Anda di halaman 1dari 28

REFERAT

KEGAWATAN ORTHOPAEDI

Oleh :
Nur Annisa Kurnia
Emergency Orthopedic
Keadaan yang dapat mengancam jiwa dan
hilangnya fungsi dari organ tertentu di bidang
orthopaedi
Emergency Orthopedic

Mengancam
Mengancam jiwa (life
kelangsungan
threatening)
ekstremitas ( limb
threatening)
Emergency Orthopedic :
open fracture,
compartment syndrome,
dislokasi,
septic arthritis,
fat embolysm syndrom,
Open Fracture
Terdapat hubungan antara daerah yang fraktur
dengan dunia luar biasanya karena kulit di
atasnya sudah tidak intak
Resiko infeksi pada open fracture tinggi
Klasifikasi menurut Gustilo/Anderson
Tipe fraktur Deskripsi
I Kulit terbuka < 1 cm, bersih; paling mungkin lesi dalam
daripada luar; kontusio otot minimal, fraktur transversum
atau oblique yang sederhana
II Laserasi > 1 cm dengan kerusakan jaringan lunak luas, flap,
atau avulsi; kehancuran minimal sampai sedang; fraktur
transversum atau oblique pendek yang sederhana dengan
kominutif minimal
III Kerusakan jaringan lunak luas, termasuk otot, kulit dan
struktur neurovaskular;
IIIA Laserasi luas, mencakup tulang adekuat; fraktur segmental
IIIB Kerusakan jaringan lunak luas dengan terkupasnya periosteal
dan ekspos tulang, biasanya berhubungan dengan
kontaminasi luas
IIIC Cedera vaskular membutuhkan perbaikan
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Mechanism of Injury
Golden period Look : Kulit Intak
Terjadi pada tempat kotor atau bersih Feel : Nyeri, nadi, sensori bagian distal
Movement : range of movement,
krepitasi, false movement
Penatalaksanaan Awal
Life Saving : resusitasi sesuai ATLS (ABCD)
Cuci luka
Debridement dalam golden period (6jam)
Pembidaian dan imobilisasi
Antibiotik dan Analgetik
Pencegahan Tetanus
Komplikasi Open fracture
Infeksi
Klasifikasi fraktur terbuka, kondisi jaringan
lunak, tingkat kontaminasi dan ketelitian
debridement akan memiliki pengaruh pada
risiko infeksi. Pada fraktur terbuka (tipe III b
atau c),terutama pada tulang tibia membawa
risiko infeksi hingga 25-50%.
Soft tissue loss
Non union
Dislokasi

keadaan terpisahnya dua permukaan sendi


secara keseluruhan
klasifikasi

Dislokasi Dislokasi Dislokasi


Congenital Patologi Traumatic
Gejala Klinis
Adanya mati rasa atau tebal dan kesemutan pada
daerah persendian
Adanya rasa nyeri terutama bila sendi digunakan
atau di beri beban
Pergerakan dari sendi yang menjadi sangat
terbatas
Terdapat bengkak dan kebiruan atau memar pada
daerah persendian
Sendi terlihat tidak pada posisi sebenarnya,
adanya perubahan warna maupun bentuk
penatalaksanaan
Non Farmakologis

- Lakukan Reposisi segera

- Imobilisasi

- pembedahan

Farmakologis

pemberian obat anti inflamasi non-steroid untuk


mengurangi inflamasi dan nyeri pada sendi.
Kompartemen Sindrom
suatu kondisi dimana terjadi peningkatan
tekanan intertisial di dalam ruangan yang
terbatas, yaitu di dalam kompartemen
osteofasial yang tertutup. Ruangan
tersebut berisi otot, saraf dan pembuluh
darah.
penyebab
Penurunan volume kompartemen
Peningkatan tekanan struktur
compartemen
Peningkatan tekanan eksternal
Mekanisme Kompartemen Sindrom
Diagnosis
Anamnesa Pemeriksaan Fisik
Cari Penyebab : nyeri hebat setelah 1. Pain (nyeri),
kecelakaan, pemasangan gips, dll. 2. Pallor (pucat),
3. Pulselessness (tidak ada pulsasi),
4. Parasthesia (tidak ada rasa),
5. Paralysis (lumpuh),
6. Puffines (bengkak) dan
7. Poikilotermis.
Penatalaksanaan
Terapi Medikamentosa Terapi Non Medikamentosa
- Pada kasus gigitan ular berbisa, - Menempatkan kaki setinggi jantung
pemberian anti racun dapat menghambat - Pada kasus penurunan ukuran
perkembangan sindroma kompartemen. kompartemen, gips harus di buka dan
- Mengoreksi hipoperfusi dengan cairan pembalut kontriksi dilepas.
kristaloid dan produk darah. - Imobilisasi
- Pada peningkatan isi kompartemen,
diuretik dan pemakainan manitol dapat
mengurangi tekanan kompartemen.

Pembedahan
-fasciotomi
Insisi Tunggal
Insisi ganda
fasciotomy
Septic Arthritis
suatu proses inflamasi yang cepat merusak
kartilago hyalin artikular sehingga dapat
berakibat kehilangan fungsi sendi yang
ireversibel
Etiologi : Bakteri
Staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumoniae,dan
Streptococcus pyogenes
Faktor Predisposisi
faktor sistemik seperti usia tua,artritis
rheumatoid, diabetes melitus, pemakaian
obat imunosupresi, penyakit hati, alkoholisme,
penyakit hati kronik, malignansi, penyakit
ginjal kronik, memakai obat suntik, pasien
hemodialisis, transplantasi organ dan faktor
lokal seperti sendi prostetik, infeksi kulit,
operasi sendi, trauma sendi,osteoartritis.
Gejala Klinis
Demam yang mendadak
Malaise
Nyeri pada sendi yang terinfeksi
Penurunan ruang lingkup gerak sendi
Pembengkakan sendi yang terkena
Hangat di daerah sendi yang terkena
Terapi
Drainage
Antibiotik
Mobilisasi
operatif
Fat Emboli Syndrom
sebagai perubahan kompleks hemostasis yang
terjadi sebagai komplikasi yang jarang terjadi
pada patah tulang panggul dan atau tulang
panjang dan dengan manifestasi klinis
insufisiensi pernapasan akut.
Diagnosis
kriteria gurd 1 mayor + 4 minor
Kriteria Mayor Kriteria Minor
1. Petekhie axiler atau subkonjungtival. 1. Takikardi lebih dari 110 bpm
2. Terjadi sebentar saja (4 6 jam). 2. Demam lebih dari 38,5C.
3. Hipoksemia, PaO2 di bawah 60 3. Emboli tampak pada retina pada
mmHg. pemeriksaan fundoskopi.
4. Depresi saraf pusat yang tidak sesuai 4. Lemak terdeteksi pada urine.
dengan hipokseminya, dan edema 5. Penurunan hematokrit atau jumlah
pulmonal platelet yang mendadak dan tidak
diketahui penyebabnya.
6. Peningkatan LED atau viskositas
plasma.
7. Gumpalan lemak tampak pada
sputum.
Penatalaksanaan
tidak ada penatalaksanaan khusus

Oksigenasi dan ventilasi yang adekuat

Stabilisasi hemodinamik rehidrasi


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai