Anda di halaman 1dari 97

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


SATKER BALAI WILAYAH SUNGAI SULAWESI IV
Jl. Balaikota IV No. 1 Kota Kendari Telp/Fax (0401) 3122818 Kendari 9117 Sultra E-mail : bws4_kendari@yahoo.co.id

ALIH TEKNOLIGI
(SID KERUSAKAN PANTAI KABUPATEN
WAKATOBI
PROVINSI SULAWESI TENGGARA)

TAHUN
2017
IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN
KERUSAKAN PANTI
Penilaian Kerusakan Pantai

Kriteria kerusakan pantai yang dipergunakan ada tiga macam yaitu (Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor
08/SE/M/2010) dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/PRT/M/2010 tentang Pedoman Pengaman
Pantai
1.Kriteria kerusakan lingkungan pantai,
2.Kriteria erosi/abrasi dan kerusakan bangunan, dan
3.Kriteria sedimentasi.
Koefisien
Jenis Kerusakan bobot
Skala
No Jenis pemanfaatan ruang tingkat
kepentingan
kepenting
Erosi an
Tingkat 1 Konservasi warisan dunia (seperti pura Tanah Lot) Internasional 2
No. Pariwisata yang mendatangkan devisa, tempat ibadah, tempat
Kerusakan Lingku
Sedimentasi usaha, industri, fasilitas pertahanan dan keamanan, daerah Kepentingan
2 1,75
ngan perkotaan, jalan negara, bandara udara, pelabuhan, pulau- Negara
Abrasi pulau terluar
Pariwisata yang mendatangkan devisa, tempat ibadah, tempat
Kepentingan
3 usaha, industri, fasilitas pertahanan dan keamanan, daerah 1,5
Provinsi
perkotaan, jalan provinsi, bandara udara, pelabuhan
1. R (Ringan) 50 25 50
Pariwisata yang mendatangkan devisa, tempat ibadah, tempat
Kepentingan
4 usaha, industri, fasilitas pertahanan dan keamanan, daerah 1,25
Kabupaten/Kota
2. S (Sedang) 100 50 100 perkotaan, jalan kabupaten, bandara udara, pelabuhan

Kepentingan lokal
3. B (Berat) 150 75 150 terkait dengan
5 Pemukiman, pasar desa, jalan desa, tempat ibadah penduduk dan 1
kegiatan
perekonomian
4. AB (Amat Berat) 200 100 200
Kepentingan lokal
Lahan pertanian (perkebunan, persawahan dan pertambakan
6 terkait dengan 0,75
rakyat)
pertanian
ASB (Amat Sangat
5. 250 125 250 Tidak ada
Berat) 7
Lahan tidak dimenfaatkan dan tidak berdampak ekonomis kepentingan
0,5
dan lingkungan tertentu dan tidak
berdampak

Bobot Tingkat Kerusakan Bobot Tingkat Kepentingan


Permasalahan Pantai
Permasalahan Umum
Desa/ Kelurahan
P aKecamatan
n t a i ( WKondisi
a danh Permasalahan
a ) Pantai Potensi Dampak
Berpotensi menyebabkan kerugian material
> 10 rumah berada di sempadan pantai dalam terjangkau
bahkan korban jiwa manusia dengan tingkat
gelombang badai
potensi dampak amat sangat berat
Lokasi penambangan berada pada jarak < 100 m dilakukan menurunnya kualitas perlindungan alami gumuk
dengan alat tradisional pasir dengan tingkat potensi dampak amat berat
Perairan terlihat keruh, kandungan sampah/minyak sedang menurunnya kualitas pantai dengan tingkat
dan tidak ada bau potensi dampak ringan
Ketebalan (hutan) mangrove masih < 10 meter , kondisi menurunnya kualitas hujan/mangrove dengan
tanaman jarang potensi dampak amat sangat berat
Desa Koroe onowa Wangi-wangi Terganggunya aktivitas masyarakat dan
kesehatan lingkungan akibat genangan air di
Saluran drainase lokasi penuh pada saat terjadi rob
pemukiman penduduk dengan sekala dampak
ringan
berpotensi menyebabkan perubahan garis pantai
Pantai mundur 1 m/tahun sampai dengan 2 m/tahun dengan tingkat potensi dampak berat
Berpotensi menyebabkan kerugian material
Bangunan sedah rusak parah dan membahayakan bahkan korban jiwa manusia dengan tingkat
lingkungan potensi dampak amat sangat berat
Berpotensi menyebabkan kerugian material
1 rumah sampai dengan 5 rumah berada di sempadan
bahkan korban jiwa manusia dengan tingkat
pantai, tidak terjangkau gelombang badai
potensi dampak ringan
berpotensi menyebabkan perubahan garis pantai
Desa Waha Induk Wangi-wangi Pantai mundur < 1 m/tahun
dengan tingkat potensi dampak sedang
Berpotensi menyebabkan kerugian material
Bangunan masih dapat berfungsi baik diatas 75 % bahkan korban jiwa manusia dengan tingkat
potensi dampak ringan
Berpotensi menyebabkan perubahan garis pantai
Desa Wapiapia Wangi-wangi Garis pantai maju mundur, tetapi masih stabil dinamis
dengan tingkat potensi dampak ringan
Permasalahan Pantai
Permasalahan Umum
Pantai(Matahora)
Desa/ Kelurahan Kecamatan Kondisi dan Permasalahan Pantai

> 10 rumah berada di sempadan pantai dalam


Potensi Dampak
Berpotensi menyebabkan kerugian material
bahkan korban jiwa manusia dengan tingkat
terjangkau gelombang badai
potensi dampak amat sangat berat
menurunnya kualitas perlindungan alami
Lokasi penambangan berada pada jarak < 100 m
gumuk pasir dengan tingkat potensi dampak
dilakukan dengan alat tradisional
amat berat
Perairan pantai terlihat keruh, sedikit sampah dan menurunnya kualitas pantai dengan tingkat
tidak ada bau potensi dampak ringan
Desa Matahora Wangi-wangi Terganggunya aktivitas masyarakat dan
Tiggi genangan di jalan antara 0 cm sampai dengan 20
kesehatan lingkungan akibat genangan air
cm pada skala sedang (paling tidak satu jalur jalan
di pemukiman penduduk dengan sekala
utama tergenang
dampak berat
berpotensi menyebabkan perubahan garis
Pantai mundur 1 m/tahun sampai dengan 2 m/tahun
pantai dengan tingkat potensi dampak berat
Berpotensi menyebabkan kerugian material
Bangunan sudah rusak parah dan membahayakan
bahkan korban jiwa manusia dengan tingkat
lingkungan
potensi dampak amat sangat berat
berpotensi menyebabkan peruabhan garis
Desa Matahora Wangi-wangi Garis pantai maju mundur, tetapi masih stabil dinamis pantai dengan tingkat potensi dampak
ringan
Perairan pantai terlihat keruh, sedikit sampah dan Menurunnya kualitas perairan pantai
tidak ada bau dengan potensi dampak ringan
Desa Matahora Wangi-wangi Berpotensi menyebabkan perubahan garis
Garis pantai maju mundur, tetapi masih stabil dinamis pantai dengan tingkat potensi dampak
ringan
Kerusakan pada areal pertanian
Areal berada pada pantai yang tidak mudah tererosi,
(perkebunan, persawahan & pertambakan)
lokasa 0 m sampai dengan 100 m
dengan potensi dampak ringan
Ketebalan (hutan) mangrove masih 30 meter sampai menurunnya kualitas hutan/tanaman
Desa Matahora Wangi-wangi
dengan 50 meter, kondisi tanaman jarang mangrove dengan potensi dampak ringan
Berpotensi menyebabkan perubahan garis
Garis pantai maju mundur, tetapi masih stabil dinamis pantai dengan tingkat potensi dampak
ringan
Permasalahan Pantai
Permasalahan Umum
Desa/ Kelurahan Pantai(Kapota)
Kecamatan Kondisi dan Permasalahan Pantai Potensi Dampak
Berpotensi menyebabkan kerugian material
> 10 rumah berada di sempadan pantai dalam terjangkau
bahkan korban jiwa manusia dengan tingkat
gelombang badai
potensi dampak amat sangat berat
Menurunnya kualitas perlindungan alami
Lokasi penambangan berada pada jarak < 100 m dilakukan
kawasan gumuk pasir dengan potensi dampak
dengan alat tradisional
amat berat
Perairan terlihat keruh, kandungan sampah/minyak sedang Menurunnya kualitas perairan pantai dengan
dan tidak ada bau potensi dampak ringan
Terganggunya aktivitas masyarakat dan
Desa Kapota Utara Wangi-wangi Selatan
kesehatan lingkungan akibat genangan air di
Saluran drainase lokasi penuh pada saat terjadi rob
pemukiman penduduk dengan sekala dampak
ringan
Berpotensi menyebabkan perubahan garis pantai
Pantai mundur < 1 m/tahun
dengan tingkat potensi dampak sedang
Berpotensi menyebabkan kerugian material
Bangunan sedah rusak parah dan membahayakan bahkan korban jiwa manusia akibat rusaknya
lingkungan bangunan pengaman pantai dengan tingkat
potensi dampak amat sangat berat
Berpotensi menyebabkan kerugian material
> 10 rumah berada di sempadan pantai dalam terjangkau
bahkan korban jiwa manusia dengan tingkat
gelombang badai
potensi dampak amat sangat berat
Menurunnya kualitas perlindungan alami
Lokasi penambangan berada pada jarak < 100 m dilakukan
kawasan gumuk pasir dengan potensi dampak
dengan alat tradisional
amat berat
Desa Kapota Utara Wangi-wangi Selatan Perairan pantai terlihat keruh, sedikit sampah dan tidak Menurunnya kualitas perairan pantai dengan
ada bau potensi dampak sedang
berpotensi menyebabkan perubahan garis pantai
Pantai mundur < 1 m/tahun
degan dampak sedang
Kerusakan bangunan (bangunan dapat berupa
Bangunan berfungsi tinggal 20 % sampai dengan 50 % dan
jalan, rumah, bangunan pelindung pantai dsb)
membahayakan lingkungan
dengan potensi dampak amat berat
Resume Penilaian Kerusakan
PCoastal
an Cell t a iDesa/ Kelurahan Kecamatan
Bobot
Akhir
Prioritas Rekomendasi Parameter Penentu

Kerusakan Lingkungan dan tingkat


Pias CC - 2A Desa Matahora Wangi-wangi 312,5 A Amat sangat diutamakan Kepentingannya : Kerusakan pada
pemukiman dan fasilitas umum.

Kerusakan Lingkungan dan tingkat


Pias CC - 5A Desa Koroe onowa Wangi-wangi 312,5 A Amat sangat diutamakan Kepentingannya : Kerusakan pada
pemukiman dan fasilitas umum.

Kerusakan Lingkungan dan tingkat


Pias CC - 11A Desa Kapota Utara Wangi-wangi 312,5 A Amat sangat diutamakan Kepentingannya : Kerusakan pada
pemukiman dan fasilitas umum.

Contoh table di atas memperlihatkan bahwa hasil penilaian pantai dengan rekomendasi mendesak
atau bernilai A adalah pias pantai CC-2A (pantai Matahora), CC-5A (pantai Waha), dan CC-11A
(pantai Kapota). Oleh sebab itu, dalam studi ini yang dilakukan survey detail untuk perencanaan
detail pengaman pantai adalah pantai Matahora, pantai Waha, dan pantai Kapota.
DATA PENDUKUNG
BAGAN ALUR DESIGN PERENCANAAN
P E L I N D U N G PA N TA I
PENGERTIAN ANGIN

Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi
dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya.

Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai sehingga menjadi lebih ringan dan naik ke
atas. Konsekuensinya, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara
dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara
menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah.

Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara
panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
JENIS-JENIS ANGIN

Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari
dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00 di daerah pesisir pantai. Sinar matahari memanasi laut lebih
lambat daripada daratan. Ketika suhu permukaan daratan meningkat pada siang hari, udara di atas
permukaan darat naik pula akibat konduksi. Tekanan udara di atas daratan menjadi lebih rendah karena
panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin. Akibatnya
terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke daratan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan
terjadinya angin laut, dimana kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan lautan.
Namun, jika ada angin lepas pantai yang lebih kencang dari 8 km/jam, maka angin laut tidak terjadi.

Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam
hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00 di daerah pesisir pantai. Pada malam hari daratan menjadi
dingin lebih cepat daripada lautan. Akibatnya perbedaan suhu yang menyebabkan terjadinya angin laut
lambat laun hilang dan sebaliknya muncul perbedaan tekanan yang berlawanan karena tekanan udara di
atas lautan yang lebih panas itu menjadi lebih rendah daripada daratan, sehingga terjadilah angin darat,
khususnya bila angin pantai tidak cukup kuat untuk melawannya.
JENIS-JENIS ANGIN

Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua Asia
lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan
udara rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang
menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asia.
Untuk indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim
barat daya di belahan bumi utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka
angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu di indonesia terjadi musim
kemarau, kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya.

Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan),
yaitu musim kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim
kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim
penghujan.
Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu : Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan
terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.

Angin Munson dibagi menjadi 2, yaitu Munson Barat atau dikenal dengan Angin Musim
Barat dan Munson Timur atau dikenal dengan Angin Musim Timur
SUMBER DATA ANGIN

Satelit Isntasi Terkait


ECMWF BMKG
Pengukuran Bandar Udara
Langsung Dan lain-lain
DISTRIBUSI ANGIN MUSOM BARAT DAN TIMUR

MUSON BARAT

MUSON TIMUR
DISTRIBUSI KECEPATAN ANGIN

KETERANGAN
1/ 7 U(10) : Kecepatan angin pada elevasi 10 m (m/s)
10 U(z) : Kecepatan angin pada ketinggian pengukuran
U 10 U z (m/s)
z z : Ketinggian pengukuran (m).
KOREKSI DATA ANGIN AKIBAT KETINGGIAN PENGUKURAN

1/ 7
10
U (10) L U ( y )
y

Dimana :
U(10)L = kecepatan angin pada ketinggian 10 meter
di
atas tanah (land)
U(y) = keceptan angin pada ketinggian y meter
y = ketinggian pengukuran
KOREKSI DATA ANGIN AKIBAT EFEK LOKASI
KOREKSI DATA ANGIN AKIBAT PERBEDAAN TEMPERATUR AIR
LAUT DAN UDARA
TEGANGAN GESEK ANGIN

1, 23
U A 0,71U W

U w RT .RL .U (10)

Dimana Uw, RT, RL dan U(10), masing-masing adalah kecepatan


angin di laut, koreksi akibat efek lokasi, koreksi akibat efek
temperatur dan kecepatan angin pada ketinggian 10 m di atas
permukaan tanah.
ANGIN DI LOKASI STUDI
Rata-rata tinggi gelombang berdasarkan arah
Presentasi kejadian gelombang menurut datangnya
arah datangnya Rata-Rata Kecepatan Angin
Arah Data
(m/s)
Kecepatan angin (m/s) 0 1465 2762,00
Data Persentase (%)
Dari Sampai 45 774 2081,00
0 2 3734 17,04 90 1449 3184,00
2 4 8487 38,73 135 9738 5024,00
4 6 6573 29,99 180 2133 3443,00
225 1562 2637,00
6 8 2925 13,35
270 2349 2865,00
8 10 197 0,90 315 2446 2774,00
Jumlah 21916 100 Jumlah 21916

Tumpang susun mawar angin


dengan peta lokasi studi
FETCH

Fetch adalah jarak seret


gelombang dari daerah
pembangkitan sampai ke
pantai yang ditinjau, namun
dalam aplikasi secara umum
diambil fetch sama dengan
jarak antara suatu daratan ke
daratan yang disebelahnya
yang terpisahkan oleh
perairan.

X i cos
FEf
cos
FETCH EFEKTIF DI LOKASI STUDI

Fetch efektif di lokasi studi


masing-masing arah
No Arah Fetch Efektif (km)
1 Utara 69,24
2 Timur Laut 193,08
3 Timur 164,06
4 Tenggara 39,11
5 Selatan 10,04

Fetch di lokasi studi


DURASI ANGIN

Lama hembus atau durasi angin ditentukan berdasarkan lama badai yang terjadi. Berdasarkan
hasil studi model distribusi kecepatan angin pada saat badai di Indonesia Wilayah Barat (Surya ,
2002); Indonesia Wilayah Tengah (Thambas, 2003) dan Indonesia Wilayah Timur (Hendri Edi, 2004),
badai yang terjadi di Indonesia pada umumnya hanya berkisar 9 jam dengan distribusi kecepatan
angin sebagai berikut:

- tiga jam pertama : 60 sd 70 % Umaks

- tiga jam kedua : 100 % Umaks

- tiga jam terakhir : 60 sd 70 % Umaks

Kesimpulan penting dari studi tersebut adalah: peramalan tinggi gelombang dengan distribusi
kecepatan angin seperti di atas, hasilnya setara dengan peramalan tinggi gelombang menggunakan
Umaks dengan lama hembus sekitar 4 sd 5 jam.
1.GELOMBANG LAUT DALAM

Pengertian Gelombang
Gelombang laut dapat didefinisikan sebagai proses gerakan naik turunnya molekul air
laut, membentuk puncak dan lembah pada lapisan permukaan air laut atau
pergerakan naik dan turunnya air laut dengan arah tegak lurus permukaan air laut
yang membentuk kurva / grafik sinusoidal.

Pembangkit Gelombang
Gelombang laut dapat disebabkan oleh Angin (gelombang angin), Gaya tarik menarik
bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut), Gempa vulkanik atau tektonik di
dasar laut (gelombang tsunami) dan Gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal
dan sebagainya.
METODE PERAMALAN GELOMBANG

Besarnya tinggi dan periode gelombang tergantung pada : kecepatan angin, lama
angin berhembus dan panjang fetch.
GELOMBANG

Presentasi kejadian gelombang menurut Rata-rata tinggi gelombang berdasarkan


arah datangnya arah datangnya
Arah Jumlah Data Persentase (%) Rata-Rata Tinggi
Arah Data
Gelombang (m)
0 2360 10,77
0 2360 0.311
45 2489 11,36 45 2489 0.261
90 2177 9,93 90 2177 0.309
135 12656 57,74 135 12656 0.656
180 322 1,47 180 322 0.357
225 382 1,74 225 382 0.332
270 636 2,90 270 636 0.350
315 896 0.315
315 896 4,09
Jumlah 21918
Jumlah 21918 100

Tumpang susun mawar gelombang


dengan peta lokasi studi
KALA ULANG GELOMBANG

Utara Timur Laut Timur Tenggara Selatan


KALA
ULANG H T H T H T H T H T
2 0,74 5,53 0,59 4,99 0,67 5,33 1,48 7,9 0,53 4,72
5 1,07 6,65 0,84 6,02 0,93 6,23 1,71 8,61 0,67 5,47
10 1,29 7,39 1 6,71 1,1 6,83 1,87 9,08 0,77 5,97
25 1,56 8,32 1,2 7,57 1,32 7,58 2,06 9,67 0,88 6,59
50 1,77 9,02 1,35 8,21 1,48 8,14 2,21 10,11 0,97 7,05
100 1,97 9,7 1,5 8,85 1,64 8,69 2,35 10,55 1,06 7,51

Tinggi dan kedalaman gelombang Tinggi dan kedalaman gelombang


pecah di pias CC-1 Pulau Bukori pecah di pias CC-2 Pulau Bukori
Arah Arah
No Gelombang Pecah Gelombang
U TL No
Pecah U TL T TG
1 Hb (m) 2,39 1,56
2 Db (m) 3 2 1 Hb (m) 1,9 1,83 1,88 1,75
2 Db (m) 2,55 2,35 2,5 2,25

Tinggi dan kedalaman gelombang Tinggi dan kedalaman gelombang


pecah di pias CC-3 Pulau Bukori pecah di pias CC-4 Pulau Bukori
Arah Arah
Gelombang No Gelombang Pecah
No S
Pecah T TG S
1 Hb (m) 1,17
1 Hb (m) 1,69 3,105 1,29
2 Db (m) 1,5
2 Db (m) 2,1 4,05 1,75
PEMILIHAN KALA ULANG GELOMBANG (Yuwono, 1996)

Gelombang Rencana
No Jenis Struktur Bangunan
Jenis Gelombang Kala ulang (tahun)
Struktur Fleksibel
a. Resiko rendah 5 10
1 b. Resiko sedang Hs, (H33) 10 100
c. Resiko tinggi 100 1000
Struktur Semi Kaku
a. Resiko rendah 5 10
2 b. Resiko sedang H10 H1 10 100
c. Resiko tinggi 100 1000
Struktur Kaku
a. Resiko rendah 5 10
3 b. Resiko sedang H1 - Hmaks 10 100
c. Resiko tinggi 100 1000
DEFORMASI GELOMBANG
Apabila pantai relatif datar (CERC, 1984) maka tinggi gelombang pecah dapat ditentukan
dengan formula:
Hb = 0,78 ds
Dengan:
Hb = Tinggi gelombang pecah (m)
ds = Kedalaman air di lokasi bangunan (m)
Dengan demikian tinggi gelombang rencana (HD) dapat ditentukan dengan rumus:
Untuk gelombang pecah di lokasi bangunan tembok laut:
HD = Hb

Untuk gelombang tidak pecah dilokasi bangunan laut:


HD = Ho KD KR KS

Keterangan:
HD = tinggi gelombang rencana (m)
Hb = tinggi gelombang pecah di lokasi bangunan (m)
Ho = tinggi gelombang di laut dalam (m)
KD = koefisien difraksi (jika mengalami proses ini)
KR = koefisien refraksi Hubungan antara (Hb/ds) versus (ds/gT

K = koefisien shoaling
TINGGI GELOMBANG SEBAGAI FUNGSI KEDALAMAN AIR
Elevasi Dasar Tanah (MSL = 0.0) Ho Hi Hb HD
2.40 2.06 3.36 0.08 0.078
2.30 2.06 2.82 0.16 0.156
2.20 2.06 2.55 0.23 0.234
2.10 2.06 2.38 0.31 0.312
2.00 2.06 2.25 0.39 0.390
1.90 2.06 2.15 0.47 0.468
1.80 2.06 2.08 0.55 0.546
1.70 2.06 2.01 0.62 0.624
1.60 2.06 1.96 0.70 0.702
1.50 2.06 1.91 0.78 0.780
1.40 2.06 1.87 0.86 0.858
1.30 2.06 1.83 0.94 0.936
1.20 2.06 1.80 1.01 1.014
1.10 2.06 1.77 1.09 1.092
1.00 2.06 1.75 1.17 1.170
0.90 2.06 1.73 1.25 1.248
0.80 2.06 1.71 1.33 1.326
0.70 2.06 1.69 1.40 1.404
0.60 2.06 1.67 1.48 1.482
0.50 2.06 1.66 1.56 1.560
0.40 2.06 1.64 1.64 1.638
0.30 2.06 1.63 1.72 1.716
0.20 2.06 1.62 1.79 1.794
0.10 2.06 1.61 1.87 1.872
0.00 2.06 1.60 1.95 1.950
-0.10 2.06 1.59 2.03 2.028
-0.20 2.06 1.58 2.11 2.106
-0.30 2.06 1.58 2.18 2.184
2. BATHIMETRI DAN TOPOGRAFI

Tujuan Survei Bathimetri


Pekerjaan survei bathimetri dilakukan untuk mendapatkan kontur batimetri perairan yang menjadi
obyek kajian. Survei bathimetri atau sering juga disebut Sounding/Pemeruman dilakukan untuk
mengukur dan mengamati kedalaman air dengan menggunakan alat ukur kedalaman, sehingga dapat
diperoleh gambaran mengenai formasi dasar laut, posisi-posisi batu besar ataupun posisi bendabenda
yang dapat berpengaruh terhadap deformasi gelombang dan arus. Peta bathimetri hasil pengukuran
akan disajikan dengan skala 1:1500, dengan interval kontur 1 meter

Tujuan Survei Topografi


Survei ini dilakukan untuk mendapatkan peta rupa bumi di bagian daratan Pulau Bukori. Peta yang
akan dihasilkan adalah berukuran skala 1:2000 atau 1:1000. Metode pengukuran yang digunakan
adalah teresterial. Elevasi lahan diikatkan terhadap muka air terendah hasil analisa pasang surut dan
posisinya diikatkan terhadap koordinat global.
CONTOH HASIL ANALISA DATA BATHIMERTI
PANTAI WAHA
Contoh Hasil
Index Data
Time Depth Temperature Position
1 20/03/2017 13.41 1.1 m 30.3 C 51 M 558707 9419772
2 20/03/2017 13.42 1.3 m 30.2 C 51 M 558767 9419846
3 20/03/2017 13.43 1.1 m 30.2 C 51 M 558855 9419893
4 20/03/2017 13.44 1.7 m 30.1 C 51 M 558794 9419968
5 20/03/2017 13.44 1.3 m 29.8 C 51 M 558712 9420037
6 20/03/2017 13.45 6.2 m 29.7 C 51 M 558641 9420106
7 20/03/2017 13.46 129.3 m 29.5 C 51 M 558557 9420156
8 20/03/2017 13.47 121.8 m 29.3 C 51 M 558585 9420074
9 20/03/2017 13.47 1.3 m 29.2 C 51 M 558652 9420005
10 20/03/2017 13.48 21.2 m 29.0 C 51 M 558715 9419919
11 20/03/2017 13.49 1.3 m 29.0 C 51 M 558764 9419831
12 20/03/2017 13.50 20.5 m 29.2 C 51 M 558680 9419839
13 20/03/2017 13.50 32.1 m 29.3 C 51 M 558593 9419890
14 20/03/2017 13.51 2.3 m 29.2 C 51 M 558509 9419947
15 20/03/2017 13.52 133.5 m 29.0 C 51 M 558423 9419955
16 20/03/2017 13.53 11.4 m 28.9 C 51 M 558500 9419877
17 20/03/2017 13.53 28.3 m 28.9 C 51 M 558576 9419818
18 20/03/2017 13.54 15.0 m 28.9 C 51 M 558612 9419753
19 20/03/2017 13.55 29.7 m 28.9 C 51 M 558516 9419792
20 20/03/2017 13.56 12.1 m 29.0 C 51 M 558417 9419813
21 20/03/2017 13.56 73.8 m 28.9 C 51 M 558325 9419852
22 20/03/2017 13.57 131.5 m 28.8 C 51 M 558289 9419819
23 20/03/2017 13.58 3.4 m 28.7 C 51 M 558359 9419747
24 20/03/2017 13.58 28.0 m 28.7 C 51 M 558425 9419671
25 20/03/2017 13.59 20.8 m 28.8 C 51 M 558402 9419643
26 20/03/2017 14.00 1.4 m 28.8 C 51 M 558310 9419684
27 20/03/2017 14.01 1.4 m 28.8 C 51 M 558217 9419725
28 20/03/2017 14.01 152.3 m 28.7 C 51 M 558123 9419748
29 20/03/2017 14.02 128.3 m 28.6 C 51 M 558169 9419654
30 20/03/2017 14.03 1.4 m 28.5 C 51 M 558221 9419569
dst
CONTOH HASIL ANALISA DATA TOPOGRAFI
PANTAI WAHA Contoh Hasil
Patok Tinggi
Alat (m) Data
Target
Bacaan Sudut
Horison
tal Vertikal X (M)
Koordinat
Y (M) Z (M)

311,41 -
P00(BM) 9419738.442900
1,376 1,88 3895 83,403818 558751.277825 0.124555

311,41 -
P00(BM) 9419738.442900
1,376 1,88 3895 83,403818 558751.277825 0.124555

311,41 -
P00(BM) 9419738.442900
1,376 1,88 3895 83,403818 558751.277825 0.124555

311,41 -
P00(BM) 9419738.442900
1,376 1,88 3895 83,403818 558751.277825 0.124555

317,47 -
P00(BM) 9419733.719466
1,376 1,88 3546 96,361668 558757.027390 1.758788

0,0123 -
558663.234911 9419687.832024
P001 1,49 1,88 73 89,172877 1.845171

0,0123 -
558662.532300 9419674.077271
P001 1,49 1,88 73 89,172877 2.815324

0,0123 -
558662.532300 9419674.077271
P001 1,49 1,88 73 89,172877 2.815324

0,0123 -
558662.532300 9419674.077271
P001 1,49 1,88 73 89,172877 2.815324

287,08 -
558662.532300 9419674.077271
P001 1,49 1,88 0585 90,423817 2.815324

359,59 -
558633.244101 9419693.237286
P002 1,42 1,88 5682 89,245926 0.383123

359,59 -
558633.244101 9419693.237286
P002 1,42 1,88 5682 89,245926 0.383123

359,59 -
558633.244101 9419693.237286
P002 1,42 1,88 5682 89,245926 0.383123

359,59 -
558633.244101 9419693.237286
P002 1,42 1,88 5682 89,245926 0.383123

261,54 -
558663.915773 9419693.237286
P002 1,42 1,88 1543 81,181532 0.623592

359,57 -
558617.732113
P003 1,54 1,3 1855 90,535356 9419682.921254 1.963087

265,40 -
P003 1,54 1,3 0733 87,320281 558616.937806 9419690.172389 2.784195
CONTOH HASIL ANALISA DATA BATHIMERTI
PANTAI MATAHORA
Contoh Hasil
Index Data
Time Depth Temperature Position
1 20/03/2017 13.41 1.1 m 30.3 C 51 M 558707 9419772
2 20/03/2017 13.42 1.3 m 30.2 C 51 M 558767 9419846
3 20/03/2017 13.43 1.1 m 30.2 C 51 M 558855 9419893
4 20/03/2017 13.44 1.7 m 30.1 C 51 M 558794 9419968
5 20/03/2017 13.44 1.3 m 29.8 C 51 M 558712 9420037
6 20/03/2017 13.45 6.2 m 29.7 C 51 M 558641 9420106
7 20/03/2017 13.46 129.3 m 29.5 C 51 M 558557 9420156
8 20/03/2017 13.47 121.8 m 29.3 C 51 M 558585 9420074
9 20/03/2017 13.47 1.3 m 29.2 C 51 M 558652 9420005
10 20/03/2017 13.48 21.2 m 29.0 C 51 M 558715 9419919
11 20/03/2017 13.49 1.3 m 29.0 C 51 M 558764 9419831
12 20/03/2017 13.50 20.5 m 29.2 C 51 M 558680 9419839
13 20/03/2017 13.50 32.1 m 29.3 C 51 M 558593 9419890
14 20/03/2017 13.51 2.3 m 29.2 C 51 M 558509 9419947
15 20/03/2017 13.52 133.5 m 29.0 C 51 M 558423 9419955
16 20/03/2017 13.53 11.4 m 28.9 C 51 M 558500 9419877
17 20/03/2017 13.53 28.3 m 28.9 C 51 M 558576 9419818
18 20/03/2017 13.54 15.0 m 28.9 C 51 M 558612 9419753
19 20/03/2017 13.55 29.7 m 28.9 C 51 M 558516 9419792
20 20/03/2017 13.56 12.1 m 29.0 C 51 M 558417 9419813
21 20/03/2017 13.56 73.8 m 28.9 C 51 M 558325 9419852
22 20/03/2017 13.57 131.5 m 28.8 C 51 M 558289 9419819
23 20/03/2017 13.58 3.4 m 28.7 C 51 M 558359 9419747
24 20/03/2017 13.58 28.0 m 28.7 C 51 M 558425 9419671
25 20/03/2017 13.59 20.8 m 28.8 C 51 M 558402 9419643
26 20/03/2017 14.00 1.4 m 28.8 C 51 M 558310 9419684
27 20/03/2017 14.01 1.4 m 28.8 C 51 M 558217 9419725
28 20/03/2017 14.01 152.3 m 28.7 C 51 M 558123 9419748
29 20/03/2017 14.02 128.3 m 28.6 C 51 M 558169 9419654
30 20/03/2017 14.03 1.4 m 28.5 C 51 M 558221 9419569
dst
CONTOH HASIL ANALISA DATA TOPOGRAFI

PANTAI MATAHORA Contoh Hasil


Patok Tinggi
Alat (m) Data
Target
Bacaan Sudut
Horison
tal Vertikal X (M)
Koordinat
Y (M) Z (M)

311,41 -
P00(BM) 9419738.442900
1,376 1,88 3895 83,403818 558751.277825 0.124555

311,41 -
P00(BM) 9419738.442900
1,376 1,88 3895 83,403818 558751.277825 0.124555

311,41 -
P00(BM) 9419738.442900
1,376 1,88 3895 83,403818 558751.277825 0.124555

311,41 -
P00(BM) 9419738.442900
1,376 1,88 3895 83,403818 558751.277825 0.124555

317,47 -
P00(BM) 9419733.719466
1,376 1,88 3546 96,361668 558757.027390 1.758788

0,0123 -
558663.234911 9419687.832024
P001 1,49 1,88 73 89,172877 1.845171

0,0123 -
558662.532300 9419674.077271
P001 1,49 1,88 73 89,172877 2.815324

0,0123 -
558662.532300 9419674.077271
P001 1,49 1,88 73 89,172877 2.815324

0,0123 -
558662.532300 9419674.077271
P001 1,49 1,88 73 89,172877 2.815324

287,08 -
558662.532300 9419674.077271
P001 1,49 1,88 0585 90,423817 2.815324

359,59 -
558633.244101 9419693.237286
P002 1,42 1,88 5682 89,245926 0.383123

359,59 -
558633.244101 9419693.237286
P002 1,42 1,88 5682 89,245926 0.383123

359,59 -
558633.244101 9419693.237286
P002 1,42 1,88 5682 89,245926 0.383123

359,59 -
558633.244101 9419693.237286
P002 1,42 1,88 5682 89,245926 0.383123

261,54 -
558663.915773 9419693.237286
P002 1,42 1,88 1543 81,181532 0.623592

359,57 -
558617.732113
P003 1,54 1,3 1855 90,535356 9419682.921254 1.963087

265,40 -
P003 1,54 1,3 0733 87,320281 558616.937806 9419690.172389 2.784195
CONTOH HASIL ANALISA DATA BATHIMERTI
PANTAI KAPOTA
Contoh Hasil
Index Data
Time Depth Temperature Position
1 20/03/2017 13.41 1.1 m 30.3 C 51 M 558707 9419772
2 20/03/2017 13.42 1.3 m 30.2 C 51 M 558767 9419846
3 20/03/2017 13.43 1.1 m 30.2 C 51 M 558855 9419893
4 20/03/2017 13.44 1.7 m 30.1 C 51 M 558794 9419968
5 20/03/2017 13.44 1.3 m 29.8 C 51 M 558712 9420037
6 20/03/2017 13.45 6.2 m 29.7 C 51 M 558641 9420106
7 20/03/2017 13.46 129.3 m 29.5 C 51 M 558557 9420156
8 20/03/2017 13.47 121.8 m 29.3 C 51 M 558585 9420074
9 20/03/2017 13.47 1.3 m 29.2 C 51 M 558652 9420005
10 20/03/2017 13.48 21.2 m 29.0 C 51 M 558715 9419919
11 20/03/2017 13.49 1.3 m 29.0 C 51 M 558764 9419831
12 20/03/2017 13.50 20.5 m 29.2 C 51 M 558680 9419839
13 20/03/2017 13.50 32.1 m 29.3 C 51 M 558593 9419890
14 20/03/2017 13.51 2.3 m 29.2 C 51 M 558509 9419947
15 20/03/2017 13.52 133.5 m 29.0 C 51 M 558423 9419955
16 20/03/2017 13.53 11.4 m 28.9 C 51 M 558500 9419877
17 20/03/2017 13.53 28.3 m 28.9 C 51 M 558576 9419818
18 20/03/2017 13.54 15.0 m 28.9 C 51 M 558612 9419753
19 20/03/2017 13.55 29.7 m 28.9 C 51 M 558516 9419792
20 20/03/2017 13.56 12.1 m 29.0 C 51 M 558417 9419813
21 20/03/2017 13.56 73.8 m 28.9 C 51 M 558325 9419852
22 20/03/2017 13.57 131.5 m 28.8 C 51 M 558289 9419819
23 20/03/2017 13.58 3.4 m 28.7 C 51 M 558359 9419747
24 20/03/2017 13.58 28.0 m 28.7 C 51 M 558425 9419671
25 20/03/2017 13.59 20.8 m 28.8 C 51 M 558402 9419643
26 20/03/2017 14.00 1.4 m 28.8 C 51 M 558310 9419684
27 20/03/2017 14.01 1.4 m 28.8 C 51 M 558217 9419725
28 20/03/2017 14.01 152.3 m 28.7 C 51 M 558123 9419748
29 20/03/2017 14.02 128.3 m 28.6 C 51 M 558169 9419654
30 20/03/2017 14.03 1.4 m 28.5 C 51 M 558221 9419569
dst
CONTOH HASIL ANALISA DATA TOPOGRAFI

PANTAI KAPOTA Contoh Hasil


Patok Tinggi
Alat (m) Data
Target
Bacaan Sudut
Horison
tal Vertikal X (M)
Koordinat
Y (M) Z (M)

311,41 -
P00(BM) 9419738.442900
1,376 1,88 3895 83,403818 558751.277825 0.124555

311,41 -
P00(BM) 9419738.442900
1,376 1,88 3895 83,403818 558751.277825 0.124555

311,41 -
P00(BM) 9419738.442900
1,376 1,88 3895 83,403818 558751.277825 0.124555

311,41 -
P00(BM) 9419738.442900
1,376 1,88 3895 83,403818 558751.277825 0.124555

317,47 -
P00(BM) 9419733.719466
1,376 1,88 3546 96,361668 558757.027390 1.758788

0,0123 -
558663.234911 9419687.832024
P001 1,49 1,88 73 89,172877 1.845171

0,0123 -
558662.532300 9419674.077271
P001 1,49 1,88 73 89,172877 2.815324

0,0123 -
558662.532300 9419674.077271
P001 1,49 1,88 73 89,172877 2.815324

0,0123 -
558662.532300 9419674.077271
P001 1,49 1,88 73 89,172877 2.815324

287,08 -
558662.532300 9419674.077271
P001 1,49 1,88 0585 90,423817 2.815324

359,59 -
558633.244101 9419693.237286
P002 1,42 1,88 5682 89,245926 0.383123

359,59 -
558633.244101 9419693.237286
P002 1,42 1,88 5682 89,245926 0.383123

359,59 -
558633.244101 9419693.237286
P002 1,42 1,88 5682 89,245926 0.383123

359,59 -
558633.244101 9419693.237286
P002 1,42 1,88 5682 89,245926 0.383123

261,54 -
558663.915773 9419693.237286
P002 1,42 1,88 1543 81,181532 0.623592

359,57 -
558617.732113
P003 1,54 1,3 1855 90,535356 9419682.921254 1.963087

265,40 -
P003 1,54 1,3 0733 87,320281 558616.937806 9419690.172389 2.784195
PETA BATIMETRI & TOPOGRAFI PANTAI WAHA
PETA BATIMETRI & TOPOGRAFI PANTAI MATAHORA
PETA BATIMETRI & TOPOGRAFI PANTAI KAPOTA
3.SIFAT TANAH (MEKANIKA TANAH)

A. SURVEY MEKANIKA TANAH (HAND BOR)

METODE PENYELIDIKAN HAND BOR

Titik hand bore dimana penyelidikan tanah dilakukan ditetapkan sesuai dengan urgensi bangunan yang
akan dibangun. Pelaksanaan hand bor dilakukan dengan maksud untuk mengobservasi lapisan tanah pada
kedalaman maksimum 5.0 m di bawah permukaan tanah. Pekerjaan boring mengikuti langkah kegiatan
berikut :
1.Sebelum pengeboran dilakukan, top soil sampai kedalaman 0,2 m dibuka dan mata bor dipasang pada
elevasi tersebut.
2.Pada pekerjaan ini, pengeboran dilakukan sampai kedalaman maksimum 5.0m dan dilakukan tahap
demi tahap pada setiap interval kedalaman 0,1 0,2 m sesuai kapasitas hand bor auger.
3.Interpretasi lapisan tanah dilakukan visualisasi langsung di lapangan dari tanah yang dikeluarkan dari
hand auger dan digabung dengan beberapa pengujian pendukung di laboratorium yang dilaksanakan.
Hasilnya akan disajikan pada hand bor log profile.
Jika menjumpai tanah lepas atau tanah kohesif, supaya diambil contoh undisturbed (tak terganggu).
B. SURVEY MEKANIKA TANAH SONDIR

Sebelum melakukan penyelidikan tanah menggunakan alat sondir, terlebih dahulu ditetapkan
lokasi sondir. Oleh sebab itu, perlu dilakukan diskusi dengan direksi terkait lokasi sondir. Setelah lokasi
sondir diketahui dan telah ditetapkan, maka dilakukan mobilisasi alat survei ke lokasi tersebut. Setelah
semua peralatan siap, maka proses sondir dilaksanakan. Hasil dari pekerjaan sondir berupa grafik sondir
yang menyajikan besarnya tekanan konus qc dan jumlah hambatan pelekat (JHP), versus kedalaman.
Pembacaan sondir dilakukan selang interval 20 cm, dengan titik elevasi 0 (nol) berada di permukaan
tanah setempat pada saat penyelidikan. Beberapa hal penting yang dapat diperoleh dari penyelidikan
tanah melalui sondir, antara lain :

Perkiraan kedalaman tanah keras sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.


Perkiraan ketebalan tiap jenis tanah.
Dengan dapat diperkirakannya ketebalan lapisan tanah, maka dapat diperkirakan penurunan yang
mungkin terjadi akibat pembebanan.
Hasil penyelidikan hand bor di lokasi studi Waha
Hasil Analisis Sampel Sondir Waha
4.PASANG SURUT

Persamaan untuk menghitung elevasi muka air akibat pasang surut jika
amplitudo pasang surut dan periodenya diketahui

f
Z t S 0 Ai cos(i t Gi )
i 1

dengan :
Zt = elevasi pasang surut fungsi dari waktu,
S0 = duduk tengah atau tinggi muka air rata-rata (mean sea level),
f = jumlah komponen,
Ai = amplitudo komponen ke-i,
i = frekuensi sudut komponen ke-i = 2/Ti,
Ti = periode komponen ke-i,
t = waktu,
Gi = beda fase komponen ke-i.
Persamaan untuk menentukan tipe pasut

AK 1 AO1
FN
AM 2 AS 2

FN = Formzahl Number atau Form Number,


A = amplitudo,
K1 = komponen pasut tunggal yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan
matahari,
O1 = komponen pasut tunggal yang disebabkan oleh gaya tarik bulan,
M2 = komponen pasut ganda yang disebabkan oleh gaya tarik bulan,
S2 = komponen pasut ganda yang disebabkan oleh gaya tarik matahari.

Dari persamaan Formzhal diatas, tipe pasang surut ditentukan melalui kriteria berikut:
F < 0,25 : Pasut harian ganda (semi diurnal tide). Dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua
kali air surut dengan ketinggian hampir sama.
0,25 < F < 1,5 : Pasut campuran, condong harian ganda (mixed tide prevailing semi diurnal).
Dalam 1 hari terjadi 2 kali air pasang dan 2 kali surut dengan ketinggian yang berbeda.
1,5 < F < 3,0 : Pasut campuran, condong harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal). Dalam
1 hari terjadi 1 kali air pasang dan 1 kali air surut.
F > 3,0 : Pasut harian tunggal (diurnal tide). Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang
dan satu kali air surut.
Tunggang air pasut untuk tipe pasut semi diurnal dan mixed
tide prevailing semidiurnal
DATA PASANG SURUT
Pada saat survei atau pengamatan pasang surut, data yang dicatat adalah waktu pencatatan dan
elevasi muka air setiap jam. Adapun data pencatatan pasang surut pada lokasi survei dapat dilihat
pada tabel berikut.

. Elevasi muka, elevasi BM dan tunggang pasang surut di lokasi studi


Tanah
No Lokasi LAT MLLWS MLLWN MSL MHHWN MHHWS HAT BM TR
Dasar
Elevasi Referensi 0.00 di Tanah Dasar
1 Waha 0 0.10 0.44 0.93 1.21 1.29 2.00 2.32 3.38 2.22
2 Matahora 0 0.40 0.73 1.22 1.48 1.55 2.20 2.57 2.98 2.17
3 Kapotan 0 0.13 0.51 1.07 1.43 1.58 2.40 2.73 2.78 2.59
Elevasi Referensi 0.00 di LAT
1 Waha -0.10 0.00 0.34 0.83 1.11 1.19 1.90 2.22 3.28 2.22
2 Matahora -0.40 0.00 0.33 0.82 1.08 1.15 1.80 2.17 2.58 2.17
3 Kapotan -0.13 0.00 0.38 0.94 1.30 1.45 2.27 2.60 2.65 2.59
Elevasi Referensi 0.00 di MSL
1 Waha -1.21 -1.11 -0.77 -0.28 0.00 0.08 0.79 1.11 2.17 2.22
2 Matahora -1.48 -1.08 -0.75 -0.26 0.00 0.07 0.72 1.09 1.50 2.17
3 Kapotan -1.43 -1.30 -0.92 -0.36 0.00 0.15 0.97 1.30 1.35 2.59
Elevasi Referensi 0.00 di HAT
1 Waha -2.32 -2.22 -1.88 -1.39 -1.11 -1.03 -0.32 0.00 1.06 2.22
2 Matahora -2.57 -2.17 -1.84 -1.35 -1.09 -1.02 -0.37 0.00 0.41 2.17
3 Kapotan -2.73 -2.60 -2.22 -1.66 -1.30 -1.15 -0.33 0.00 0.05 2.59

Konstanata Pasang Surut


Tipe pasang No Lokasi
K1 O1 M2 S2
Nilai F Tipe Pasang Surut
surut di 1 Waha 0.20 0.13 0.25 0.25 0.435 Condong Harian Ganda
lokasi studi 2 Matahora 0.20 0.13 0.51 0.24 0.441 Condong Harian Ganda
3 Kapota 0.21 0.16 0.64 0.28 0.405 Condong Harian Ganda
5.HASIL PEMODELAN GELOMBANG

Pemodelan numerik perambatan gelombang menggunakan software


SMS.11 modul CGWAVE. Pemodelan ini dimulai dengan dari penyiapan
data simulasi berupa data koordinat dan elevasi dasar tanah area yang akan
disimulasi yang terdiri dari data topografi dan bathimetri serta garis pantai,
data tinggi dan periode gelombang laut dalam. Data gelombang diperoleh
dari hasil peramalan gelombang menggunakan data angin. Setelah data
topografi, bathimetri dan garis pantai tersedia, selanjutnya dilakukan
pembuatan mesh dalam modul SMS. Setelah meshing selesai, selanjutnya
menginput kondisi batas berupa data gelombang laut dalam. Setelah data
sudah terisi dengan baik, selanjutnya model dirunning dan hasilnya dapat
dipresentasikan dalam angka dan gambar.
PEMODELAN NUMERIK

Pola gelombang ektrim pada lokasi bangunan dan arus yang Sirkulasi arus pada kondisi pasang di Waha
dibangkitkannya di pantai Waha
Pemilihan Alternatif Bangunan
Pengaman Pantai
PEMBOBOTAN ALTERNATIF BANGUNAN BANGUNAN TERPILIH

Bobot x Nilai
No Pantai Desa Penanganan
Submer 1 Waha a. Koroe
Bob Emerged ged
No Kriteria Tembok Groi Detached Detache Onowa
ot Revetmen
Laut n Breakwat d 1. Detached Break Water untuk melindungi pantai sekitar
er Breakwa 385 m
ter

Kemampuan melindungi
1 pantai dari serangan 20 60 60 20 80 60
gelombang b. Waha 1. Proteksi pelindung kaki bngunan tembok eksisting
Kemampuan restorasi Induk sekitar 230 m
2 20 0 0 40 80 60
pantai secara alami
2. Detached breakwater untuk melindungi pantai sekitar
Kemampuan menahan 170 m
3 transpor menyusur 10 0 10 40 40 30
pantai
c. Wapia-pia
Kemampuan menahan
4 transpor tegak lurus 5 5 5 0 20 15 1. Detached breakwater untuk melindungi pantai sekitar
pantai 950 m

5 Estetika 15 45 45 15 15 45

6 Kemudahan pelaksanaan 10 40 40 30 10 10
2 Pantai Matahora
Matahora 1. Detached breakwater untuk melindungi pantai sekitar
7 Biaya investasi 5 20 15 15 5 10
675 m

8 Biaya Pemeliharaan 5 15 15 15 15 15

Kecocokan untuk tempat 3 Pantai Kapota Utara


9 sandar dan belindung 10 0 0 30 40 20
Kapota 1. Detached breakwater untuk melindungi pantai sekitar
perahu nelayan
975 m

Jumlah 100 185 190 205 305 265


PERENCANAAN RINCI

LAYOUT BANGUNAN

rat Tidak Terjadi Erosi di Belakang Celah Pemecah Gelombang :

Untuk Lg/X <0,8; tidak terjadi erosi


Untuk Lg/X sama dengan 0,8 - 1,3 terjadi erosi

Pantai X (m) Ls (m) Lg (m)


Waha 30 65 55
Kapota 50 50 30
Matahora 32 50 24

Syarat Pembentukan Salient dan Tombolo:


Ls/X > 2Lg/Ls, terjadi tombolo.
Ls/X < 2Lg/Ls, terjadi salien.

Pantai X (m) Ls (m) Lg (m) Ls/X 2Lg/Ls Respon Pantai


Waha 30 65 55 2,17 1,69 Tombolo
Kapota 50 50 30 1,00 1,20 Salient
Matahora 32 50 24 1,56 0,96 Tombolo
PERENCANAAN RINCI

LAYOUT BANGUNAN WAHA


PERENCANAAN RINCI

LAYOUT BANGUNAN MATAHORA


PERENCANAAN RINCI

LAYOUT BANGUNAN KAPOTA


PERENCANAAN RINCI
PERHITUNGAN MUKA AIR LAUT RENCAN (DWL)
Muka air laut rencana didasarkan pada
Arah V d g F c h
muka air maksimum yaitu pada kondisi
pasang ditambah dengan kenaikan muka U 4.7 50 9.81 278.08 3.5E-06 2E-05

air akibat pemanasan global dan Wave- BD 4.7 50 9.81 36.83 3.5E-06 3E-06
B 4.7 50 9.81 58.89 3.5E-06 5E-06
Setup. Untuk menentukan muka air
BL 4.7 50 9.81 105.78 3.5E-06 8E-06
rencana digunakan persamaan
(Triatmodjo B, 2010):
B BL
Elevasi Elevasi
= 2.30 = 2.30
HAT HAT
Hb = 3.00 Hb = 1.80
g = 9.81 g = 9.81
T = 8.84 T = 6.42
SW = 0.47 SW = 0.28
SLR = 0.15 SLR = 0.15
DWL = 2.92 DWL = 2.73
U BD
Elevasi
= 2.30 Elevasi
HAT = 2.30
HAT
Hb = 2.50
g = 9.81 Hb = 0.60
T = 8.33 g = 9.81
SW = 0.39 T = 7.48
SLR = 0.15 SW = 0.10
DWL = 2.84 SLR = 0.15
DWL = 2.55
HASIL ANALISA MUKA AIR LAUT RENCANA (DWL)

Muka Air Rencana (m)


Arah
Kapota Matahora Waha
Utara 3,18 3,17 2,84
Timur Laut 2,94 2,94
Timur 3,27
Tenggara
Selatan
Barat Daya 2,55
Barat 2,92
Barat Laut 2,73
GELOMBANG RENCANA
GELOMBANG RENCANA DILOKASI STUDI
Gelombang Rencana (m)
Elevasi Tanah
Dasar
Waha Matahora Kapota

1,3 0,78 1,01 1,01

1,2 0,86 1,09 1,09

1,1 0,94 1,17 1,17

1 1,01 1,25 1,25

0,9 1,09 1,33 1,33


GELOMBANG PECAH DILOKASI 0,8 1,17 1,40 1,40
BANGUNAN TEMBOK LAUT
0,7 1,25 1,48 1,48

0,6 1,33 1,56 1,56


GELOMBANG TIDAK PECAH
DILOKASI 0,5 1,40 1,64 1,64
BANGUNAN TEMBOK LAUT
0,4 1,48 1,72 1,72

0,3 1,56 1,79 1,79

0,2 1,64 1,87 1,87

0,1 1,72 1,95 1,95

0 1,79 2,03 2,03

CERC, 1984
GELOMBANG RENCANA
Gelombang Rencana (m)
Elevasi Tanah
Dasar Waha Matahora Kapota

1,3 0,78 1,01 1,01


Utara (Waha)
1,2 0,86 1,09 1,09

1,1 0,94 1,17 1,17

1 1,01 1,25 1,25

0,9 1,09 1,33 1,33

0,8 1,17 1,40 1,40

0,7 1,25 1,48 1,48

0,6 1,33 1,56 1,56

0,5 1,40 1,64 1,64

0,4 1,48 1,72 1,72

Barat Daya (Waha) 0,3 1,56 1,79 1,79

0,2 1,64 1,87 1,87

0,1 1,72 1,95 1,95

0 1,79 2,03 2,03


DIMENSI PEMECAH GELOMBANG

RUN-UP DAN RUN-DOWN GELOMBANG

Ir = bilangan Irribaren
= sudut kemiringan sisi pemecah gelombang
H = tinggi gelombang di lokasi bangunan
L0 = panjang gelombang di laut dalam
ELEVASI PUNCAK BANGUNAN
KUBUS
Elevasi Dasar Tanah (LAT= Elevasi
Kedalaman Saat Pasang (d) HD Tan T L0 Ir Ru/H Ru Fb
0) Puncak
2.30 0.00 0.00 0.67 8.73 118.89 ### 1.39 0.00 0.50 3.34
2.20 0.10 0.08 0.67 8.73 118.89 26.03 1.39 0.11 0.50 3.45
2.10 0.20 0.16 0.67 8.73 118.89 18.40 1.39 0.22 0.50 3.56
2.00 0.30 0.23 0.67 8.73 118.89 15.03 1.39 0.32 0.50 3.67
1.90 0.40 0.31 0.67 8.73 118.89 13.01 1.39 0.43 0.50 3.78
1.80 0.50 0.39 0.67 8.73 118.89 11.64 1.39 0.54 0.50 3.88
1.70 0.60 0.47 0.67 8.73 118.89 10.63 1.42 0.67 0.50 4.01
1.60 0.70 0.55 0.67 8.73 118.89 9.84 1.23 0.67 0.50 4.02
1.50 0.80 0.62 0.67 8.73 118.89 9.20 1.29 0.80 0.50 4.15
1.40 0.90 0.70 0.67 8.73 118.89 8.68 1.32 0.93 0.50 4.27
1.30 1.00 0.78 0.67 8.73 118.89 8.23 1.35 1.05 0.50 4.40
1.20 1.10 0.86 0.67 8.73 118.89 7.85 1.32 1.13 0.50 4.48
1.10 1.20 0.94 0.67 8.73 118.89 7.51 1.34 1.25 0.50 4.60
1.00 1.30 1.01 0.67 8.73 118.89 7.22 1.35 1.37 0.50 4.71
0.90 1.40 1.09 0.67 8.73 118.89 6.96 1.36 1.49 0.50 4.83
0.80 1.50 1.17 0.67 8.73 118.89 6.72 1.37 1.60 0.50 4.94
0.70 1.60 1.25 0.67 8.73 118.89 6.51 1.37 1.71 0.50 5.05
0.60 1.70 1.33 0.67 8.73 118.89 6.31 1.37 1.82 0.50 5.16
0.50 1.80 1.40 0.67 8.73 118.89 6.13 1.37 1.92 0.50 5.27
0.40 1.90 1.48 0.67 8.73 118.89 5.97 1.37 2.03 0.50 5.37
0.30 2.00 1.56 0.67 8.73 118.89 5.82 1.37 2.13 0.50 5.48
0.20 2.10 1.64 0.67 8.73 118.89 5.68 1.36 2.24 0.50 5.58
0.10 2.20 1.72 0.67 8.73 118.89 5.55 1.36 2.34 0.50 5.68
0.00 2.30 1.79 0.67 8.73 118.89 5.43 1.36 2.44 0.50 5.78
-0.10 2.40 1.87 0.67 8.73 118.89 5.31 1.35 2.53 0.50 5.88
-0.20 2.50 1.95 0.67 8.73 118.89 5.21 1.35 2.63 0.50 5.97
-0.30 2.60 2.03 0.67 8.73 118.89 5.10 1.35 2.73 0.50 6.07
-0.40 2.70 2.11 0.67 8.73 118.89 5.01 1.34 2.82 1.50 7.17
-0.50 2.80 2.18 0.67 8.73 118.89 4.92 1.34 2.92 2.50 8.26
-0.60 2.90 2.26 0.67 8.73 118.89 4.83 1.33 3.01 3.50 9.35
-0.70 3.00 2.34 0.67 8.73 118.89 4.75 1.33 3.10 4.50 10.45
-0.80 3.10 2.42 0.67 8.73 118.89 4.67 1.32 3.20 5.50 11.54
-0.90 3.20 2.50 0.67 8.73 118.89 4.60 1.32 3.29 6.50 12.63
-1.00 3.30 2.57 0.67 8.73 118.89 4.53 1.31 3.38 7.50 13.72
-1.10 3.40 2.65 0.67 8.73 118.89 4.46 1.31 3.47 8.50 14.81
-1.20 3.50 2.73 0.67 8.73 118.89 4.40 1.30 3.56 9.50 15.90
-1.30 3.60 2.81 0.67 8.73 118.89 4.34 1.30 3.65 ## 16.99
ELEVASI PUNCAK BANGUNAN
Run-up Gelombang (m)
Elevasi Tanah Dasar
Kapota Matahora Waha

1,3 1,34 1,34 2,50

1,2 1,44 1,44 2,75

1,1 1,54 1,54 3,00

1 1,65 1,65 3,24

0,9 1,75 1,75 3,49

0,8 1,85 1,85 3,74

0,7 1,96 1,95 1,65

0,6 2,06 2,05 1,75

0,5 2,16 2,15 1,85

0,4 2,27 2,25 1,95

0,3 2,35 2,35 2,05

0,2 2,45 2,45 2,15

0,1 2,54 2,54 2,25

0 2,64 2,64 2,35


TINGGI PEMECAH GELOMBANG DARI
TANAH DASAR

KET : DWL = MUKA AIR RENCANA


RU = RUN UP GELOMBANG

Triatmodjo B, 2010

TINGGI PEMECAH GELOMBANG RENCANA DARI TANAH DASAR


Tinggi Pemecah Gelombang (m)
Elevasi Tanah
Dasar Kapota Matahora Waha
1,3 3,22 3,21 4,04
1,2 3,43 3,41 4,39
1,1 3,63 3,61 4,74
1 3,83 3,82 5,09
0,9 4,04 4,02 5,44
0,8 4,24 4,22 5,79
0,7 4,44 4,42 3,79
0,6 4,64 4,62 3,99
0,5 4,85 4,82 4,19
0,4 5,05 5,02 4,39
0,3 5,23 5,22 4,59
0,2 5,43 5,41 4,79
0,1 5,63 5,61 4,99
0 5,82 5,81 5,19
DIMENSI PEMECAH GELOMBANG

BERAT BUTIR LAPIS LINDUNG Koefisien Stabilitas KD untuk berbagai jenis butir
Lengan Ujung (Kepala)
Bangunan Bangunan Kemiri
ngan
KD KD
Lapis Lindung n Penempatan
Gelom Gelom Gelom Gelom
bang bang bang Cot q
bang Tidak pecah Tidak
pecah Pecah Pecah
Barn pecah
Bulat halus 2 Acak 1,2 2,4 1,1 1,9 1,5-3,0
Bulathalus >3 Acak 1,6 3,2 1,4 2,3 *2
Bersudut kasar I Acak *1 2,9 *1 2,3 *2
1,9 3,2 1,5
Bersudut kasar 2 Acak 2 4 1,6 2,8 2
1,3 2,3 3
KETERANGAN Bersudut kasar >3 Acak 2,2 4,5 2,1 4,2 *2
Bersudut kasar 2 Khusus*3 5,8 7 5,3 6,4 *2
W = berat butir batu pelindung
Ya = berat jenis batu 7,0- 8,5-
Paralelepipedum 2 Khusus - -
20,0 24,0
Yr = berat jenis air laut 2 5 6 1,5
H = tinggi gelombang rencana Tetrapod dan Quadripod Acak 7 8 4,5 5,5 2
= sudut kemiringan sisi pemecah gelombang 3,5 4 3
KD = koefisien stabilitas yang tergantung pada 8,3 9 1,5
bentuk batu pelindung Tribar 2 Acak 9 10 7,8 8,5 2
6 6,5 3
8 16 2
Dolos 2 Acak 15,8 31,8
7 14 3
Kubus modifikasi 2 Acak 6,5 7,5 - 5 *2
Hexapod 2 Acak 8 9,5 5 7 *2
Tribar 1 Seragam 12.0 15.0 7,5 9,5 *2
DIMENSI PEMECAH GELOMBANG

TEBAL LAPIS LINDUNG


KOEFESIEN LAPIS

Penem Koef. Lapis Porositas


Batu Pelindung N
patan (k) P(%)

KETERANGAN
t = tebal lapis lindung Batu (quarrystone, halus) 2 Acak 1,02 38
n = jumlah lapis batu dalam lapis pelindung
K = koefisien lapis
W = berat unit lapis lindung atau batu pada Batu (quarrystone, kasar) 2 Acak 1,15 37
lapis lindung
r = berat jenis batu
Batu (quarrystone, kasar) >3 Acak 1,1 40

LEBAR PUNCAK LAPIS LINDUNG Kubus 2 Acak 1,1 47


Tetrapod 2 Acak 1,04 50
Quadripod 2 Acak 0,95 49
Hexapod 2 Acak 1,15 47
Tribard 2 Acak 1,02 54
Dolos 2 Acak 1 63
KETERANGAN
Seraga
B = lebar breakwater Tribard 1
m
1,13 47
n = jumlah lapis batu dalam lapis pelindung
K = koefisien lapis Batu (quarrystone) Acak - 37
W =berat unit lapis lindung atau batu
pada lapis lindung
r = berat jenis batu
TABEL PERHITUNGAN BERAT BUTIR, LEBAR DAN TEBAL LAPIS LINDUNG DI LENGAN
TABEL PERHITUNGAN BERAT BUTIR, LEBAR PUNCAK DAN TEBAL
LAPIS LINDUNG DI UJUNG
RESUME BERAT BUTIR LAPIS LINDUNG PELINDUNG PANTAI

Berat Butir Lapis Lindung (t)


Elevasi Lengan Kepala
Tanah
Dasar Kapota Matahora Waha Kapota Matahora Waha

1,3 0,23 0,23 0,11 0,24 0,24 0,11


1,2 0,29 0,29 0,14 0,30 0,30 0,15
1,1 0,36 0,36 0,18 0,37 0,37 0,19
1 0,43 0,43 0,23 0,45 0,45 0,24
0,9 0,52 0,52 0,29 0,54 0,54 0,30
0,8 0,61 0,61 0,36 0,65 0,65 0,37
0,7 0,72 0,72 0,43 0,76 0,76 0,45
0,6 0,84 0,84 0,52 0,89 0,89 0,54
0,5 0,97 0,97 0,61 1,03 1,03 0,65
0,4 1,12 1,12 0,72 1,18 1,18 0,76
0,3 1,28 1,28 0,84 1,35 1,35 0,89
0,2 1,45 1,45 0,97 1,53 1,53 1,03
0,1 1,64 1,64 1,12 1,73 1,73 1,18
0 1,85 1,85 1,28 1,95 1,95 1,35
RESUME TEBAL LAPIS LINDUNG

Tebal Lapis Lindung (m)


Elevasi Lengan Kepala
Tanah
Dasar Kapota Matahora Waha Kapota Matahora Waha

1,3 1,02 1,02 0,78 1,04 1,04 0,80


1,2 1,10 1,10 0,86 1,12 1,12 0,88
1,1 1,18 1,18 0,94 1,20 1,20 0,96
1 1,26 1,26 1,02 1,28 1,28 1,04
0,9 1,33 1,33 1,10 1,36 1,36 1,12
0,8 1,41 1,41 1,18 1,44 1,44 1,20
0,7 1,49 1,49 1,26 1,52 1,52 1,28
0,6 1,57 1,57 1,33 1,60 1,60 1,36
0,5 1,65 1,65 1,41 1,68 1,68 1,44
0,4 1,73 1,73 1,49 1,76 1,76 1,52
0,3 1,80 1,80 1,57 1,84 1,84 1,60
0,2 1,88 1,88 1,65 1,92 1,92 1,68
0,1 1,96 1,96 1,73 2,00 2,00 1,76
0 2,04 2,04 1,80 2,08 2,08 1,84
RESUME LEBAR PUNCAK BREAKWATER
Lebar Puncak Pemecah Gelombang (m)
Elevasi Lengan Kepala
Tanah
Dasar Kapota Matahora Waha Kapota Matahora Waha

1,3 1,53 1,53 1,18 1,56 1,56 1,20


1,2 1,65 1,65 1,29 1,68 1,68 1,32
1,1 1,77 1,77 1,41 1,80 1,80 1,44
1 1,88 1,88 1,53 1,92 1,92 1,56
0,9 2,00 2,00 1,65 2,04 2,04 1,68
0,8 2,12 2,12 1,77 2,16 2,16 1,80
0,7 2,24 2,24 1,88 2,27 2,27 1,92
0,6 2,35 2,35 2,00 2,39 2,39 2,04
0,5 2,47 2,47 2,12 2,51 2,51 2,16
0,4 2,59 2,59 2,24 2,63 2,63 2,27
0,3 2,71 2,71 2,35 2,75 2,75 2,39
0,2 2,82 2,82 2,47 2,87 2,87 2,51
0,1 2,94 2,94 2,59 2,99 2,99 2,63
0 3,06 3,06 2,71 3,11 3,11 2,75
PELINDUNG KAKI BANGUNAN
Besar kecilnya gerusan di kaki bangunan tergantung pada beberapa
hal, yaitu :
a. Tinggi gelombang di kaki bangunan. Semakin besar tinggi gelombang
di kaki bangunan, potensi gerusan juga aka semakin besar
b. Kemiringan bangunan. Bangunan yang tegak akan mengakibatkan
gerusan di kakinya menjadi lebih besar dikarenakan adanya efek
standing wave.
c. Jenis material. Penggunaaan material yang masif seperti tembok kaku,
akan memberikan gerusan yang besar di kakinya.
d. Jenismaterial tanah dasar. Material tanah dasar dengan diameter yang
relatif kecil akan lebih mudah terangkut oleh gelombang dibandingkan
material tanah dasar dengan butiran lebih besar.

Waha Matahora Kapota


Elevasi a (m) b (m) a (m) b (m) a (m) b (m)
Tanah Dasar
Kepala Lengan Kepala Lengan Kepala Lengan Kepala Lengan Kepala Lengan Kepala Lengan

0 1,76 1,41 5,28 4,22 1,50 1,28 4,00 3,88


0,2 1,3 1,3 3,7 3,7
0,3 1,53 1,22 4,59 3,67
0,4 1,2 1,3 3,4 3,3
0,5 1,38 1,10 4,13 3,30 1,20 1,20 3,30 3,10
0,8 1,15 0,92 3,44 2,75 1,2 1,1 2,8 2,8
0,9 1,07 0,86 3,21 2,57
1,1 0,92 0,73 2,75 2,20
1,3 1 1 2 2
PELINDUNG KAKI BANGUNAN

Berat Butir Pelindung Kaki

rH3
W
N S S r 1
3

Dengan :
W = Berat butir pelindung kaki
= Berat jenis batu (ton/m3)
H = Tinggi gelombang rencana (m)
Sr = Perbandingan antara berat jenis batu
dengan berat jrnis air laut = 2/3
a = Berat jenis air laut (ton/m3 )
Ns = Angka stabilitas rencana untuk fondasi dan
pelindung tumit bangunan
PENURUNAN BANGUNAN

Schmertmann et al. (1978)


Besarnya penurunan-segera (Si), dinyatakan dalam
bentuk persamaan sebagai berikut:
PENURUNAN BANGUNAN

Hasil Perhitungan Penurunan


Bangunan
Lokasi Si Total (m)
Matahora 0.42
Kapota 0.09
Waha (breakwater) 0.15
Waha (toe) 0.02
PENGGAMBARAN
D E TA I L D E S A I N B R E A K WAT E R PA N TA I
WAHA
DETACHED BREAKWATER
PELINDUNG KAKI SEA WALL EKSISTING
METODE PELAKSANAAN
1.MOBILISASI DAN DEMOBILISASI PERALATAN

1.Alat berat yang akan digunakan adalah Excavator dan ponton.


2.Excavator yang digunakan adalah excavator long arm.
3.Ponton yang diuganakan adalah kapal tongkang dengan spesifikasi 140 feet dengan sarat
kosong adalah 30 cm.
4.Ukuran ponton adalah panjang sekitar 25 sampai 30 meter, lebar 11 m dan tinggi 2 m.
5.Penangkutan muatan dilakukan dengan cara mengatur muatan yang akan dimuat agar
sarat ponton masing memungkinkan masuk ke daerah yang dnagkal.
6.Excavator digunakan untuk memuat batu lapis lindung di stock pile ke ponton dan
memasang batu lapis lindung di lokasi pembangunan.
7.Dump truck digunakan untuk menangkut batu dan kubus beton dari stock pile ke lokasi
pembangunan.
8.Mobilisasi dan demobilisasi excavator melalui darat dengan cara diangkut.
9.Kontraktor harus membuat jadwal mobilisasi dan demobilisasi alat.
10.Ponton dimobilisasi melalui laut.
12.Segala bentuk kerusakan dan gangguan akibat mobilisasi dan demobilisasi alat
merupakan tanggung jawab kontraktor
2.MOBILISASI DAN DEMOBILISASI TENAGA KERJA

1.Tenaga kerja yang digunakan diutamakan tenaga kerja lokal, tenaga kerja dari luar
didatangkan apabila tenaga lokal dengan skill dan jumlah yang tidak memadai.
2.Untuk menampung tenaga kerja yang didatangkan, maka perlu dibuat barak tinggal
sementara.

3.SOFT DRAWING DAN ASS BUILT DRAWING

1.Sebelum dilakukan pekerjaan, terlebih dahulu harus melaksanakan pengukuran awal.


2.Hasil pengukuran awal dibuatkan soft drawing sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pekerjaan.
3.Setelah selesai pekerjaan, dilakukan pengukuran akhir dan dibuatkan ass built
drawing.
4.Semua jenis pengukuran dan gambar-gambar harus mendapat persetujuan dari
Direksi.
4.PENGADAAN BATU LAPIS LINDUNG

1.Untuk mendapatkan jumlah batu lapis lindung yang besar dan dalam waktu
singkat, kontraktor haruslah melakukan konsesi atau kontaktor membeli ke pihak
tertentu atau beberapa pihak yang memiliki stock batu lapis lindung denga harga
pembelian adalah sampai pada stock pile yang ada di sekitar lokasi pembangunan
2.Volume batu lapis lindung yang harus disiapkan adalah minimal sama yang
tertuang dalam volume pekerjaan
5. Penangkutan dan Pemasangan Batu Lapis Lindung
Pemecah Gelombang
1Batu lapis lindung disimpan di stock pile yang letakknya dekat dengan lokasi
pembangunan.
2.Batu lapis lindung yang ada di stock pile dimuat ke atas ponton dengan menggunakan
excavator.
3.Pengangkutan batu lapis lindung dilakukan pada saat air laut pasang atau menjelang
pasang.
4.Batu lapis lindung diangkut dengan menggunakan ponton ke lokasi pembangunan.
5.Batu lapis lindung dibongkar dan dipasang oleh excavator long arm yang ada di lokasi
pembangunan.
6.Pemasangan lapis lindung dimulai dengan meletakkan lapis inti terlebih dahulu lapis
demi lapis.
7.Setelah lapis inti terpasang, selanjutnya dilakukan pemasangan lapis terluar dan
pelindung kaki.
8.Pemasangan lapis lindung dilakukan sampai mencapai elevasi puncak bangunan
sebesar +0.9 m MSL.
9.Pelindung kaki dipasang dengan cara meletakkan batu dilaut dan batu tersebut
ditekan oleh excavator agar diperoleh kedalaman elevasi dasar kaki bangunan
sedemikian rupa sehingga permasalahan gerusan di kaki bangunan dapat di atasi.
10.Kedalaman dasar kaki bangunan disesuaikan dengan gambar rencana

6. Penangkutan dan Pemasangan Batu Lapis Lindung Jetty

1.Batu lapis lindung untuk membangun jetty diangkut menggunakan ponton dari stock
pile ke lokasi pembangunan.
2.Setelah mencapai lokasi pembangunan, batu lapis lindung dipasang menggunakan
excavator yang telah siap di lokasi pembangunan.
3.Pemasangan dilakukan lapis perlapis yang dimulai dari lapis ini dilanjutkan lapis
terluar.
4.Pembangunan dimulai dari laut ke arah daratan dikarenakan batu lapis lindung
diangkut melalui laut.
VOLUME PEKERJAAN
V O L U M E P E K E R J A A N PA N TA I W A H A
No Uraian Pekerjaan Volume Satuan
A Pekerjaan Persiapan 9 Bangunan 9
1 Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang 12 m2 1. Pemasangan core 20 kg (batu alam) 174.05 m3
2 Pengukuran kembali/uitzet 152.5 m 2. Pemasangan armore 200 kg (batu alam) 255.20 m3
3 Papan nama 1 buah 3. Pemasangan toe 100 kg (batu alam) 423.60 m3
B Pekerjaan Pemasangan 10 Bangunan 10
1 Bangunan 1 1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 193.75 m3
1. Pemasangan core 80 kg (batu alam) 91.7 m 3
2. Pemasangan armore 610 kg (batu alam) 764.15 m3
2. Pemasangan armore 800 kg (batu alam) 546.7 m3 3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 378.85 m3
3. Pemasangan toe 640 kg (batu alam) 404.3 m3 11 Bangunan 11
2 Bangunan 2 1. Pemasangan core 20 kg (batu alam) 424.30 m3
1. Pemasangan core 80 kg (batu alam) 214.4 m 3
2. Pemasangan armore 200 kg (batu alam) 292.75 m3
2. Pemasangan armore 800 kg (batu alam) 1073.3 m3 3. Pemasangan toe 100 kg (batu alam) 337.65 m3
3. Pemasangan toe 640 kg (batu alam) 184.2 m3 12 Bangunan 12
3 Bangunan 3 1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 193.75 m3
1. Pemasangan core 185 kg (batu alam) 191.4 m 3
2. Pemasangan armore 610 kg (batu alam) 764.15 m3
2. Pemasangan armore 1850 kg (batu alam) 770.1 m3 3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 378.85 m3
3. Pemasangan toe 920 kg (batu alam) 386.6 m3 13 Bangunan 13
4 Bangunan 4 1. Pemasangan core 20 kg (batu alam) 174.65 m3
1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 193.75 m 3
2. Pemasangan armore 200 kg (batu alam) 423.00 m3
2. Pemasangan armore 610 kg (batu alam) 764.15 m3 3. Pemasangan toe 100 kg (batu alam) 256.55 m3
3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 378.85 m3 14 Bangunan 1 toe seawall
5 Bangunan 5 1. Pemasangan toe seawall 2200 kg (batu alam) 1290.36 m3
1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 193.75 m3 2. Pemasangan Geotekstil Tipe-A 2310 m2
2. Pemasangan armore 610 kg (batu alam) 764.15 m3 15 Bangunan 2 toe seawall
3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 378.85 m3 1. Pemasangan toe seawall 2200 kg (batu alam) 1372.73 m3
6 Bangunan 6 2. Pemasangan Geotekstil Tipe-A 2380 m2
1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 60.60 m3 C Pekerjaan Lain-lain
551.15 m3 1 Dokumentasi 1 paket
2. Pemasangan armore 610 kg (batu alam)
444.80 m3 2 Pengujian mutu bahan 2 sampel
3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam)
7 Bangunan 7
1. Pemasangan core 185 kg (batu alam) 149.70 m3 Volume pekerjaan pada pias pantai Waha, alternatif I
2. Pemasangan armore 1850 kg (batu alam) 866.05
230.05
m3
m3
(tumpukan batu)
3. Pemasangan toe 920 kg (batu alam)
8 Bangunan 8
1. Pemasangan core 185 kg (batu alam) 51.30 m3
2. Pemasangan armore 1850 kg (batu alam) 621.80 m3
3. Pemasangan toe 920 kg (batu alam) 457.55 m3
V O L U M E P E K E R J A A N PA N TA I W A H A
No Uraian Pekerjaan Volume Satuan
A Pekerjaan Persiapan 10 Bangunan 10
1 Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang 12 m2
2 Pengukuran kembali/uitzet 152.5 m 1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 193.75 m3
3 Papan nama 1 buah 2. Pemasangan armore 280 kg (kubus beton) 288.62 buah
B Pekerjaan Pemasangan
1 Bangunan 1 3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 378.85 m3
1. Pemasangan core 80 kg (batu alam) 91.7 m 3 11 Bangunan 11
2. Pemasangan armore 510 kg (kubus beton) 183.8 buah
3. Pemasangan toe 640 kg (batu alam) 404.3 m3 1. Pemasangan core 20 kg (batu alam) 424.30 m3
2 Bangunan 2 2. Pemasangan armore 150 kg (kubus beton) 430.37 buah
1. Pemasangan core 80 kg (batu alam) 214.4 m3
2. Pemasangan armore 510 kg (kubus beton) 221.2 buah 3. Pemasangan toe 100 kg (batu alam) 337.65 m3
3. Pemasangan toe 640 kg (batu alam) 184.2 m3 12 Bangunan 12
3 Bangunan 3
1. Pemasangan core 185 kg (batu alam) 191.4 m3 1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 193.75 m3
2. Pemasangan armore 740 kg (kubus beton) 220.7 buah 2. Pemasangan armore 280 kg (kubus beton) 288.66 buah
3. Pemasangan toe 920 kg (batu alam) 386.6 m3
4 Bangunan 4 3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 378.85 m3
1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 193.75 m3 13 Bangunan 13
2. Pemasangan armore 280 kg (kubus beton) 252.52 buah
3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 378.85 m3 1. Pemasangan core 20 kg (batu alam) 174.65 m3
5 Bangunan 5 2. Pemasangan armore 150 kg (kubus beton) 276.99 buah
1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 193.75 m3
2. Pemasangan armore 280 kg (kubus beton) 253.12 buah 3. Pemasangan toe 100 kg (batu alam) 256.55 m3
3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 378.85 m3 14
6 Bangunan 6 Bangunan 1 toe seawall
1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 60.60 m3 1290.3
2. Pemasangan armore 280 kg (kubus beton) 267.86 buah 1. Pemasangan toe seawall 1250 kg (kubus beton) 6 m3
3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 444.80 m3 2. Pemasangan Geotekstil Tipe-A 2310 m2
7 Bangunan 7 15
1. Pemasangan core 185 kg (batu alam) 149.70 m 3 Bangunan 2 toe seawall
2. Pemasangan armore 740 kg (kubus beton) 229.01 buah 1372.7
3. Pemasangan toe 920 kg (batu alam) 230.05 m3 1. Pemasangan toe seawall 1250 kg (kubus beton) 3 m3
8 Bangunan 8 2. Pemasangan Geotekstil Tipe-A 2380 m2
1. Pemasangan core 185 kg (batu alam) 51.30 m3 C Pekerjaan Lain-lain
2. Pemasangan armore 740 kg (kubus beton) 249.84 buah
3. Pemasangan toe 920 kg (batu alam) 457.55 m3 1 Dokumentasi 1 paket
9 Bangunan 9 sampe
1. Pemasangan core 20 kg (batu alam) 174.05 m3 2 Pengujian mutu bahan 2 l
2. Pemasangan armore 150 kg (kubus beton) 257.95 buah
3. Pemasangan toe 100 kg (batu alam) 423.60 m3

Volume pekerjaan pada pias pantai Waha,


alternatif II (tumpukan batu dan kubus beton)
V O LU M E P E K E R J A A N PA N TA I M ATA H O R A
No Uraian Pekerjaan Volume Satuan No Uraian Pekerjaan Volume Satuan
A Pekerjaan Persiapan A Pekerjaan Persiapan
1 Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang 12 m2 1 Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang 12 m2
2 Pengukuran kembali/uitzet 152.5 m 2 Pengukuran kembali/uitzet 152.5 m
3 Papan nama 1 buah 3 Papan nama 1 buah
B Pekerjaan Pemasangan B Pekerjaan Pemasangan
1 Pemasangan core 100 kg (batu alam) 97.4 m3 1 Pemasangan core 100 kg (batu alam) 97.4 m3
2 Pemasangan core 105 kg (batu alam) 17.9 m 3
2 Pemasangan core 105 kg (batu alam) 17.9 m3
3 Pemasangan core 145 kg (batu alam) 79.5 m3
3 Pemasangan core 145 kg (batu alam) 79.5 m3
4 Pemasangan core 155 kg (batu alam) 18.8 m3
4 Pemasangan core 155 kg (batu alam) 18.8 m3
5 Pemasangan core 185 kg (batu alam) 122.1 m3
5 Pemasangan core 185 kg (batu alam) 122.1 m3
6 Pemasangan core 195 kg (batu alam) 24.9 m3
6 Pemasangan core 195 kg (batu alam) 24.9 m3
7 Pemasangan armore 1000 kg (batu alam) 530.4 m3
7 Pemasangan armore 400 kg (Kubus Beton) 383.1 buah
8 Pemasangan armore 1050 kg (batu alam) 129.1 m3 8 Pemasangan armore 600 kg (Kubus Beton) 1700.6 buah
9 Pemasangan armore 1450 kg (batu alam) 628.9 m3 9 Pemasangan armore 800 kg (Kubus Beton) 1910.9 buah
10 Pemasangan armore 1550 kg (batu alam) 160.7 m3 10 Pemasangan armore 900 kg (Kubus Beton) 398.0 buah
11 Pemasangan armore 1850 kg (batu alam) 695.0 m3 11 Pemasangan armore 1150 kg (Kubus Beton) 483.0 buah
12 Pemasangan armore 1950 kg (batu alam) m 3 12 Pemasangan toe 500 kg (batu alam) 151.1 m3
186.3
13 Pemasangan toe 500 kg (batu alam) m4 13 Pemasangan toe 550 kg (batu alam) 77.5 m4
151.1
14 Pemasangan toe 550 kg (batu alam) 77.5 m5 14 Pemasangan toe 750 kg (batu alam) 192.1 m5
15 Pemasangan toe 750 kg (batu alam) 192.1 m6 15 Pemasangan toe 800 kg (batu alam) 93.7 m6
16 Pemasangan toe 800 kg (batu alam) 93.7 m 7
16 Pemasangan toe 950 kg (batu alam) 200.5 m7
17 Pemasangan toe 950 kg (batu alam) 200.5 m8 17 Pemasangan toe 1000 kg (batu alam) 118.4 m8
18 Pemasangan toe 1000 kg (batu alam) 118.4 m9
C Pekerjaan Lain-lain C Pekerjaan Lain-lain
1 Dokumentasi 1 paket 1 Dokumentasi 1 paket
2 Pengujian mutu bahan 2 sampel 2 Pengujian mutu bahan 2 sampel

Volume pekerjaan pada pias pantai Matahora, alternatif I (tumpukan Volume pekerjaan pada pias pantai Matahora, alternatif II
batu) (kombinasi tumpukan batu dan kubus beton)
V O LU M E P E K E R J A A N PA N TA I K A P O TA
N Volum Satua
o Uraian Pekerjaan e n No Uraian Pekerjaan Volume Satuan
A Pekerjaan Persiapan A Pekerjaan Persiapan
1 Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang 12 m2 1 Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang 12 m2
2 Pengukuran kembali/uitzet 152.5 m 2 Pengukuran kembali/uitzet 152.5 m
3 Papan nama 1 buah 3 Papan nama 1 buah
B Pekerjaan Pemasangan B Pekerjaan Pemasangan
1 Pemasangan core 25 kg (batu alam) 65.0 m3 1 Pemasangan core 25 kg (batu alam) 65.0 m3
2 Pemasangan core 65 kg (batu alam) 888.8 m3 2 Pemasangan core 65 kg (batu alam) 888.8 m3
3 Pemasangan core 115 kg (batu alam) 521.1 m3 3 Pemasangan core 115 kg (batu alam) 521.1 m3
4 Pemasangan core 120 kg (batu alam) 133.5 m3 4 Pemasangan core 120 kg (batu alam) 133.5 m3
5 Pemasangan armore 250 kg (batu alam) 311.4 m3 5 Pemasangan armore 150 kg (kubus beton) 1,3 buah
6 Pemasangan armore 650 kg (batu alam) 6860.1 m 3 6 Pemasangan armore 200 kg (kubus beton) 0,4 buah
7 Pemasangan armore 1150 kg (batu alam) 4404.5 m3 7 Pemasangan armore 300 kg (kubus beton) 0,8 buah

8 Pemasangan armore 1200 kg (batu alam) 1111.4 m3


8 Pemasangan armore 450 kg (kubus beton) 0.0 buah
9 Pemasangan armore 700 kg (kubus beton) 0.0 buah
9 Pemasangan toe 50 kg (batu alam) 80.7 m3
10 Pemasangan toe 50 kg (batu alam) 80.7 m3
10 Pemasangan toe 150 kg (batu alam) 40.0 m3
11 Pemasangan toe 500 kg (batu alam) 40.0 m3
11 Pemasangan toe 350 kg (batu alam) 2751.2 m3
12 Pemasangan toe 1500 kg (batu alam) 2751.2 m3
12 Pemasangan toe 600 kg (batu alam) 2032.4 m3
13 Pemasangan toe 1600 kg (batu alam) 2032.4 m3
C Pekerjaan Lain-lain
1 Dokumentasi 1 paket C Pekerjaan Lain-lain
sampe 1 Dokumentasi 1 paket
2 Pengujian mutu bahan 2 l 2 Pengujian mutu bahan 2 sampel
Volume pekerjaan pada pias pantai Kapota alternatif I (tumpukan Volume pekerjaan pada pias pantai Kapota, alternatif II
batu) (kombinasi tumpukan batu dan kubus beton)
RENCANA ANGGARAN BIAYA
HARGA SATUAN DASAR

No Uraian Satuan Harga (Rp) 17 Cat kayu kg 38,800


A Tenaga Kerja 18 Batu alam m3 184,205
1 Pekerja OH 90,000 19 CD copy soft file foto image Buah 7,000
2 Tukang tembok/batu OH 130,000 20 Foto printing Lembar 2,000
3 Kepala tukang batu OH 150,000 21 Foto album Buah 2,000
4 Mandor OH 150,000 22 Campuran beton, K > 250 m3 1,172,475
5 Pembantu Juru Ukur OH 144,000 23 Besi ulir 19 mm m 14,736
6 Juru Ukur OH 180,000 24 Beton 2100 kg buah 1,527,669
7 Tukang kayu OH 130,000 25 Multiflex 18 mm lbr 297,300
8 Kepala tukang kayu OH 150,000 26 Kayu balok kelas III 5/7 cm m3 2,492,185
9 Tukang foto OH 97,750 27 Minyak bekisting liter 5,689
10 Tukang besi OH 130,000 28 Besi beton ulir kg 14,736
B Bahan 29 Kawat ikat kg 40,959
1 Kaso 5/7 m3 2,760,475 30 PC / Portland cement kg 1,250
2 Dinding triplek 4 mm lembar 92,102 31 PB / Pasir beton kg 704,313
3 Fondasi pasangan batu m3 915,754 32 Kr / Krikil kg 476,766
4 Plafon asbes 3 mm (1X1 m) lembar 21,025 33 Air liter 83
5 Paku kg 32,507 34 Tanah urug m3 130,250
6 Asbes gelong lembar 31,902 35 Batu belah m3 184,205
7 Paku asbeb kg 32,507 36 Pasir pasang m3 135,750
8 Floor lantai (Beton lantai kerja) m3 55,000 37 pasir beton m3 146,250
9 Pintu Solidoor buah 1,430,000 C Peralatan

10 Jendela dorong daun 1,910,000 1 Waterpass Sewa hari 214,794


11 Cat dinding/plafon m2 25,200 2 Theodolith Sewa hari 214,794
12 Multiplek tebal 1 mm lembar 47,000 3 Wheel Loader / Excavator jam 600,000
13 Tiang kayu 5/7 kelas II, tinggi 3 m' m3 3,142,320 4 Kamera SLR (Digital) Sewa hari 100,000
14 Frame alumunium L.10.10.1*** kg 150,000 5 Molen sewa-hari 450,000
15 Banner plastik ukuran 0,6 x0,8 m^2 m2 35,000 6 Vibrator sewa-hari 120,000
16 Paku campuran 5 cm dan 7 cm kg 21,671 7 Cetakan Armor buah 275,000

Standarisasi harga satuan barang dan jasa Kabupaten Wakatobi Tahun 2017
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Harga satuan pekerjaan alternatif II (kombinasi tumpukan batu dan kubus
beton) di pias pantai Waha
Harga Satuan 11
No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Jumlah Harga (Rp)
(Rp) Bangunan 11
A Pekerjaan Persiapan m3 216,403,557
1 Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang 12 m2 4,430,553 53,166,631 1. Pemasangan core 20 kg (batu alam) 424.30 510,025
2 Pengukuran kembali/uitzet 152.5 m 4,606 702,437 buah 211,557,336
3 Papan nama 1 buah 430,636 430,636 2. Pemasangan armore 150 kg (kubus beton) 430.37 491,571
Jumlah A 54,299,704 m 3
180,486,290
3. Pemasangan toe 100 kg (batu alam) 337.65 534,537
B Pekerjaan Pemasangan
1 Bangunan 1 12
Bangunan 12
1. Pemasangan core 80 kg (batu alam) 91.7 m3 533,781 48,920,988
buah 765,320 140,703,950 m3 99,117,618
2. Pemasangan armore 510 kg (kubus beton) 183.8 1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 193.75 511,575
3. Pemasangan toe 640 kg (batu alam) 404.3 m3 572,016 231,237,669
buah 167,559,622
2 Bangunan 2 2. Pemasangan armore 280 kg (kubus beton) 288.66 580,468
1. Pemasangan core 80 kg (batu alam) 214.4 m3 533,781 114,415,863 m 3
211,982,299
2. Pemasangan armore 510 kg (kubus beton) 221.2 buah 765,320 169,259,796 3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 378.85 559,542
3. Pemasangan toe 640 kg (batu alam) 184.2 m3 572,016 105,365,439 13
3 Bangunan 3 Bangunan 13
1. Pemasangan core 185 kg (batu alam) 191.4 m3 554,816 106,164,066 m3 89,075,845
1. Pemasangan core 20 kg (batu alam) 174.65 510,025
2. Pemasangan armore 740 kg (kubus beton) 220.7 buah 940,215 207,482,767
3. Pemasangan toe 920 kg (batu alam) 386.6 m3 582,601 225,233,678 buah 136,158,236
2. Pemasangan armore 150 kg (kubus beton) 276.99 491,571
4 Bangunan 4 -
m 3
137,135,370
1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 193.75 m3 511,575 99,117,618 3. Pemasangan toe 100 kg (batu alam) 256.55 534,537
2. Pemasangan armore 280 kg (kubus beton) 252.52 buah 580,468 146,578,808
14
3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 378.85 m3 559,542 211,982,299 Bangunan 1 toe seawall
5 Bangunan 5 m3 814,202,447
1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 193.75 m3 511,575 99,117,618 1. Pemasangan toe seawall 1250 kg (kubus beton) 1290.36 630,989
2. Pemasangan armore 280 kg (kubus beton) 253.12 buah 580,468 146,926,040 2. Pemasangan Geotekstil Tipe-A m 2
316,243,043
m3 211,982,299 2310 136,902
3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 378.85 559,542
6 Bangunan 6 15
Bangunan 2 toe seawall
1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 60.60 m3 511,575 31,001,433
2. Pemasangan armore 280 kg (kubus beton) 267.86 buah 580,468 155,482,253 m3 866,180,359
1. Pemasangan toe seawall 1250 kg (kubus beton) 1372.73 630,989
3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 444.80 m3 559,542 248,884,061
2. Pemasangan Geotekstil Tipe-A m2 325,826,165
7 Bangunan 7 2380 136,902
1. Pemasangan core 185 kg (batu alam) 149.70 m3 554,816 83,055,974
Jumlah B 8,139,440,881
2. Pemasangan armore 740 kg (kubus beton) 229.01 buah 940,215
3. Pemasangan toe 920 kg (batu alam) 230.05 m3 582,601 134,027,438 C Pekerjaan Lain-lain
8 Bangunan 8 1 Dokumentasi 946,688
1. Pemasangan core 185 kg (batu alam) 51.30 m3 554,816 28,462,067 1 paket 946,688
2. Pemasangan armore 740 kg (kubus beton) 249.84 buah 940,215 234,901,907 2 Pengujian mutu bahan 2,000,000
m3 266,569,243 2 sampel 1,000,000
3. Pemasangan toe 920 kg (batu alam) 457.55 582,601
9 Bangunan 9 Jumlah C 2,946,688
1. Pemasangan core 20 kg (batu alam) 174.05 m3 510,025 88,769,830
2. Pemasangan armore 150 kg (kubus beton) 257.95 buah 491,571 126,803,102
Jumlah A+B+C Rp 8,196,687,273
3. Pemasangan toe 100 kg (batu alam) 423.60 m3 534,537 226,429,713
10 Bangunan 10 Pajak PPN : 10% Rp 819,668,727
1. Pemasangan core 61 kg (batu alam) 193.75 m3 511,575 99,117,618
2. Pemasangan armore 280 kg (kubus beton) 288.62 buah 580,468 167,536,853 Jumlah Total Rp 9,016,356,000

m 3
211,982,299 Dibulatkan Rp 9,016,356,000
3. Pemasangan toe 310 kg (batu alam) 378.85 559,542 TERBILANG : Sembilan Milyar Enam Belas Juta Tiga Ratus Lima Puluh Enam Ribu Rupiah
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Harga satuan pekerjaan alternatif II (kombinasi tumpukan batu dan kubus Harga satuan pekerjaan alternatif II (kombinasi tumpukan batu dan kubus
beton) di pias pantai Matahora beton) di pias pantai Kapota
Harga Satuan
No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Jumlah Harga (Rp) Harga Satuan
(Rp) No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A Pekerjaan Persiapan
A Pekerjaan Persiapan
1 Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang 12 m2 4,430,553 53,166,631
1 Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang 12 m2 4,430,553 53,166,631
2 Pengukuran kembali/uitzet 152.5 m 4,606 702,437
2 Pengukuran kembali/uitzet 152.5 m 4,606 702,437
3 Papan nama 1 buah 430,636 430,636
Jumlah A 54,299,704 3 Papan nama 1 buah 430,636 430,636
B Pekerjaan Pemasangan
Jumlah A 54,299,704
1 Pemasangan core 100 kg (batu alam) 97.4 m3 527,787 51,413,454
B Pekerjaan Pemasangan
2 Pemasangan core 105 kg (batu alam) 17.9 m3 527,976 9,434,925
1 Pemasangan core 25 kg (batu alam) 65.0 m3 510,214 33,149,617
3 Pemasangan core 145 kg (batu alam) 79.5 m3 529,488 42,069,656
2 Pemasangan core 65 kg (batu alam) 888.8 m 3
533,214 473,898,489
4 Pemasangan core 155 kg (batu alam) 18.8 m3 529,866 9,975,584
3 Pemasangan core 115 kg (batu alam) 521.1 m3 552,170 287,723,964
5 Pemasangan core 185 kg (batu alam) 122.1 m3 531,000 64,818,376
4 Pemasangan core 120 kg (batu alam) 133.5 m3 552,170 73,690,388
6 Pemasangan core 195 kg (batu alam) 24.9 m3 531,378 13,242,070
5 Pemasangan armore 150 kg (kubus beton) 225.8 buah 491,571 111,013,736
7 Pemasangan armore 400 kg (Kubus Beton) 383.1 buah 681,674 261,183,038
6 Pemasangan armore 200 kg (kubus beton) 65.2 buah 529,591 34,546,427
8 Pemasangan armore 600 kg (Kubus Beton) 1700.6 buah 833,757 1,417,872,499
7 Pemasangan armore 300 kg (kubus beton) 239.6 buah 605,633 145,132,948
9 Pemasangan armore 800 kg (Kubus Beton) 1910.9 buah 985,840 1,883,858,457
8 Pemasangan armore 450 kg (kubus beton) 502.7 buah 719,695 361,774,838
10 Pemasangan armore 900 kg (Kubus Beton) 398.0 buah 1,061,881 422,625,785
9 Pemasangan armore 700 kg (kubus beton) 215.8 buah 196,374,796
11 Pemasangan armore 1150 kg (Kubus Beton) 483.0 buah 1,251,985 604,707,424 909,799
10 Pemasangan toe 50 kg (batu alam) 80.7 m 3
532,646 42,961,134
12 Pemasangan toe 500 kg (batu alam) 151.1 m3 617,972 93,387,134
11 Pemasangan toe 500 kg (batu alam) 40.0 m3 553,493 22,143,319
13 Pemasangan toe 550 kg (batu alam) 77.5 m4 556,408 43,132,735
12 Pemasangan toe 1500 kg (batu alam) 2751.2 m 3
561,054 1,543,565,588
14 Pemasangan toe 750 kg (batu alam) 192.1 m5 568,614 109,204,258

15 Pemasangan toe 800 kg (batu alam) 93.7 m6 576,175 54,004,867 13 Pemasangan toe 1600 kg (batu alam) 2032.4 m 3
570,504 1,159,518,198

16 Pemasangan toe 950 kg (batu alam) 200.5 m 7


578,065 115,927,849 Jumlah B 4,485,493,441
C Pekerjaan Lain-lain
17 Pemasangan toe 1000 kg (batu alam) 118.4 m8 583,735 69,130,795
1 Dokumentasi 1 paket 946,688 946,688
Jumlah B 5,265,988,904
2 Pengujian mutu bahan 2 sampel 1,000,000 2,000,000
C Pekerjaan Lain-lain
1 Dokumentasi 1 paket 946,688 946,688 Jumlah C 2,946,688

2 Pengujian mutu bahan 2 sampel 1,000,000 2,000,000


Jumlah A+B+C Rp 4,542,739,833
Jumlah C 2,946,688
Pajak PPN : 10% Rp 454,273,983
Jumlah A+B+C Rp 5,323,235,296
Pajak PPN : 10% Rp 532,323,530 Jumlah Total Rp 4,997,013,816
Jumlah Total Rp 5,855,558,826
Dibulatkan Rp 4,997,013,000
Dibulatkan Rp 5,855,559,000 TERBILANG : Empat Milyar Sembilan Ratus Sembilan Puluh Tujuh Juta Tiga Belas Ribu Rupiah
TERBILANG : Lima Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Lima Juta Lima Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu Rupiah
PEMELIHARAAN
PERMASALAHAN, PENYEBAB, DAMPAK DAN
TINDAKAN PEMELIHARAAN
No Permasalahan Penyebab Dampak Tindakan Pemeliharaan
Elevasi Kinerja bangunan akan berkurang sebab
Daya dukung tanah belum mampu/tidak Tambahkan batu pada puncak
puncak gelombang transmisi akan semakin
1 mampu untuk menahan berat bangunan yang bangunan dengan spesifikasi
bangunan meningkat seiring semakin rendahnya
ada di atasnya. yang dipersyaratkan
turun. elevasi puncak bangunan.
Gaya gelombang yang bekerja secara terus
menerus, sehingga menyebabkan batu
Batu lapis bergeser dan (b). Kemungkinan berat batu
Tambahkan batu baru pada
lindung terlalu kecil mampu Kinerja bangunan berkurang bahkan posisi yang kosong. Atur
sehingga
2 dapat menyebabkan kerusakan bangunan
bergeser atau digeser/dipindahkan oleh gelombang secara kembali agar batu- batu saling
mengunci.
terlepas. menyeluruh dikarenakan bangunan semakin
lama semakin berkurang lebar puncak dan
elevasinya.
Atur kembali susunan batu agar
Abrasi atau kikisan akibat adanya efek kejut Lambat laun dimensi atau ukuran batu saling mengunci. Tambah batu
bila tinggi atau volume
dari gelombang yang terus menerus terhadap (berat dan diameter) akan berkurang,
penampang berkurang akibat
Lapis lindung material lapis lindung (batu) sedangkan sehingga mudah untuk dipindahkan atau penyusunan ulang. Bila batu
3
kualitas batu (kekuatan) yang digunakan digeser oleh gelombang dan akhinya telah berubah dimensinya maka
terkikis dan
ganti batu yang rusak dengan
membulat tidak memenuhi persyaratan untuk batu lapis bangunan tidak berfungsi lagi
batu dengan spesifikasi yang
lindung. sebagaimana peruntukannya. sesuai dengan yang
dipersyaratkan
PERMASALAHAN, PENYEBAB, DAMPAK DAN
TINDAKAN PEMELIHARAAN
Permasalah
No Penyebab Dampak Tindakan Pemeliharaan
an

Pada saat terjadi gerusan di kaki


Pelindung Gelombang datan dan membentuk Tambahkan batu pada
bangunan, batu pelindung kaki
kaki atau bangunan pemecah gelombang bagian kaki yang
kaki (toe protection) akan runtuh
tumit tingginya akan meningkat pada kaki mengalami penurunan
4 dan ketebalannya tidak mampu lagi
bangunan bangunan. Peningkatan tinggi sampai pada elevasi yang
untuk melindungi kaki bangunan.
bergeser gelombang ini menyebabkan gerusan dipersyaratkan dam
Akibatnya bangunan inti dapat
atau runtuh. di ujung kaki bangunan. spesifikasi teknis
mengalami kerusakan.

Ganti batu yang pecah


Kekuatan batu yang tidak memenuhi Dimensi bangunan menjadi
dengan yang ukurannya
spesifikasi teknis, sehingga pada saat mengecil, sehingga lebih mudah
Batu Lapis sama dengan ukuran yang
pemasangan terjadi benturan antara untuk dipindahkan atau
5 Lindung dipersyaratkan serta
satu batu dengan yang lainnya diruntuhkan oleh gelombang.
Pecah memiliki kekuatan yang
menyebabkan batu lapis lindung Akibatnya, bangunan dapat
sesuai dengan spesifikasi
pecah. mengalami kerusakan.
teknis.
Metode pemeliharaan jika bangunan mengalami penurunan elevasi puncak

Metode pemeliharaan jika lapis lindung bergeser atau terlepas

Metode pemeliharaan jika lapis lindung terkikis dan membulat

Metode pemeliharaan jika pelindung kaki bergeser atau runtuh


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai