02 Infrastruktur
Sosial
04
05 Lintas Sektor
Pengertian
Sektor
Ekonomi Berupa pemulihan dan
peningkatan ekonomi
lokal, perdagangan dan
pasar, usaha kecil dan
menengah, pertanian,
perikanan, peternakan,
perkebunan dan
pariwisata.
Ruang Lingkup Sektor Ekonomi
Pertanian Pariwisata
Koperasi, Industri
Perikanan
Kecil, Menengah
Peternakan Perdagangan
Perkebunan Pertambangan
PENILAIAN AKIBAT BENCANA ANALISIS DAMPAK BENCANA
a. Pertanian a. Pertanian
• Kerusakan b. Perikanan b. Perikanan
• Kerugian
c. Peternakan • Perekonomian c. Peternakan
d. Perkebunan d. Perkebunan
• Gangguan Akses e. Pertambangan • Kehidupan Manusia e. Pertambangan
• Gangguan Fungsi
f.
g.
Perdagangan
Koperasi, Industri
& Sosial f. Perdagangan
g. Koperasi, Industri
• Peningkatan Risiko Kecil dan • Lingkungan Hidup Kecil dan
Menengah Menengah
h. Pariwisata h. Pariwisata
PERKIRAAN KEBUTUHAN
4 Perkebunan • Jumlah dan volume kerusakan lahan perkebunan • Biaya pembersihan wilayah perkebunan
• Jumlah kerusakan ladang • Biaya operasional tambahan (perbaikan lahan)
• Jumlah kerusakan alat-alat perkebunan • Penurunan pendapatan petani karena kerusakan wilayah perkebunan
• Jumlah kerusakan tanaman perkebunan • potensi penurunan pendapatan perkebunan
Ruang Lingkup Penilaian Akibat Bencana Pada Sektor Ekonomi
No Sub Kerusakan Kerugian
Sektor
5 Perikanan • Jumlah dan volume kerusakan lahan perikanan • Biaya pembersihan wilayah perkebunan
• Jumlah kerusakan lahan perikanan • Biaya operasional tambahan (perbaikan lahan)
• Jumlah kerusakan alat-alat perikanan • Penurunan pendapatan petani karena kerusakan wilayah
• Jumlah kematian ikan perikanan
• potensi penurunan pendapatan perikanan
6 Koperasi, • Jumlah dan volume kerusakan bangunan industri • Biaya pembersihan wilayah industri kecil dan menengah
Industri Kecil kecil dan menengah • Biaya operasional tambahan (perbaikan ltempat industri)
dan • Jumlah kerusakan lahan industri • Penurunan pendapatan pengusaha industri kecil dan menengah
Menengah • Jumlah kerusakan alat-alat industri kecil dan karena kerusakan tempat industri
menengah • potensi penurunan pendapatan industri kecil dan menengah
• Jumlah kematian produk industri kecil dan
menengah
7 Perdagangan • Jumlah dan volume kerusakan bangunan pasar, • Biaya pembersihan wilayah pasar
ruko, los, kios, loket, dll • Biaya operasional tambahan (perbaikan pasar)
• Jumlah kerusakan lahan • Penurunan pendapatan pedagang karena kerusakan pasar
• Jumlah kerusakan alat-alat perdagangan • dll
• Jumlah kerusakan produk perdagangan
8 Pariwisata • Jumlah dan volume kerusakan bangunan, objek • Biaya pembersihan objek wisata
pariwisata • Biaya operasional tambahan (perbaikan objek pariwisata)
• Jumlah kerusakan lahan pariwisata • Penurunan omset pariwisata karena kerusakan objek wisata
• Jumlah kerusakan prasarana pariwisata • potensi penurunan pendapatan pariwisata karena penurunan
• Jumlah kerusakan produk pariwisata jumlah wisatawan
Ruang Lingkup Penilaian Akibat Bencana Pada Sektor Ekonomi
Gangguan Akses
➢ Tidak berfungsinya kegiatan perekonomian
➢ Terganggunya akses masyarakat untuk bekerja
➢ Terganggunya perlindungan masyarakat,
seperti terjadinya konflik social, kriminalitas, dll
➢ Terganggungnya tingkat konsumsi masyarakat
Penilaian
Tabel Rusak Ringan ≤ 30% Terdapat kerusakan namun masih
Ekonomi
Rumus
Perhitungan
Kerusakan
Kerugian
Analisis Dampak Bencana Pada Sektor Ekonomi
Komponen Isu Analisi Dampak Indikator
Perekonomian 1. Bagaimana akibat bencana dapat menimbulkan peningkatan angka kemiskinan, khususnya 1. Jumlah/ angka kemiskinan
terhadap masyarakat terdampak bencana 2. Nilai Inflasi
2. Apakah akibat bencana menyebabkan inflasi? 3. Nilain Investasi
3. Apakah akibat bencana menyebabkan turunnya angka investasi pada daerah terdampak? 4. Keuangan Fiskal Daerah
4. Apakah akibat bencana menyebabkan terjadinya pengangguran dan tingkat kesenjangan (PDB/PDRB)
pendapatan meningkat? 5. Standar Hidup Layak (GDP/
5. Apakah bencana menyebabkan dampak pada pertumbuhan ekonomi makro (PDB/PDRB) capital)
daerah terdampak?
Kehidupan 1. Bagaimana akibat bencana menyebabkan penurunan kualitas kesehatan masyarakat 1. Standar Kesehatan
Manusia dan terdampak bencana? 2. Standar Pendidikan
Sosial 2. Bagaimana akibat bencana menyebabkan penurunan kualitas pendidikan anak sekolah di 3. Potensi Konflik
wilayah terdampak bencana? 4. Perubahan struktur social
3. Apakah akibat bencana dapat menimbulkan konflik sosial? masyarakat
4. Bagaimana akibat bencana dapat mempengaruhi struktur sosial masyarakat? 5. Perubahan standar nilai/karakter
5. Bagaimana akibat bencana dapat merubah karakter/standar nilai sosial masyarakat? 6. Perubahan peta/ orientasi politik
6. Apakah akibat bencana mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah 7. Rusak/ hilangnya bukti sejarah
maupun sistem politik? sebagai peninggalan budaya
7. Bagaimana akibat bencana dapat menghilangkan bukti sejarah sebagai peninggalan budaya?
Lingkungan 1. Apakah akibat bencana dapat menyebabkan rusak atau hilangnya sumber air baku atau mata 1. Ketersediaan sumber air baku
air masyarakat terdampak? (mata air)
2. Bagaimana peningkatan emisi karbon akibat bencana pada daerah terdampak bencana? 2. Peningkatan emisi karbon
3. Bagaimana akibat bencana dapat mempengaruhi keberlanjutan kehidupan ekosistem pada 3. Kerusakan Ekosistem
daerah terdampak bencana?
Komponen Kebutuhan Pemulihan
Analisa Perbaikan atau Memulihkan aset milik pemerintah, masyarakat, keluarga dan badan usaha
terhadap pembangunan kembali setelah terjadi bencana
hasil
inventarisasi,
survey, dan Mengurangi kerugian ekonomi yang dialami oleh pemerintah, masyarakat,
wawancara keluarga dan badan usaha sebagai akibat dari bencana
informan
kunci/ diskusi
kelompok
Membantu memulihkan akses individu, keluarga dan masyarakat dalam rangka
terfokus
pemulihan sistem pelayanan dasar diantaranya pendidikan, kesehatan, sanitasi,
rumah, ketentraman, ketertiban, perlindungan masyarakat dan jaminan sosial
Harga Satuan
Kebutuhan Volume
Daerah
Keterangan :
1. Volume adalah jumlah yang terkena bencana/menjadi sasaran tindakan rehabilitasi dan
rekonstruksi berdasarkan kategori Kerusakan, pemulihan akses & fungsi atau lainnya.dalam
satuan tertentu.
2. Harga satuan daerah adalah biaya standar berdasarkan pada kebutuhan pembiayaan kegiatan
rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah terdampak bencana.
CONTOH
SEKTOR
EKONOMI
CONTOH
SUB SEKTOR PERTANIAN
DAN PERKEBUNAN
SUB SEKTOR PERTANIAN
Prosedur Estimasi Kerusakan dan Kerugian
Analisa Sektor Pertanian Penilaian Kerusakan Kriteria Estimasi Kerugian
Sektor Pertanian Tanaman Musiman
•Penetapan tipe produksi Kriteria Kerusakan Tergantung saat terjadi bencana
– Apakah panen tetap atau musiman RB: Lahan Rusak dan Umur Tanaman > 75 Hari (71-
– Menggunakan irigasi atau non- 100 %)
irigasi RS: Lahan Rusak dan Umur Tanaman 50-75 Hari
– Padat karya atau menggunakan Akhir musim tanam :
(31-70%)
mesin-mesin pertanian Kerugian = nilai keseluruhan panen
RR: Lahan Rusak dan Umur Tanaman < 40 Hari (0-
– Berorientasi pasar/ekspor 30%) Permulaan /tengah musim tanam :
•Menjadwalkan kegiatan produksi
Apakah dapat dilakukan penanaman
– Tanaman musiman: jumlah panen Data yang perlu diketahui terdiri dari umur tanaman,
setahun? luas lahan pertanian/perkebunan, lalu diketahui kembali tanpa menganggu panen
bobotnya, setelah itu dikalikan dengan biaya berikutnya?
•Memetakan waktu bencana dengan
produksi yang sudah dikeluarkan.
kalender produksi pertanian, dan ✓ Jika ya, Kerugian adalah nilai dari
menentukan investasi penanaman sebelum bencana
– Kerusakan panen total? (biaya produksi akhir tahun lebih tinggi)
(Luas (m2 atau hektar) x harga satuan pengolahan ✓ Jika tidak, Kerugian adalah nilai dari
– Hilang sementara (losses) karena lahan) x Bobot
produktivitas yang menurun? keseluruhan produksi yang tidak dapat
dipanen
SUB SEKTOR PERTANIAN
Langkah Penilaian Kerugian Penilaian Kerugian Pertanian
Sektor Pertanian Kasus Penurunan Produktivitas
1. Tentukan baseline data :
✓Kalender kegiatan pertanian
✓Area penanaman produk pertanian
✓Produksi masing-masing produk 01 Dapatkan data estimasi produksi pra-bencana
✓Harga pada tingkat petani
2. Dapatkan data estimasi produksi pra-bencana
pada
✓Area yang menjadi perhatian Pandangan dari ahli agronomi mengenai estimasi
✓Ekspektasi produktifitas
02 jumlah produksi pasca bencana
✓Perkiraan jumlah produksi
3. Bangun penilaian produksi pasca-bencana Data harga tingkat petani (pra-bencana),
✓Kasus 1: Kerusakan tanaman total 03 (bisa menggunakan data harga wilayah yang tidak terkena
dampak bencana
✓Kasus 2: Penurunan produktifitas tanaman
4. Estimasi kerugian produksi pertanian ( 2 – 3)
Estimasi nilai kerugian produksi (1 - 2) dikalikan
04 dengan harga tingkat petani
Gunakan “normal”
estimasi produksi
SUB SEKTOR PERTANIAN
Informasi :
• Jumlah Luas Sawah = 250 Ha
•Hasil Produksi = 6,3 Ton = 6.300 Kg
Banjir Ketika
•Biaya Produksi = Rp. 5.080.000/Ha
memasuki umur
tanaman 80 hari , • Harga Satuan Gabah = Rp. 3.500/Kg
Lahan sendiri
• % Tingkat Kerusakan RB/RS/RR ??? %
•Kerusakan Lahan ???
•Kerusakan Tanaman ???
Perkiraan Nilai Kerusakan dan Kerugian Rp. ...???
SUB SEKTOR PERTANIAN
SUB SEKTOR PERTANIAN
KERUGIAN
RUMUS KERUSAKAN merupakan perubahan aliran ekonomi : hilangnya
(Luas (m2 atau hektar) x harga satuan pengolahan kesempatan untuk memperoleh keuntungan ekonomi
lahan) x Bobot karena rusaknya aset berupa fisik
Tingkat kerusakan/bobot :
• 80 hari -> RB -> 100% RUMUS
Nilai Kerugian = ƒ (hilangnya pendapatan bersih, penurunan
Perkiraan Kerusakan = produksi, penurunan penjualan, pembersihan puing, dll)
-> 250 Ha x Rp. 1.050.000 ,- x 100%
-> Rp. 262.500.000,-
SUB SEKTOR PERTANIAN
Perkiraan Nilai Kerugian
R U M U S R U M U S
Nilai Kerugian = ƒ (Kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan) Nilai Kerugian = ƒ (Kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan)
= Luas Areal Terdampak x Wkt Pemulihan x (Pendapatan Yg = Luas Areal Terdampak x Wkt Pemulihan x
Hilang – Biaya Produksi) (Pendapatan Yg Hilang – Biaya Produksi)
Berdasarkan rumus penilaian kerugian diatas, maka Berdasarkan rumus penilaian kerugian diatas, maka
Nilai Kerugian Total yaitu Nilai Kerugian Penurunan Produktifitas yaitu
Rp. 8,48 Milyar Rp. 549 Juta
Penurunan Produktifitas
Kehilangan Total Hsil
Luas Lahan Waktu Hsl Prod Harga Jual Hsil
Produksi
Biaya Produksi Nilai Kerugian Luas Lahan Waktu Produksi Harga Jual
terdampak Pemulihan Per Kg/Ha Gabah Rp/Kg terdampak Pemulihan Pra Bncana
Pasca
Gabah Rp/Kg
Biaya Produksi Nilai Kerugian
Bencana Per
Per Kg/Ha
Kg/Ha
250 x 2 x (( 6.300 x 3.500 ) - 5.080.000 ) = 8.485.000.000
250 x 1 x (( 6.300 - 4.200 )x 3.500 )- 5.080.000 ) = 567.500.000
SUB SEKTOR PERKEBUNAN
Kriteria Penilaian Tanaman Perkebunan
Kerugian dihitung bila ternak hilang/mati semua maka dihitung kerugian 100% hasil penjualan
ternak. Kerugian bisa juga dihitung dari biaya pemindahan/pengungsian ternak. Selain itu, kerugian
bisa dihitung dari penjualan ternak secara murah sekali dibandingkan harga pasar yang berlaku.
SUB SEKTOR PERIKANAN
(Perikanan Budidaya Air Tawar)
Kerusakan dihitung dari Tambak dan Kolam Air Tawar
serta Peralatan dan Perlengkapan Untuk kerusakan dan kerugian, data
Kerugian bisa terdiri dari biaya yang perlu diketahui terdiri dari umur
pembersihan/pencetakan kolam, selisih nilai hasil produksi, luas kolam/tambak, lalu
panen yang seharusnya diperoleh dikurangi dengan
biaya produksi. diketahui bobotnya, setelah itu
Rata-rata penjualan ikan nila dan ikan mas dalam setahun pada kolam 1 hektar mencapai Rp 150.000.000,- dengan
biaya produksi dan perawatan mencapai Rp 2.500.000.
Waktu Pemulihan memerlukan 1 kali masa panen (4 bulan).
Berapa nilai kerusakan dan kerugiannya?
Data Kerugian :
Data Kerusakan :
• Penghasilan tambak per Ha = Rp. 150.000.000
Luas Tambak = 5.000m2
Tingkat Kerusakan = 20% • Biaya Produksi dan Perawatan = Rp. 2.500.000
Biaya Pembuatan Lahan = Rp. 4.000/m2 • Waktu Pemulihan -> 1 kali panen
Penilaian Kerusakan : Penilaian Kerugian :
-> 5.000 x 4.000 x 20% -> (0.5Ha x 1 x Rp. 150.000.000) – Rp. 2.500.000
-> Rp. 4.000.000 -> Rp. 72.500.000,-
SUB SEKTOR PERIKANAN
(Perikanan Tangkap)
Perkiraan
dampak pada
06 04 Mengembangkan perkiraan pascabencana
05
sektor ✓ Perkiraan waktu untuk perbaikan
eksternal dan tempat berdagang
fiskal ✓ Perkiraan waktu untuk pemulihan
penjualan
Perkiraan
Kerusakan dan
Kerugian
SUB SEKTOR PERDAGANGAN
PERHITUNGAN KERUSAKAN DAN KERUGIAN
04
sama sekali, maka kerusakannya dihitung langsung 100%. dengan upaya yang kecil (0-30%)
Kenaikan biaya
Estimasi kerugian
Kerugian Produksi produksi harus
mempertimbangkan
juga diperhitungkan
• estimasi berdasarkan biaya • Tujuan produksi sebelum • Kenaikan harga bahan baku
diperlukan saat peralatan terjadi bencana dan input
dan mesin-mesin diperbaiki • Ketidaktersediaan bahan • Biaya overtime pekerja
atau diganti baku dan input lain seperti • Keperluan menyewa mesin-
listik dan air mesin dan peralatan
• Turunnya permintaan sementara
produk karena penurunan • Biaya listrik lebih tinggi
aktifitas ekonomi di wilayah
dampak
04
sama sekali, maka kerusakannya dihitung langsung 100%. dengan upaya yang kecil (0-30%)
120
Bencana
80
60
Kerugian
40
20
0
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
Normal Pasca Bencana
SUB SEKTOR PARIWISATA
KRITERIA PENILAIAN KERUSAKAN
Isi dari bangunan yang rusak harus
Nilai penggantian untuk aset fisik diperkirakan menurut jenis aset
harus diperkirakan oleh insinyur
sipil, arsitek menurut tipologi 02
01
bangunan yang terpengaruh
05
Jika jasa utilitas (listrik, air, dan sanitasi)
lingkungan
dimiliki atau dipasok oleh perusahaan
publik atau perusahaan swasta yang
operasinya terpisah, nilai kerusakannya 04
mungkin telah diestimasi pada sektor lain
• Pengeluaran devisa untuk ✓ Perhitungan kerusakan lainnya berkisar pada mebeleur & lain
kampanye informasi dan promosi sebagainya