Penyebarluasan
dan komunikasi
PENGEMBANGAN SISTEM PERINGATAN
DINI BANJIR DALAM PROGRAM DRR ACF
MONIKA
(Alat Monitor Informasi Ketinggian Air)
Monika melibatkan pemasangan sensor
air di bendungan.
Sensor ini berwarna biru, untuk
mengetahui level siaga (siaga empat
hingga siaga satu).
Pada saat permukaan air mencapai Pihak Kelurahan dan media massa
ketinggian 100 cm maka alat dapat mengirimkan nomor HP yang
Monika akan mengirim SMS secara akan disimpan pada data base
otomatis ke nomor telepon seluler Monika. selanjutnya akan
yang disimpan di database mesin mendapatkan informasi mengenai
penjawab. ketinggian air secara otomatis.
Alat ini juga dapat dipasang di
semua pintu air yang sungai-
sungai yang mengalir ke
Bekasi, dan dapat Keakuratan informasi terletak
memberikan informasi kepada pada hasil pengukuran oleh
seluruh penduduk Bekasi stasiun pengamatan di pintu
karena SMS (baik yang air. Telah tersedia klasifikasi
otomatis maupun yang tingkat siaga yang ditetapkan
dengan permintaan) akan oleh SATKORLAK berdasarkan
terkirim ke pemancar radio, ketinggian muka air pada
pemancar televisi, pintu air.
Kecamatan, Kelurahan dan
bisa diakses oleh seluruh
warga Bekasi melalui telepon
seluler.
Selain itu, juga terdapat beberapa sarana pendukung seperti berikut
:
1. Pengeras Suara
Selain EWS, sarana pengeras
suara juga dioperasikan
sebagai penunjang sistem
untuk menyampaikan
himbauan dan pengumuman
kepada warga.
2. Workshop
Sosialisasi SOP atau prosedur tetap EWS Panduan berupa Prosedur Tetap yang
bertempat di kantor Kelurahan dan dihadiri dapat dipakai untuk kegiatan
oleh fasilitator atau pembicara contohnya antisipasi datangnya bahaya banjir
seperti orang dari unsur Satlinmas, staf (Protap EWS). Protap ini merupakan
Kelurahan, Dewan Kelurahan, RW, RT, Karang dokumen resmi berisikan suatu
Taruna, PKK, Kali Arus dan para tokoh tindakan-tindakan atau langkah-
masyarakat. Selama berlangsungnya langkah sistematis yang disepakati
sosialisasi, para perwakilan dari masyarakat bersama antara instansi atau
menyepakati isi dari prosedur tetap tersebut. kelompok
■ Pembelajaran dari proses pengembangan EWS Banjir bersama masyarakat EWS yang
efektif harus bisa dipahami oleh masyarakat hingga kemudian dapat tertanam kesadaran
yang kuat untuk menjadikannya sebagai kebutuhan bersama.
■ Oleh karenanya, masyarakat perlu didorong untuk terus terlibat aktif dan
bertanggungjawab dalam penerapan EWS termasuk dalam pemeliharaanya.
■ Hal tersebut baru bisa diwujudkan apabila masyarakat dan pemerintah memahami
prinsip dan tujuan penerapan sistem peringatan dini. Oleh karena itu, upaya strategis
penguatan kapasitas masyarakat serta membangun kerjasama antar semua pihak dalam
meminimalkan dampak/risiko banjir masih perlu dilakukan secara berkesinambungan.
DAFTAR
2. Moleong Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, cetakan ke-26, 2009.
3. http://www.kompas.com/kompascetak/0303/22/Ilpeng/190
014.html. Diakses tanggal 6 April 2018.
PUSTAKA
4. https://drracfjkteng.files.wordpress.com/2010/03/ews-
documentation1.pdf
5. Putuhena, W.M., dan Ginting, S. 2013. Pemodelan Simulasi
Banjir DKI Jakarta.Jurnal Tehnik Hidraulik, vol.4 no.2.
6. http://www.bekasikota.go.id/pages/kondisi-geografis-wilayah-
kota-bekasi
7. https://www.academia.edu/12555014/Kerentanan_Banjir_d
i_Bekasi
THANK
YOU