Anda di halaman 1dari 16

JOURNAL READING

Hubungan Antara Stroke Iskemik


dan Fibrilasi Atrium
Anca Gogua*, Mirela Lupua, Any Docu Axeleredb

Pembimbing
dr. Elsa Susanti, Sp.S

Presentator :
Sylvia Heriana
1507101030
*
* Strokekardioemboli terhitung mencapai seperempat dari
semua stroke iskemik, dengan fibrilasi atrium nonvalvular
merupakan tipe predominan

* Strokekardioemboli memiliki onset tiba-tiba dan berkaitan


dengan angka kecacatan dan kematian yang tinggi.

* Pada sirkulasi anterior, kardioemboli merupakan penyebab


utama dari infark arteri serebri media menyeluruh, disebabkan
oleh penyumbatan arteri serebri media proksimal.

* Pada situasi ini, infark serebri sering luas, dengan penurunan


tingkat kesadaran dan keparahan yang tinggi.
*
* Gambar arteri serebri
media yang sering
mengalami infark oleh
kardioemboli
*
* Sedangkan pada
serebellum,
kardioemboli
merupakan penyebab
tersering untuk infark
pada PICA (postero-
inferior cerebellar
artery) dan SCA
(superior cerebellar
artery).
*
375 pasien dari
* Pasien Januari 2013 sampai
November 2014

Pemeriksaan

EKG pertama yang dilakukan saat awal masuk dan EKG


EKG
lainnya yang dilakukan selama perawatan.

Pada saat masuk memungkinkan untuk menunjukkan


lokasi lesi, ukuran atau gambaran yang tidak spesifik
Native CT seperti edema serebri difus.

Dilakukan pada semua pasien dengan stroke


kardiemboli menggunakan MRI Signa Horizont Lx 10T,
MRI serebri selama masa perawatan
*
Pemeriksaan
*

Ekokardiografi dibuat dengan Acuson Sequoia C512 echocardiograph.


Pada pemeriksaan ekokardiografi kami menilai dimensi dari rongga
ECHO jantung, disfungsi katup, fraksi ejeksi (FE), dan fungsi ventrikela kiri

USG pembuluh darah karotis kami menggunakan alat Aloka SSD 4000.
Arteri karotis sering bilateral, bifurkasi, arteri karotis internal dan
USG karotis eksternal, ketebalan tunika intima-media diperiksa

Foto thorax
Eskplorasi paraklinis seperti leukosit,kolesterol total kolesterol LDL,
kolesterol HDL
Lainnya Tekanan darah
*
*

* Distribusi kasus
berdasarkan jenis
kelamin

* Distribusi kasus berdasarkan usia


*

* Distribusi kasus dengan stroke iskemik dan fibrilasi atrium (AF)


nonvalvular / AF valvular dan kasus dengan AF pemanen / AF prokistik
*
* Distrbusi kasus berdasarkan lokasi stroke iskemik:
sebagian dari arteri serebri media (168 kasus) tersering
keseluruhan dari arteri serebri media (65 kasus)
arteri serebri anterior (ACA) (16 kasus)
PICA (postero-inferior cerebellar artery / arteri serebellum
postero-inferior) dan SCA (superior cerebellar artery / arteri
serebellum superior) (30 kasus),
lesi multipel pada area pembuluh darah multipel (62 kasus),
infark dalam kecil tunggal akut (30 kasus) dan area arteri basilar
(4 kasus).
*
* CT scan pasien
dengan stroke
iskemik total dari
arteri media
serebri dan EEG
yang diperoleh
dari pasien ini

* Gambar MRI scan


pasien dengan stroke
iskemik subtotal dari
arteri serebri media
dengan perubahan
menjadi perdarahan
dan memasuki
ventrikel. EEG yang
diperoleh pada pasien
ini
*

* Distribusi kasus berdasarkan prognosis

* Pasien stroke dengan fibrilasi atrium memiliki resiko lebih tinggi


untuk kematian selama fase akut dari stroke. Stroke karena
kardioemboli lebih berat dibandingkan lainnya. Pada penelitian ini
311 kasus (83%) mengalami perbaikan dan 64 pasien (17%)
meniggal.
*
* Hasil pemeriksaan ekokardiografi menunjukkan:
285 pasien mengalami abnormalitas ringan sampai sedang
dari: regurgitasi katup mitral / aorta, hipertrofi ventrikel kiri,
penurunan fraksi ejeksi dari ventrikel kiri, regurgitasi trikuspid,
emboli jantung.
27 pasien memiliki gangguan kardiovaskular berat yakni: katup
jantung prostetik mekanik dari penyakit jantung reumatik (10
kasus), kardiomiopati dilatasi (7 kasus), patent foramen ovale
(2 kasus), infark miokard akut (8 kasus).

* Hasil pemeriksaan ultrasound karotis:


Ultrasound karotis pada 312 pasien selama masa rawatan.
Peningkatan pada satu standar deviasi dari tunika intima-
media arteri berhubungan dengan resiko relatif 1,36 kali untuk
terjadinya infark miokard atau stroke
*
* Stroke kardiemboli mencapai sekitar 25% dari semua stroke
iskemik dan ini merupakan kondisi sangat emergensi di bidang
neurologi.

* Substratpaling sering untuk emboli serebri pada pasien lanjut


usia adalah fibrilasi atrium.

* Proporsistroke berkaitan dengan fibrilasi atrium meningkat


sesuai usia. Stroke kardioemboli berhubungan dengan angka
kecacatan dan kematian yang tinggi karena terdapat
keterlibatan area pembuluh darah serebri yang luas atau
multipel; juga resiko perubahan menjadi perdarahan tinggi.
*
Pasien dengan stroke iskemik
Stroke iskemik berhubungan berkaitan dengan fibrilasi atrium
dengan fibrilasi atrium lebih lebih tua dibandingkan dengan
sering pada perempuan rerata pasien stroke. Aritmia ini
dibandingkan laki-laki lebih tinggi prevalensinya seiring
pertambahan usia.
Stroke iskemik berhubungan
dengan fibrilasi atrium
merupakan penyebab utama
kecacatan jangka panjang,
kecacatan fisik, emosional dan
sosial pada usia lanjut.

Stroke kardiemboli terhitung


mencapai seperempat dari semua Fibrilasi atrium permanen lebih
stroke iskemik, dengan fibrilasi sering dibandingkan dengan
atrium nonvalvular sebagai tipe fibrilasi atrium parokistik
predominan
*
Perkembangan teknik
Perempuan memiliki diagnostik noninvasif seperti
persentase rendah untuk MRI serebri, ekokardiografi dan
terjadinya perubahan menjadi juga strategi pengobatan baru
perdarahan awal pada stroke untuk stroke kardioemboli akut
dibandingkan dengan laki-laki. menunjukkan penurunan kasus
kematian.

Kebanyakan kasus adalah di


Resiko perubahan menjadi
area sebagian dari arteri
perdarahan lebih tinggi pada
serebri media, diikuti oleh
emboli jantung dibandingkan
area keseluruhan dari arteri
subtipe lainnya.
serebri media.

Anda mungkin juga menyukai