Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK II

1. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan


a. Kebutuhan Nutrisi
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk
keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila
menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses untuk proses
kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang
cukup untuk menyehatkan bayi.
Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup
dan teratur, tidak terlalu asin , pedas atau berlemak, tidak mengandung alcohol,
nikotin serta bahan pengawet atau pewarna. Disamping itu harus mengandung :
1. Sumber tenaga (energi)
2. Sumber pembangun (protein)
3. Sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin, dan air)
Jenis jenis mineral penting:

1. Zat kapur
Untuk pembentukan tulang
2. Fosfor
Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak
3. Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan
untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah( HB)
sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan.
4. Yodium
Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mental dan
kekerdilan fisik yang serius
5. Kalsium
Ibu menyusui membutuhan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak
Jenis jenis vitamin:
1. Vitamin A
Sumber : kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna
kuning ( wortel, tomat, dan nangka). Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan
berupa kapsul vitamin A.
2. Vitamin B1 (Thiamin)
Sumbernya: hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat, jeruk, nanas, dan
kentang bakar.
3. Vitamin B2 ( Riboflavin)
Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan,dan sayuran berwarna
hijau.
4. Vitamin B3 ( Niacin)
Sumber : susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang-
kacangan beras merah, jamur dan tomat.
5. Vitamin B6 ( Pyridoksin)
Sumber : gandum jagung, hati dan daging.
Lanjutan.....

6. Vitamin B12 ( Cyanocobalamin)


Sumber : telur, daging, hati, keju, ikan laut, dan kerang laut.
7. Folic Acid
Sumber : hati,daging, jeroan, dan sayuran hijau.
8. Vitamin C
Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu, mangga, pepaya, dan sayuran.
9. Vitamin D
Sumber : minyak ikan, susu, margarin, dan penyinaran kulit dengan sinar
matahari sebelum pukul 09 00.
10. Vitamin K
Sumber vitamin kuning telur, hati, brokoli, asparagus, dan bayam.
Petunjuk untuk mengolah makanan sehat :

1. Pilih sayur sayuran, buah-buahan, daging dan ikan yang segar


2. Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
3. Cuci bahan makanan sampai bersih lalu potong-potong
4. Masak sayuran sampai layu
5. Olah makanan sampai matang
6. Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet ( vetsin)
7. Jangan memakai minyak yang sudah berkali-kali dipakai
8. Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan. Jika dikemas dalam
kaleng, jangan memilih kaleng yang telah penyok atau karatan.
9. Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman
10. Jangan biarkan binatang berkeliaran di dapur.
b. Cairan
Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh.
1. Fungsi Sistem Perkemihan
a. Mencapai hemostatis internal
b. Keseimbangan asam basa tubuh
c. Mengeluarkan sisa metabolisme, racun dan zat toksin
2. Keseimbangan dan keselarasan berbagai proses di dalam tubuh
a. Pengaturan Tekanan Darah
b. Perangsangan produksi sel darah merah
3. Sistem urinarius
a. Komponen Urine
b. Diuresis Postpartum
c. Uretra dan Kandung Kemih
d. perubahan sistemik pascapartum, urinarius
2. Kebutuhan Eliminasi

1. Miksi
Miksi disebut normal apabila dapat buang air kecil sendiri, bila tidak dilakukan
dengan tindalkan:
a. Dirangsang dengan mengalirkan air kran di dekat klien.
b. Mengkompres air hangan diatas simpisis
Bila tidak berhasil dengan cara di atas maka dilakukan kateterisasi. Karena
prosedur kateterisasi membuat klien tidak nyaman dan resiko infeksi saliran kencing
tinggi untuk itu kateterisasi tidak dilakukan sebelum lewat 6 jam post partum. Douwer
kateter diganti setelah 48 jam.

2. Defekasi
Biasanya 2-3 hari post partum masih sulit buang air besar. Jika klien pada hari
ketiga belum juga buang air besar maka diberikan laksan supositoria dan minum air
hangat. Agar buang air besar secara teratur dapat dilakukan dengan diit teratur,
pemberipemberian cairan yang banyak , makanan cukup serat, olah raga.
3. Kebutuhan Istirahat

Kebahagiaan setelah melahirkan memebuat suit istirahat. Seorang ibu baru


akan cemas apakah ia akan mampu merawat anaknya atau tidak. Hal ini
mengakibatkan sulit tidur. Juga akan terjadi gangguan pola tidur karena beban
kerja bertambah, ibu harus bangun malam untuk meteki atau mengganti popok
yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Anjurkan ibu supaya istirahat cukup
untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Sarankan ibu untuk kembali pada
kegiatan rumah tangga secara berlahan-lahan serta untuk tidur siang atau
beristirahat selama bayi tidur. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam
beberapa hal antara laian mengurangi jumlah asi yang di produksi, memperlambat
prosen involusi uteri dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan
ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
4. Kebersihan Diri/Perineum
1) Kebersihan Diri
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara
mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta
lingkungan dimana ibu tinggal.Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat
perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat
bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka
jahitan maupun kulit.
1. Pakaian
2. Rambut
3. Kebersihan Kulit
4. Kebersihan vulva dan Sekitarnya

2) Perawatan perineum
Apabila setelah buang air besar atau buanga air kecil perineum dibersihkan secara
rutin. Caranya dibersihkan dengan sabun yang lembut minimal sekali sehari.
5. Kebutuhan Seksual
Apabila perdarahan telah berhentidan episiotomi sudah sembuh maka coitus bisa
dilakukan pada 3-4 minggu post partum. Hasrat seksual pada bulan pertama akan berkurang baik
kecepatannya maupun lamanya, juga orgasmepun akan menurun ada juga yang berpendapat
bahwa coitus dapat dilakukan setelah masa nifas berdasarkan teori bahwa saat itu bekas luka
plasenta baru sembuh (proses penyembuhan luka post partum sampai dengan 6 minggu).

6. Latihan Senam Nifas


Banyak diantara senam post partum sebenarnya sama dengan senam antenatal. Hal yang
paling penting bagi ibu adalah agar senam-senam tersebut hendaknya dilakukan secara perlahan
dahulu lalu semakin lama semakin sering atau kuat.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai