Anda di halaman 1dari 32

Jurnal Hemato-Onkologi

IMUNOPATOGENESIS SINDROM GUILLAN BARRE

Irwandi
Latar Belakang

Sindroma Guillain-Barre (SGB) adalah suatu sindroma klinis dari


kelemahan akut ekstremitas tubuh, yang disebabkan oleh kelainan
saraf tepi dan bukan oleh penyakit sistemis.

SGB merupakan suatu polineuropati yang dimediasi oleh


faktor imun dan merupakan salah satu penyebab penting
kelumpuhan neuromuskular akut
Latar Belakang

pemahaman mekanisme imunopatogenesis dan patofisiologi SGB


saat ini sudah mulai berkembang

Salah satu mekanisme utama yang mendasarinya adalah


adanya proses peniruan molekul (molecular mimicry)

Beberapa issue sehubungan dengan penyakit ini masih


belum diketahui sampai saat ini
Tujuan

mengetahui patogenesis terjadinya SGB ditinjau dari segi


imunologi
Epidemiologi

Insiden kejadian di seluruh dunia berkisar antara 0.6 1.9 per


100.000 penduduk.

rasio pria dibanding wanita adalah 1.78 (95% confidence


interval, 1,36-2,33)

Angka kematian berkisar antara 5 10 %, dan 5 - 10%


sembuh dengan cacat yang permanen
Epidemiologi

Gambar 1. Distribusi Usia pasien SGB dan rerata koefisien tahunan dari masing
masing insidensi1
Etiologi

Etiologi SGB sampai saat ini masih belum dapat diketahui dengan
pasti penyebabnya dan masih menjadi bahan perdebatan

SGB sering sekali berhubungan dengan infeksi akut non


spesifik berkisar antara 56% - 80%,

Biasanya didahului 1-4 minggu setelah infeksi sal. pernafasan


atau sal. pencernaan
Etiologi

infeksi Vaksinasi
Operasi
Trauma

Campilobacter jejuni
CMV
Virus Ebstein Bar
Mycoplasma
pneumonia
H. Influenza
Etiologi

Tabel 1. Infeksi Akut yang Berhubungan dengan SGB


Imunopatogenesis

Kerusakan saraf pada SGB terjadi karena mekanisme immunologi

Faktor humoral (antibodi terhadap gangliosid) dan respon


seluler (aktivasi makrofag) diperkirakan berperan pada
patogenesis GuillainBarr syndrom

GBS diduga oleh karena suatu fenomena mimikri


molekular
Proses immunopatogenesis SGB
imunopatogenesis

Antigen dari agen infeksi antesenden berinteraksi


dengan sel APC (Antigen Presenting Cell) sehingga
sel APC mengekspresikan molekul MHC kelas II.
Sel APC akan mengaktifkan sel T yang juga akan
mengekspresikan MHC kelas II yang serupa.
Karena antigen agen infeksi antesenden memiliki
epitop yang mirip dengan antigen saraf tepi maka
terjadi mimikri molekular, sehingga terjadi invasi
juga ke jaringan saraf perifer.
imunopatogenesis

Sel T aktif akan merusak sawar darah saraf


sehingga mentarget antigen endoneurial dan
melepaskan sitokin inflamasi, seperti IL-2 dan TNF.
Peningkatan sitokin IL-2 di serum dan IL-6 serta TNF-
di CSF merupakan bukti aktivasi imun selular.
Pelepasan sitokin inflamasi akan merekrut makrofag
untuk menginvasi mielin.
Selain itu juga terjadi invasi makrofag. Inflamasi paling
intens terjadi pada area perivaskular dan radiks spinal
dimana terjadi invasi sel imun.7,8
Imunopatogenesis

1. terdapat autoantibodi yang dapat mengikat antigen myelin


dan mengaktifkan komplemen.
2. Selanjutnta pembentukan membrane dan kompleks MAC
pada permukaan luar sel Schwann dan menginisiasi
degenerasi vesicular.
3. Makrofag akan menyerang myelin dan bertindak sebagai
pemulung untuk menghilangkan debris di myelin.
Imunopatogenesis

Gambar 2. Imunopatogenesis demielinisasi polineuropati inflamasi akut.


Keterangan gambar B

1. Akson myelin dibagi menjadi empat wilayah


fungsional nodus
2. Gangliosida GM1 dan GD1a diekspresikan pada
nodus Ranvier
3. Autoantibodi IgG anti-GM1 atau anti GD1a berikatan
dengan aksolema nodal, yang mengarah ke
pembentukan MAC
4. hilangnya Nav dan detasemen myelin paranodal,
yang dapat menyebabkan kegagalan saraf-konduksi
dan kelemahan otot
Sistem imun Seluler

Gambaran histologi persarafan pada pasien SGB


1. Ditemukannya infiltrat inflamasi perivaskuler
dan endoneural yang mengandung sebukan
limfosit dan makrofag
2. Sebukan infiltrat limfoid di area demielinisasi
segmental
3. Pada pemeriksaan dibawah mikroskop elektron
terlihat makrofag yang pecah pada membran
basal sel schwann yang sehat
Sistem imun
humoral
Injeksi serum dari pasien GBS yang ditransfer ke saraf
perifer hewan coba menginduksi demielinisasi lokal.

Koski et al peningkatan level antibodi antimielin


komplemen berhubungan dengan aktivitas penyakit pada
pasien GBS

Studi imunositokimia pada saraf perifer SGB memperlihatkan


deposit IgG, IgM dan komplek membranolitik
Mimikri Molekuler

Pengakuan struktur ganda dari mikroba dan host oleh reseptor


sel B- atau T-tunggal (TCR).

mimikri molekuler adalah mekanisme dimana infeksi akan


memicu reaksi silang sel T yang menyebabkan gejala penyakit
autoimun.

sistem imun yang seharusnya mengeradikasi agen infeksi juga


ikut mengin-vasi jaringan sendiri akibat kemiripan epitope
5 tingkat reaksi silang

Mimikri C. Jejuni:
Lipopolisakarida C. jejuni memiliki kemiripan dengan epitop
gangliosida saraf perifer (GM1, GQ1b, Ga-1NAc-GD1a)
sehingga terjadi mimikri molekular pada keduanya.
Antibodi yang dirancang untuk mengeradikasi C. jejuni
menginduksi inflamasi pada sistem saraf perifer.
5 tingkat reaksi silang

1. Proses saling berbagi urutan asam amino yang identik dan urutan
asam amino homolog tetapi non-identik.
2. Pengenalan urutan peptida non-homolog oleh BCR atau TCR
tunggal, karena reseptor sel B dan sel T memperlihatkan degerasi
yang berat
3. sel T tunggal dapat mengenali peptida yang berbeda dalam
molekul antigen leukosit manusia yang berbeda (HLA/human
leukocyte antigen)
4. reseptor imunologi mengenali kesamaan struktural dalam struktur
molekul kompleks dan ikatan ini tidak harus didasarkan pada
klasifikasi biokimia
5. peptida yang terikat oleh antibodi atau sel T diarahkan terhadap
antigen yang tidak terkait, misalnya, karbohidrat, menunjukkan
bahwa reaktivitas silang dapat disebabkan oleh molekul biokimia
yang berbeda
4 kriteria yang dapat menjelaskan proses mimikri

1. hubungan antara agen infeksi dengan immune-mediated


disease
2. identifikasi sel T atau antibody terhadap antigen
penjamu/pasien
3. Identifikasi proses mikroba meniru antigen target
4. Perkembangan SGB pada hewan
4 kriteria yang dapat menjelaskan proses mimikri
Varian SGB

1. Acute Inflammatory Demyelinating Polyradiculoneuropathy


2. Subacute Inflammatory Demyelinating
Polyradiculoneuropathy
3. Acute Motor Axonal Neuropathy
4. Acute Motor Sensory Axonal Neuropathy
5. Fisher's Syndrome
6. Acute Pandysautonomia
Varian SGB
Varian SGB
IgG autoantibodi pada subtype dan varian SGB
Acute Inflammatory Demyelinating Polyradiculoneuropathy

Paling umum

Kelemahan anggota gerak proksimal dibanding distal


Saraf kranialis yang paling sering terlibat: nervus facialis
infiltrasi limfositik saraf perifer dan demielinasi segmental makrofag

Gambaran elektrofisiologi berupa demielinisasi, remielinisasi muncul


setelah reaksi imun berakhirg
Acute Motor Axonal Neuropathy (AMAN)

Sering pada anak

kelemahan yang berkembang cepat dan sering dikaitkan dengan


kegagalan pernapasan
prognosis yang baik, , penyembuhan lebih cepat, sering terjadi pada anak

bentuk murni dari neuropathy axonal


67% pasien seropositif untuk Campylobacteriosis
elektrofisiologi menunjukkan absen/turunnya saraf motorik dan saraf
sensorik
ke
Acute Motor Saensory Axonal Neuropathy (AMSAN)

Efek pada saraf sensorik dan motorik.


Pasien biasanya usia dewasa
Karakteristik atrofi otot.
Pemulihan lebih buruk dari AMAN

Miller Fisher Syndrome

triad ataxia, arefleksia, dan oftalmoplegia.


Kelemahan pada ekstremitas, ptosis, facial palsy dan bulbar palsy
Menunjukkan IgG auto antibody terhadap ganglioside GGQ1b.
Kerusakan imunitas tampak terjadi di daerah paranodal pada saraf
kranialis III, IV, VI dan dorsal root ganglia.
Resolusi dapat terjadi dalam waktu 1-3 bulan
ke
Acute Panautonomic Neuropathy

Paling langka

Kadang-kadang disertai dengan ensefalopati.


Tingkat kematian tinggi, karena keterlibatan
kardiovaskuler, dan terkait disritmia.
Gangguan berkeringat, kurangnya pembentukan air
mata, mual, disfagia, sembelit atau diare
Gejala nonspesifik awal adalah kelesuan, kelelalahan,
sakit kepala, dan inisiatif penurunan diikuti dengan
gejala otonom termasuk ortostatik ringan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai