TUMOR NASOFARING
Konsulen
dr. Rodrigo Limmon, Sp. THT-KL
Oleh
Fransisca Rilia Tupamahu
(2011– 83 – 002)
VITAL SIGN
• Keadaan Umum :
• Kesadaran : Compos Mentis
• Vital sign :
Tensi : 110/80 mmhg
Nadi : 90x/m
Respirasi : 22x/m
Pemeriksaan Telinga
a. Inspeksi Telinga: normal
b. Otoskopi
Kanan Kiri
Daun Nyeri Tragus (-) Nyeri Tragus (+)
Telinga Nyeri Tarik Aurikula (-) Nyeri Tarik Aurikula (-)
Liang Lapang, Sekret(-), massa (-), Lapang, hiperemis (+), massa
Telinga hiperemis (-). Udem (-) (-), serumen (-)
Membran Intak, refleks cahaya (+) Intak (-), reflex cahaya (-)
Timpani
c. Pemeriksaan pendengaran
Kanan Kiri
Rinne (-) (+)
Weber Lateralisasi (-) Lateralisasi (-)
Swabach Memendek Memendek
Kesimpulan Tuli campuran Tuli sensorineural
Pemeriksaan Hidung
a. Rhinoskopi Anterior
Kanan Kiri
Pemeriksaan Tenggorokan
a. Tonsil : T1/T1 tenang
b. Dinding faring : Massa (+)
c. Uvula : letak ditengah, hiperemis (-), sekret (-)
Pemeriksaan Leher
submandibular kiri
• IDIOPATIK
Zat Nitrosamin.
Zat-zat karsinogenik
• Biasanya berbentuk anggur atau polipoid tanpa adanya ulserasi tetapi kadang-
kadang terjadi ulserasi kecil.
• Lesi terbanyak didaerah tuba, dapat meluas pada retrospenoidal dan tumbuh
Nodular disekitar saraf kranial
GEJALA
• Pembesaran KGB
LANJUT
• Metastasis
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan CT-scan daerah kepala dan leher dapat
mengetahui tumor primer dan arah perluasannya.
• Pemeriksaan serologi lg A anti EA dan lg A anti VCA
(Viral Capsid Agent) untuk infeksi EBV
• Diagnosa pasti ditegakkan dengan melakukan biopsi
nasofaring.
HISTOPATOLOGI
Stadium 0 T1 N0 M0
Stadium I T2 N0 M0
Stadium IIa T2a N0 M0
Stadium IIb T1 N1 M0
T2a N1 M0
T2b N0,N1 M0
Stadium III T1 N2 M0
T2a,T2b N2 M0
T3 N2 M0
Stadium IVa T4 N0,N1,N2 M0
Std. IVb semua T N3 M0
Std. IVc semua T semua N M1
DIAGNOSA BANDING
• Hiperplasia Adenoid
• Angiofibroma juvenilis
• Neurofibroma
• Tumor kelenjar parotis
• Chordoma
PENATALAKSANAAN
Terapi dapat mencakup radiasi, kemoterapi,
kombinasi keduanya, dan didukung dengan terapi
simptomatik sesuai dengan gejala.
• Stadium I : Radioterapi
• Stadium II-III : Kemoradiasi
• Stadium IV dengan N <6cm : Kemoradiasi
• Stadium V dengan N >6cm : Kemoterapi dosis
penuh dilanjutkan kemoradiasi
PROGNOSIS
• Faktor terpenting untuk menentukan prognosis adalah stadium
dari kanker. Pada studi tahun 2002 yang menggunakan TNM
staging system, menunjukkan angka harapan hidup 5 tahun
untuk stadium I sebesar 98%, stadium II A-B, 95%, stadium
III 86%, dan stadium IV 73%.
• Faktor penting lainnya adalah host. Dimana bila pasien yang
terkena berumur lebih muda.
• Selain itu tatalaksana yang baik juga merupakan faktor yang
dapat menentukan prognosis dari pasien.
PENCEGAHAN
• Pemberian vaksinasi dengan vaksin spesifik membran glikoprotein
virus Epstein Barr yang dimurnikan pada penduduk yang bertempat
tinggal di daerah dengan resiko tinggi.
• Memindahkan (migrasi) penduduk dari daerah resiko tinggi ke tempat
lainnya.
• Penerangan akan kebiasaan hidup yang salah, mengubah cara
memasak makanan untuk mencegah akibat yang timbul dari bahan-
bahan yang berbahaya.
• Penyuluhan mengenai lingkungan hidup yang tidak sehat,
kemungkinan-kemungkinan faktor penyebab. Melakukan tes
serologik IgA anti VCA dan IgA anti EA secara massal di masa yang
akan datang bermanfaat dalam menemukan karsinoma nasofaring
secara lebih dini.
KESIMPULAN
• Karsinoma Nasofaring (KNF) merupakan keganasan yang
muncul pada daerah nasofaring (area di atas tenggorok dan di
belakang hidung).
• Tumor ini berasal dari fossa.
• Etiologi dari KNF sendiri disebabkan karena berbagai macam
faktor diantaranya EBV, nitrosamin, Keadaan sosial ekonomi
yang rendah, lingkungan dan kebiasaan hidup.
• Dengan gejala dini berupa Sumbatan tuba eutachius sehingga
telinga terasa penuh, perforasi membran timpani, dan pada
hidung adanya sumbatan maupun epitaksis. Gejala lanjut yang
timbul biasanya berupa pembesaran kelenjar limfe leher,
gangguan saraf kranial dan manifestasi sistemik.
TERIMA KASIH