Anda di halaman 1dari 14

MUSYAWARAH AMBALAN

SOEKARNO – CUT NYADIEN


GUDEP 05.277 - 05.278
SMK TRI ARGA 2 JAKARTA
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kratif, terampil,
berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggungjawab dan produktif serta sehat
jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan
mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan
kesetiakawanan sosial serta kesadaaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa
para pahlawan serta berorientasi masa depan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan – kegiatan melalui jalur


sekolah dan jalur luar sekolah,. Pada jalur sekolah selain dilakukan kegiatan kurikuler,
juga dilakukan kegiatan ekstrakulikuler dimaksudkan untuk lebih mengaitkan antara
pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan. Jalur luar sekolah tersebut antara lain pendidikan kepramukaan yang
pelaksanaannya dilakukan oleh Gerakan Pramuka.

Pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di sekolah merupakan salah satu


kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan di sekolah yang bersangkutan. Kegiatannya
dilaksanakan melalui Gugusdepan Gerakan Pramukayang berpangkalan di sekolah dan
merupakan upaya pembinaan melalui proses kegiatan belajar dan mengajar di
sekolah.Melalui pendidikan kepramukaan ini dapat dilakukan pembinaan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan
Pancasila, pendidikan pendahuluan bela Negara, kepribadian dan budi pekerti luhur,
berorganisasi, pendidikan kewiraswastaan, kesegaran jasmani dan daya kreasi, presepsi,
apresiasi dan kreasi seni.
Musyawarah ambalan adalah forum tertinggi dalam menentukan kebijakan
program ke depan dengan cara terbuka, adil, dan tertib.
Musyawarah ambalan Soekarno – Cut nyadien gudep 05.277 – 05.278 SMK Tri
Arga 2 jakarta dilaksanakan paling lambat 3 tahun sekali.
Berdasarkan hal tersebut dewan ambalan selaku pelaksana wajib menjalankan
program kegiatan tersebut.

Satyaku ku darmakan darmaku ku baktikan

1
TATA TERTIB SIDANG MUSYAWARAH AMBALAN
(MUSYAM)
SOEKARNO – CUT NYADIEN
GUDEP 05.277 - 05.278
SMK TRI ARGA 2 JAKARTA

BAB I

Ketentuan Umum

Pasal 1.1

Musyawarah ambalan Soekarno – Cut Nyadien Gudep 05.277 – 05.278 SMK TRI ARGA 2
JAKARTA yang selanjutnya disingkat MUSYAM merupakan musyawarah tertinggi di
organisasi.

Pasal 1.2

Musyam diselenggarakan oleh pengurus / dewan amabalan Soekarno – Cut Nyadien pada
tanggal 31 Desember 2016 s.d 1 januari 2017 bertempat di SMK TRI ARGA 2 JAKARTA.

Pasal 1.3

Musyam diikuti oleh peserta sebagaimana diatur dalam bab 4 pasal 6 tata tertib ini.

Pasal 1.4

Musyam dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang kurangnya lebih 1 dari jumlah peserta yang
telah ditetapkan.

Satyaku ku darmakan darmaku ku baktikan

4
BAB II

KELENGKAPAN SIDANG DAN KETENTUAN SIDANG

Pasal 2

Kelengkapan Sidang

untuk melaksanakan sidang dibutuhkan beberapa kelengkapan, seperti:

1.Pimpinan sidang

Pimpinan Sidang adalah orang yang bertindak memimpin persidangan yang wajib mengatur
jalanya persidangan . Seorang pemimpin sidang dituntut bersikap adil dan bijaksana dalam
menyikapi pendapat – pendapat yang berkembang dalam persidangan .

Ditanganyalah kesepakatan – kesepakatan dalam persidangan ditetapkan. Jumlah pimpinan


sidang haruslah berjumlah ganjil , karena adakalanya forum membutuhkan suara pimpinan
sidang dalam pengambilan keputusan, jumlah minimal 3 orang dan maksimal berapapun asalkan
ganjil dan sesuai kesepakatan peserta sidang . Pimpinan sidang memiliki hak yang sama dengan
peserta sidang.

2. Peserta sidang

Peserta sidang adalah orang yang memiliki kepentingan untuk bersidang, berkewajiban untuk
mengikuti dan menjaga kelancaran jalanya persidangan (menaati tata tertib).

Peserta sidang berhak mengajukan pertanyaan,pernyataan,penolakan , dan meminta penjelasan ,


klarifikasi mengenai suatu hal .Selain itu peserta sidang berhak pula untuk menggunakan
suaranya dalam pengambilan keputusan.

3.Peninjau

Peninjau adalah orang yang hadir dalam persidangan yang memiliki hak bicara tetapi tidak
memiliki hak suara

4.Palu sidang

Palu yang digunakan untuk mengesahkan hasil sidang

5.Draft Sidang

Draft yang berisi permasalahan yang akan dibahas dalam sidang

6.Lembar Konsideran

Berisi keputusan – keputusan yang diambil

Satyaku ku darmakan darmaku ku baktikan


5

PASAL 3

Ketentuan Sidang
1. Serah terima pimpinan sidang
2. Penggunaan palu sidang
3. Intrupsi hanya untuk peserta sidang
4. Skorsing 2 x 10 menit
5. Pembekuan sidang
a. karena peserta kurang dari jumlah yang sudah ditentukan
b. Terjadi keributan
c. Faktor Urgensi yang dapat memberhentikan sidang seperti bencana alam

BAB III
Pimpinan,tugas dan wewenang
PASAL 4

PIMPINAN

1.Pimpinan Musyam adalah seluruh pengurus Pragasoenyi Masa bakti 2015 – 2016

2.Pimpinan Musyam bertanggung jawab atas terselenggarakanya Musyam

3.Pimpinan Musyam membentuk panitia terdiri dari Panitia pengarah dan Panitia pelaksana

4. Panitia Pengarah adalah panitia yang berfungsi merancang,mengkaji,dan aspirasi yang


berkembang dalam pelaksanaan Musyam serta mengambil kebijakan yang dianggap penting

5.Panitia Pelaksana adalah panitia musyam

PASAL 5

TUGAS DAN WEWENANG MUSYAM

1.Menetapkan atau mengubah AD / ART PRAGASOENYI

2.Menetapkan atau membentuk serta Menjaga adat ambalan

3.Menetapkan garis besar haluan organisasi

4.Menetapkan hasil pertanggung jawaban pengurus lama dan membentuk pengurus baru

Satyaku ku darmakan darmaku ku baktikan


6

BAB IV

QUORUM, Peserta Dan Peninjau

Pasal 6

QUORUM

1. Musyam ini dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah peserta
yang sah
2. Sidang komisi dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah peserta
yang sah
3. Apabila poin 1 dan 2 tidak tercapai maka sidang diskorsing selama 1X 30 menit dan
sidang dibuka kembali tanpa memperhatikan quorum

Pasal 7

PESERTA DAN PENINJAU

1.Peserta musyam terdiri dari panitia, dewan ambalan , anggota ambalan

2.Peninjau musyam adalah mabigus dan pengurus gudep serta tamu undangan

Pasal 8

1.Setiap peserta dan peninjau wajib menggunakan tanda pengenal musyam wajib dipakai saat
musyam berlangsung

2. Panitia dan petugas keamanan berhak mencegah kehadiran peserta , peninjau atau orang
perorangan yang masuk dalam sidang tetapi bukan peserta atau peninjau yang sah

Pasal 9

HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU

1.Setiap peserta dan peninjau berkewajiban mentaati tata tertib musyam

2. Setiap peserta sidang memiliki hak suara dan bicara

3. Setiap peninjau hanya memiliki hak bicara

4.Setiap peserta dan peninjau hanya boleh bicara setelah mendapat izin dari presidium sidang

5.Setiap peserta mendapat perlakuan yang sama dari presidium sidang

6. Setap peserta hanya boleh keluar setelah mendapat izin dari presidium sidang

PASAL 10

SANKSI – SANKSI

1.Sanksi diberikan kepada peserta yang melanggar tata tertib

2.Sanksi berupa peringatan , pencabutan suara atau dikeluarkan dari sidang oleh presidium

Satyaku ku darmakan darmaku ku baktikan


7

BAB V

TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 11

KEPUTUSAN

1.Keputusan diambil secara musyawarah mufakat

2.Apabila ketentuan pada poin 1 tidak tercapai maka keputusan dapat diambil secara
pemungutan suara terbanyak (votting)

3.Keputusan berdasarkan pada votting dianggap sah apabila disetujui suara terbanyak

4.Apabila hasil votting imbang maka dilakukan lobby selama 2 X 5 menit , apabila masih
imbang diputuskan secara mufakat

5. pemungutan suara dilakukan secara lisan atau tulisan

Pasal 12

PELAKSANAAN SIDANG TERCATAT

1.Waktu, tempat , dan tanggal persidangan

2.Jenis persidangan

3.Presedium

4.Jumlah peserta yang menanda tangani daftar hadir

5.Kesimpulan keputusan sidang

BAB VI

PERSIDANGAN DAN MUSYAWARAH

Pasal 13

Musyawarah dan rapat

1. Sidang pleno
terdiri dari seluruh peserta yang hadir
sidang pleno terbagi 4
a.Sidang pleno 1 membahas agenda acara dan tata tertib serta pemilihan presidium sidang
b.Sidang pleno 2 membahas LPJ pengurus serta pandangan umum dan pernyataan
demisioner
c.Sidang pleno 3 membahas pembagian dan pengesahan sidang komisi
d. Sidang pleno 4 membahas tata cara pemilihan pradana amabalan

2.Rapat dan pimpinan panitia musyam

3.Sidang komisi dibagi dalam 3 komisi

a. sidang komisi A membahas AD ART

b. Sidang komisi B membahas adat amabalan

c.Sidang komisi C membahas garis garis besar haluan organisasi

Satyaku ku darmakan darmaku ku baktikan


8

BAB VII

PRESEDIUM / PIMPINAN SIDANG

Pasal 14

1.Presedium terdiri dari 3 ketua dan 1 skretaris dan 1 anggota

2.Sidang pleno pertama dipimpin oleh presidium yaitu panitia pengarah

3.Sidang pleno selanjutnya dipimpin oleh presidium yang dipilih oleh peserta musyam

4.Peserta utusan musyam berhak dipilih

5.Sidang komisi dipimpin oleh anggota terdiri dari ketua,skretaris dan anggota

6.Pimpinan sidang komisi berhak mengatur jalanya sidang komisi dengan tidak menyimpang
dari peraturan dan ketentuan yang telah disepakati dan disahkan dalam sidang pleno

Pasal 15

Tugas hak dan kewajiban presidium

1.Memimpin sidang agar tertib

2. Berusaha mempertemukan pendapat yang berbeda

3.Hak dan kewajiban presidium :

a.Mengatur urutan pembicaraan

b.Mengatur dan menertipkan pembicara

c.Menetapkan waktu bagi pembicara

d.Menyimpulkan pembicaraan pembicaraan

e.Mengumumkan hasil keputusan

Pasal 16

Apabila oleh karena sesuatu dan hal lain pimpinan sidang memandang perlu untuk membcarakan
masalah masalah yang perlu dirundingkan atau harus berkonsultasi maka sidang diskorsing

Satyaku ku darmakan darmaku ku baktikan


9

BAB VIII

KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 17

1.Hal yang belum diatur dalam tertib ini akan ditentukan kemudian oleh pimpinan musyam
berdasarkan musyawarah mufakat

2.Tata terib ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :

Jakarta, pada tanggal 31 Desember 2016

pukul WIB

Pimpinan Sidang

Sekeretaris Anggota

Zubaedah Fahmi Ravie AL Kautsar

Ketua

Imam Saputra

Satyaku ku darmakan darmaku ku baktikan


10

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Salam Pramuka,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga
Draft Musyawarah Ambalan Soekarno – Cut nyaDiendapat terselesaikan dengan baik.

Draft Musyawarah Ambalan ini sangat berguna sebagai panduan dalam melakukan
Musyawarah Ambalan organisasi kepramukaan, agar terorganisir dengan baik.

Jakarta, November 2016

Penulis

Satyaku ku darmakan darmaku ku baktikan


i

SUSUNAN ACARA
1. Menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya ( Kartika )
Menyanyikan lagu hymne Pramuka
2. Pembacaan doa ( Ravie )
3. Sambutan Ka. Panitia ( Zubaedah )
4. Sambutan Ka. Mabigus ( kak Nurhasanah, S.E )
5. Persidangan
6. Penutup

Satyaku ku darmakan darmaku ku baktikan


2

AGENDA SIDANG
Sidang Pendahuluan : pembahasan pengertian sidang

Pimpinan sidang : Imam Saputra

Sekertaris : Kiki Anila

Anggota : Ravie Al Kautsar

Sidang Pleno I : - Agenda sidang

-Tata Tertib sidang

Pimpinan sidang : Imam Saputra

Sekertaris : Kiki Anila

Anggota : Ravie Al Kautsar

Sidang Pleno II : - Laporan Pertanggungjawaban Pengurus

-Pandangan Umum

Pimpinan Sidang : Mahmud

sekertaris : Khairunnisafitri

Anggota : Imam Saputra

Sidang Pleno III : - Sidang Komisi

Komisi 1 : membahas AD / ART

komisi 2 : membahas Adat Ambalan

Komisi 3 : Garis Besar Haluan Organisasi

-Pengesahan hasil sidang komisi

Dialihkan ke Forum

Sidang Pleno IV : - Tata cara pemilihan

- Tata cara pemilihan Pradana Putra dan Putri


- Pemilihan Pradana Putra dan Putri
- Sidang tim formatur terdiri dari(Ketua harian, perwakilan
Pembina, perwakilan purna dewan, perwakilan ketua terpilih,
dan anggota / peserta Musyam )
- Pengesahan hasil tim formatur
- Kesimpulan sidang
- Pelantikan

Satyaku ku darmakan darmaku ku baktikan


3

Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………….i

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………….ii

Pendahuluan ………………………………………………………………………………………1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………1

Susunan Acara ……………………………………………………………………………………2

Agenda Sidang ……………………………………………………………………………............3

Tata Tertib…………………………………………………………………………………………4

 Ketentuan umum………………………………………………………………………….4
 Kelengkapan Sidang dan Ketentuan Sidang………………………………………………5
 Pimpinan, Tugas, dan Wewenang…………………………………………………………6
 Quorum, Peserta, dan Peninjau……………………………………………………………7
 Tata Cara Pengambilan Keputusan………..……………………………………………....8
 Persidangan dan Musyawarah……………………………………………………………..8
 Presidium / Pimpinan Sidang ……………………………………………………………..9
 Ketentuan Tambahan…………………………………………………………………….10

Satyaku ku darmakan, darmaku ku baktikan


ii

Anda mungkin juga menyukai