Anda di halaman 1dari 10

KONVENSI RSKKNI

BIDANG INDUSTRI
PETROKIMIA
Jakarta, 30 November 2017
TATA TERTIB PRA KONVENSI RSKKNI

UMUM
1. Peserta harus melakukan registrasi/absensi dan bersedia
duduk dalam kelompok yang telah ditentukan.
2. Prakonvensi dihadiri oleh peserta yang berasal dari unsur
pemangku kepentingan yang diundang secara resmi oleh
Panitia Penyelenggara yang telah dibentuk atau oleh Komite
Standar Kompetensi.
3. Bagi peserta prakonvensi yang mewakili atau atas nama
peserta yang telah diundang, harus dilengkapi dengan surat
penugasan dari yang diwakili.
4. Peserta harus mengisi lembar biodata dan menyerahkannya
kembali ke panitia penyelenggara sebelum acara prakonvensi
dinyatakan selesai.
KHUSUS
1. Peserta prakonvensi harus mengisi daftar hadir yang disediakan.
2. Peserta yang akan meninggalkan acara sebelum prakonvensi berakhir
harus memberitahu kepada pimpinan sidang atau panitia, serta
dianggap menyetujui hasil sidang prakonvensi (dengan mengisi dan
menandatangani formulir yang tersedia).
3. Peserta harus memberikan kontribusi yang konstruktif dengan
memberikan masukan, koreksi serta usulan untuk perbaikan RSKKNI.
4. Usulan, masukan dan koreksi yang dibahas hanya yang bersifat
prinsipil, antara lain kesalahan substansi, kesalahan mengutip
referensi, kesalahan mengutip peraturan dan perundang-undangan
atau yang setara dengan hal tersebut.
5. Koreksi atas kesalahan ketik, kesalahan huruf, koma dan tanda baca
lainnya disampaikan secara tertulis dan tidak dibahas dalam sidang
kelompok ataupun sidang pleno.
6. Dalam pembahasan RSKKNI, peserta prakonvensi harus
mengedepankan prinsip-prinsip objektif, logis dan saling menghargai.
DELAPAN PERINTAH STANDARDISASI
1. Standardisasi berarti suatu pengorbanan (jangan memasuki dunia standar bila
hanya ingin memaksakan idenya sendiri);
2. Standardisasi adalah suatu kesepakatan bersama;
3. Setiap saran harus dipertimbangkan dari semua aspek yang baik;
4. Bila pemecahan ideal tidak dapat dicapai pada waktunya, sebaiknya rapat
memanfaatkan kesepakatan yang dinilai terbaik;
5. Hindari menyalahkan pendapat pihak lain, utamakan kepentingan standardisasi
secara nasional;
6. Utamakan fokus pembicaraan pada permasalahan yang mendasar, mengingat
waktunya sangat terbatas;
7. Pembahasan sesuai dengan urut-urutan paragraf, dan tidak memperdebatkan
pengaturan editorial;
8. Standardisasi berarti suatu kerjasama yang harmonis, bila berhasil kita akan
mendapatkan kemanfaatan bersama.

Prinsip dasar konvensi standar ini diadaptasi dari The Eight Commandement of
International Electrotechnical Commission, pada sidang umum ke-50.
KELOMPOK 1
Kelompok 1
Ketua Anton Irawan
Notulen Latifani Ayu
Anggota Ika Suryani
Bagus Adiputra
Tulus Hastono
Erie Hartono
Roosmariharso
Dzuhazhzhin Azhim
KELOMPOK 2
Kelompok 2
Ketua Widanarko
Notulen Arya Yudhistira
Anggota Sunardi
Dhani Suhendra
Feri Herlina
Helmy Fardian Nur
Indorama
KELOMPOK 3
Kelompok 3
Ketua Alfin Socretes
Notulen Fitria Ika Aryanti
Anggota Yusuf
Ery Kurniawan
Budi Sadiman
Bachtiar S
KELOMPOK 4
Kelompok 4
Ketua Rudi Repelita
Notulen Muhammad Fajri
Anggota Berliamen Saragih
Fajar Budiyono
Cahya Saputra
Eko Pratomo
Asahimas
KELOMPOK 5

Kelompok 5 (6 UK)
Ketua Lucky Dwi A.
Notulen Achmad Rawangga Y.
Anggota Eko Pratikto
Gatot Ibnu S.
Syafriwan
Asmu Wahyu
Ombang M.
KELOMPOK 6

Kelompok 6 (6 UK)
Ketua Eko Suharyanto
Notulen Abdurrahman Rasyidi
Anggota Andang Zaini
Arifin Suadipradja
Adityatama Prasidha
Rico Bimantara
Thamrin
Tony Tanduk

Anda mungkin juga menyukai