Anda di halaman 1dari 41

MASALAH KB

DALAM
KEBIDANAN
KOMUNITAS

Brivian Florentis Yustanta, SST, M.Kes


Program Studi D4 Kebidanan STIKES Karya Husada Kediri
Pentingnya
Keluarga Berencana !

• Keluarga Berencana memungkinkan


pasangan untuk mengatur jarak kelahiran,
sehingga mampu mengoptimalkan
pertumbuhan anak.
• Berdasarkan laporan dari badan PBB yang membidangi masalah
populasi dunia (UNFPA), perencanaan kelahiran anak dapat
berdampak positif pada perempuan.
• Misalnya, perempuan bisa menuntaskan pendidikannya terlebih
dahulu, sebelum akhirnya hamil dan fokus mengurus anak.
Untuk mengatasi masalah program KB,perlu dipahami dulu beberapa
nilai masyarakat. Mengajak seseorang untuk mengikuti program KB,
berarti mengajak mereka untuk meninggalkan nilai dan norma lama.
Diantaranya:
1) Anggapan bahwa anak adalah jaminan hari tua.
2) Pada masyarakat agraris,semakin banyak anak semakin
menguntungkan bagi keluarga dalam penyediaan tenaga kerja
dalam bidang pertanian.
3) Kedudukan anak laki-laki sebagai faktor penerus keturunan. Jika
tidak memiliki keturunan laki-laki dikalangan kelompok masyarakat
tertentu, berarti putusnya hubungan dengan silsilah kelompok.
4) Pola pikir masyarakat yang kurang tepat. Bagi masyarakat desa
dan sebagian besar masyarakat kota pembicaraan terbuka
mangenai seksualitas adalah sesuatu yang tabu.   
5) Banyak anak banyak rezeki.
(2012) dan (2017)
2012 2017
JUMLAH KEGAGALAN KB
*)

*PPM = Perkiraan Permintaan Masyarakat


Lalu bagaimanakah solusi yang tepat untuk
mengatur dan menerapkan KB di Indonesia?
1) Mengadakan penyuluhan
Dilakukan di pelosok daerah di Indonesia maupun di desa
terpencil yang belum mengetahui manfaat dari KB, dengan
mengadakan penyuluhan, masyarakat Indonesia mengerti
akan manfaat KB dan memiliki rasa kepedulian akan ekonomi
mereka bila memiliki anak banyak.
2) Memberikan promosi KB gratis
Dilakukan pemerintah agar masyarakat tertarik dan mau
melakukan KB. Dengan gratisnya KB masyarakat tidak perlu
untuk mengeluarkan biaya, terutama bagi masyarakat yang
memang tidak memiliki biaya untuk membeli alat KB yang
mungkin bisa terbilag mahal bagi kalangan masyarakat
kebawah.
3) Menerapkan 2 anak cukup
Agar masyarakat memiliki pemikiran yang baik dalam mengelola
keluarga dan mengatur kehamilan maupun kelahiran seorang
anak, dan mereka mengerti akan manfaat program KB tersebut
dengan menerapkan memiliki 2 anak akan lebih baik untuk
pembiayaan ekonomi dan kedepannya, sehingga biaya yang lain
bisa digunakan untuk pembiayaan pendidikan maupun
pembiayaan lainnya.

4) Memberikan peraturan untuk membatasi kelahiran anak


Dengan memberikan peraturan menunda kehamilan atau
mecegah kehamilan berikutnya, tetapi solusi ini hanya dapat
digunakan bila masyarakat belum terlanjur memiliki anak lebih
dari dua, bila sudah terlanjur memiliki anak lebihh dari dua, maka
anak selanjutnya akan diberikan tunjangan biaya yang mahal atau
yang disebut anak swasta yang tidak dapat pembiayaan dari
pemerintah.
KIE dalam PELAYANAN KB
di KOMUNITAS KIE Massa
KIE Individu
(Konseling)

KIE Kelompok
Hak Klien dalam Konseling

• Terjaga harga diri dan martabatnya.


• Dilayani secara pribadi (privasi) dan terpeliharanya
kerahasiaan.
• Memperoleh informasi tentang kondisi dan tindakan
yang akan dilaksanakan.
• Mendapat kenyamanan dan pelayanan terbaik.
• Menerima atau menolak pelayanan atau tindakan yang
akan dilakukan.
• Kebebasan dalam memilih metode yang akan digunakan.
Teknik
TeknikKonseling
Konseling

S A l
A am
l am
:
SASA : S
ya k akna n
n ya
T T: T:aTan i ka nan
ra ik
U U: U: Ura T UTU
a n n
TUTU: b: ba ska nan
a sk
J :J J:eJlela ga n
a n
lan n g
U U: U: Ula
SA lam
SA :

1. Bersikap ramah
T : Tan
dan sopan yakan
2. Memperkenalkan
diri
3. Kondisikan situasi 1. Tanyakan identitas klien
4. Menunjukkan 2. Tanyakan terkait kesehatan
sikap ingin klien
membantu 3. Riwayat kesehatan klien
5. Tunjukkan sikap sebelumnya
bahwa konselor 4. Cara atau alat KB yang
memperhatikan pernah dipakai
klien
an TU
b
TU :
U:U Membantu klien untuk
raika mencocokkan dengan
n
keadaan dan
kebutuhannya :
1. Membantu memilih
1. Menggali informasi alat kontrasepsi yang
klien terkait alat tepat
kontrasepsi 2. Membantu
2. Menguraikan cara memberikan
atau alat KB yang gambaran ttg alat
tersedia kontrasepsi
3. Menguraikan secara 3. Membantu
singkat cara kerja, mengurangi
keuntungan, efek kecemasan klien.
samping, dll. 4. Memberiakn
kesempatan bertanya
U : Ulangan
Ulangan yg
dimaksud adalah
as k an saat kunjungan
J : Jel ulang.
Menjelaskan alat kontrasepsi 1. Menayakan
yang akan dipakai: ulang tentang
1.Menjelaskan cara kerja alkon alkon yg dipakai
2.Menjelaskan tempat dimana 2. Menanyakan
bisa dilakukan pelayanan alkon kesansetelah
3.Menjelaskan efek samping pemakaian alkon
alkon 3. Menanyakan
4.Meminta Klien mengulangi efek samping
penjelasan yang sudah 4. Memberikan
diberikan kesempatan
5.Memberikan bahan KIE seperti bertanya ulang
Leaflet utk menambah kejelasan
Media Konseling KB

Leaflet

Lembar balik ABPK

Buku Video

Poster
Alkon Kit

Alat dan obat Phantom


KB Reproduksi
Hambatan dalam Konseling

Faktor penerima pesan (Klien): Faktor pesan,:


a. Perasaan, pikiran, kecurigaan a. Kurang jelas
b. Tidak berkonsentrasi pada b. Memiliki arti ganda
pemberi pesan c. Kurang sistematis
c. Bukan pendengar yang baik d. Bahasa tidak lazim
d. Kondisi klien yang buruk e. Suasana bising

Faktor konselor (petugas konseling KB):


a. Cara berbicara tidak jelas, gagap, dsb.
b. Tidak bisa menyampaikan pesan
secara baik
c. Ada ‘masalah’ dengan penerima pesan

Anda mungkin juga menyukai