DEFINISI
Pengelompokkan
/pengaturan
contoh spesies
FUNGSI
Penyebaran
jenis/komunitas
tumbuhan
Kondisi tempat
tumbuh/tapak
ORDINASI...(3)
VARIABEL/PEUBAH
VEGETASI
1. Biomassa
2. INP (Umumnya)
3. Genetik Pohon
4. SDR
TUMBUHAN
1. Menentukan sumbu
Ordinasi X
2. Menentukan Sumbu
Y
Keterangan :
IS = Index Kesamaan
W = nilai INP terkecil atau yang sama
antara INP pada 2 komunitas
tumbuhan (%)
A = Jumlah INP komunitas I (%)
B = Jumlah INP komunitas II (%)
ID = Indeks Ketidaksamaan (%)
3
MENENTUKAN SUMBU X
2 + ()2 ()2
=
2
Keterangan :
X = panjang absis dari sebuah contoh
L = nilai ketidaksamaan (ID) antara contoh A dan B (%)
dA = nilai ID sebuah contoh terhadap contoh A (%)
dB = nilai ID sebuah contoh terhadap B (%)
4
MENENTUKAN SUMBU Y
= ()
Keterangan :
ex = jarak sebuah contoh terhadap sumbu X
dA = nilai indeks ketidaksamaan (ID) sebuah
contoh terhadap contoh A
X = absis sebuah contoh
MENENTUKAN SUMBU Y
+ () ()
=
Keterangan :
Y = panjang ordinat dari sebuah contoh
L = nilai ketidaksamaan (ID) antara contoh A
dan B (%)
dA = nilai ID sebuah contoh terhadap ex (%)
dB = nilai ID sebuah contoh terhadap A (%)
UJI KORELASI TERHADAP HASIL
ORDINASI
Contoh-contoh yang diteliti semuanya diambil dan ditentukan dengan
nilai X dan Y.
X (interval ordinasi) = Jarak antara Y (Nilai ID) = ID yang
2 contoh komunitas/spesies di diduga oleh interval
dalam ordinasi ordinasi
= +
Keterangan :
Dx = Selisih harga absis (sumbu x) dari dua contoh pada setiap pasangan
Dy = Selisih harga ordinat (sumbu Y) dari dua contoh pada setiap
pasangan
UJI KORELASI TERHADAP HASIL
ORDINASI... (2)
( ) ( )
=
2 ( 2 ) 2 ( 2 )
Keterangan :
r = koefisien korelasi
X = interval ordinasi
Y = nilai ketidaksamaan
UJI KORELASI TERHADAP HASIL
ORDINASI... (3)
UJI T-STUDENT
( 2)
=
(1 2 )
Keterangan :
T hitung = Parameter statistika dengan n 30
r = Koefisien korelasi (-1 r 1)
n = Contoh komunitas tumbuhan/spesies tertentu
6
TUJUAN PRATIKUM
Alat Bahan
3.
1. Tabulasi
Penyusunan
Data
Sumbu X
5. Pembuatan 4.
grafik & Uji Penyusunan
Korelasi sumbu Y
Prosedur Kerja... (2)
1. Penyusunan sumbu X
dA = ID tertinggi yang min tersusun atas 3 ID 50%
dB = pasangan ID tertinggi thd dA, yang min tersusun atas
3 ID 50% di jalurnya
L = perpotongan dA dan dB
2. Penyusunan sumbu Y
dA' = ID dengan nilai ex tertinggi yang min tersusun atas
3 ID 50%
dB' = pasangan id tertinggi thd dA' yang min tersusun atas
3 ID 50%
L' = perpotongan antara dA' dan dB
11
HASIL
1. Matriks is dan id
2. Tabulasi data
3. Grafik ordinasi
4. Uji korelasi (uji t-student)
14
PEMBAHASAN