Anda di halaman 1dari 16

PENYAKIT INFEKSI BERBASIS LINGKUNGAN

(DIARE)
KELOMPOK 1
• Salsabila Zahra 1610713076
• Riri Komala Sari 1610713094
• Putri Maysi Karlina 1610713098
• Nurul Indah Cahyaningrum 1610713135
• Salshabiyla Naura A. 1610713138

KESEHATAN MASYARAKAT 3B
Aspek Penularan Secara
Epidemiologi
Shigella dysenteriae

Ascaris
Lumbricoides

Rotavirus
Frekuensi dan Distribusi Menurut Orang

Sumber : RISKESDAS 2007 Sumber : SDKI 2007


Frekuensi dan Distribusi Menurut
Tempat

Sumber: Subdit Surveilans dan Respon KLB Ditjen PP dan PL


Sebaran Kematian KLB Diare Menurut Provinsi Tahun
2010

Sumber: Subdit Surveilans dan Respon KLB Ditjen PP dan PL


Frekuensi dan Distribusi Menurut Waktu

Sumber : Laporan Penanggulangan KLB Diare tahun 2002 s/d Desember 2010.
Subdit Pengendalian Diare, dan Infeksi Saluran Pencernaan
Menurut World Health Organization (WHO), diare adalah suatu
penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan
konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa,
yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat
disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.

Diare adalah suatu keadaan bertambahnya kekerapan dan


DEFINISI keenceran buang air besar. Kekerapan yang dianggap masih
normal adalah sekitar 1–3 kali dan banyaknya 200–250gr
sehari. Beberapa penderita mengalami peningkatan
DIARE kekerapan dan keenceran buang air besar walaupun
jumlahnya < 250gr dalam kurun waktu sehari. (Soeparman
Sarwono Waspadji, 1990).

Diare adalah buang air besar dengan


konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja dengan frekuensi lebih sering
dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu
hari (Depkes RI 2011).
Etiologi Diare

Faktor
Faktor Infeksi Faktor Makanan Faktor Psikologis
Malabsorbsi

Faktor Pendidikan Faktor Pekerjaan


Faktor Umur Balita Faktor Lingkungan Faktor Gizi

Faktor Makanan Dan


Faktor Sosial Ekonomi Faktor Terhadap Laktosa
Minuman Yang
Masyarakat (Susu Kaleng)
Dikonsumsi
•a.Diare osmotik
1. Kelainan
Gerakan •b.Diare sekretorik
Transmukosal •c.Diare inflamatorik
Air dan •d.Diare pada infeksi
Elektrolit
•e.Protozoa

Patofisiologi Diare 2. Kelainan Laju


Gerakan Bolus
Makanan dalam
Lumen Usus

3. Kelainan
Tekanan
Osmotik dalam
Lumen Usus
Faktor
infeksi

Faktor
Faktor
susunan
makanan Faktor Risiko umur

Terjadinya
Diare

Faktor Faktor
lingkungan status gizi
Pengendalian Diare di Indonesia
Kebijakan yang ditetapkan pemerintah dalam menurunkan angka kesakitan dan
kematian karena diare adalah sebagai berikut :
.
Melaksanakan tata laksana penderita diare yang sesuai standar, baik di sarana kesehatan maupun di rumah tangga

Melaksanakan surveilans epidemiologi & Penanggulan Kejadian Luar Biasa

Mengembangkan Pedoman Pengendalian Penyakit Diare

Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pengelolaan program yang meliputi aspek
manejerial dan teknis medis.

Mengembangkan jejaring lintas sektor dan lintas program

Pembinaan teknis dan monitoring pelaksanaan pengendalian penyakit diare.

Melaksanakan evaluasi sabagai dasar perencanaan sela


Strategi pengendalian penyakit diare yang dilaksanakan
pemerintah

Melaksanakan
tatalaksana Meningkatkan
penderita diare tata laksana Meningkatkan Melaksanakan
yang standar di Melaksanakan
penderita diare SKD dan upaya kegiatan
sarana kesehatan monitoring dan
melalui lima di rumah tangga penanggulangan pencegahan
evaluasi.
langkah yang tepat dan KLB diare. yang efektif.
tuntaskan diare ( benar.
LINTAS Diare).
Pencegahan Diare
Kegiatan pencegahan penyakit diare yang benar dan efektif yang dapat dilakukan
adalah :

Makanan Menggunakan
Perilaku Pemberian Mencuci Menggunakan
Pendamping Air Bersih
Sehat ASI Tangan Jamban
ASI yang Cukup

Membuang Pemberian
Penyehatan Penyediaan Pengelolaan
Tinja Bayi Imunisasi
Lingkungan Air Bersih Sampah
Yang Benar Campak

Anda mungkin juga menyukai