Anda di halaman 1dari 18

BUKU REFLEKSI HARIAN

PESERTA
Nama : Taufiqurrohman
Kelompok :9

“Tulis apa yang akan kakak kerjakan,


Kerjakan apa yang telah kakak tulis,
Tulis apa yang telah kakak kerjakan”
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

Buku Refleksi harian dibuat sebagai media untuk merangkum seluruh


materi dan memetik nilai-nilai dari aktifitas yang dilakukan selama satu
hari.

Buku ini diisi setelah seluruh rangkaian sesi selesai selama kurang lebih 30
menit dan didiskusikan bersama dengan pelatih pendamping dalam
pertemuan kelompok.

Kolom pertama berjudul “Materi yang saya dapat” untuk menuliskan


kalimat-kalimat kunci dari seluruh materi selama satu hari. Kolom kedua
berjudul “Nilai yang saya petik” untuk peserta menuliskan nilai-nilai yang
didapat selama satu hari sehingga bisa di ambil menjadi pelajaran. Dan
kolom “Tindak Lanjut yang akan dilakukan” untuk menuliskan hal-hal
yang di anggap perlu untuk dilakukan baik setelah mendapat materi.
SAHABAT BARU (SELAIN ANGGOTA KELOMPOK)

NO NAMA ASAL NO.HP


1. Misbahul Huda Sudimoro 083845207300

2. Rosi Kyan Pambudi Pacitan 089652160703

3. Amico Risky Zulhidayah Pacitan 087754455110

4. Saiful Rohman Tulakan 083845498647

5. Bagas Ikhsan Nudin Punung 083845350510

6. Mevy Nurcahyanti Tulakan 083847870340

7. Fiska Friskya Sari Tulakan 082243112751

8. Indah Puji Lestari Tulakan 083117348191

9. Verra Vidia Indriani Nawangan 083851709491

10. Duwi Susanti Sudimoro 083165001516

11. Alafa Mahmudah Tulakan 083165051488

12. Beti Anggraini Kebonagung 083841662975

13. Sukma Dwiyana Wati Ngadirojo 082230277138

14. Limas Adi Sutanto Tulakan 083850537273

15. Reni Widiantari Kebonagung 085330545945

16. Salsabhila Qotrunnada Arjosari 083856052292

17. Sunardi Kebonagung 08385801877

18. Muhammad Fajar Ghozali Pacitan 087758301113

19. Alfreda Pacitan 085940469336

20. Zevri Novianto Arjosari 081317158652

21. Gufron Pamungkas Kebonagung 082332099353

22. Hamana Mahardika Muhaimin Pacitan 087736944152

23. Fandy Bayu Krisna Wardana Pacitan 083869403041

24. Hafez Zia Baihaqi Arjosari 087773894600

25. Irfan Ardiyansyah Bandar 083850935612

26. Imam Khanani Kebonagung 083846995866

27. Lutfi Abdul Majid Amin Kebonagung 0859181247083


Lembar Hari Ke-1

Materi yang saya dapat

1. Materi Ke-1 Orientasi Kursus


 Jadwal kegiatan selama KMD (Hari, tanggal, waktu, materi/kegiatan).
 Orientasi kursus ini dilakukan agar peserta siap untuk melaksanakan Kursus Pembina
Mahir Dasar selama 7 hari terhitung dari tanggal 31 Januari- 06 Februari 2023.
 Peserta Kursus Pembina Mahir Dasar yang dinyatakan lulus diwajibkan untuk
melaksanakan Narakarya Dasar sebagai masa pengembangan selama 6 bulan. Mengenai
hal tersebut akan di bahas di rencana tindak lanjut.
 Sesudah mengikuti Kursus Pembina Mahir Dasar peserta diharapkan dapat membina saat
terjun di gugus depan dan menjadi pembina yang baik.
2. Materi Ke-2 Kontrak Belajar
 Kotrak belajar merupakan seperangkat peraturan yang dibuat melalui kesepakatan antara
pemateri dengan peserta didik agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik. Kontrak
belajar dapat ditandatangani oleh peserta dan pemateri.
 Hal-hal yang dibahas kemudian disepakati dalam kontrak belajar meliputi, kalender
kegiatan, sistem penilaian, dan pokok bahasan yang akan dipelajari.
 Dispensasi merupakan pembebasan atau pemberian ijin kepada seseorang untuk tidak
mengikuti beberapa jam pelajaran karena adanya sesuatu hal atau alasan tertentu.
Dispensasi perlu disepakati dalam kontrak belajar agar nantinya dapat dibuat saat ada
peserta yang berhalangan hadir dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
 Adapun manfat kontrak belajar bagi peserta didik yaitu dapat menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, nyaman, dan bisa dijadikan sarana untul mendukung
perkembangan karakter.
 Hasil dari kontrak belajar akan dijadikan acuan untuk kegiatan pembelajaran selama
Kursus Pembina Mahir Dasar berlangsung.
3. Materi Ke-3 Dinamika Kelompok
 Dinamika kelompok merupakan gerak atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan orang atau
kelompok dalam masyarakat yang dapat menimbulkan perubahan dalam tata hidup
masyarakat yang bersangkutan.
 Dinamika kelompok diberikan kepada peserta didik untuk mengasah konsentrasi
menggunakan permainan, membuat yel-yel, bernyanyi bersama, dan pemberian soal
untuk melatih kekompakan kelompok.
4. Materi Ke-4 Jam Pimpinan
 Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka Menetapkan :
keputusan Presiden Republik Indonesia tentang pengesahan anggaran dasar gerakan
pramuka.
 Payung hukum gerakan pramuka yaitu ada Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010
tentang Gerakan Pramuka.
 Kepanduan mengatur tentang pendidikan kepramukaan, kelembagaan, tugas dan
wewenang pemerintah dan pemerintah daerah, hak dan kewajiban pemangku
kepentingan, serta keuangan gerakan pramuka.
 Gerakan Pramuka merupakan organisasi non formal. Tugasnya menanam, memupuk,
mengembangkan potensi dan nilai-nilai dalam diri gerakan pramuka. Selain itu, gerakan
pramuka sebagai pendidikan nilai, kode kehormatan (janji dan komitmen diri).
 Motto gerakan pramuka yaitu satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan. Sedangkan
visi gerakan pramuka Pacitan yaitu pramuka sebagai wadah utama pembentukan karakter
dan solusi handal masalah kaum muda Pacitan.
 SK Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Pacitan Nomor: 12 tahun 2018 tanggal 20 Mei 2018
tentang Slogan dan Logo The Amazing Pacitan. Digulirkan terus menerus dengan penuh
komitmen, konsekuensi, dan konsisten. Guna menguatkan eksistensi Gerakan Pramuka
yang handal yaitu selalu mulia, memberi warna, berbunga-bunga, dan tetap ceria.
Nilai yang saya petik

1. Materi Ke-1 Orientasi Kursus


Pada materi Orientasi Kursus nilai yang saya petik yaitu kegiatan yang terstruktur akan
menentukan keberhasilan suatu kegiatan sehingga perlu adanya agenda atau jadwal kegiatan
yang tertata dengan menyesuaikan antara waktu dan materi/kegiatan. Selain itu, adanya
orientasi kursus dapat mempermudah peserta memahami gambaran kegiatan selama Kursus
Pembina Mahir Dasar dari awal sampai akhir.
2. Materi Ke-2 Kontrak Belajar
Pada materi Kontrak Belajar nilai yang saya petik yaitu perlu adanya kesepakatan yang
didiskusikan terlebih dahulu antara pihak yang mau diajar dengan pihak yang mau mengajar
sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dilakukan agar kedua belah pihak
merasa adil dan kegiatan pembelajaran nantinya bisa berjalan dengan lancar sehingga
kontrak belajar bisa dijadikan acuan untuk kegiatan pembelajaran.
3. Materi Ke-3 Dinamika Kelompok
Pada materi Dinamika Kelompok nilai yang saya petik yaitu kelompok yang kompak, memiliki
rasa kebersamaan, dan kerjasama tim yang baik akan lebih mudah dalam bertindak membuat
perubahan baru dan positif di lingkungan masyarakat.
4. Materi Ke-4 Jam Pimpinan
Pada materi Jam Pimpinan nilai yang saya petik yaitu pada organisasi formal maupun
informal tentu terdapat peraturan yang mengatur apa saja berkaitan dengan organisasi. Kita
perlu memahami peraturan tersebut untuk diterapkan dalam berorganisasi dan menjadikan
peraturan tersebut sebagai pedoman agar organisasi bisa tertata.
Tindak Lanjut yang akan dilakukan

Tindak lanjut yang akan dilakukan setelah mendapat materi Orientasi Kursus, Kontrak Belajar,
Dinamika Kelompok, dan Jam Pimpinan yaitu mempelajari, memahami, dan menerapkan dalam
kegiatan kedepan baik kegiatan kepramukaan maupun lainnya. Menjadikan materi tersebut sebagai
acuan agar lebih baik dalam berorganisasi di pramuka dan membuat pramuka semakin bermanfaat
bagi banyak orang.

Mengetahui, Pacitan, 31 Januari 2023


Pelatih Pendamping Peserta

…………………………………………………………… Taufiqurrohman
Lembar Hari Ke-2

Materi yang saya dapat


1. Materi Ke-1 Fundamental Gerakan Pramuka
 Sejarah gerakan pramuka dimulai dari munculnya cabang milik Belanda dengan nama
Nederlandesche Padviders Organisatie (NPO) pada tahun 1912 yang kemudian berubah
nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP) pada tahun 1916. Pada
tahun yang sama yaitu tahun 1916 pertama kali muncul gerakan kepanduan milik
Indonesia yang diprakarsai oleh Mangkunegara VII di Surakarta dengan nama Javaansche
Padvinders Organisatie (JPO). Setelah JPO dibentuk muncullah gerakan-gerakan
kepanduan lain. Dan penyatuan organisasi pandu diawali dengan lahirnya INPO
(Indonesische Padvinderij Organisatie) pada tahun 1926 sebagai peleburan dua organisasi
kepanduan NPO dan JPO. K.H Agus Agus Salim memperkenalkan istilah Pandu atau
Kepanduan untuk organisasi kepramukaan milik Indonesia. Setelah kemerdekaan lahirlah
kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945.
Mengenai sejarah pramuka setelah kemerdekaan lebih jelasnya terdapat dalam UU no 12
tahun 2010.
 Undang-Undang Gerakan Pramuka Nomor 12 Tahun 2010.
 Gerakan Pramuka yang pada masa Hindia Belanda (1912) disebut kepanduan telah
berperan dalam momentum sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dan proklamasi 17
Agustus 1945.
 Pada 14 Agustus 2006 dicanangkan revitalisasi gerakan pramuka. Momentum
tersebut penting dalam upaya pembangunan kepribadian bangsa yang diperlukan
dalam menghadapi tantangan. Revitalisasi gerakan pramuka tersebut meliputi,
terselenggaranya kegiatan kepramukaan yang berkualitas, menarik minat dan menjadi
pilihan utama kaum muda sehingga kegiatan pramuka semakin semarak, mewujudkan
kaum muda dengan karakter yang kuat untuk menjadi calon pemimpin bangsa dalam
berbagai bidang.
 Batang Tubuh Undang-Undang No 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka terdiri
atas 9 Bab dan 49 Pasal.
 Berikut proses penyusunan dan pembahasan RUU menjadi UU Gerakan Pramuka.
a. RUU inisiatif DPR RI
b. Surat DPR RI kepada Presiden tanggal 28 Juli 2010
c. Surat Presiden penunjukan tiga menteri (Menpora, Mendiknas, Menkumham)
tanggal 17 Juni 2010
d. Penyusunan DIM Pemerintah
e. Penyampaian DIM Pemerintah kepada DPR
f. Pembicaraan tingkat I di Komisi X DPR: panja, timus, timin (termasuk uji publik dan
kunjungan kerja) selama 3 bulan
g. Pembicaraan tingkat II di Paripurna DPR tanggal 26 Oktober 2010
h. Penyampaian RUU yang telah disetujui dalam Paripurna kepada Presiden untuk
disahkan
i. Pengesahan tanggal 24 November 2010
j. Pengundangan tanggal 24 November 2010 jadi UU No. 12Th 2019 Tentang
Gerakan Pramuka
 Aset yang dimiliki oleh organisasi tetap menjadi aset organisasi. AD/ART organisasi wajib
disesuaikan dengan ketentuan UU ini dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak UU ini
diundangkan.
 Tujuan gerakan pramuka yaitu sebagai pendidikan kepramukaan evaluasi, akreditasi dan
sertifikasi. Kelembagaan gerakan pramuka bersifat otonom yaitu organisasi gerakan
pramuka merupakan lembaga yang mengelola sendiri kelembagaannya, tidak berpihak
yaitu organisasi gerakan pramuka merupakan lembaga yang netral, nonpolitis yaitu
organisasi gerakan pramuka bukan merupakan bagian dari salah satu organisasi politik,
serta kemandirian.
2. Materi Ke-2 Dunia Siaga, Penggalang, dan Penegak
 Siaga adalah anggota muda gerakan pramuka usia 7-10 tahun. Satuan berhimpunnya
pramuka siaga disebut Perindukan Siaga. Perindukan yang ideal terdiri dari 18-24 anak
dan tiap perindukan dibagi kelompok-kelompok atau disebut Barung. Barung ideal terdiri
dari 6-8 orang dan tiap barung diberi nama sesuai warna kesukaannya (merah, kuning,
hijau, biru). Tiap perindukan dipilih seorang pemimpin Barung utama yang dipanggil
Sulung yang bertugas membantu pelaksanaan tugas perindukan. Tiap-tiap Barung dipilih
pemimpin Barung dan wakil pemimpin Barung. Perindukan siaga dipimpin oleh pembina
perindukan siaga Yanda atau Bunda dan dibantu oleh dua atau tiga orang pembantu
pembina yaitu Pak Cik dan Bu Cik. Perindukan siaga putra dapat di bina oleh pembina
putra dan pembantu pembina putri. Tetapi siaga putri hanya dapat dibina oleh pembina
putri dan pembantu pembina putri siaga. Pramuka siaga mempunyai kode kehormatan
yaitu Dwisatya dan Dwidarma. Bentuk atau formasi upacara pramuka siaga berbentuk
lingkaran dengan pintu yang masih sempit mengandung makna Daya imajinasi/daya pikir
masih belum terbuka, masih suka meniru pembina.
 Penggalang adalah anggota muda gerakan pramuka usia 11-15 tahun. Ciri-cirinya yaitu
keinginan tinggi, semangat tinggi, sangat aktif, dan suka berkelompok. Porsi pembina "Ing
Madya Ngarsa Mangun Karsa". Wadahnya disebut pasukan penggalang, pasukan artinya
tempat para suku berkumpul.
 Penegak adalah anggota muda gerakan pramuka usia 16-20 tahun. Ciri-cirinya adalah
memiliki semangat kuat, suka berdebat, kemauannya kuat, sulit di cegah (jika tidak ada
kesadaran diri), cenderung agresif, sudah mengenal cinta dengan lawan jenis. Porsi
pembina sebagai "Tut Wuri Handayani". Kegiatan golongan pramuka penegak disebut
kegiatan Bakti. Kenegakan adalah latihan kearah kemandirian dengan cara hidup
berpedoman pada trisatya dan dasadharma.
3. Materi Ke-3 Morse dan Simaphore
 Praktek
 Kode Morse atau 'Sandi Morse' adalah sistem representasi huruf, angka, tanda baca dan
sinyal dengan menggunakan kode titik dan garis yang disusun mewakili karakter tertentu
pada alfabet atau sinyal tertentu yang disepakati penggunaannya di seluruh dunia.
 Semaphore pramuka adalah metode yang digunakan untuk mengirim sinyal atau pesan dengan
menggunakan alat sederhana. Alat sederhana yang biasa digunakan adalah bendera, batang,
maupun tangan kosong sekalipun. Bendera yang digunakan dalam semaphore pramuka biasanya
menggunakan warna merah dan kuning karena memiliki sifat cerah dan kontras. Semaphore
pramuka umumnya menggunakan bendera persegi dengan ukuran 45 cm x 45 cm. Panjang
tongkatnya 55 cm.
4. Materi Ke-4 PBB Tongkat
 Praktek
 PBB tongkat atau Peraturan Baris Berbaris dengan menggunakan tongkat.
 Terdapat 3 jenis aba-aba dalam PBB yaitu aba-aba peringatan, aba-aba petunjuk, dan
aba-aba pelaksanaan.
 Aba-aba dalam PBB meliputi: siap, berhitung, langkah tegap, maju jalan, lencang kanan,
lencang depan, hadap kanan, hadap kiri, hadap serong kanan, hadap serong kiri, balik
kanan, empat langkah ke depan, empat langkah ke belakang, empat langkah ke kanan,
empat langkah ke kiri, haluan kanan, haluan kiri, hormat kepada bendera merah putih,
hormat kepada pembina, dua kali belok kanan, dua kali belok kiri, istirahat di tempat,
jalan di tempat.
5. Materi Ke-5 Postur Pembina
 Postur Pembina Pramuka merupakan figur atau cerminan yang ditampilkan oleh seorang
yang membina kegiatan pramuka. Postur pembina pramuka bukan berarti bentuk fisik
dari pembina pramuka itu sendiri, melainkan cerminan dari penampilan, sikap, etika yang
baik yang harus ditunjukkan kepada peserta didik (Siaga, Penggalang, Penegak, dan
Pandega).
 Pembina pramuka memberikan dukungan dan pembinaan pada peserta didik dengan
menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta “Sistem
Among”. Sistem Among adalah proses pendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk
hubungan khas antara peserta didik dengan pendidiknya. Sistem Among dalam Pramuka,
menciptakan hubungan pendidik (pembina pramuka) yang memberikan kebebasan
kepada peserta didik (anggota Gerakan Pramuka) untuk dapat bergerak dan bertindak
dengan leluasa dan menghindari paksaan, guna mengembangkan kemandirian, percaya
diri, dan kreatifitas sesuai aspirasi peserta didik. Sistem Among merupakan proses
pandidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin,
dan mandiri dalam hubungan timbal balik antar manusia.
 Sistem Among dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan yang harus
dipraktikkan oleh Pembina Pramuka. Prinsip-prinsip kepemimpinan yaitu meliputi, Ing
Ngarsa Sung Tuladha (di depan menjadi teladan), Ing Madya Mangun Karsa (di tengan
peserta didik harus bisa membangun kemauan atau motivasi), Tut Wuri Handayani (di
belakang bisa memberi dorongan, kekuatan, pengaruh, yang baik ke arah kemandirian
untuk peserta didik).
 Postur pembina pramuka yang ideal yaitu, selalu siap melaksanakan tugas, menghayati
dan menguasai materi yang disajikan, kaya dengan ketrampilan kepramukaan.l, memiliki
multi metoda dan dapat menggunakannya dengan baik, penjelasannya mudah dipahami
dan sistematis, saling membantu dan bertukar pikiran dengan sesama Pembina,
menyajikan pelajaran menarik dan menyenangkan, mampu menciptakan suasana segar,
serta mempraktikan apa yang dibicarakan, menunjukan kecerdasan emosional tinggi
( SESOSIF, yaitu Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan fisik), ikhlas Bakti Bina Bangsa
Berbudi Bawa Laksana (Ikhlas Berbakti, Berbudi Luhur, Bijaksana Berwibawa dalam
bertindak membina anak-anak Bangsa), serta happy (selalu riang gembira), Healthy
(Sehat), Helpful (suka menolong), dan Handycraft (suka berkarya).
Nilai yang saya petik
1. Materi Ke-1 Fundamental Gerakan Pramuka
Pada materi Fundamental Gerakan Pramuka nilai yang saya petik yaitu setiap organisasi
memiliki sejarahnya masing-masing yang perlu untuk diketahui dan diapresiasi. Gerakan
Pramuka salah satunya, yang memiliki sejarah cukup panjang sehingga saat ini kita harus
tetap menjaga dan terus mengembangkannya. Di dalam organisasi pun perlu adanya
peraturan yang mengatur secara keseluruhan berkaitan dengan organisasi tersebut baik UU,
AD/ART dan lainnya agar bisa terstruktur dengan baik.
2. Materi Ke-2 Siaga, Penggalang, dan Penegak
Pada materi Siaga, Penggalang, dan Penegak nilai yang saya petik yaitu adanya struktur yang
baik dalam berorganisasi yang tersusun sedemikian rupa sehingga seluruh kalangan bisa
berpartisipasi. Dari jenjang SD, SMP, SMK hingga diatasnya dapat berperan aktif dalam
gerakan pramuka sehingga mereka dapat berfikir kritis, kreatif, dan memiliki sikap positif.
3. Materi Ke-3 Morse dan Pionering
Pada materi Morse dan Pionering nilai yang saya petik yaitu setiap pekerjaan akan mudah jika
kita mengetahui bagaimana cara melakukannya. Seperti Morse dan Pionering yang memiliki
kesulitan tersendiri, namun dengan adanya hal tersebut akan melatih kita untuk terus
belajar, berusaha, dan bersabar dalam memahami teorinya sehingga kita dapat berfikir kritis
kreatif dan bisa untuk melakukannya.
4. Materi Ke-4 PBB Tongkat
Pada materi PBB Tongkat nilai yang saya petik yaitu perlu adanya ketegasan dan kedisiplinan
bagi setiap orang khusunya dalam berorganisasi. Mengenai hal tersebut, Peraturan Baris
Berbaris membentuk ketegasan dan kedisiplinan seorang anggota gerakan pramuka, selain
itu juga mengajarkan kerapihan/tatanan baik dalam berkumpul/berbaris.
5. Materi Ke-5 Postur Pembina
Pada materi Postur Pembina nilai yang saya petik yaitu sebagai seorang pembina harus
memiliki kriteria tertentu dan tidak sembarang orang bisa menjadi pembina. Karena pembina
yang baik dan ideal akan menentukan bagaimana keberhasilan dalam membina gugus
depannya.
Tindak Lanjut yang akan dilakukan
Tindak lanjut yang akan dilakukan setelah mendapat materi Fundamental Gerakan Pramuka, Siaga,
Penggalang, dan Penegak, Morse dan Pionering, PBB Tongkat, dan Postur Pembina yaitu
mempelajari lebih dalam lagi mengenai materi tersebut dan harapannya bisa mempraktekkan materi
yang didapat ke lapangan. Sehingga bisa mengenalkan kepada anggota gerakan pramuka lainnya
bahwa gerakan pramuka wawasan ilmunya sangat luas dan bisa bermanfaat bagi masyarakat
berbagai kalangan.

Mengetahui, Pacitan, 01 Februari 2023


Pelatih Pendamping Peserta

…………………………………………………………… Taufiqurrohman
Lembar Hari Ke-3

Materi yang saya dapat


1. Materi Ke-1 Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK)
 Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK).
 Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) adalah asas yang mendasari kegiatan kepramukaan
dalam upaya membina watak peserta didik.
 Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi, iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
peduli terhadap bangsa, negara, sesama manusia dan alam serta isinya, serta peduli
terhadap diri sendiri.
 Kode kehormatan Pramuka adalah janji dan ketentuan moral pramuka. Harus ditanamkan
di hati dan sanubari adik adik dan calon pembina. Ada Satya Pramuka ( janji Pramuka) dan
Darma Pramuka (ketentuan moral Pramuka).
 Kode kehormatan bagi Pramuka disesuaikan dengan golongan usia perkembangan rohani
dan jasmani peserta didik. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada Disatya dan
Dwidarma Pramuka Siaga. Kode kehormatan pramuka penegak, pandega, dan Anggota
Dewan ada Trisatya dan Dasa Darma sama cuman ada pengecualian.
 Fungi prinsip dasar kepramukaan yaitu, sebagai norma hidup anggota Gerakan Pramuka,
landasan kode etik Gerakan, landasan sistem nilai Gerakan Pramuka, pedoman dan arah
pembinaan kaum muda anggota Gerakan Pramuka, landasan gerak dan kegiatan Pramuka
mencapai sasaran dan tujuannya.
 Metode Pendidikan Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui, pengamalan
Kode Kehormatan Pramuka, belajar sambil melakukan (Learning by doing), sistem beregu
(patrol system), kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan
yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda, kegiatan di alam
terbuka, kemitraan dengan Anggota dewasa dalam setiap kegiatan, sistem tanda
kecakapan, serta sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri.
 Pelaksanaan metode Kepramukaan dalam suatu kegiatan Pendidikan Kepramukaan
terpadu dengan pelaksanaan prinsip dasar Pendidikan Kepramukaan, sehingga dalam
penerapan/penggunaan metode Pendidikan Kepramukaan selalu dijiwai oleh prinsip
dasar Pendidikan Kepramukaan.
 Metode Kepramukaan merupakan ciri khas pendidikan dalam Gerakan Pramuka.
 Metode Kepramukaan merupakan tiang atau sendi-sendi bangunan dalam setiap kegiatan
Pendidikan Kepramukaan.
2. Materi Ke-2 Metode Membina
 Membina Pramuka merupakan kegiatan memperkenalkan menumbuhkan, membimbing
dan mengembangkan Kepribadian Pengetahuan dan keterampilan.
 Syarat penting dalam membina yaitu, mengetahui sifat kejiwaan peserta didik yang
meliputi sifat-sifat anak usia Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega, mengetahui
keinginan/kebutuhan peserta didik, mengetahui latar belakang (budaya, sosial, ekonomi)
peserta didik, pembinaan harus menarik minat peserta didik dengan materi pembinaan
dapat dibungkus dengan lagu, tari, gerak, permainan, perlombaan, cerita, penugasan,
bakti yang sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik.
 Cara membina Siaga
a. Dilakukan dengan penuh kasih sayang dan lemah lembut.
b. Membina Siaga adalah phase awal dalam pendidikan maka sifat-sifat Pembina Siaga
yang tidak bisa dicontoh oleh anak usia Siaga harus tidak dimunculkan di permukaan.
Misalnya Pembina merokok membentak-bentak, berkata jorok, dsb.
c. Materi pembinaan banyak dibungkus, sehingga menarik (misalnya menceritakan sifat-
sifat kepahlawanan yang perlu dicontoh, dengan sosiodrama).
d. Sesuatu yang khayal, baik untuk memupuk imajinasi Siaga, tetapi jangan dilebih-
lebihkan. Cerita tentang fabel, fabel baik untuk Siaga. Dalam abad modern ini baik
apabila imajinasi tersebut dipadukan dengan teknologi.
e. Permainan perang-perangan tidak cocok untuk kejiwaan Siaga.
f. Slaga harus sudah diperkenalkan secara "nyata" bagaimana setiap hari berbuat
kebaikan. Baik dalam latihan, maupun melalui pesan Pembina untuk
melaksanakannya di rumah.
g. Untuk melatih kreativitas Siaga (otak belahan kanan), maka akan sangat baik mereka
ditugasi membuat lagu sederhana (jingle), tarian, menulis pengalaman, atau
mengarang, atau membuat yel-yel yang menyemarakkan kasih sayang.
h. Kehidupan Siaga itu ada di Perindukan.
i. Pembina lebih banyak "ing ngarso sung tulodo".
 Cara Membina Penggalang
a. Dapat menggunakan sebagian cara-cara membina Siaga (sifatnya situasional).
b. Kegiatan yang menantang, pengembaraan (hiking, climbing, camping, paling disukai
penggalang. Namun demikian harus dipersiapkan dengan teliti faktor keamanannya,
dan tidak boleh terlalu sering dilakukan.
c. Kegiatan yang mengacu kedisiplinan sangat penting diberikan (misalnya berjenis-jenis
PBB dan upacara). Rewards dan punishment mutlak harus dilakukan, dan ditegakkan.
d. Kehidupan penggalang ada di Regu, oleh karena itu kekompakan, kreativitas, dan
disiplin beregu harus dipelihara.
e. Pembina lebih banyak "ing madyo mangun karso" (di tengah-tengah membangkitkan
kehendak & semangat belajar/bekerja).
 Cara membina Pandega
a. Sebagian besar cara membina Penegak dapat diterapkan untuk membina Pandega.
b. Fungsi kontrol Pembina pada Pandega harus jauh lebih kecil dibandingkan terhadap
Penegak.
c. Fungsi memberi motivasi kepada Pandega untuk berkarya, menciptakan sesuatu yang
baru dan bermanfaat lebih banyak.
d. Program hasil keputusan Majelis Pandega, adalah harga mutlak. Pembina tak perlu
"sok tahu" untuk memperbaiki atau menyalahkan.
3. Materi Ke-3 Pionering
 Pionering adalah salah satu teknik pramuka dalam penggunaan peralatan tongkat dan tali
yang dirangkai menjadi sebuah model suatu objek, Seperti bangunan kreatif, tandu,
menara pandang kaki tiga, dll.
 Pionering pramuka menjadi salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh anggota
pramuka. Keterampilan pionering bermanfaat untuk mengasah kecakapan fisik,
kerjasama tim, dan problem solving.
4. Materi Ke-4 Organisasi Administrasi Satuan
 Administrasi Gugus Depan meliputi, buku induk, agenda surat, buku keuangan, inventaris,
notulen rapat, papan nama+stempel, dan sanggar.
 Barung Siaga ditandai dengan warna-warna (Merah, kuning, hijau).
Dalam Siaga harus di campur antar kelas ada anggota kelas 1 hingga 3. Maksudnya agar
setiap siaga jika naik kelas pernah merasakan jadi KSB. Sulung merupakan sebutan bagi
ketua Siaga. Administrasi Barung meliputi, log bog, catatan pesdik, notulen rapat, dan
Absensi.
 Penggalang diberi nama hewan untuk regu putra dan bunga untuk regu putri. Dewan
penggalang isinya Ketua dan wakil Ketua per kelompok. Adninistrasi penggalang meliputi,
log bog, catatan, notulen rapat, absensi, iuran regu, dll.
Nilai yang saya petik
1. Materi Ke-1 Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK)
Pada materi Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK) nilai yang
saya petik yaitu pentingnya PDK dan MK dalam gerakan pramuka sebagai dasar kepramukaan
yang harus dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Materi Ke-2 Metode Membina
Pada materi Metode Membina nilai yang saya petik yaitu dalam kegiatan kepramukaan di
gugus depan peran penting pembina menjadi faktor utama terlaksananya kegiatan. Agar
kegiatan berjalan dengan lancar pembina juga perlu menyiapkan metode membina yang baik
dan harus disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat tertarik dengan kegiatan
tersebut.
3. Materi Ke-3 Pionering
Pada materi Pionering nilai yang saya petik yaitu setiap pekerjaan akan mudah jika kita
mengetahui bagaimana cara melakukannya. Seperti Pionering yang memiliki kesulitan
tersendiri, namun dengan adanya hal tersebut akan melatih kita untuk terus belajar,
berusaha, dan bersabar dalam memahami teorinya sehingga kita dapat berfikir kritis kreatif
dan bisa untuk melakukannya.
4. Materi Ke-4 Organisasi Administrasi Satuan
Pada materi Organisasi Administrasi Satuan nilai yang saya petik yaitu bahwa jantungnya
organisasi adalah administrasi. Jika administrasi tidak berjalan baik maka kegiatan juga akan
terhambat begitupun sebaliknya.
Tindak Lanjut yang akan dilakukan
Tindak lanjut yang akan dilakukan setelah mendapat materi Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan
Metode Kepramukaan (MK), Metode Membina, Pionering, dan Organisasi Administrasi Satuan yaitu
mempelajari lebih dalam lagi mengenai materi tersebut dan bisa menerapkan di gugus depan
masing-masing. Sehingga bisa memajukan gerakan pramuka di gugus depan masing-masing.

Mengetahui, Pacitan, 02 Februari 2023


Pelatih Pendamping Peserta

…………………………………………………………… Taufiqurrohman
Lembar Hari Ke-4

Materi yang saya dapat


1. Materi Ke-1 SKU, SKK, SPG, dan Pelantikan
 Syarat Kecakapan Umum (SKU) setiap tingkatan siaga, penggalang, dan penegak berbeda.
 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) setiap tingkatan siaga, penggalang, dan penegak berbeda.
 Peserta didik harus dibuat tenang dan nyaman saat melakukan tes SKU dan SKK dengan
metode membina yang baik dan terkonsep.
 Pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di luar lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk
kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah, dengan
menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya adalah terbentuknya watak, kepribadian dan akhlak mulia.
 Metode Pramuka: Harus menarik-menantang-menyenangkan-sehat-pendidikan.
 Sistem : PDK-MK-Teratur-Terarah.
 Misi : Watak - Kepribadian - Akhlak.
 Motivasi sebagai alat utama.
 PENCAPAIAN KOMPETENSI
a. Pencapaian lebih kepada kemandirian, penggalian Informasi dan pemahaman.
b. Dilakukan secara individu.
c. Dipermudah dan diperlancar tapi continue.
d. Uji berdasarkan minat, permintaan, kesiapan, kemampuan dan tak terbatas waktu.
 STRATEGI UJI
a. Siapa siap dan bisa.
b. Bermain dengan materi diakhiri dengan uji.
c. Kolaborasi dengan maple sekolah.
d. Bukti dan saksi dapat menjadi bukti hasil uji.
e. Prestasi dan kemampuan individu menjadi bukti hasil uji.
2. Teknik Penyusunan Program Latihan
 Bidang Kegiatan dan Latihan Peserta Didik
 Pencapaian SKU : Meningkatkan latihan Pramuka Penggalang dari penggalang Ramu\
Rakit.
 Pencapaian SKK (Berupaya mencapai 10 macam SKK Wajib).
a. Danpinru 1 kali
b. Persami (daerah dekat) 2 kali
c. Perkemahan jauh 1 kali
d. Lomba tingkat 1 kali
e. Bakti Masyarakat
f. Penghargaan Bintang Tahunan
 Pencapaian Pramuka Garuda Siaga
 Pedoman penyusunan program kerja mengacu pada SKU
 Menyusun program latihan
1. Membuat rencana membina
2. Briefing dengan pembina lain/rapat
3. Manajemen resiko
4. Persiapan alternatif kegiatan
5. Informasi ke peserta
6. Upacara buka-pra-inti-evaluasi-upacara tutup
7. Evaluasi berkala
Nilai yang saya petik
1. Materi Ke-1 SKU, SKK, SPG, dan Pelantikan
Pada materi SKU, SKK, SPG, dan Pelantikan nilai yang saya petik yaitu terdapat banyak
pengetahuan yang terdapat pada buku SKU dan SKK sehingga dapat mengasah kemampuan
dan keterampilan peserta didik. Selain itu, dengan adanya SPG dan Pelantikan membuat
peserta didik bersemangat dan merasa tertantang untuk mengikuti kegiatan pramuka.
2. Teknik Penyusunan Program Latihan
Pada materi Teknik Penyusunan Program Latihan nilai yang saya petik yaitu sebagai pengajar
seorang pembina harus mempersiapkan sedemikian rupa sebelum melaksanakan
pembelajaran. Karena, proses pembelajaran akan lancar dan baik apabila rencana program
latihan disusun dengan baik pula.
Tindak Lanjut yang akan dilakukan
Tindak lanjut yang akan dilakukan setelah mendapat materi SKU, SKK, SPG, dan Pelantikan dan
Teknik Penyusunan Program Latihan yaitu menerapkan di gugus depan masing-masing agar pramuka
bisa menjadi wadah bagi peserta didik untuk terus berproses.

Mengetahui, Pacitan, 03 Februari 2023


Pelatih Pendamping Peserta

…………………………………………………………… Taufiqurrohman

Lembar Hari Ke-5


Materi yang saya dapat
1. Materi Ke-1 Muatan Lokal (Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan PEMILU)
 UUD No. 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum.
 Peraturan KPU No. 3 Tahun 2022 tentang tahapan dan jadwal penyelenggaraan pemilihan
umum tahun 2024, dimulai tanggal 14 Juni 2024.
 Keputusan KPU No. 21 Tahun 2022 tentang Hari dan Tanggal pemungutan puara pada
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden , Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota
Dewan Perwakilan Daerah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan
Anggota Dewan Pewakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kota Serentak Tahun 2024.
 Penetapan hari H pemungutan yaitu pasal 167 ayat (2) UU 7 tahun 2017 menyatakan
bahwa hari tanggal pemungutan suara pemilu ditetapkan dengan keputusan KPU.
Keputusan KPU nomor 21 tahun 2022 pemilu dilaksanakan pada Hari Rabu, Tanggal 14
Februari 2024 untuk seluruh daerah pemilihan di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Nilai yang saya petik


1. Materi Ke-1 Muatan Lokal (Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan PEMILU)
Pada materi Muatan Lokal (Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan PEMILU) nilai yang saya petik
yaitu kegiatan pemilihan umum sangat penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagai suatu Negara demokrasi. Sebagai rakyat Indonesia tentunya harus ikut berpartisipasi
dan mensukseskan kegiatan pemilu yang akan diadakan pada tahun 2024 nanti.

Tindak Lanjut yang akan dilakukan


Tindak lanjut yang akan dilakukan setelah mendapat materi Muatan Lokal (Tahapan dan Jadwal
Pelaksanaan PEMILU) yaitu ikut serta mensukseskan kegiatan pemilu pada tahun 2024.

Mengetahui, Pacitan, 04 Februari 2023


Pelatih Pendamping Peserta

…………………………………………………………… Taufiqurrohman
Lembar Hari Ke-6
Materi yang saya dapat

Nilai yang saya petik

Tindak Lanjut yang akan dilakukan

Mengetahui, Pacitan, ………………….…………..2023


Pelatih Pendamping Peserta

…………………………………………………………… ………………………………………………………………
Lembar Hari Ke-7
Materi yang saya dapat

Nilai yang saya petik

Tindak Lanjut yang akan dilakukan

Mengetahui, Pacitan, ………………….…………..2023


Pelatih Pendamping Peserta

…………………………………………………………… ………………………………………………………………
KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR
ANGKATAN LVIII
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPRAMUKAAN
TINGKAT CABANG
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA PACITAN

“LESANPURA”
“Ikhlas Bakti Bina Bangsa Ber Budi Bawa Laksana”

Anda mungkin juga menyukai