Anda di halaman 1dari 49

SEMINAR

PRAKTEK KERJA INDUSTRI 2016


PT. PJB UBJ O&M Sektor 9 Paiton

Oleh:

PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI

Produsen Listrik Terpercaya Kini dan Mendatang


UNGAR
KEREK
JAWA TENGAH

MLWNG TUBAN
TUBN3 PLTGU GRSIK BKLAN
PKMIA GRSIK
CEPU
LNGAN SMSIK SMNEP
BJGRO BABAT BRATA
KETERANGAN
MSBAR
SBYTA
MNYAR CERMESGMDU MKBAN GLMUR SUTT 500 kV GARDU INDUK 500 kV
ALPMA SBTRA PERAK
BBDAN PKSAN GARDU INDUK 150 kV
UJUNG SMPAG SUTT 150 kV
DYRJO KPA
KJTIM GARDU INDUK 70 kV
NG SIMPG SKLT 150 kV
AJMTO KJRAN
TNDES
TARIK SWHAN
NGAGL SLILO SUTT 70 kV PEMBANGKIT HIDRO
MIWON BNGUN DGRAN
PALUR CKMIA PEMBANGKIT THERMAL
PLOSO RNKUT WKRMO
NGAWI SBBRT KLANGWARU
PEDAN MPION
KTSNO SKTIH BLBDO ISPDO BDRAN
MGTAN CRBAN GRATI
NGJUK NGORO
PRONG
PIER
MJAGN KRSAN
MRGEN JKTAS SIMAN BNGIL STBDO
PBLGO PITON
MDLAN BCKR
MNRJO GGRAM O PDAA GDING
N GDTAN
BNRAN BLKND
SLRJO LWAN SKRJO RJOSO
DLOPO BDWSO
PARE SKLNG G
SYZAG BLBNG
GLANG
GRNGN KDIRI LJANG
KBAG PAKI GLNUK PMRON
PNRGO BLTAR N PLHAN
S
TLAGN
WLNG TUREN TNGUL JMBER Bali
TGLEK BWNGI BTRTI
PCTAN I GTENG NGARA PYNGN
GPGA GNYAR
LDOYO STAMI
N ASARI
PLTA TLAGN KKTES KAPAL
AMPRA
SGRUH
PBIAN
SANUR

PSGRAN

NSDUA
Beban Pembangkit Komplek Paiton

PAITON 9
660 MW

IPMOMI # 7&#8
1200MW
YTL #5&#6
1200 MW
IPMOMI 3&4
800 MW

PJB #1&#2
800 MW

3
DENAH / PEMETAAN PJB UNIT 9

CHIMNEY = 275 M

GRAB
SHIP UNLOADER

COAL JETTY
TRANSFER
TOWER
BOILER
HOUSE CRUSHER
HOUSE
STACKER
RECLAIMER
COAL BUNKER BAY
START-UP
ELECTROSTATIC
BOILER HOUSE
PRECIPITATOR

OIL STORAGE

TURBINE ROOM
CCR WASTE WATER
TREATMENT
MATERIAL
STORAGE
WATER TREATMENT
PLANT
ADMIN
BUILDING H2 PLANT
CLHORINE
CWP PLANT
MOSQUEHOUSE
SISTEM PRODUKSI LISTRIK

Secara garis besar proses produksi listrik di PLTU


Paiton Unit 9 menyangkut beberapa proses penting
antara lain :

• Sistem uap dan air pendingin (Steam and Cooling water)


• Sistem pengolahan air (Water Treatment plant)
• Sistem penanganan batu bara (Coal Handling)
• Sistem penanganan abu (Ash Handling)
• Sistem udara pembakaran (Air Burning)

5
SIKLUS AIR DAN UAP
Sistem sisklus air dan uap merupakan fluida kerja dari siklus
”Rankine”. Sistem sisklus air dan uap ini menggunakan peralatan
boiler, turbin, dan dan alat bantu dari masing - masing alat.

6
SISTEM PRODUKSI LISTRIK PLTU PAITON UNIT 9
CONDENSOR
Material of tubes : Titanium (ASTM B-338 Gr. 1)
Number of tubes : 51068
Tube size and thickness : 25 mm (outside diameter) and 0.5 mm thickness
Material of shell plate and hot well : Carbon steel (ASTM A-285)
Material of tube sheets : Titanium clad (ASTM B-265)
Material of tube support plates : Carbon steel (ASTM A-285)
Material of water box and covers : Carbon steel (ASTM A-285) with interior protected by 3 mm thick
neoprene lining
Material of expansion joint : Stainless steel (SS-304)
Temperature inlet condenser : 30°C
Temperature outlet condenser : 37°C
Maximum water velocity in tube : 2.5 m/s

Paiton Baru
8
TURBIN
• Turbine type : Sub-critical, single reheat, 3-
• casing, 4-flow, tandem compound,
• condensing
• Rotating direction : clockwise (view from governor
end)
• Continuous output : 660 MW
• Speed : 3000 rpm
• Main steam temperature : 538°C
• Main steam pressure : 16.7 MPa
• Reheat steam temperature : 538°C
• Stages of HP Turbine : 9
• Stages of IP Turbine : 6
• Stages of LP Turbine : 2x2x7
• Noise Level : <85 dB
• Max. vertical vibration : <0.025 mm

Paiton Baru
9
BOILER
Description Value Unit

Super Heated Steam Flow 2181 t/h

Outlet Steam Pressure of Super Heater 17.5 MPa.g

Outlet Steam Temperature of Super


541 ℃
Heater

Reheated Steam Flow 1834.91 t/h

Inlet Steam Pressure of Reheater 3.995 MPa.g

Outlet Steam Pressure of Reheater 3.805 MPa.g

Inlet Steam Temperature of Reheater 336.3 ℃

Outlet Steam Temperature of Reheater 541 ℃

Inlet Feedwater Temperature of


280.3 ℃
Economizer

10
PLTU Paiton baru unit 9 menggunakan 1 buah turbin dengan 4
fase untuk menggerakkan generator. Keempat fase turbin
tersebut adalah HP (high pressure) Turbine, IP (intermediate
Pressure) Turbine, LP (low Pressure) Turbine A dan LP (low
pressure) Turbine B. Keempat – empatnya terpasang dalam satu
poros dengan generator.

11
ALAT BANTU PADA PROSES PRODUKSI UAP

12
13
Sistem Water Treatment Plant

• Water Treatment System direncanakan untuk memenuhi


kebutuhan air bersih di PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton
yang sumbernya berasal dari ai Laut Jawa (Selat Madura).
Air tersebut di pompa dan ditampung pada tangki
penyimpanan (Water Tank) .
• Sebelum masuk ke tangki penyimpanan, air laut akan di
proses dengan serangkaian jenis penyaringan hingga
pemurnian terlebih dahulu. Sehingga didapatkan Demin
water yang siap dijadikan air pengisi (make up water).

14
ALAT BANTU PADA SISTEM WTP

15
• Travelling screen
adalah untuk menyaring semua benda sampai yang
berukuran relative kecil dan yang lolos dari bar screen.
• Kation Anion exchanger
yaitu berisi resin kation dan anion yang memunyai muatan
listrik negative (kation) yang berfungsi mengikat ion - ion
positif (kation) dan Anion echarnger berisi resin anion
mempunyai muatan listrik positif yang berfungsi mengikat ion
- ion negative.
• Reverse Osmosis dan Ultra Filtration
Sebelum air di pompakan melalui membrane RO untuk
dikurangi kadar garamnya,air dilewatkan menuju membrane
UF yang berfungsi sebagai filter awal untuk membantu kerja
RO agar lebih maksimal dalam menghilangkan kandungan
garam pada air laut.
16
SIKLUS BATUBARA

• Produksi listrik memerlukan energi untuk proses


tersebut. Energi tersebut berasal dari bahan bakar yang
pada PLTU biasanya disebut dengan sistem penanganan
batubara.
• Sistem penanganan batu bara pada PLTU meliputi
proses pembakaran batubara dari pembongkaran pada
pengangkut batu bara sampai pengiriman ke area
penyimpanan atau stock pile hingga proses pengisian
coal bunker (silo) yang selanjutnya digunakan untuk
proses pembakaran pada fumace.

17
18
ALAT BANTU PADA SISTEM PENANGANAN
BATU BARA

Ship
Unloader

Stacker
Reclaimer

Conveyor

Stockpile

19
SPESIFIKASI Coal Yard
• Konsumsi batubara : 376.3 t/h
• Konsumsi untuk operasi harian : 9031 ton
• 2 bagian dari Coal Storage Yard :
a. Dead Storage dengan kapasitas 26.9 x 104 ton,
digunakan konsumsi satu unit untuk 30 hari.
b.Life Storage dengan kapasitas 7.7 x 104 ton,
digunakan konsumsi satu unit untuk 8 hari.
• Total kapasitas dari Coal Storage Yard adalah
34.6 x 104 ton, digunakan konsumsi satu unit
untuk 38 hari.
• Panjang dari Life Storage adalah 90 m dan untuk
Dead Storage adalah 135 m.
• Luas Coal Storage Yard :
a. Sisi Barat : 220 m x 72.00 m
b. Sisi Timur : 220.00 m x 63.00 m

20
ALAT BANTU PADA SISTEM PENANGANAN
BATU BARA

21
22
Sistem Penanganan Abu Batu Bara

• Sistem penanganan abu batubara terbagi atas dua bagian,


yaitu:
1. Bottom Ash yang tertinggal dibagian bawah ruang bakar
2. Fly Ash atau abu halus yang terbawa bersama gas sisa
pembakaran sebelum keluar ke stack / cerobong akan di
filter terlebih dahulu oleh Electrostatic Precipitator.
Kemudian Abu sisa pembakaran ditampung dan dibuang
ke ash disposal area.
Ash disposal area mampu menampung selama life time
unit kurang lebih hingga 30 tahun. Lokasi ash disposal area
terletak di barat daya dan selatan area di PLTU Paiton
dengan dengan total luas kurang lebih 222 Ha.

23
Electrostatic Precipitator

Description Value Unit

ESP inlet flue gas flow 3744782 m3/h

ESP inlet flue gas temperature 136.93 C C

ESP inlet ash content 4.729 g/Nm3

ESP outlet emission 100 mg/Nm

24
Paiton Baru
Chimney / Stack

Description Value Unit

Reinforced Concrete Windshield 265 m

Flue Gas Steel Liner High 275 m

Liner Plate Thickness 110 mm

Platforms Located Every 40 m 25


Paiton Baru
Sistem Udara Pembakaran

• Siklus udara pembakar adalah siklus yang digunakan untuk


proses pembakaran pada PLTU. Terdapat dua udara
pembakaran yang digunakan yaitu
1. udara primer pembakaran
2. udara sekunder pembakaran.

Udara primer menyediakan 30 % udara dari udara total


dari proses pembakaran. Udara primer pembakaran di sediakan
oleh primary air fan.
Sebelum udara primer masuk dipanaskan terlebih dahulu
melalu panas udara awal. Selain itu udar primer pembakaran
juga berfungsi sebagai udara transportasi yang mengangkut
bahan bakar dari pulverizer menuju ruang bakar dan
mengeringkan batubara dan mengurangi kandungan air pada
batu bara.

26
Udara sekunder pembakaran menyelesaikan 70%
udara dari udara total dari proses pembakaran. Udara
sekunder pembakaran disediakan oleh FDF air fan yang
berasal dari forance draft fan. ‘
Sebelum udara sekunder dimasukkan ke ruang bakar
dipanaskan melalui pemanas udara awal. Fungsi udara ini
selain sebagai pensuplai udara dan pembakaran juga
sebagai pendingin bagian-bagian pembakaran (firing
system) agar tidak rusak kareana panas (radiasi) api.

27
28
SISTEM AIR PENDINGIN

• Siklus air pendingin ini merupakan siklus air laut yang


digunakan untuk pendinginan pada PLTU selama produksi
energi listrik.
• Pada siklus air pendingin ini air laut digunakan untuk proses
pendinginan uap pada kondensor, pendingin heat
exchanger pada close cooling circularting water (CCCW),
pendinginan heat exchanger pada vacum pump cooler ,
dan pendinginan heat exchanger pad turbin oil cooler. Air
keluar dari proses pendinginan tersebut kemudian di buang
menuju laut melalui outlet canal.

29
• Circulating Cooling Water Sistem
• Merupakan sistem sirkulasi yang berfungsi untuk
mendinginkan perlalatan – peralatan atau komponen vital
yang ada di PLTU. Aliran Air Pendingin digunakan
berulang – ulang dan melalui beberapa proses.
Pendinginan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi
peralatan agar tidak rusak akibat panas yang berlebih
(over heating)
• Secara garis besar sistem pendingin pada unit
pembangkit dibagi dua sistem utama yaitu :
• Sistem pendingin terbuka (opened cooling system)
• Sistem pendingin tertutup (closed cooling system)

30
Circulating Water Pump House

1. CW Pump
- Fungsi : mengalirkan air laut ke
condenser sebagai media
pendingin, untuk mengubah
uap turbin menjadi air
- Jumlah : 2 unit
- Head : 18.1 m
- Tegangan : 6 kV
- Daya : 3600 kW
2. Desalination Pump
- Fungsi : mengalirkan air laut ke water
treatment plant untuk diubah
menjadi fresh water dan demin
water
- Jumlah : 2 unit
- Head : 27 m
- Tegangan : 380 V
- Daya : 55 kW

Paiton Baru
31
Close Circulating Cooling Water Pump ( C3WP)

32
Jenis - Jenis Pompa

• Pompa merupakan piranti ( alat ) yang berfungsi


memindahkan fluida zat cair dari tekanan tinggi ke tekanan
yang lebih rendah

33
Close Circulating Cooling Water Pump ( C3WP)

34
DESKRIPSI UMUM C3WP

• Pompa C3WP berfungsi untuk memasok sumber air


pendingin dengan jenis aliran dalam tekanan dan temperatur
tertentu untuk peralatan di ruang turbin, fungsi lainnya ialah
untuk mengeluarkan panas yang mempengaruhi operasi
normal dari peralatan dan untuk menjaga kondisi suhu yang
diperlukan untuk menjalankan peralatan untuk operasi
normal.

• C3WP pada PLTU Paiton Unit 9 terletak antara A dan B di


kolom bawah area turbin dengan ketinggian statis nol
meter pada ruang turbin dan merupakan jenis pompa
sentrifugal, yang utamanya terdiri dari tubuh pompa,
penutup pompa, impeller, poros, penyegel dan bingkai
yang kokoh
35
Spesifikasi Pompa C3WP dan Komponen Pendukung

Closed cooling water pump


Type 400 CS-50 Head 50 m
Flow 2050 m3/h Running speed 1450 r/min
Shaft power 400 kW Efficiency 85%
Water inlet 0.21 MPa Water inlet 46 0C
pressure temperature
Necessary steam 7.4 m Manufacturer Shanghai Apollo
corrosion amount Machinery
Manufacturing
Co., Ltd.
Closed cooling water pump motor
Type YKK4005-4 Power 400kW
Power factor 0.878 Current 46.3 A
Voltage 6 KV Rotating speed 990 r/min
Efficiency 94.6 % Manufacturer Wuxi Huada
Motor Co., Ltd.
Closed cooling water heater heat exchanger
Type B134-M-12/2 Maximum design 1.0/1.0Mpa
(pipe/shell shide)
Pressure
Design 90 Maximum testing 1.3/1.3Mpa(pipe/s
temperature pressure hellside)
Heat transfer area 407.36m2 Manufactured APV Co., Ltd.
(china)

36
DIAGRAM PENDINGINAN C3WP

37
Diagram Pompa C3WP untuk Pendinginan Seal Oil Unit H2
Side (Cooler)

P1 = 6.7 bar

P2 = 2.45 bar

38
ANALISA HEAD dan DAYA POMPA C3WP

• Pada bahasan kali ini, penulis akan menganalisa kerja


pompa yang dilakukan untuk membandingkan kinerja
pompa secara teoritis atau perhitungan pada kondisi aktual
dilapangan berdasarkan data spesifikasi pompa yang telah
kami observasi ataupun yang terdapat pada referensi
perusahaan.

Untuk menghitung daya pompa, maka dibutuhkan:


- Head Total Pompa
(kecepatan aliran, Total headlosses, head statis, tekanan
pemompaan, massa jenis fluida , gravitasi)
- Debit Aliran (Output H2 Side Seal oil cooler)
- Massa jenis Fluida
- Percepatan gravitasi

39
Menghitung Kecepatan Aliran (v)

5.5.2 Perhitungan Teoritis

V = kecepatan aliran (m/s2)


Q = Debit aliran (m3/s ; m3/h)
A = Luas Penampang / Diameter (m)

Berdasarkan analisa perhitungan diatas didapatkan hasil kecepatan aliran yang


berbeda yaitu :
diameter pipa 0.53 m dan debit aliran 0.56 m3/s = 1.06 m/s2
diameter pipa 0.53 m dan debit aliran 0.50 m3/s = 0.94 m/s2
diameter pipa 0.37 m dan debit aliran 0.041 m3/s = 0.11 m/s2
diameter pipa 0.159 m dan debit aliran 0.041 m3/s = 0.25 m/s2
diameter pipa 0.72 m dan debit aliran 0.56 m3/s = 0.78 m/s2

Perbedaan kecepatan pada aliran disebabkan oleh perbedaan luas diameter dari pipa dan
perbedaan kapasitas aliran perpipaan. 40
Instalasi Perpipaan Pompa C3WP untuk Pendinginan Seal Oil Unit H2
Side (Cooler) / mencari headlosses

Jenis Minor Losses / Fitting Valve

Jenis Mayor Losses / perpipaan

41
Perhitungan Minor Losses / Vitting Valve

Dengan :
Hf = head friction
K = Koefisein friction loss
v = kecepatan aliran m/s2)
D = diameter pipa (m)
g = percepatan gravitasi (m/s)
n = jumlah minnor losses
Hasil Perhitungan Minor losses

42
Perhitungan Mayor Losses / Perpipaan

Dengan :
Hf = head friction
f = friction loss
l = panjang pipa (m)
v = kecepatan aliran m/s2)
D = diameter pipa (m)
g = percepatan gravitasi (m/s)

Hasil Perhitungan Mayor Losses

43
Analisa Perhitungan Total Head Aliran Pompa Yang Dibutuhkan Untuk
Pendinginan Seal Oil Unit H2 Side (Cooler)

Maka Setelah didapatkan variabel perhitungan, diketahui:


P1 = 6.7 bar
P2 = 2.45 bar
V1 (discharge) = 1.06 m/s2
V2 (Suction) = 0.78 m/s2
Total Head Losses = (Mayor Losses + Minor Losses + Hf Heat exchanger C3WP = 13.6 + Hf
Seal Oil unit H2 = 15)

Dilakukan Perhitungan Head total Pompa dengan rumus

Dengan : z = Head statis ketinggian pemompaan


P = Tekanan pemompaan
ρ = Massa jenis fluida
g = percepatan gravitasi
v = Kecepatan aliran pempompaaan

44
Diagram Pompa C3WP untuk Pendinginan Seal Oil Unit H2
Side (Cooler)

P1 = 6.7 bar

V2 = 0.78 m/s2 V1 = 1.06 m/s2

P2 = 2.45 bar

45
Perhitungan Head total Pompa

Berdasarkan perhitungan diatas head permintaan untuk


pemompaan adalah 32.75 m, sedangkan untuk daya pompa
yang tersedia adalah 50 meter. Jadi kebutuhan head
pemompaan dapat terpenuhi.

46
Analisa Perhitungan Daya Pompa Yang Dibutuhkan Untuk
Pendinginan Seal Oil Unit H2 Side (Cooler)

Dengan :
Q = debit aliran Seal oil (m3/s)
H = Head Total pompa (m)
ρ = Massa jenis fluida ( kg3/m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

47
Kesimpulan

• Analisa kerja pompa dilakukan untuk membandingkan


Kinerja pompa secara teoritis pada kondisi aktual
berdasarkan spesifikasi Closed Cirulating Cooling Water
Pump (C3WP) di lapangan.

• Melalui perhitungan dengan data-data yang telah


diketahui, Dan didapatkan hasil perhitungan dengan head
kebutuhan (32.75 m) < (50 m) head yang tersedia dan
daya pompa kebutuhan (13.4275 Kw) < (400 Kw) daya
pompa yang tersedia. Sehingga pompa dapat memenuhi
kebutuhan pendinginan untuk sistem seal oil unit H2 Side
(cooler).

48
TERIMAKASIH

49

Anda mungkin juga menyukai