Anda di halaman 1dari 11

Baitul Maal dan Lembaga Hisbah

Mairijani
Politeknik Negeri Banjarmasin
Pengertian Baitul Maal

Menurut bahasa, Baitul Maal berasal dari kata Baitul, artinya rumah atau
bangunan dan Maal artinya harta. Dapat dikatakan Baitul Mal adalah
rumah untuk menyimpan harta.

Menurut Ahmad Ifham Sholihin dalam Buku Pintar Ekonomi Syariah


(2010), secara istilah Baitul Maal berarti suatu lembaga atau pihak yang
mempunyai tugas khusus menangani segala harta umat, baik berupa
pendapatan maupun pengeluaran negara.
Fungsi dan Tugas Baitul Maal

Mengurus dan mengelola zakat, waqaf dan harta agama

Melakukan pengumpulan, penyaluran dan pendayagunaan zakat, waqaf,


dan harta agama

Melakukan sosialisasi zakat, waqaf, dan harta agama lainnya


Sumber Pendapatan dan Penyaluran Dana
Baitul Maal
Sumber pendapatan baitul mal dapat dibagi menjadi dua bagian :
A. Sumber Dauriyyah
Terdiri dari : Zakat, Kharaj, Jizyah, Al-Usyur
B. Sumber Ghair Dauriyyah
Terdiri dari : Ghanimah dan Fai, Barang Tambang (madin)
dan Harta Terpendam (rikaz), Harta warisan dan wasiat,
Shadaqah dan Tatawwu, Nazar dan Kafarat
Penyaluran dana baitul maal :
1. Penyebaran Islam
2. Gerakan Pendidikan Bangsa
3. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
4. Pembangunan Infrastruktur
5. Penyediaan layanan Kesejahteraan sosial
Relevansi Baitul Maal dalam Konteks
Modern
Baitul Mal merupakan suatu lembaga atau pihak (al
jihat) yang mempunyai tugas khusus menangani segala
harta umat, baik berupa pendapatan maupun
pengeluaran negara.
Padasaat ini ada berbagai macam lembaga baitul mal
yang terdapat di Indonesia seperti Kementerian
Keuangan dan Badan Amil Zakat Nasional.
Pengertian Hisbah

Hisbah berasal dari bahasa Arab, berakar kata ha-sa-ba


yang mempunyai makna cukup bervariasi, seperti
memperhitungkan, menaksir, mengkalkulasi,
memikirkan, opini, pandangan dan lain-lain.

Secara harfiyah (etimologi) hisbah berarti melakukan


suatu tugas dengan penuh perhitungan.
Hisbah adalah sebuah institusi keagamaan di bawah kendali
pemerintahan, yang mengawasi masyarakat agar menjalankan
kewajibannya dengan baik dan melarang masyarakat melakukan hal
yang salah saat masyarakat mulai terbiasa dengan kesalahan itu. Tujuan
umumnya adalah untuk menjaga lingkungan masyarakat dari kerusakan,
menjaga dan memastikan kesejahteraan masyarakat, baik dalam hal
keagamaan ataupun tingkah laku sehari-hari sesuai dengan hukum Allah.
Dalam kegiatan ekonomi, hisbah merupakan suatu lembaga pengawas
pasar yang memiliki fungsi sebagai pasar agar setiap mekanisme pasar
berjalan sebagai mana mestinya dan tidak menimbulkan distorsi pasar.
Landasan Hukum Hisbah

Al-Quran Surat Ali Imran ayat 104:


























Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
makruf, dan mencegah dari yang mungkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung.








Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang maruf, dan
mencegah dari yang mungkar. [Ali Imran/3 : 110]

Nabi Muhammad SAW bersabda :

Barang siapa yang melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya. Jika ia tidak bisa, maka
rubahlah dengan mulutnya. Jika ia tidak bisa juga, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya
iman.
Fungsi dan Tugas Lembaga Hisbah
1. Pengawasan terhadap kecukupan (stok) barang dan jasa di pasar

2. Pengawasan terhadap industri

3. Pengawasan atas perdagangan

4. Perencanaan dan Pengawasan Kota dan Pasar

5. Pengawasan terhadap keseluruhan pasar


Relevansi Lembaga Hisbah dalam Konteks
Modern
Pengawas perdagangan hanya ada seperti komisi pengawas persaingan usaha (KPPU), lembaga pasar ini memiliki
fungsi sebagai berikut:
1. Memberikan solusi atas segala macam bentuk distorsi pasar yang terjadi
2. Mencegah para spekulan memainkan harga pasar
3. Menjadi lembaga pengawas bagi lembaga lain yang berkaitan dengan pasar

Anda mungkin juga menyukai