Anda di halaman 1dari 15

1/15

KONFIGURASI SISTEM

PEMBANGKIT PLTA / PLTGU

GARDU INDUK PEMBANGKIT PLTG


STEP UP

UNIT PENGATUR
DISTRIBUSI
SALURAN
TRANSMISI
INDUSTRI
BESAR GARDU INDUK
70 kV
PEMBANGKIT
PLTD
GARDU INDUK SALURAN
150 kV TRANSMISI

JARINGAN KANTOR / PERTOKOAN


INDUSTRI TM / TR
MENENGAH /
KECIL
SEKOLAH / PERUMAHAN
PERGURUAN TINGGI 2/15
PETA KELISTRIKAN JAWA-MADURA-BALI (JAMALI)
SLAYA
U
PRIOK MKRNG
CLGON SLIRA
JTAKE TGRNGGU GU
BKASI
ASAHI MTWAR
GU
U
REGION
KKSTL
KMBNG I
SRANG
KSBRU
CBATU
GNDUL
JTLHR
SRAGI
H
A CBBAT

CRATA
BGBRU UBRNG TBROK KUDUS
CIBNG A PDLRG GRSIK
PKLON RBANG
BDSLN PMLNG GU BABAT
KBSEN
P KRPYK LNGAN U
SGLNG A BLORA BKLAN
REGION GUGLTMR SMNEP
SALAK KMJNG WLERI
REGION SPANGPMKSN
CNJUR II BMAYU
P UNGAR CEPU BJGRO
GARUT MRICA III SGMDU U
PERAK
DRJAT MJNNG GARNG
P RWALO A SGRAH KRIAN
JELOK REGION
TSMYA WSOBO A SRGEN
NGAWI IV
BNJAR PWRJO BOJLI JAJAR GRATI
PROYEKSI NERACA DAYA LMNIS
GBONG
KNTUG MKRTO
BNGIL PITON

JAWA, MADURA, BALI


PALUR U
U
KLTEN MNRJO

WAKTU BEBAN PUNCAK


STBDO
BNTUL KDBRU PBLGO
KBAGN BDWSO

• Daya mampu netto : 18.592 MW


WLNGI BWNGI
LMJNG PMRON
A A
KKTES


GLNUK

Reserved shuddown : 3.757 MW JMBER


GNYAR AMLRA

Derating : 1.035 MW
KAPAL
NGARA

• Dipelihara : 1.412 MW PSGRH


SANUR

Variasi musim : 328 MW G

• Force Outtage : 99 MW NSDUA

• Daya mampu pasok : 12.979 MW


• Beban puncak netto : 11.780 MW
• Cadangan Operasi : 1.099 MW

• Normal cadangan operasi : 615 MW


• Jika cadangan operasi < 615 : Siaga 3/15
DIAGRAM SATU GARIS (SINGLE LINE DIAGRAM)

PEMBANGKIT
TRANSMISI 70 / 150 / 500 KV
~
6 KV s/d 24 kv
GARDU INDUK

DISTRIBUSI 20 KV
GARDU INDUK
220 / 380 V

GARDU DISTRIBUSI

4/15
A. PEMBANGKITAN
 Pengertian dan fungsi pembangkit tenaga listrik :
1. Suatu sub sistem dari sistem tenaga listrik yang terdiri dari instalasi
elektrikal, mekanikal, bangunan-bangunan (civil work) bangunan dan
fasilitas pelengkap serta bangunan dan komponen bantu lainnya.
2. Berfungsi untuk membangkitkan energi listrik, dengan cara mengubah
potensi (energi) mekanik menjadi energi listrik.

 Jenis pembangkit tenaga listrik :


1. Thermis :
 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) /
Combined Cycle Power Plant. (CCPP).
 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

2. Non Thermis :
 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
5/13
Lanjutan A.

 Output Voltage pembangkit tenaga listrik :


1. Output power di bawah 400 MVA / unit, besarnya output voltage-
nya antara 11 kV sampai dengan 13,8 kV.
2. Output power di atas 400 MVA / unit, besarnya output voltage-nya
antara 18 kV sampai dengan 24 kV.

 Gardu Induk Pembangkit :


1. Menaikkan output voltage yang dihasilkan pembangkit,
menjadi 70 kV, 150 kV dan 500 kV, dengan menggunakan step-
up transformer.
2. Mentransformasikan energi listrik
yang dihasilkan oleh pembangkit
tenaga listrik ke dalam (melalui)
sistem penyaluran (jaringan
transmisi).

6/15
B. PENYALURAN
 Pengertian penyaluran energi listrik :
1. Proses dan cara menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat
lainnya (dari pembangkit listrik ke Gardu Induk dan dari satu Gardu
Induk ke Gardu Induk lainnya)
2. Penyaluran dengan menggunakan penghanar yang direntangkan antara
tiang-tiang (tower), melalui isolator-isolator dengan sistem tegangan
tinggi / ekstra tinggi.
 Jenis penyaluran dan kualifikasi tegangan :
1. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) :
70 kV, 150 kV, 275 kV.
2. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) : 500 kV.
3. Saluran kabel Tegangan Tinggi (SKTT) :
150 kV
4. Sub Marine Cable : 150 kV.

7/15
Lanjutan B.

 Bagian-bagian SUTT/SUTET dan fungsinya :


1. Pondasi, berfungsi sebagai penyangga tower (landasan kaki).
2. Tower, berfungsi sebagai penyangga kawat / konduktor yang
direntangkan antara tower-tower pada jalur transmisi, melalui
isolator-isolator.
3. Peralatan listrik, adalah konduktor (kawat) beserta
perlengkapannya (Insulator String, Tension Clamp, Suspension
Clamp, PG Clamp, Spacer, Armour Rod, Socket Eye, Ball eye,
Arching Horn, Jumper clamp, Stock Dumper, U bolt, Anchor
sackle) , berfungsi untuk menyalurkan arus listrik dari satu
tempat ke tempat lainnya.
4. Ground wire, berfungsi untuk mentanahkan arus listrik, saat
terjadi gangguan petir atau gangguan lain yang timbul.

8/15
Lanjutan B.

 Gardu Induk dan fungsinya :


1. Merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi).
2. Berfungsi untuk :
a. Mentransformasikan tenaga listrik tegangan tinggi yang
satu ke tegangan tinggi yang lain (500 kV / 150 kV, 150 kV
/ 70 kV) atau dari tegangan tinggi ke tegangan menengah
(150 kV / 20 kV, 70 kV / 20 kV).
b. Pengukuran, pengawasan operasi dan pengaturan
pengamanan dari sistem tenaga listrik.
c. Pengaturan pelayanan beban (daya) ke gardu-gardu induk
lain melalui tegangan tinggi dan ke gardu-gardu distribusi
setelah melalui transformator penurun tegangan (step
down transformer) dan diteruskan ke penyulang (feeder)
teganagn menengah.
d. Pengetur beban : P2B gandul, UPB Cawang, UPB
Cigelereng, UPB Ungaran dan UPB Waru.
9/15
Lanjutan B.

3. Jenis pasangannya ialah : Pasangan luar (GI. Konvensional), pasangan


dalan (GIS) dan GI bawah tanah.

 Sistem jaringan tegangan tinggi :


1. Untuk pulau jawa-Bali telah menggunakan sistem interkoneksi
(interconnection system).
2. Untuk luar pulau Jawa , pada umumnya masih menggunakan sistem
parsial dan tegangan maksimum 150 kV.

 Struktur sistem ketenagalistrikan Jawa-Madura-Bali (Jamali) :


INDONESIA POWER PJB LISTRIK SWASTA
A
B PLN P3B
PLN DIST. JAYA & TANGERANG PLN DIST. JABAR PLN DIST. JATENG PLN DIST. JATIM PLN WILAYAH XI (BALI)
C

D P E L A N G G A N

10/15
C. DISTRIBUSI
 Pengertian dan fungsi distribusi tenaga listrik
1. Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat
(pelanggan).
2. Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan
dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban
(pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan
distribusi.

 Jika dilihat dari pengertian tersebut diatas,


maka :
1. Jaring distribusi tidak hanya sebatas yang
memiliki tegangan 6 kV atau 20 kV.
2. Jaringan listrik 70 kV atau 150 kV, jika
langsung melayani pelanggan, bisa disebut
jaringan distribusi.
11/13
Lanjutan C.

 Lingkup jaringan distribusi :


1. SUTM, terdiri dari : Pole , pole suportter, pole top arrengement,
pole accessories, penghantar dan perlengkapannya, peraltan
pengaman (pemutus dan pemisah), dan lain-lain).
2. SKTM, terdiri dari : Kabel Tanah, Indoor dan Outdoor
Termination, Batu Bata, Pasir dan lain-lain.
3. Gardu Trafo, terdiri dari : Transformator, Tiang (Pole), Pondasi
Tiang , rangka tempat trafo (Ijzer werk), LV panel, pipa-pipa
pelindung, arrester, Kabel-kabel, Transformer
Band, Peralatan Grounding, dan lain-lain.
4. SUTR dan SKTR terdiri dari : sama dengan
perlengkapan/material SUTM dan SKTM. Yang
membedakan hanya karakteristik dan dimensinya.

12/15
D. PEMANFAAT
 Yang dimaksud Pemanfaat Instalasi
Pemanfaat adalah :
Pihak atau instalasi yang memanfaatkan energi listrik.
Pihak pemanfaat ini adalah pelanggan listrik.

 Pengelompokan pelanggan :
1. Dari segi peruntukan : Rumah Tangga, Badan
Sosial, Perhotelan, Industri, Kantor Pemerintahan,
Pabrik, Kondominium, Apartement dan lain-lain.
2. Dari segi sambungan tegangan : TR, TM dan TT.
3. Dari segi daya listrik : 450 VA, 900 VA, 1300 VA
dan seterusnya.
13/15
SCOPE PEKERJAAN ANGGOTA AKLI

14/15
15/15

Anda mungkin juga menyukai