1
TATA TERTIB SIDANG MUSYAWARAH AMBALAN
(MUSYAM)
SOEKARNO – CUT NYADIEN
GUDEP 05.277 - 05.278
SMK TRI ARGA 2 JAKARTA
BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1.1
Musyawarah ambalan Soekarno – Cut Nyadien Gudep 05.277 – 05.278 SMK TRI ARGA 2
JAKARTA yang selanjutnya disingkat MUSYAM merupakan musyawarah tertinggi di
organisasi.
Pasal 1.2
Musyam diselenggarakan oleh pengurus / dewan amabalan Soekarno – Cut Nyadien pada
tanggal 31 Desember 2016 s.d 1 januari 2017 bertempat di SMK TRI ARGA 2 JAKARTA.
Pasal 1.3
Musyam diikuti oleh peserta sebagaimana diatur dalam bab 4 pasal 6 tata tertib ini.
Pasal 1.4
Musyam dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang kurangnya lebih 1 dari jumlah peserta yang
telah ditetapkan.
4
BAB II
Pasal 2
Kelengkapan Sidang
1.Pimpinan sidang
Pimpinan Sidang adalah orang yang bertindak memimpin persidangan yang wajib mengatur
jalanya persidangan . Seorang pemimpin sidang dituntut bersikap adil dan bijaksana dalam
menyikapi pendapat – pendapat yang berkembang dalam persidangan .
2. Peserta sidang
Peserta sidang adalah orang yang memiliki kepentingan untuk bersidang, berkewajiban untuk
mengikuti dan menjaga kelancaran jalanya persidangan (menaati tata tertib).
3.Peninjau
Peninjau adalah orang yang hadir dalam persidangan yang memiliki hak bicara tetapi tidak
memiliki hak suara
4.Palu sidang
5.Draft Sidang
6.Lembar Konsideran
PASAL 3
Ketentuan Sidang
1. Serah terima pimpinan sidang
2. Penggunaan palu sidang
3. Intrupsi hanya untuk peserta sidang
4. Skorsing 2 x 10 menit
5. Pembekuan sidang
a. karena peserta kurang dari jumlah yang sudah ditentukan
b. Terjadi keributan
c. Faktor Urgensi yang dapat memberhentikan sidang seperti bencana alam
BAB III
Pimpinan,tugas dan wewenang
PASAL 4
PIMPINAN
1.Pimpinan Musyam adalah seluruh pengurus Pragasoenyi Masa bakti 2015 – 2016
3.Pimpinan Musyam membentuk panitia terdiri dari Panitia pengarah dan Panitia pelaksana
PASAL 5
4.Menetapkan hasil pertanggung jawaban pengurus lama dan membentuk pengurus baru
BAB IV
Pasal 6
QUORUM
1. Musyam ini dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah peserta
yang sah
2. Sidang komisi dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah peserta
yang sah
3. Apabila poin 1 dan 2 tidak tercapai maka sidang diskorsing selama 1X 30 menit dan
sidang dibuka kembali tanpa memperhatikan quorum
Pasal 7
2.Peninjau musyam adalah mabigus dan pengurus gudep serta tamu undangan
Pasal 8
1.Setiap peserta dan peninjau wajib menggunakan tanda pengenal musyam wajib dipakai saat
musyam berlangsung
2. Panitia dan petugas keamanan berhak mencegah kehadiran peserta , peninjau atau orang
perorangan yang masuk dalam sidang tetapi bukan peserta atau peninjau yang sah
Pasal 9
4.Setiap peserta dan peninjau hanya boleh bicara setelah mendapat izin dari presidium sidang
6. Setap peserta hanya boleh keluar setelah mendapat izin dari presidium sidang
PASAL 10
SANKSI – SANKSI
2.Sanksi berupa peringatan , pencabutan suara atau dikeluarkan dari sidang oleh presidium
BAB V
Pasal 11
KEPUTUSAN
2.Apabila ketentuan pada poin 1 tidak tercapai maka keputusan dapat diambil secara
pemungutan suara terbanyak (votting)
3.Keputusan berdasarkan pada votting dianggap sah apabila disetujui suara terbanyak
4.Apabila hasil votting imbang maka dilakukan lobby selama 2 X 5 menit , apabila masih
imbang diputuskan secara mufakat
Pasal 12
2.Jenis persidangan
3.Presedium
BAB VI
Pasal 13
1. Sidang pleno
terdiri dari seluruh peserta yang hadir
sidang pleno terbagi 4
a.Sidang pleno 1 membahas agenda acara dan tata tertib serta pemilihan presidium sidang
b.Sidang pleno 2 membahas LPJ pengurus serta pandangan umum dan pernyataan
demisioner
c.Sidang pleno 3 membahas pembagian dan pengesahan sidang komisi
d. Sidang pleno 4 membahas tata cara pemilihan pradana amabalan
BAB VII
Pasal 14
3.Sidang pleno selanjutnya dipimpin oleh presidium yang dipilih oleh peserta musyam
5.Sidang komisi dipimpin oleh anggota terdiri dari ketua,skretaris dan anggota
6.Pimpinan sidang komisi berhak mengatur jalanya sidang komisi dengan tidak menyimpang
dari peraturan dan ketentuan yang telah disepakati dan disahkan dalam sidang pleno
Pasal 15
Pasal 16
Apabila oleh karena sesuatu dan hal lain pimpinan sidang memandang perlu untuk membcarakan
masalah masalah yang perlu dirundingkan atau harus berkonsultasi maka sidang diskorsing
BAB VIII
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 17
1.Hal yang belum diatur dalam tertib ini akan ditentukan kemudian oleh pimpinan musyam
berdasarkan musyawarah mufakat
Ditetapkan di :
pukul WIB
Pimpinan Sidang
Sekeretaris Anggota
Ketua
Imam Saputra
Kata Pengantar
Salam Pramuka,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga
Draft Musyawarah Ambalan Soekarno – Cut nyaDiendapat terselesaikan dengan baik.
Draft Musyawarah Ambalan ini sangat berguna sebagai panduan dalam melakukan
Musyawarah Ambalan organisasi kepramukaan, agar terorganisir dengan baik.
Penulis
SUSUNAN ACARA
1. Menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya ( Kartika )
Menyanyikan lagu hymne Pramuka
2. Pembacaan doa ( Ravie )
3. Sambutan Ka. Panitia ( Zubaedah )
4. Sambutan Ka. Mabigus ( kak Nurhasanah, S.E )
5. Persidangan
6. Penutup
AGENDA SIDANG
Sidang Pendahuluan : pembahasan pengertian sidang
-Pandangan Umum
sekertaris : Khairunnisafitri
Dialihkan ke Forum
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………….i
Pendahuluan ………………………………………………………………………………………1
Tata Tertib…………………………………………………………………………………………4
Ketentuan umum………………………………………………………………………….4
Kelengkapan Sidang dan Ketentuan Sidang………………………………………………5
Pimpinan, Tugas, dan Wewenang…………………………………………………………6
Quorum, Peserta, dan Peninjau……………………………………………………………7
Tata Cara Pengambilan Keputusan………..……………………………………………....8
Persidangan dan Musyawarah……………………………………………………………..8
Presidium / Pimpinan Sidang ……………………………………………………………..9
Ketentuan Tambahan…………………………………………………………………….10