19451-Article Text-63320-1-10-20210826
19451-Article Text-63320-1-10-20210826
PENDAHULUAN
Kawasan pesisir merupakan salah satu pusat Untuk pemberian skor diberikan nilai 1,2 dan 3,
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sehingga kemudian skor ini dikalikan dengan bobot yang telah
berbagai kegiatan dilakukan pada kawasan ini. ditetapkan. Sedangkan untuk kategori kelas dibagi
Kawasan pesisir menjadi wilayah yang rentan dan menjadi rendah,sedang dan tinggi. Jika telah diketahui
terancam ketika terjadi perubahan aktifitas hidro- tingkat ancaman, kerentanan dan kapasitas baru bisa
oseanografi. Naiknya muka air laut dan perubahan dihitung suatu tingkat resiko bencana. Tahap analisis
kecepatan angin yang menyebabkan badai dan pertama adalah tingkat ancaman, dimana parameter
terjadinya gelombang ekstrim dan mengancam tingkat ancaman terdiri dari ; tinggi gelombang bobot
kawasan pesisir. Kota Padang berada di pesisir pantai 30%, kecepatan arus bobot 30% , bentuk garis pantai
barat Sumatera, sehingga tidak terlepas dari ancaman bobot 15 %, tipologi pantai bobot 10% dan tutupan
gelombang ekstrim dan abrasi. Secara administratif vegetasi bobot 15%. Berikutnya yaitu untuk analisis
ada 6 Kecamatan di Kota Padang yang memiliki tingkat kerentanan dengan parameter kerentanan fisik
kawasan pesisir. Berdasarkan hasil penelitian Haryani dengan bobot 40%, kerentanan ekonomi 25%,
(2018) dimana dari tahun 2003-2016 Kota padang kerentanan lingkungan 25% dan kerentanan 10.
mengalami abrasi seluas 5.74 Ha. Jika dihitung pada Analisis tingkat kapasitas dengan parameter aturan
kawasan sempadan pantai, Kecamatan Padang Barat terkait bencana bobot 25%, penyusunan dokumen
merupakan salah satu kecamatan yang memiliki kajian resiko bencana bobot 20%, pembangunan
kepadatan penduduk paling tinggi, Kecamatan Padang sistem peringatan dini bobot 10%, pembangunan
Barat juga memiliki faktor yang dapat menyebabkan mitigasi 30%, pendidikan dan pelatihan bobot 10 %,
tingginya abrasi. Salah satu yang mempengaruhi kelompok siaga bencana bobot 5%. untuk menghitung
gelombang ekstrim dan abrasi yaitu, permukaan tanah suatu tingkat resiko dengan menggunakan rumus
menurun yang disebabkan pengambilan berlebihan air ancaman*kerentanan/kapasitas. Sedangkan untuk
tanah karna kebutuhan permukimaan, mall dan hotel. mencari kategori kelas yaitu dengan cara nilai
Kecamatan Padang Barat baru melalui bencana tertinggi – nilai terendah/banyak kelas. Masuk pada
Abrasi Pantai dimana, Abrasi terus mengikis pantai analisis kedua kuantitatif yaitu dengan permasalahan
mulai dari muaro lasak sampai dengan muaro tingkat resiko yang ada maka dari permasalah tersebut
jembatan siti nurbaya. Melihat tingginya potensi akan diberikan rekomendasi strategi pengurangan
bencana gelombang ekstrim dan abrasi pantai, maka resiko bencana Gelomabang Ekstrim dan Abrasi yang
diperlukan strategi untuk mengatasi pengurangan terbagi menjadi mitigasi struktural dan non struktural
resiko Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi di serta suatu arahan pemanfaatan ruang yang
Kecamatan Padang Barat dan diperlukan arahan mempertimbangkan tingkat resiko bencana.
penataan ruang berbasis mitigasi bencana. HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE Kecamatan Padang Barat terdiri dari 10
Metode analisis yaitu analisis kuantitatif dan kelurahan dimana terdapat 8 kelurahan yang
kualitatif. Analisis kuantitatif dibantu dengan berpotensi terkena dampak bencana Gelombang
menggunakan scoring dan pembobotan yang mengacu Ekstrim dan Abrasi ini dipengaruhi karna memiliki
pada Perka BNPB No 02 Tahun 2012 dan literatur kawasan pesisir dan kawasan yang masuk pada kelas
terkait lainnya. untuk mengetahui tingkat resiko lereng 0-2%. Setelah didapati nilai dari tingkat
bencana terlebih dahulu menganalisis tingkat ancaman, kerentanan dan kapasitas didapti hasil
ancaman tingkat kerentanan dan tingkat kapasitas. analisis tingkat resiko bencana sebagai berikut ini ;
Tabel 1. Hasil Analisis Tingkat Resiko Bencana Tabel 3. Rekomendasi Zona
Kode Luas
Zona Rencana Sub Zona
Zona (Ha)
A. Kawasan Lindung
Sempadan
SP 39,89
Pantai
Zona Perlindungan
Sempadan
Setempat SS 0,58
Sungai
Sungai S 14,83
Taman
Zona Ruang Terbuka RTH-4 1,83
Kelurahan
Hijau
Taman RW RTH-5 1,07
B. Kawasan Budidaya
Skala
Zona Pelayanan Umum SPU-2 1,94
Kecamatan
Zona Perdagangan Dan
Skala BWP K-2 4,3
Jasa
Zona Peruntukan
Pelabuhan P 0,05
Lainnya