Anda di halaman 1dari 20

CASE SCIENCE SESSION

MANAGEMENT OF TMJ DISORDERS


AND NON DENTAL OROFACIAL PAIN
PRESENTED BY:
ALIFATUL RAHMAFITRI
ANDHIKA AMBON
ANISKA CATLLEYA
AULIYA ISMAWATI
BAYYIN BUNNAYA C
LOLA CAROLA
MELISA ANASTASIA P
NIFAREA ANLILA
RISKA PERWITASARI
TIFANY ARDIANA

PRESEPTOR:
DRG YAYUN SP BM
ANALISIS JURNAL

Title :
EVALUATION OF THE NON FUNCTIONAL TOOTH
CONTACT IN PATIENTS WITH TEMPOROMANDIBULAR
DISORDERS BY USING NEWLY DEVELOPED
ELECTRONIC SYSTEM
Author :

M. FUNATO, Y. ONO, K. BABA & Y. KUDO


Received:

Journal of Oral Rehabilitation (Department of Special Needs


Dentistry, Showa University School of Dentistry, Tokyo), 8
Desember 2013
P : Problem

Kegiatan bruxism pada saat tidur malam dan


melakukan clenching pada siang hari dianggap
sebagai faktor etiologi untuk gangguan
temporomandibular (TMD). Terutama, kontak gigi
non-fungsional pada siang hari akhir2 ini menarik
perhatian karena meningkatkan tingginya prevalensi
pada pasien dengan TMD dan memiliki hubungan
yang signifikan dengan myofasial pain
Kebiasaan tersebut membuat pasien dengan TMD
mencapai 52,4%
Penelitian ini, bertujuan untuk memperkenalkan
sistem elektronik baru untuk ketepatan evaluasi
terhadap kontak gigi non fungsional pada pasien
dengan TMD dan menginvestigasi hubungan yang
memungkinkan antara kontak gigi non fungsional
dan beberapa karakteristik pasien dengan TMD
Kelompok pertama

12 pasien TMD 12 pasien sehat


3 pria dan 9 wanita; dengan rata-rata 2 pria dan 10 wanita; dengan rata-rata usia
usia 30,3 7,0 tahun 34,1 9,0 tahun
Kriteria inklusi :didiagnosa TMD (nyeri Kriteria inklusi:bebas dari rasa sakit di
miofasial dengan atau tanpa pembukaan daerah oro-wajah, bebas dari kesulitan
terbatas, disk displacement dengan atau dalam membuka mulut (> 3 jari),
tanpa reduksi dan arthralgia atau bebas dari kelainan oklusal
osteoarthritis) bebas dari suara bersama.

Kriteria Penelitian Diagnostik untuk Subyek yang sehat diambil dari teman, staf
TMD : universitas dan mahasiswa yang berusia 20
6 pasien memiliki disk displacement dan tahun atau lebih serta kesehatan umum
arthralgia, baik
4 pasien memiliki nyeri miofasial dan
arthralgia,
1 pasien memiliki arthralgia, dan
1 pasien memiliki nyeri miofasial
7 pekerja kantor, 3 ibu rumah tangga 5 pekerja kantor, 3 ibu rumah tangga, 2
dan 2 siswa mahasiswa, 1 dokter gigi dan 1 tenaga medis
gigi.
setiap subjek diminta untuk mengisi tiga kuesioner:
versi Jepang dari Skala Stres yang dirasakan/
Japanese Perceived Stress Scale (JPSS)
Skala Kecemasan dan Depresi Rumah Sakit /
Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS)
Versi Jepang dari bentuk pendek yang dimodifikasi
dari kuesioner kepribadian Eysenck / Modified short
form of thr Eysenk personality questionnaire (MS-
EPQ), yang kemudian dikumpulkan
JPSS HADS MS-EPQ
14 pertanyaan 7 pertanyaan 7 pertanyaan 6 pertanyaan
Menilai tingkat Menilai kecemasan Menilai depresi Menilai gangguan
stres kepribadian
(neurotisisme dan
keterbukaan)
Pada skala 5-grade Jawaban dinilai dari skor 0 - 3 Jawaban dinilai
Total Skor dari skor
7 tidak ada kecemasan/depresi 4, jelas
8 -10 sedikit cemas/depresi 3, cukup
11 ada kecemasan/ depresi 2, sedikit
1, tidak pernah
Total skor: 6-24
C : Compare
Pasien TMD dan Pasien sehat

Diperintahkan menanggapi email yang


dikirim dari komputer host,

apakah gigi mereka berada dalam kontak atau


tidak dengan email selama masa studi?

Mereka memeriksa kondisi kontak gigi tidak ada kontak gigi

kontak gigi selama fungsi lisan (berbicara,


menelan atau mengunyah)
pilih yang sesuai hyperlink pada
layar ponsel kontak gigi tidak terkait dengan fungsi
oral (menonton tv,baca buku, bekerja, dll)
Jika subjek tidak klik hyperlink
apapun dan tdk mengirim email 'tidak ada balasan' tercatat pada
dalam waktu 120 detik, komputer host
Email dikirim sebanyak 39 kali perhari dengan
interval 209 menit (Menghindari habituasi dan
mencegah perilaku antisipatif, perangkat lunak
diprogram untuk menambah atau mengurangi
interval acak antara 0 dan 9 menit) selama 10 hari
( 6 hari kerja dan 4 hari libur) mulai pukul 8:00-
21:00 total email yang dikirim 390
Gambar : Tampilan pada host komputer dari sistem elektronik.
Frekuensi fungsional dan non-fungsional kontak gigi atau tidak ada
kontak gigi yang ditampilkan.
dijumlahkan secara otomatis
O : Output

Jumlah email yang dikirim per subjek adalah


masing-masing 390.
Persentase email kembali dengan valid adalah 67,6%
pada pasien TMD dan 73,3% pada pasien sehat.
Frekuensi rata-rata dari kontak gigi non fungsional
selama 10 hari signifikan lebih tinggi pada pasien
dengan TMD 11,7% daripada di pasien sehat 6,9%; P
<000,1
Kontak gigi fungsional tidak berbeda signifikan
antara 2 kelompok 5,4% dan 7,8%; P = 0.358
Pasien dengan TMD memiliki signifikan lebih tinggi
frekuensi kontak gigi non-fungsional (35%) dari kontak
gigi fungsional 10,9%; P <005
Namun, tidak ada perbedaan seperti itu ditemukan di
pasien sehat (9,6% dan 13,5%; P> 005).
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara frekuensi
kontak gigi non fungsional pada hari kerja dan hari libur
13,1% dan 12,4%; P> 005 dipasien dengan TMD
Tidak ada perbedaan signifikan antara frekuensi kontak
gigi non-fungsional pada hari kerja dan hari 8,5% dan
6,0%; P> 005) dipasien sehat.
kontak gigi fungsional yang paling sering pada pukul
12:00 dan 19:00 pada kedua kelompok.
Skor JPSS, neurotisisme, ekstroversi, kecemasan dan
depresi tidak berbeda secara signifikan antara pasien
dengan TMD dan pasien sehat
Tidak ada JPSS, neurotisisme, ekstroversi,
kecemasan, dan skor depresi secara signifikan
berkorelasi dengan frekuensi kontak gigi non-
fungsional di kedua TMD dan kelompok kontrol.
Mengenai kegiatan sehari-hari, kontak gigi non-
fungsional terjadi paling sering ketika:
menggunakan komputer pribadi (20%)
menonton televisi (12%)
melakukan pekerjaan rumah tangga (11%) atau
'bekerja (11%)
Mengendarai kendaraan bermotor (misalnya kereta
api, bus atau mobil; 8%)
berjalan (7%)
memikirkan sesuatu (5%).
Kesimpulan

Bahwa kontak gigi non-fungsional sekitar 36 kali


lebih umum pada pasien dengan TMD daripada di
pasien sehat
Tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam
tingkat stress antara pasien dengan TMD dan pasien
yang sehat
Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara
kelompok untuk kegelisahan dan
depresi/neurotisisme dan ektroversi dan frekuensi
kontak gigi non-fungsional
Referensi

Baba K, Haketa T, Sasaki Y, Ohyama T, Clark GT.


Association between masseter muscle activity levels
recorded during sleep and signs and symptoms of
temporomandibular disorders in healthy young adults. J
Orofac Pain. 2005;19:226231.
Gesch D, Bernhardt O, Mack F, John U, Kocher T, Alte D.
Association of malocclusion and functional occlusion with
subjective symptoms of TMD in adults: results of the
Study of Health in Pomerania (SHIP). Angle Orthod.
2005;75:183190.
Nagamatsu-Sakaguchi C, Minakuchi H, Clark GT, Kuboki
T. Relationship between the frequency of sleep bruxism
and the prevalence of signs and symptoms of
temporomandibular disorders in an adolescent
population. Int J Prosthodont. 2008;21:292298.
Journal Critical

Kelebihan
Pengambilan sample secara acak dan ada kelompok
pembanding nya
Pada penelitian ini menggunakan fungsi email dari
telepon selular mereka pada harian dasar sehingga
kemungkinan email menjadi stressor tidak terlalu
tinggi.
Keandalan evaluasi juga didukung tidak hanya fakta
bahwa frekuensi kontak gigi fungsional meningkat
selama makan siang dan makan malam setiap hari
tetapi juga bahwa frekuensi dari kontak gigi
fungsional tidak berbeda antara dua kelompok.
Kekurangan
Penelitian ini tidak memiliki informasi tentang
durasi gigi kontak dan derajat kontraksi otot yang
terkait dengan kontak gigi
Adanya kemungkinan efek intervensi dari sistem
elektronik. Idealnya, efek tersebut harus dievaluasi
dengan menggunakan metode standar yang telah
terbukti keabsahannya
Critical Appraisal

Apakah hasil penelitian ini sudah valid ?


Valid, karena hasil penelitiannya diuji statistik untuk melihat adanya
korelasi
o Apakah hasilnya?
pasien dengan TMD memiliki kontak gigi 3 sampai 6 kali lebih non-
fungsional dari subyek yang sehat, yang menunjukkan bahwa non-
fungsional kontak gigi mungkin berhubungan dengan TMD. Tidak
ditemukan perbedaan yang signifikan antara kelompok untuk
stress,kegelisahan dan depresi/neurotisisme dan ektroversi dan
frekuensi kontak gigi non-fungsional
Apakah hasilnya dapat diterapkan pada pasien?
Bisa, karena dpt menambah pengetahuan bagi dokter gigi
tentang etiologi dan faktor predisposisi dari TMD yang nantinya
akan menentukan perawatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai