Anda di halaman 1dari 21

Sindrom Nefrotik

REDHY SATYA CAESARINKA


Identitas Nama : Tn.B
Usia : 45 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Supir
Status : Menikah
Tanggal periksa : 30 Oktober
2017
Anamnesis Pasien datang ke poli penyakit dalam
dengan keluhan:
Bengkak diseluruh badan
Sejak bulan puasa, bengkak berawal
dari kedua tungkai
Kembung
Mual (-)
Muntah (-)
Sesak (kadang)
Pusing (-)
Dada berdebar (-)
Riwayat Personal Sosial
Pasien mengatakan pekerjaannya sebagai supir bis membuat penyakitnya semakin
memburuk karena harus duduk lama yang membuat bengkak pada tungkai semakin
memberat.
KU
Pemeriksaan Fisik : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 84x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36
Kepala
Leher : JVP tidak meningkat, pembesaran
Mata: conjungtiva anemi (+/+), sklera
kelenjar tiroid (-), pembesaran limfonodi (-)
ikterik (-/-) edem palpebra (+/+)
Hidung: sekret (-), epistaksis (-)
Thoraks :
Mulut: bibir pucat (+), Ins : Simetris (+), retraksi (-)
gusi berdarah (-) Pal : Pengembangan paru &
vocal fremitus dbn, NT (-)
Telinga: nyeri tekan mastoid (-), sekret (- Per : Sonor +/+
), hearing loss (-) Aus :
Pulmo : SDV +/+ , wh -/-, rh
-/-
Cor : S1 > S2 Reguler, bising
(-)

Abdomen
Ins: Dinding perut > dinding dada,
tidak ada sikatrik, striae (-)
Ekstremitas
Aus: bising usus (+) , peristaltik (+)
Akral hangat (+/+), nadi teraba kuat,
Per: pekak (+), timpani (-) undulasi (+)
perfusi <2detik, Edema tangan (-/-),
shifting dullness (+), nyeri ketok ginjal
edema kaki (+/+)
(-/-)
Pal: supel (+), NT (-), ginjal dan lien
tidak teraba
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hemoglobin 11,8 13 - 18
JUMLAH SEL DARAH
Leukosit 7,7 4.0 11.0
Eritrosit 4,1 4.50 6.50
Hematokrit 34,5 40.0 54.0
Angka Trombosit 447 150 450

DIFF COUNT PRESENTASE


Eosinofil 2 16
Basofil 1 01
Setrofil Segmen 70 40 75
Limfosit 22 20 45
Monosit 5 2 10

DIAMETER SEL/SIZE
RDW-CV 13,5 11,7-14,4
RDW-SD 40,6 36,4-46,3
P-LCR 21,2 9,3-27,9
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
MCV 84,8
MCH 29
MCHC 34,2
LEMAK
Kolesterol 153
Protein total 3,59
Albumin 1,44
Globulin 2,15
Protein esbach 7
DIAGNOSIS

Sindrom nefrotik
30 OKTOBER 2017
S Badan bengkak, lemes, perut kembung, kadang sesak, pusing (-),
berdebar (-)
O KU : sedang, CM
TD : 110/80 RR : 20x/m
N : 84 x/m S : 36
Kepala : CA +/+ SI -/-
Thorax : SDV +/+ sonor +/+
Abd : pekak (+) NT(-) BU(+) ascites
Edema : edema tangan (-/-) edema kaki (+/+)
A Sindroma Nefrotik
P Metil prednisolone 8 mg
4-2-0
MASALAH Bagaimana
YANG DI patofisiologi sindroma
KAJI nefrotik?
Bagaimana
penatalksanaannya?
PENDAHULUAN

Sindroma nefrotik Sindrom nefrotik terdiri


merupakan diagnosis dari kumpulan tanda dan
gejala berupa
klinis yang memiliki
Proteinuria massif
etiologi primer (dari
>3,5g/24 jam
ginjal) atau sekunder
Hiperlipidemia
(di luar ginjal,
Edema anasarka
biasanya sistemik)
Hipoalbumin
<3,5g/dL
PATOFISIOLOGI
PROTEINURIA SN merupakan tanda dari kelainan
glomerulus. Pada glomerulus terjadi
kerusakan membrane basal
glomerulus dan sel podosit
Albumin yang bermuatan negative
dapat melewati membrane basal
glomerulus dan celah antar sel
podosit sehingga terjadi proteinuria
masif
HIPOALBUMINEMIA
Merupakan akibat lanjutan dari lolosnya albumin melalui urin.
Pada SN hipoalbuminemia akibat proteinuria massif menyebabkan
penurunan tekanan onkotik plasma. Untuk mempertahankan tekanan
onkotik hepar melakukan kompensasi dengan meningkatkan sintesis albumin.
Peningkatan sintesis tidak dapat mengkompensasi timbulnya albuminemia
sehingga terjadi edema
EDEMA
Penurunan tekanan onkotik plasma
menyebabkan membuat cairan berpindah dari
intravakular ke interstitial sehingga terjadi
edema.
Karena terjadi penurunan tekanan onkotik
plasma dan bergesernya cairan akan terjadi
hypovolemia sehingga ginjal akan melakukan
kompensasi dengan meningkatkan retensi
natrium dan air.
Mekanisme kompensasi ini akan memperbaikin
volume intravaskuler namun akan memperberat
keadaan hipoalbumin sehingga edema akan
terus berlanjut
HIPERLIPIDEMIA

Peningkatan sintesis LDL, VLDL oleh hepar


akibat hipoalbumin
HDL hilang melalui urine
Menyebabkan lemak bebas di darah
meningkat
TERAPI

Farmakologis Non farmakologis


Diet. Pola makan yang dianjurkan
Kombinasi diuretic untuk pasien SN adalah rendah
garam (Na < 2gr/hari) rendah
loop diuretic dan lemak jenuh serta rendah
tiazid 2x sehari kolesterol
Asupan protein 0,8g/KgBB/hari
Penghambat ACE ditambah dengan ekskresi dalam
atau ARB sebagai urin selama 24 jam. Bila fungsi
ginjal menurun, asupan protein
anti-proteinuria diturunkan menjadi
0,6g/kgBB/hari
Statin untuk Restriksi cairan untuk mengurangi
hyperlipidemia edema
Hindari obat nefrotoksik(OAINS,
antibiotik golongan
aminoglikosida dsb)
TERAPI
Glomerulosklerosis fokal Glomerulonefritis
segmental membranosa
Prednison 1mg/kgBB/hari Terapi inisial selama 6 bulan
(maks: 80mg) atau dengan memberikan
2mg/kgBB/2hari kortikosteroid (IV dan Oral)
(maks:120mg). Regimen dan agen alkil oral
minimal diberikan 4 minggu (siklofosfamid/klorambusin)
sampai 16 minggu atau bergantian selang 1bulan
sampai remisi komplit (ponticell regimen) agen alkil
tercapai. yang lebih disarankan adalah
Setelah remisi tercapai siklofosfamid
lakukan tapering off selama 6
bulan
Glomerulonefritis lesi minimal
Prednison atau prednisolone
1mg/kgBB/hari (maks: 80mg) atau
2mg/kgBB/2hari (maks:120mg). Regimen
minimal diberikan 4 minggu apabila
TERAPI remisi komplit tercapai. Apabila tidak
tercapai diberikan maksimal 16 minggu.

Glomerulonefritis membranoproliferatif
Kortikosteroid dosis rendah (harian atau
selang seling) ditambah siklofosfamid
oral atau mycophenolate mofetil oral.
Terapi ini diberikan selama 6 bulan

Anda mungkin juga menyukai