Pengelolaan Sampah

PILAR 4
PENGELOLAAN SAMPAH
RUMAH TANGGA
11/1/2017 dewa_2w@yahoo.co.id
Fungsional Sanitarian
PAPARAN MATERI
Materi 1 : Perjalanan Sampah
Materi 2 : Jenis-Jenis Sampah
Materi 3 : Reduce,Reuse,Recycle
Materi 4 : CBSWM
Materi 1 Perjalanan Sampah
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Sampah
Ancaman
atau
Potensi ?
5
Bagaimana Menurut Anda?
ANCAMAN PENYAKIT AKIBAT SAMPAH
DAN KOTORAN MANUSIA
Bagaimana Menurut Anda?
Materi 2 : Jenis-Jenis Sampah
JENIS SAMPAH
Sampah Sampah
organik gelas/beling
(1-6 bln) (ratusan th)
Sampah kaleng
(80-100 th)
Sampah Bahan
Berbahaya dan Beracun
(termasuk B3)
Sampah plastik Sampah styrofoam
Sampah kertas
(50-80 th) (tidak hancur)
(2-5 bulan)
PERBANDINGAN
LAMANYA SAMPAH
HANCUR
JENIS SAMPAH LAMANYA HANCUR
KERTAS 2-5 BLN
KULIT JERUK 6 BLN
DUS KARTON 5 BLN
FILTER ROKOK 10-12 TH
KANTONG PLASTIK 10-20 TH
KULIT SEPATU 25-40 TH
PAKAIAN/NYLON 30-40 TH
PLASTIK 50-80 TH
ALUMINIUM 80-100 TH
STYROFOAM TIDAK HANCUR
Materi 3 :
Reduce,Reuse,Recycle
TRANSFORMASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENGELOLAAN SAMPAH
Mencegah/Mengurangi
Mencegah/Mengurangi (Reduce)
(Reduce)
Guna Ulang Guna Ulang

(Reuse) (Reuse)
Daur Ulang Daur Ulang

(Recycle) (Recycle)
3R artinya:
Reduce=kurangi,
Reuse=pakai ulang,
Recycle=daur
ulang.
Kunci 3R terletak pada

pemilahan sejak di rumah
tangga agar dapat mengolah
sampah sesuai jenisnya.
PENGOLAHAN SAMPAH BERBASIS
MASYARAKAT
POLA PEMILAHAN
WADAH 1 WADAH 2 WADAH 3
Dapat Di Daur Lainnya Untuk

Ulang
(Plastik,Kertas,Kale (Umum) Kompos
ng,Logam,gelas)
Pusat Kompos
Pusat Pemulung, Komposting Rumah
Daur Loak,
Ulang Tangga
BANK Pengumpulan
SAMPAH Bateria Bekas dan
B3
POLA PEMILAHAN
Masyarakat
yang sudah Penanggung Penanggung Pengumpul
jawab tingkat
memilah RT
jawab tingkat Sampah
sampah RW kering
MODEL TEMPAT PEMILAHAN
Tas karung sederhana Tong besi bekas bisa

dihias menjadi wadah disulap menjadi tempat
Pemilahan tingkat
pemilahan sederhana sampah terpilah yang
komunal dengan
cantik
conveyor oleh
petugas
Tong plastik berbeda

warna memudahkan
warga memilah jenis
11/1/2017 dewa_2w@yahoo.co.id sampah
KOMPOSTING
DIAGRAM PERJALANAN KUMAN,APA
HUBUNGANNYA DGN KOMPOS ?
PEMBUATAN KOMPOS
Tutup dg bantal
Cacah Masukkan Tekan-Aduk Tutup kain hitam.
11/1/2017 dewa_2w@yahoo.co.id sekam
PRINSIP DASAR PENGOMPOSAN
MIKROBA
Makhluk hidup berukuran mikro (sangat kecil) yang
hanya dapat dilihat melalui mikroskop, misalnya
bakteri dan jamur
Mikroba yang merombak sampah menjadi
kompos.
Semakin banyak jumlah mikroba maka semakin
baik proses komposting.
Mikroba ini dapat diperoleh dari kompos

yang sudah jadi ataupun dari lapisan atas
tanah yang gembur (humus).
UDARA
Proses komposting bersifat aerob
Aliran udara yang kurang baik selama komposting akan
menyebabkan mikroba jenis lain (yang tidak baik untuk
komposting) lebih banyak hidup, sehingga timbul bau
menyengat dan pembentukan kompos tidak terjadi.
Butuh wadah yang berlubang ataupun, pembalikan
dan pengadukan secara teratur sangat penting dalam
komposting.
KELEMBABAN
Komposting optimal pada kelembaban 50 70%.
Terlalu lembab maka udara akan terhambat

masuk ke dalam materi organik sehingga bakteri
mati karena kekurangan udara.
Simpanlah di tempat yang cukup kering. Namun
juga jangan terlalu kering karena mikroba
membutuhkan air sebagai media hidupnya. Maka
siram atau percikkanlah air jika terlalu kering.
SUHU
Penguraian materi organik oleh mikroba

menyebabkan suhu yang cukup tinggi (fase aktif).
Suhu akan turun secara bertahap yang
menandakan fase pematangan kompos.
Kisaran suhu yang ideal untuk komposting adalah
45 70 derajat celcius.
NUTRISI
Mikroba membutuhkan makanan atau nutrisi.

Kandungan karbon dan nitrogen yang ada dalam
sampah organik merupakan sumber makanan
mikroba.
FAKTOR LAIN (WAKTU DAN Ph)
Waktu, rata-rata proses komposting 6 8
minggu. Variasi waktu tergantung pada jenis
sampah organik dan ada tidaknya unsur
tambahan yang mempercepat proses
komposting seperti EM4
pH (derajat keasaman), dan ukuran partikel
sampah organik.
Ukuran partikel sampah juga perlu diperhatikan
dalam pengomposan rumah tangga. Kulit
pisang dan sayuran misalnya, perlu dicacah
terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam
komposter.
Kondisi yang optimal untuk
mempercepat proses
pengomposan (Ryak, 1992)
Konsisi yang bisa
Kondisi Ideal
diterima
Rasio C/N 20:1 s/d 40:1 25-35:1
Kelembapan 40 65 % 45 62 % berat
Konsentrasi
> 5% > 10%
oksigen tersedia
Ukuran partikel 1 inchi bervariasi
Bulk Density 1000 lbs/cu yd 1000 lbs/cu yd
pH 5.5 9.0 6.5 8.0
Suhu 43 66oC 54 -60oC
JENIS SAMPAH YG BISA DIKOMPOSTING
KOMPOSTING SKALA RUMAH TANGGA
KOMPOSTING SKALA RUMAH TANGGA
KOMPOSTING SKALA KOMUNAL
SISTEM KOMUNAL WINDROW COMPOSTING
(METODE GUNDUKAN)
Untuk komposting dengan metoda ini,

dibutuhkan lahan yang cukup, yaitu untuk:
Area penerimaan sampah
Area pemilahan dan pencacahan (jika
diperlukan, terutama untuk sampah
pertamanan)
Area sampah non organik / lapak
Ruang pengomposan (windrow)
Ruang pengayakan kompos
Gudang kompos
Gudang peralatan
Instalasi pengelolaan lindi (air sampah)
Pemanfaatan utk
Penghijauan
Pemilahan
Sampah RT.
Daur Ulang
Sampah RT.
(Pengomposan)
Kompos Penumpukan
Pengemasan Pemantauan
kompos Pengayakan Pembalikan suhu 37
STANDAR KUALITAS KOMPOS RUMAH
TANGGA
PARAMETER
STANDAR
Kadar air
Max 50%
pH
6.8 7.49
Nitrogen
Min 0.4%
Karbon
9.8 32%
Kalium (K2O)
Min 0.2%
Fosfor (P2O5)
Min 0.1%
Besi (Fe)
Max 2%
Tembaga (Cu)
Max 100 ppm
Seng (Zn)
Max 500 ppm
Timbal (Pb)
Max 150 ppm
Kromium (Cr)
Max 210 ppm
ANEKA OLAHAN SAMPAH
NON ORGANIK
DAUR ULANG PLASTIK
Materi 4 : Community Based
Solid Waste Management
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
BERBASIS MASYARAKAT ( 3 R )
Pemberdayaan Masyarakat
untuk Perubahan Perilaku
dalam Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dengan
Metode Pemicuan.
42
PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS
MASYARAKAT
CBSWM=Community Based Solid Waste Management
Prinsip-prinsip CBSWM adalah:
1. Partisipasi masyarakat
2. Kemandirian
3. Efisiensi
4. Perlindungan lingkungan
5. Keterpaduan
LANGKAH-LANGKAH CBSWM
1. Pendekatan pemuka masy setempat
dan izin dari pemimpin wilayah (RW, Lurah),
2. Pendekatan warga yg mempunyai kemauan,
kepedulian dan kemampuan melaksanakan
program serta dapat menjadi penggerak
di lingkungannya,
3. Pemetaan masalah persampahan dan
kebersihan lingkungan setempat dari berbagai
aspek, termasuk pendataan jumlah dan
komposisi sampah dari rumah tangga,
4. Studi banding (kalau memungkinkan),
5. Bentuk Pokja, penyusunan rencana kerja, dan

kesepakatan kontribusi warga dalam bentuk
materi maupun non-materi,
6. Pelatihan dan kampanye ttg pemahaman dan
kesadaran penghijauan lingkungan dan 3R
(reduce, reuse, recycle atau kurangi, pakai ulang,
daur ulang),
7. Pendampingan, sosialisasi, penyebaran
informasi dan pemantauan terus menerus
sampai menghasilkan kompos, produk daur
ulang, penghijauan, dan tanaman produktif,
8. Koordinasi dengan pemerintah setempat seperti
Dinas/Sub Dinas Kebersihan, Tata Kota,
Perumahan, Pekerjaan Umum, dll agar bersinergi
dengan sistem pengelolaan sampah skala kota
9. Pemasaran hasil daur ulang, tanaman produktif,

atau kompos bagi yang berminat menambah
penghasilan,
10. Berpartisipasi dalam perlombaan

kebersihan, bazaar hasil kegiatan daur
ulang, dan pameran foto lingkungan.
MERENCANAKAN CBSWM
TEHNIK YANG DIGUNAKAN

PEMETAAN
TRANSECT WALK
. FOCUS GROUP DISCUSION
ALUR PENULARAN PENYAKIT
MERENCANAKAN CBSWM
PEMETAAN
Mengetahui kondisi fisik lingkungan dan interaksi
masy yg terkait dg pengelolaan sampah di lingkungan
RT atau RW.
Mengetahui potensi sarana dan prasarana yang dpt

dimanfaatkan
Mengetahui lebih rinci permasalahan yang

ditemui di lapangan: titik-titik penumpukan
sampah, pembakaran dan TPS liar.
PEMETAAN
Pengamatan
Kebersihan di lingkungan RT
atau RW,
Kondisi sarana dan prasarana

penunjang kebersihan
Rute pengumpulan sampah
Permasalahan sampah
Pengambilan foto untuk hal-hal

Tim sebaiknya terdiri dari gabungan yang dianggap penting juga sangat
ibu kader, ketua RT/RW, para membantu kelengkapan hasil
pemuda, pemetaan.
PANDUAN PEMETAAN SAMPAH
NO FASILITAS SIMBOL PENGAMATAN
1 Bak/tong sampah Tunjukkan lokasinya di peta,
ambil foto
Jelaskan kondisi: apakah

ditutup/terbuka, kotor/terawat,
penuh, sampah berceceran atau
tidak?
Apakah bahan yang digunakan :

semen, plastik, logam, dll
Coba tanyakan berapa keluarga

yang menggunakan tempat
sampah tersebut
2 Penyimpanan Tanyakan siapa pemilik tempat
barang bekas tersebut, apakah dia warga atau
pengusaha yang menyewa
tempat itu?
Ambil foto, tunjukkan lokasi di

peta
Jika memungkinkan, coba

tanyakan pada pengelola: barang
bekas apa saja yang
dikumpulkan, dan dijual kepada
siapa barang tersebut dan kapan
waktu pengangkutannya
3 Lahan Tunjukkan lokasinya di peta, ambil
pembuangan foto
sampah
Tanyakan siapa pemilik tanah
tersebut, dan sejak kapan warga
membuang sampah ke lahan itu
Amati dan catat: apakah Anda lihat

pemukiman pemulung diatas lahan
tersebut? Apa saja aktivitas yang
terjadi di lahan tersebut
(pemulungan, pembakaran sampah,
dll)?
Tanyakan alasan warga membuang
sampah ke lahan tersebut tidak
sanggup membayar biaya sampah,
sudah budaya, lebih praktis, dll
4 Pembakaran Tanyakan apakah ada tempat
sampah dimana masyarakat melakukan
pembakaran sampah
Tunjukkan lokasinya di peta,

ambil foto
Amati dan catat: apakah sampah

dibakar di lubang, menggunakan
alat/tungku, atau diatas tanah?
Coba tanyakan siapa pemilik

lahan tersebut; apakah
pembakaran sampah diorganisir
atau dilakukan oleh individu, dan
kapan biasanya pembakaran
dilakukan: malam/siang hari
5 Gerobak Ambil foto, tunjukkan lokasinya
sampah di peta: apakah gerobak selalu
parkir disitu?
Jika ada tukang sampah yang

bertugas, coba tanyakan
rute/jalur kerja gerobak tersebut
mulai dari rumah tangga hingga
ke TPS. Berapa rumah yang
dilayaninya, dan berapa trip per
hari?
6 TPS (Tempat Tunjukkan lokasinya di peta,
Pembuangan ambil foto
Sementara) Amati dan catat aktivitas di
TPS: pemulungan, pembakaran,
hewan ternak berkeliaran, truk
mengangkut/membuang
sampah, dll
Apakah area TPS dibatasi
pagar?
Jika sedang ada petugas, coba
tanyakan dari institusi mana
Dinas Kebersihan, kelurahan?
Coba tanyakan jam kerja truk
dan gerobak di TPS, dan dari
RT/RW mana saja TPS ini
menerima sampah?
7 Akses Untuk gang sempit, tanyakan
jalan/gang apakah jalan tersebut mendapat
pelayanan kebersihan: apakah
gerobak dapat lewat, atau tukang
sampah menggunakan cara lain?
Amati kondisi jalan:

kotor/bersih, bau asap sampah,
bau sampah, ada genangan air,
dll
8 Penghijauan Tandai di peta, rumah
atau jalan yang lebih
rimbun dibandingkan
wilayah lainnya. Ambil
foto.
Tanyakan apakah
penghijauan merupakan
anjuran (program
pemerintah) atau inisiatif
sendiri
CONTOH LOKASI PENGELOLAAN
SAMPAH
Kota Surabaya di Jawa Timur Bank Sampah oleh Koperasi

dipilih menjadi tuan rumah Hari Renggojati (KRJ) di Jalan Kadri
Peduli Sampah 2014. Timur RT 07/RW01 Kel. Kadri
kompos untuk tanaman di taman GunungIPati Kota Semarang
kota Ibu Lilik Idawati (29) dan Suaminya
Pembangkit listrik berkapasitas Imprani Mashadi (31) menekuni
40.000 watt di tiga kecamatan, Pengolahan Limbah Plastik mulai
Pembangkit listrik(TPA) di Tahun 2009,Jlan Desel RT 02 RW
Kecamatan Keputih. 60.000 03 Kelurahan Sadeng Kecamatan
kilowatt Gunung Pati . Kerajinan :
Tas,tempat
fasilitator lingkungan Pensil.Pulpen,Celemek,tempat
Map,Gantungan Kunci (Harga
Rp.7.000-Rp.120.000)
Memanfaatkan Sampah Rumah Tangga
Lingkungan jadi Sehat dan Indah
59

Pengelolaan Sampah

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Pengelolaan Sampah

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PILAR 4

Guna Ulang Guna Ulang

Daur Ulang Daur Ulang

Kunci 3R terletak pada

Dapat Di Daur Lainnya Untuk

Tas karung sederhana Tong besi bekas bisa

Tong plastik berbeda

Mikroba ini dapat diperoleh dari kompos

Terlalu lembab maka udara akan terhambat

Penguraian materi organik oleh mikroba

Mikroba membutuhkan makanan atau nutrisi.

Untuk komposting dengan metoda ini,

Prinsip-prinsip CBSWM adalah:

5. Bentuk Pokja, penyusunan rencana kerja, dan

9. Pemasaran hasil daur ulang, tanaman produktif,

10. Berpartisipasi dalam perlombaan

TEHNIK YANG DIGUNAKAN

. FOCUS GROUP DISCUSION

ALUR PENULARAN PENYAKIT

Mengetahui potensi sarana dan prasarana yang dpt

Mengetahui lebih rinci permasalahan yang

Kondisi sarana dan prasarana

Pengambilan foto untuk hal-hal

Jelaskan kondisi: apakah

Apakah bahan yang digunakan :

Coba tanyakan berapa keluarga

Ambil foto, tunjukkan lokasi di

Jika memungkinkan, coba

Amati dan catat: apakah Anda lihat

Tunjukkan lokasinya di peta,

Amati dan catat: apakah sampah

Coba tanyakan siapa pemilik

Jika ada tukang sampah yang

Amati kondisi jalan:

Kota Surabaya di Jawa Timur Bank Sampah oleh Koperasi

Anda mungkin juga menyukai