Anda di halaman 1dari 14

OLEH

Kelompok 4
Alfi Cahyati (P00324016005)
Dewi Yuliana (P00324016008)
Ilfiani S. Nuhun (P00324016016)
Mega Lestari (P00324016025)
Nafa Urba (P00324016027)
Ni Made YustikaWati (P00324016029)
Reza Arianti (P00324016036)
Siska (P00324016043)
Titin Dwi Cahyati (P00324016045)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKKES KEMENKES KENDARI
PRODI DIII KEBIDANAN
Merumuskan Diagnosa Atau Masalah Aktual Masa Nifas

Berasal dari data data dasar yang di kumpulkan menginterpretasikan data

kemudian diproses menjadi masalah atau diagnosis khusus. Kata masalah dan

diagnosis sama sama digunakan karena beberapa masalah tidak dapat

diidentifikasikan dalam mengembangkan rencana perawatan kesehatan yang

menyeluruh.
Masalah sering berkaitan dengan bagaimana ibu menghadapi kenyataan tentang

diagnosisnya dan ini seringkali bisa diidentifikasi berdasarkan pengalaman bidan

dalam mengenali masalah seseorang. Dalam perumusan diagnosa atau masalah

aktual pada masa nifas terbagi dalam beberapa pokok bahasan diantaranya,

nyeri, infeksi, masalah cemas, perawatan perineum, perawatan payudara,

masalah ASI eksklusif, masalah KB, gizi ibu nifas, tanda-tanda bahaya pada

masa nifas, senam nifas dan cara menyusui.


Masalah Nyeri

Sebagai acuan dalam penempata Gangguan rasa nyaeri yang


dialami ibu antara lain:
a. After pains / keram perut. Hal ini disebabkan kontraksi dalam
relaksasi yang terus menerus pada uterus. Banyak terjadi pada
multipara. Anjurkan untuk mengosongkan kandung kemih, tidur
tengkurap dengan bantal dibawah perut bila analgestik.
b. Pembengkakan payudara.
c. Nyeri perineum.
d. Konstipasi.
e. Haemoroid.
f. Deuresis

Kembali
Masalah Infeksi

Infeksi nifas adalah infeksi-peradangan pada semua alat genetalia pada masa

nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu tubuh melebihi

380C tanpa menghitung hari pertama dan berturut-turut selama dua hari.

Sumber terjadinya infeksi kala nifas adalah manipulasi penolong yang terlalu

sering melakukan pemeriksaan dalam dan penggunaan alat yang kurang steril,

infeksi nosokomial, hubungan seks menjelang persalinan atau sudah terdapat

infeksi intrapartum, persalinan lama terlantar, ketuban pecah lebih dari 6 jam,

terdapat pusat infeksi dalam tubuh (fokal infeksi).


POTENSIAL YANG TERJADI SECARA UMUM PADA INFEKSI IBU
NIFAS :
1. Demam merupakan gejala klinis terpenting untuk mendiagnosis metritis, dan
suhu tubuh penderita umumnya berkisar melebihi 38oc 39oc. Demam yang terjadi
sering juga disertai menggigil, yang harus diwaspadai sebagai tanda adanya
bakteremia yang bisa terjadi pada 10-20% kasus. Demam biasanya

2. Timbul pada hari ke-3 disertai nadi yang cepat.

Penderita biasanya mengeluh adanya nyeri abdomen yang pada pemeriksaan


bimanual teraba agak membesar, nyeri, dan lembek.

3. Lokhia yang berbau menyengat sering disertai dengan timbulnya metritis, tetapi
bukan merupakan tanda pasti. Pada infeksi oleh grup A hemolitik streptokokus
sering disertai lokhia bening yang tidak berbau.
Infeksi general:

a.Tampak sakit dan lemah.

b.Temperatur meningkat diatas 39oc.

c. Tekanan darah dapat menurun dan nadi menigkat.

d. Pernafasan dapat meningkat dan nafas terasa sesak

e. Kesadaran gelisah sampai menurun dan koma.

f. Terjadi gangguan involusi uterus

g. Lokhea berbau, bernanah serta kotor


Masalah Cemas, Perawatan Perineum, Payudara, ASI Eksklusif

a) Masalah Cemas
1. Postpartum Blues
2. Depresi Postpartum
3. Post Partum Psikosa
b) Perawatan Perineum
Penentuan adanya masalah ini pada ibu nifas didasarkan pada belum mampunya ia
untuk melakukan perawatan perineumnya secara mandiri, Oleh karena itu, bidan
berperan menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang perawatan perineum selama
masa nifas.
c ) Masalah Payudara

Data dasar subjektif pada masalah ini dapat berupa keluhan nyeri pada payudara, badan terasa

demam dan dingin, atau pasien tidak dapat menyusui karena putingnya masuk kedalam,

karena itu data dasar objektifnya dapat berupa putting susu tidak menonjol, adanya

mastitis/abses payudara ataupun payudara bengkak (bendungan ASI).


d) Masalah yang ada kaitannya dengan ASI eksklusif

Bayi bingung puting


Tanda dan gejala :
1. Bayi menghisap puting seperti menghisap dot.
2. Menghisap sebentar-sebantar.
3. Bayi menolak menyusu pada ibu
. Masalah KB, Gizi, Tanda Bahaya, Senam, Menyusui

a) Masalah KB
Data dasar subjektif dapat berupa :
1. Pasien mengatakan tidak ingin memakai alat kontrasepsi, tapi juga ingin menunda
kehamilan berikutnya.
2. Pasien mengatakan tidak tahu sama sekali tentang alat kontrasepsi.
3. Pasien mengatakan pernah memakai beberapa alat kontrasepsi, tapi rata-rata tidak cocok.
b) Masalah Gizi
1. Data Dasar Subyektif
2. Data Dasar Objektif
C) Masalah Tanda dan Bahaya

Ketidaktahuan tentang tanda bahaya pada masa nifas dapat menjadi masalah besar bagi
ibu. Bidan berperan menjelaskan pada ibu dan suami nya tentang tanda bahaya selama
masa nifas agar ibu segera datang ke bidan atau dokter apabila terdapat salah satu dari
tanda bahaya tersebut :
d ) SENAM

Masih kurang informasi tentang pentingnya atau manfaat dari senam nifas atau ibu

belum pernah mendapatkan pelatihan senam nifas sebelumnya dan kesibukan ibu

akan peran barunya sehingga ibu tidak punya keinginan untuk melakukan senam

nifas.
e.Menyusui Bayi
Berbagai masalah menyusui pada ibu:
Kurang informasi yang menyebabkan banyak ibu menganggap susu formula lebih baik dari
ASI
Putting susu yang pendek atau terbenam yang membuat ibu merasa kehilangan peluang untuk
menyusui.
Payudara bengkak yang menyebabkan ibu merasa sakit dan malah berhenti menyusui,
Puting susu nyeri/lecet,
Saluran ASI tersumbat
Radang dan abses payudara,
Masih banyak ibu merasa ASI nya kurang.
Menyusui setelah bedah caesar,
Ibu dengan penyakit.
Ibu hamil,
Ibu bekerja.
2.2 Merumuskan Masalah Diagnosa atau Masalah PotensiaL

Berikut adalah beberapa diagnosa potensial yang mungkin ditemukan pada


pasien nifas.

Gangguan Perkemihan
Gangguan BAB
Gangguan perkemihan
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai