (mu) ialah gaya geser per satuan luas yang
dibutuhkan untuk menggeser lapisan zat cair dengan satu satuan kecepatan terhadap lapisan
yang berlekatan di dalam zat cair tersebut. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam ilustrasi
gambar 2.1.

Gambar 2.1 Distribusi kecepatan dalam zat cair akibat pergerakan


pergerakan plat
Apabila sebuah papan di tarik dengan gaya (F) sebagaimana gambar 2.1 di atas, maka
akan terjadi distibusi kecepatan sepanjang jarak antar papan (y) maka besar gaya (F) yang
diperlukan untuk menggeser papan pada kecepatan tetap (v), dapat dituliskan:
tuliskan:
dv
F = µA (2.7)
dy
F
Karena adalah tegangan geser (τ) maka pers. 2.7 menjadi,
A
dv
τ =µ (2.8)
dy
Dengan demikian berdasarkan hukum newton maka persamaan viskositas dapat ditulis,
τ
µ= (2.9)
dv
dy
Dimana: µ = Kekentalan dinamis (Pa.s atau Ns/m2 atau kg/ms), persamaan ini berlaku pada
fluida newtonian dan aliran yang terjadi adalah laminer; τ = tegangan geser (N/m2); dv/dy =
gradien kecepatan (s-1)

2.2.2 Kekentalan kinematis


Kekentalan kinematisν(nu) adalah perbandingan kekentalan dinamis terhadap massa jenis.
µ
ν= (2.10)
ρ
Dimana: ν = kekentalan kinematis (m2/s); µ = kekentalan dinamik (kg/m.s); ρ = massa jenis (kg/m3)

Hal-Hal
Hal yang berkaitan dengan viskositas:
a) Satuan viskositas
ositas dalam sistem CGS adalah
− viskositas dinamis = Poise (Ps) = g/cm.s
1 Pa.s = 10 P = 1000 cP
− viskositas kinematis = Stokes(St) = cm2/s
1 m2/s = 1 . 104 St

8
Mekanika Fluida Dasar

b) Satuan viskositas dalam industri dapat berupa:


− Derajat Engler (oE), suhu ukur standar: 20oC, 50oC dan 100oC
− Second Saybolt Universal (SSU), suhu ukur standar: 100oF, 130oF dan 210oF
− Second Redwood I (RI) atau Redwood Standard atau Redwood commercial, suhu ukur
standar: 70oF, 100oF dan 140oF
− andar: 210oF
Second Redwood II (RII) atau Redwood Admiralty, suhu ukur standar:
− Second DIN 4
− Second Cawan Ford
− Society of Automotive Engineering (SAE)
− American Petroleum Institute (API)
c) Berikut daftar viskositas dinamis dan kinematis dari beberapa fluida pada suhu dan
tekanan standar:
Tabel 2.1 Viskositas beberapa fluida

d) Pada zat cair pada umumnya viskositas akan menurun apabila suhu dinaikkan,
sedangkan pada gas berlaku sebaliknya yaitu viskositas akan naik jika suhu naik. Aliran
gas jauh lebih kompleks dibandingkan dengan aliran zat cair karena besarnya pengaruh
kompresibilitas,
esibilitas, densitas dan temperatur. Pembahasan mengenai aliran gas lebih detail
dipelajari dalam dinamika gas. Oleh karena itu dalam diktat ini lebih banyak membahasan
aliran zat cair dan dibatasi pada gas yang densitasnya dapat diabaikan.
e) Peralatan untuk mengukur kekentalan disebut viskometer. Ada beberapa macam metode
pengukuran kekentalan suatu cairan yaitu:
 Viskosimeter kapiler ( contoh : viskometer Ostwald )
 Viskometer bola jatuh ( viscometer Hoeppler )
 Viskometer Cup dan Bob ( Brookfield, Viscotester)

Asrori dkk 9
Sifat-sifat Fluida

Contoh 2.3
Suatu pelat terletak sejauh 0,5 mm dari pelat yang lain tetap. Pelat tersebut bergerak dengan
kecepatan 0,25 m/s dan memerlukan suatu gaya tiap satuan luas sebesar 2 Pa (N/m2) untuk
menjaga kecepatan yang tetap. Tentukan viskositas cairan yang terletak di antara dua pelat
tersebut.
Pembahasan:
τ τ
µ= = = 2/(0,25/0,5.10-3) = 4 .10-3 N.s/m2
dv v
dy y
Contoh 2.4
Hitung kekentalan kinematik zat cair yang mempunyai rapat relatif 0,95 dan kekentalan
dinamik 0,0011 Pa.s
Pembahasan:
ρ Zatcair
SG = ⇒ ρzat cair = SG. ρair = 0,95x1000 = 950 kg/m3
ρ air
kekentalan kinematik
µ
ν= = 0,0011/950 = 1,16 x 10-6 m2/s
ρ
2.3 KEMAMPATAN/KOMPRESIBLITAS (COMPRESSIBILITY)
Kemampatan adalah perubahan (pengecilan) volume karena adanya perubahan
(penambahan) tekanan, yang ditunjukan oleh perbandingan antara perubahan tekanan (dp) dan
perubahan volume (dV) terhadap volume awal (V0). Perbandingan tersebut dikenal dengan
modulus elastisitas atau modulus bulk (K).
dp
K =− (2.11)
dV
V0
Tanda (-) di dalam persamaan tersebut menunjukkan bahwa pertambahan tekanan mengurangi
volume. Karena dV/V0 tidak berdimensi maka : K dinyatakan dalam satuan dari tekanan p atau
gaya tiap satuan luas yaitu pascal (N/m2). Apabila besaran K ditinjau dari satuan massa cairan
maka pers. 2.11 dapat ditulis :
dp
K= (2.12)

ρ0
Karena ρV = tetap dan d (ρV) = 0 atau dV/V0 = -dρ/ρ
Sedangkan besarnya kompresibitas berbanding terbalik dengan dengan modulus bulk
atau, C=1/K, Nilai K untuk air sangat besar yaitu 2,1 x 109 N/m2, sehingga perubahan volume
karena perubahan tekanan akan sangat kecil dan dapat diabaikan, oleh karena itu secara
umum zat cair merupakan fluida yang tidak dapat termampatkan (incompressible). Tetapi
pada kondisi tertentu di mana perubahan tekanan sangat besar dan mendadak, maka anggapan
zat cair ter kompresibel tidak bisa berlaku. Contoh: misalnya terjadi pada penutupan katup
turbin PLTA secara mendadak, sehungga mengakibatkan perubahan (kenaikan yang sangat
besar) atau dikenal dengan istilah water hammer.

10
Mekanika Fluida Dasar

Contoh 2.5
A liquid compressed in cylinder has a volume of 1000 cm3 at 1 MN/m2 and a volume of 995
cm3 at 2 MPa. What is its bulk modulus of elasticity (K)?
Penyelesaian:
dp 2 −1
K =− =− = 200 MPa
dV (995 − 1000) / 1000
V0

2.4 TEGANGAN PERMUKAAN (SURFACE TENSION)


Tegangan permukaan σ (notasi : sigma), bekerja pada bidang permukaan yang sama
besar di semua titik. Adanya tegangan permukaan akan meminimalkan luas permukaan.
Contoh: titik cairan akan cenderung membentuk menyerupai bola.

Gambar 2.2 Gaya-gaya yang bekerja pada tetesan air

Adanya tegangan permukaan tersebut menaikkan tekanan di dalam suatu tetesan


cairan. Untuk suatu tetesan cairan dengan jari-jari r, tekanan internal p diperlukan untuk
mengimbangi gaya tarik karena tegangan permukaan σ, dihitung berdasarkan gaya yang
bekerja pada suatu belahan tetesan cairan seperti Gbr. 2.2. Gaya gaya pada tetesan air tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut,
Gaya tekanan dalam = tegangan permukaan pada keliling
p.π .r2 = 2.π .r.σ
p.r = 2.σ
sehingga,
2.σ
p= (2.13)
r
Dimana: p = tekanan [N/m2]; σ = tegangan permukaan [N/m]; r = jari-jari tetesan [m]

Contoh 2.6
Suatu tetesan air terukur mempunyai diameter 45 µm. Tentukan tekanan internal yang terjadi
pada tetesan air pada suhu 30oC?
Penyelesaian:
Dari persamaan 2.11 dan tabel A-1 (Lampiran) diperoleh,
2.σ 2 x 7,12.10-2
p= = = 6329 Pa
r (45 2) x10 −6
Catatan: Besarnya tegangan permukaan air pada beberapa temperatur ditunjukan dalam
tabel A-1 (Lampiran)

Asrori dkk 11
Sifat-sifat Fluida

2.5 KAPILARITAS
Kapilaritas terjadi akibat adanya gaya kohesi dan adhesi antar molekul, jika kohesi
lebih kecil dari pada adhesi maka zat air akan naik (meniskus cekung) dan sebaliknya jika
lebih besar maka zat cair akan turun (meniskus cembung). Hal ini dapat dilihat pada suatu
pipa vertikal diameter kecil (pipa kapiler) yang dimasukkan ke dalam suatu cairan. Seperti
pada Gbr. 2.3a dn Gbr 2.3b kapilaritas akan membuat air naik pada tabung gelas yang berisi
air sementara pada air raksa akan turun.

c)

Gambar 2.3 a) meniskus cekung, b) meniskus cembung, c) gejala kapilaritas

Kenaikan atau penurunan zat cair di dalam suatu pipa kapiler dapat dihitung dengan
menyamakan gaya angkat yang dibentuk oleh tegangan permukaan dengan gaya berat.
Dengan demikian keseimbangan gaya-gaya pada gambar 2.3c adalah:
Gaya angkat = gaya berat
2π r σ cos θ = π r2 h γ
2σ cos θ
h= (2.14)
γ .r
dimana: h = kenaikan atau penurunan zat cair (m); σ = tegangan permukaan (N/m); γ = berat
jenis zat cair (kg/m3); θ = sudut antara tegangan permukaan terhadap dinding pipa vertikal,
Pada kondisi tabung bersih: θ = 0o untuk air dan θ = 140o untuk air raksa; r=jari-jari tabung (m)
Catatan: Pers 2.14 tersebut berlaku untuk d < 3 mm

Contoh 2.7
Berapa kenaikan kapilaritas dari air dengan temperatur kamar yang terjadi pada sebuah pipa
kaca bersih berdiameter 2,5 mm? (Jika diketahui tegangan permukaan air di udara sekitar
0,073 N/m)
Penyelesaian
Dari pers. 2.12 diperoleh,
2σ cos θ
h= dimana pada pipa kaca bersih θ = 0o
γ .r
(2)(0,073)(1)
h= = 0,012 m = 12 mm
(9810)(0,00125)

12
Mekanika Fluida Dasar

2.6 TEKANAN UAP


Tekanan uap dari zat cair adalah tekanan mutlak pada temperatur tertentu dimana pada
kondisi tersebut zat cair akan menguap atau berubah fase dari cairan menjadi gas. Tinggi
tekanan uap dapat dirumuskan :
pu
h= (2.15)
γ
dimana: pu= tekanan uap (Pa); h = tinggi tekanan uap (m); γ= berat jenis cairan (N/m3)

Pembahasan mengenai tekanan uap dapat dilihat pada fenomena kavitasi yang terjadi
pada pompa atau turbin. Air dengan kondisi biasa akan mendidih dan menguap pada tekanan
1 atm pada suhu 100oC, apabila tekanan berkurang sampai cukup rendah, air pada suhu udara
lingkungan (20oC-33oC) akan mendidih dan menguap. Penguapan akan menghasilkan
gelembung gelembung uap. Tempat-tempat bertekanan rendah atau berkecepatan tinggi inilah
akan mudah terjadi kavitasi, terutama pada bagian sisi isap mesin-mesin hidrolik tersebut.

Contoh 2.8
Berapa besar tekanan uap yang dapat menyebabkan terjadinya kavitasi pada inlet dari suatu
pompa yang mengalirkan air pada temperatur 35oC.
Penyelesaian:
Kavitasi terjadi apabila tekanan berkurang sampai mencapai tekanan uap, Dari tabel A-1.
sifat-sifat air (Lampiran) diperoleh:
pu
= 0, 58 m ⇒ pu = (0,58)( 9752) = 56,56 N/m2
γ

Asrori dkk 13
Sifat-sifat Fluida

SOAL LATIHAN

2.1 Jika 5,6 m3 minyak beratnya 46.800 N, hitunglah


hitunglah rapat massa dan rapat relatifnya?
[Jawab : ρ = 852 kg/m3 ; SG = 0,852]
2.2 Sebuah struktur kerangka baja menyangga tandon air seperti gambar 2.4. Jika ukuran
tandon adalah 1,5 m x 1,5 m x 1 m. Hitung berapa beban (w) yang diterima oleh struktur
baja tersebut. [Jawab:
Jawab: w = 22 kN]

Gbr 2.4

2.3 Benzene at 20oC has a viscosity of 0.000651 Pa.s. What shear stress is required to
deform this fluid at strain rate of 4900 s-1? [Jawab: τ = 3,19 Pa]
2.4 Berapa perubahan volume dari 1000 liter air bila terjadi penambahan tekanan tek sebesar
20 bar, dimana di ketahui modulus elastisitas air = 2,24 x 109 N/m2 ?
0,00089 m3]
[Jawab: dV = -0,00089
2.5 water air-glass (θ = 0o) if the
Find the Capillary rise in the tube shown in Fig.2.5 for water-air
o
tube radius is 1 mm and the temperatur is 20 C.[Jawab: h=14,8 4,8 mm]

Fig. 2.5
SOAL PENGAYAAN
2.6 Suatu pelat bergerak di atas pelat kedua pada suatu lapisan cairan seperti tampak pada
Gbr.2.6

Gbr. 2.6

Untuk suatu jarak d yang kecil, pembagian kecepatan di dalam cairan dianggap linier.
Sifat-sifat cairan
iran adalah : µ = 0,65 cp (centipoises); Kerapatan relatif SG = 0,88
Hitung besarnya: (a) viscositas kinematis, (b) Tegangan geser pada pelat atas,
(c) Tegangan geser pada pelat bawah. (d) Tunjukkan arah garis kerja tegangan geser
pada perhitungan (b dan c) tersebut
2.7 Hitung
tung efek kapiler dalam suatu tabung kaca (tube) diameter 4 mm, bila dimasukkan ke
dalam: (a) air dan (b) air raksa. Sudut kontak untuk air θ= 0o dan air raksa θ= 130o.
Temperatur cairan tersebut adalah 20oC dan tegangan permukaan air adalah 0,075 N/m
sedang σ air raksa dalah 0,52 N/m, γair = 9806 N/m3, γair raksa= 136000 N/m3.

14

Anda mungkin juga menyukai